4 Tahap Penyembuhan Patah Tulang

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Patah tulang atau yang sering disebut dengan fraktur terjadi pada saat kekuatan atau tekanan yang diberikan kepada tulang melebihi kekuatan tulang sehingga tulang tidak dapat menanggung beban atau tekanan tersebut sehingga menyebabkan kerusakan struktur. Kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • sakit
  • pembengkakan
  • memar
  • kelainan bentuk
  • ketidakmampuan untuk menggunakan anggota badan

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan patah tulang, di antaranya:

  • Insiden traumatis seperti kecelakaan kendaraan dan terjatuh.
  • Beberapa kondisi medis lain seperti osteoporosis dan beberapa jenis kanker yang bisa memicu patah tulang menjadi lebih mudah, artinya trauma ringan yang normalnya tidak akan menyebabkan patah tulang bisa menyebabkan patah tulang pada penderita osteoporosis dan penderita beberapa jenis kanker tersebut.

Patah tulang harus segera ditangani untuk mencegah berbagai komplikasi lainnya, seperti:

  • Kehilangan darah, kondisi ini terjadi karena tulang memiliki peranan untuk menyediakan suplai darah bagi tubuh. Jika patah tulang tidak segera diobati bisa memicu tubuh kehilangan banyak darah.
  • Cedera organ, jaringan, atau beberapa struktur yang ada di sekitarnya. Misalnya, otak bisa mengalami kerusakan jika terjadi patah tulang tengkorak, organ dada bisa rusak jika mengalami patah tulang rusuk.
  • Pertumbuhan tulang akan terhambat, akan terjadi apabila lokasi terjadinya patah tulang adalah di dekat persendian di mana lokasi tersebut merupakan tempat lempeng pertumbuhan ditemukan.

(Baca juga: pertolongan pertama pada patah tulangcara mengobati patah tulang)

Penanganan patah tulang tersebut berguna atau berperan penting dalam proses penyembuhan patah tulang. Penyembuhan patah tulang bisa diartikan sebagai pemulihan stabilitas mekanik, kontinuitas, dan juga kemampuan tulang untuk menopang beban secara normal. Dalam prosesnya, penyembuhan patah tulang membutuhkan pantauan melalui X-ray atau rontgen untuk mendeteksi apabila dalam proses penyembuhan terdapat kelainan atau masalah, sebab dalam proses penyembuhan patah tulang tidak selalu tanpa hambatan.

Sebelum tahap-tahap dalam proses penyembuhan patah tulang dilakukan, beberapa persyaratan harus terpenuhi terlebih dahulu, di antaranya:

  • Suplai darah utuh, maksudnya pada fragmentulang yang patah tersebut, jaringan masih memperoleh suplai darah dengan baik sehingga bisa dipastikan jaringan yang dimaksud masih hidup.
  • Immobilitas, artinya tulang yang patah tidak boleh bergerak, syarat ini dapat dipenuhi dengan tidak menggerakkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang.
  • Tidak ada infeksi, harus dipastikan bahwa tidak ada infeksi ketika terjadi patah tulang. Kondisi tersebut untuk memastikan tidak ada komplikasi serius yang muncul akibat patah tulang.

Setelah syarat-syarat di atas terpenuhi, maka proses penyembuhan patah tulang bisa dimulai. Proses penyembuhan patah tulang meliputi:

1. Peradangan

Patah tulang pasti akan menyebabkan adanya peradangan, sekecil apapun itu. Peradangan akan ditandai dengan beberapa gejala pada jaringan di sekitar patah tulang, di antaranya bengkak, memerah, dan terasa hangat ketika diraba serta sudah pasti akan terasa sakit. Tahap ini akan dimulai ketika patah tulang itu terjadi dan akan berlangsung selama 2 sampai 3 minggu.

2. Pembentukan Kalus Halus

Setelah proses peradangan selesai, pada kedua ujung tulang yang patah akan terbentuk kalus halus sebagai cikal bakal yang akan menjembatani penyambungan tulang yang patah. Akan tetapi, kalus halus ini belum bisa terlihat melalui pemeriksaan sinar rontgen. Tahap ini akan berlangsung selama 4 hingga 8 minggu setelah mengalami cedera.

3. Pembentukan Kalus Keras

Setelah pembentukan kalus halus berlangsung, antara 4 sampai 8 minggu setelah mengalami cedera akan terbentuk kalus keras atau tulang baru yang mulai menjembatani fraktur atau kedua ujung tulang yang patah. Dalam tahapan ini, kalus halus berubah menjadi kalus keras. Berbeda pada kalus halus, kalus keras sudah bisa dilihat melalui pemeriksaan sinar rontgen. Dalam waktu 8 sampai 12 minggu setelah  cedera, tulang baru sudah bisa mengisi fraktur.

4. Remodeling Tulang

Tahapan ini akan dimulai pada 8 sampai 12 minggu setelah mengalami cedera. Sisi fraktur akan mulai mengalami remodeling, yaitu proses memperbaiki atau merombak diri. Tahap ini merupakan tahap akhir pada proses penyembuhan patah tulang an mampu bertahan hingga beberapa tahun. Lamanya tahap remodeling ini bisa berbeda pada setiap orang, bergantung pada usia, kesehatan, jenis fraktur, dan tulang yang terlibat dalam insiden tersebut. Umumnya, tulang anak-anak memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam proses penyembuhan dibandingkan pada orang dewasa. Adapun rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan tulang untuk setiap jenis tulang adalah:

  • tulang jari selama 3 minggu
  • tulang telapak tangan selama 4 sampai 6 minggu
  • distal radius selama 4 sampai 6 minggu
  • tulang lengan bawah selama 8 sampai 10 minggu
  • tulang lengan atas selama 6 sampai 8 minggu
  • tulang paha bagian leher selama 12 minggu
  • tulang paha bagian poros selama 12 minggu
  • tulang tungkai bawah dan tulang kering selama 10 minggu

Sayangnya, proses penyembuhan patah tulang tidak selalu tanpa hambatan. Beberapa masalah yang mungkin bisa muncul pada proses penyembuhan patah tulang adalah:

  • Sindrom kompartemen, peradangan yang menyebabkan pembengkakan parah pada saat patah tulang bisa memicu tekanan pada pembuluh darah sehingga suplai darah menjadi terhambat, alhasil aliran darah tidak cukup untuk sampai ke otot-otot di sekitar fraktur. Suplai darah yang menurun akan menyebabkan otot-otot di sekitar fraktur mati dan menyebabkan cacat jangka panjang. sindrom ini sangat rentan terjadi pada cedera yang sangat parah.
  • Cedera neurovaskuler, arteri dan juga saraf di seitar fraktur bisa mengalami kerusakan apabila cedera yang terjadi sangat parah. Kondisi inilah yang sering menyebabkan mati rasa atau kelumpuhan.
  • Infeksi, sangat mungkin terjadi ketika kondisi fraktur terbuka (patah tulang hingga tulang terlihat ke luar kulit). Ujung tulang yang bergerigi yang menembus kulit sangat rentan terkena infeksi yang berasal dari udara, tanah, atau debu.
  • Artritis pasca trauma, fraktur yang meluas ke area persendian bisa memicu radang sendi dini.
  • Penyambungan tertunda, terjadi ketika penyambungan patah tulang berlangsung lebih lama dibandingkan standar waktu normal penyembuhan patah tulang pada umumnya.
  • Gagal menyambung ialah terjadinya kegagalan penyambungan kedua ujung tulang yang patah dalam jumlah waktu yang wajar (sering disebut dengan nonunion). Untuk mengatasi masalah ini biasanya akan dilakukan tindakan operasi.
  • Malunion adalah penyambungan tulang yang tidak benar, misalnya menyambung tetapi posisinya miring, menyambung tetapi dalam posisi tumpang tindih, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi masalah ini akan dilakukan tindakan operasi.

Untuk mempercepat proses penyembuhan patah tulang, anda juga bisa mengkonsumsi beberapa jenis obat pendukung yang dijual di pasaran. Namun sebelum mengkonsumsi obat tersebut Anda terlebih dahulu harus berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, Anda juga bisa mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang memberikan nutrisi untuk mendukung proses penyembuhan tulang, di antaranya:

Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa proses penyembuhan patah tulang akan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi ketika didukung dengan asupan nutrisi yang seimbang. Asupan pendukung untuk proses penyembuhan patah tulang bisa jadi akan mengurangi resiko munculnya gangguan dalam proses penyembuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn