9 Penyebab Narkolepsi Wajib untuk Diketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada banyak jenis gangguan tidur dan yang perlu diketahui adalah bahwa salah satunya adalah narkolepsi. Narkolepsi ini merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami rasa kantuk yang sangat besar hingga sulit ditahan di siang hari. Secara umum, hal ini akan berlanjut dengan munculnya serangan tidur atau tidur mendadak seperti pingsan tanpa melihat tempat dan waktu.

Jangan anggap enteng kondisi seperti ini karena narkolepsi dapat berkaitan juga dengan gangguan kesehatan sistem saraf otak. Meski tak banyak dijumpai, kasus ini tetap ada dan dapat dialami oleh para anak muda, terutama yang usia masih remaja maupun yang usianya di awal 20-an. Demi dapat mengatasinya, maka penyebab narkolepsi harus diketahui lebih dulu.

Baca juga:

  1. Produksi Hormon Pengatur Tidur Rendah

Hal utama yang perlu diketahui setiap kita di sini tentang penyebab dari narkolepsi adalah bahwa narkolepsi merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh produksi hormon pengatur tidur yang menurun atau terlalu rendah. Sebutan hormon tersebut adalah oreksin atau hipokretin.

Namun selain dari hal tersebut, ada pula beberapa faktor risiko lain yang kemudian bisa berimbas pada produksi oreksin atau hipokretin dalam tubuh menjadi rendah, contohnya seperti akibat cedera atau penyakit. Bahkan setia kita juga kiranya perlu mewaspadai adanya gangguan autoimun yang dapat membuat narkolepsi terjadi.

  1. Infeksi Flu

Percaya atau tidak, narkolepsi atau gangguan tidur yang menyebabkan siang terus-menerus mengantuk dapat disebabkan oleh infeksi flu. Ketika sakit flu, biasanya orang-orang akan lebih gampang mengantuk dan tubuh serasa cepat lelah dan mudah lemas. Infeksi virus yang menyerang pernapasan ini dapat menyebabkan juga nafsu makan menjadi turun.

Kelihatannya memang flu adalah penyakit ringan, namun memang gejalanya bisa sangat mengganggu aktivitas, seperti misalnya mengantuk di siang hari yang menyebabkan ingin tidur terus. Hal tersebut tentunya menjadi penghambat bagi aktivitas harian kita bukan? Istirahat, menjaga tubuh senantiasa hangat dan banyak mengonsumsi air putih adalah kunci bagi kesembuhan flu dan juga narkolepsi Anda.

  1. Infeksi Streptokokus

Bakteri Streptococcus merupakan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi ini dan gejalanya pun termasuk cukup beragam. Mulai dari infeksi pada tenggorokan, infeksi pada telinga, infeksi di bagian kulit, infeksi rongga sinus pada wajah, pneumonia atau radang paru-paru, serta radang selaput otak dan sepsis yang kemudian juga mampu berpengaruh pada munculnya narkolepsi.

Baca juga:

  1. Cacat Genetik

Salah satu penyebab dari gangguan tidur seperti narkolepsi adalah cacat genetik. Cacat genetik ini mampu menyebabkan gangguan autoimun pada sang penderita di mana akhirnya mengarah kepada narkolepsi. Cacat genetik sendiri bisa merupakan satu keadaan yang dipicu oleh 1 atau lebih gen penyebab fenotipe klinis.

  1. Ensefalitis

Faktor lain yang diketahui mampu menjadi penyebab timbulnya narkolepsi adalah ensefalitis. Peradangan di bagian jaringan otak lokal maupun difus/seluruhnya ini tak sama dengan radang selaput otak/meningitis. Namun, kondisi ensefalitis diketahui cukup sering terjadi disertai dengan kondisi meningitis sehingga kombinasi keduanya diketahui sebagai meningoensefalitis.

Faktor ensefalitis ini jangan sampai diabaikan atau diremehkan karena inilah salah satu perusak bagian otak yang menghasilkan hipokretin. Dengan demikian, hormon yang mengatur atau bertuga meregulasi tidur berkurang dan makin rendah. Itulah awal dari timbulnya narkolepsi yang dialami oleh seseorang. Infeksi jamur, parasit dan bakteri adalah penyebab umum ensefalitis ini berikut juga penyakit autoimun dan reaksi alergi.

  1. Cedera Kepala

Ketika seseorang mengalami cedera pada bagian kepalanya, ada risiko tinggi ia akan mengalami narkolepsi, terutama bila bagian otak sudah ikut terganggu. Waspadai bila rasa kantuk mulai berlebihan setelah cedera, dan apabila juga disertai dengan pandangan kabur, sakit kepala ringan, mual, muntah, linglung, cepat lelah, telinga berdenging, mudah kesal, hingga keseimbangan tubuh yang terganggu.

Baca juga:

  1. Multiple Sclerosis

Faktor satu ini pun menjadi salah satu perusak bagian otak yang bertugas memroduksi hipokretin sehingga gangguan tidur pun dialami. MS atau sklerosis ganda merupakan sistem daya tahan tubuh yang mengalami kekeliruan dalam menyerang mielin dalam saraf tulang belakang dan otak. Ketika saraf otak rusak atau terganggu, maka gangguan tidur bisa saja dialami.

  1. Tumor Otak

Satu lagi faktor yang diketahui menjadi faktor perusak bagian otak yang menghasilkan hipokretin. Tumor ini merupakan proses tumbuhnya sel tak normal di bagian otak dan mampu berubah dari jinak menjadi ganas. Bila rasa kantuk berlebihan mulai disertai dengan rasa pusing terlalu sering, terutama pada pagi hari dengan area yang sama, segera periksakan ke dokter.

  1. Perubahan Hormon

Hormon yang berubah, terutama saat seseorang mengalami masa menopause atau justru sedang masuk pubertas mampu memicu timbulnya rasa kantuk tak tertahankan di siang hari yang terjadi cukup sering. Itulah yang kita namakan dengan narkolepsi da tentunya hal tersebut juga sebagai efek dari gangguan autoimun.

Baca juga:

Demikianlah sedikit informasi mengenai daftar penyebab narkolepsi yang perlu diwaspadai. Jika rasa kantuk Anda tak biasa atau terjadi begitu sering bahkan pada waktunya untuk menjadi produktif, jangan ragu untuk memeriksakannya untuk mengetahui penyebabnya supaya mampu ditangani dengan tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn