8 Penyebab Bipolar dan Cara Menanganinya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bipolar tentunya sudah tak asing lagi di telinga kita, apalagi kalau pernah mengetahui kabar pesinetron bernama Marshanda yang mengaku bahwa ia mengidap gangguan kesehatan ini. Sebagai salah satu kondisi depresi yang menggambarkan adanya perubahan suasana atau perasaan bersifat episodik dan kronis. Itu artinya, gangguan mood bisa datang dan hilang kapan saja.

Segala gejala bipolar syndrome tentu ada penyebabnya dan kali ini kita hendak mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan bipolar. Ada 3 kemungkinan faktor penyebab bipolar yang diketahui dan akan dibahas satu per satu di bawah ini agar Anda dapat secara jelas mengenalinya. Setelah mengenali penyebab dan gejala, tentu penanganan akan jauh lebih gampang.

(Baca juga: jenis gangguan mental pada anak – ciri-ciri psikopat)

Genetika Bawaan

Gangguan bipolar dapat juga dikaitkan dengan gangguan kepribadian di mana ini secara umum disebabkan oleh faktor turunan. Bila salah satu orang tua ada yang menjadi penderita gangguan bipolar, tentu sang anak akan memiliki risiko lebih besar untuk menderita penyakit tersebut 15-30 persen. Peluang anak menderita bipolar akan jauh lebih besar lagi kalau kedua orang tuanya mengidap gangguan tersebut.

Bila ada saudara kembar identik, salah satu saudaranya yang mengidap gangguan bipolar dapat mempunyai risiko tinggi mengembangkan bipolar lebih dari mereka yang kembar tapi tidak identik. Sudah diteliti pula bahwa persentasenya kurang lebih 10-15 persen keluarga dari penderita bipolar yang menderita 1 episode gangguan mood atau perubahan suasana hati.

(Baca juga: faktor penyebab lemah mental)

Lingkungan

Penyebab lainnya yang juga diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami bipolar adalah faktor lingkungan. Faktor eksternal lingkungan sangat dipercaya mampu mengembangkan gangguan bipolar. Dari faktor eksternal itulah dapat terpicu episode baru depresi dan segala ciri-ciri bipolar disorder yang sudah ada pun dapat menjadi lebih buruk.

Contoh faktor penyebab eksternal pada seseorang pengidap bipolar adalah hubungannya dengan orang lain, seperti kematian sahabat, merasakan putus cinta atau patah hati, atau bahkan justru karena jatuh cinta. Ada juga yang mengalami bipolar dikarenakan adanya peristiwa pencapaian tujuan yang tidak sesuai dengan seperti apa yang diharapkan.

Dipecat dari pekerjaan, gagal atau tidak lulus sekolah, dan kegagalan pencapaian lainnya mampu memicu bipolar. Jangan lupa juga bahwa faktor obat-obatan, alkohol serta penyakit tertentu juga bisa menimbulkan bipolar pada seseorang. Keadaan lingkungan sekitar yang diketahui mampu menjadi pemicu munculnya bipolar pada seseorang antara lain adalah:

  1. Obat-obatan tertentu. Zat pada obat-obatan tertentu tidaklah secara langsung menjadi penyebab dari bipolar, tapi dapat membawa penderita ke sebuah episode yang membuat perjalanan penyakit makin buruk. Obat-obat yang dimaksud adalah seperti ekstasi, kokain, serta amphetamine yang bisa menyebabkan mania, sementara obat penenang atau antidepresan bisa menyebabkan depresi. Jenis obat lainnya adalah obat flu, obat tiroid, obat untuk menekan nafsu makan, dan kortikosteroid.
  2. Zat-zat tertentu. Alkohol adalah salah satu jenis zat yang memang tak begitu baik untuk kesehatan; sekilas alkohol mampu menjadi solusi depresi, tapi justru alkohol-lah yang menyebabkan depresi. Kafein yang biasa Anda peroleh dari teh atau kopi pun juga mampu menjadi salah satu faktor penyebab bipolar apabila terlalu berlebihan.
  3. Stres. Semua orang pasti pernah mengalami stres, tapi perlu diketahui bahwa stres menjadi bagian dari peristiwa kehidupan seseorang sehingga akhirnya seseorang tersebut justru malah mengalami kerentanan genetik. Perubahan peristiwa yang terlalu cepat dan drastis seperti dari baik ke buruk secara mendadak, seperti akan masuk kuliah, akan menikah, lalu kehilangan orang yang dicintai atau dipecat dari pekerjaan.
  4. Kurang istirahat. Seseorang yang banyak bekerja dan mengalami kurang tidur atau istirahat di mana ada beberapa jam istirahat yang terlewatkan, ini ternyata tak bisa dianggap enteng. Bipolar dapat terjadi dari episode mania yang dipicu kurangnya kualitas tidur.
  5. Perubahan musim. Khusus bagi yang tinggal di negara dengan 4 musim, perubahan musiman juga bisa menjadi faktor eksternal penyebab bipolar di mana depresi mengikuti pola musiman tersebut. Episode depresif akan cenderung terjadi pada musim semi, gugur dan dingin, sedangkan adanya episode mania lebih kerap dialami pada musim panas.

(Baca juga: perbedaan sakit fisik dan sakit mental – jenis-jenis penyakit sakit jiwa)

Fisiologis

Faktor penyebab satu ini masih dibagi lagi menjadi dua, yaitu sistem neurokimia dan sistem neuroendokrim. Di bawah ini bisa dilihat penjelasan secara singkatnya.

1. Sistem Neurokimia

Bipolar terjadi pada seseorang karena adanya gangguan keseimbangan akan cairan kimia utama di organ otak orang tersebut. Neurotransmitter atau saraf yang mengirimkan pesan dari otak pada area tubuh lainnya sangat diperlukan oleh otak. Ini karena otak bekerja sebagai organ pengantar rangsang sehingga mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

Jenis-jenis neurotransmitter antara lain adalah serotonin, dopamin, dan norepinephrin di mana perannya sangat vital dalam mengantar impuls saraf. Cairan kimia tersebut bila tidak sedang dalam keadaan yang seimbang bisa jadi menyebabkan gangguan bipolar.

Ada namanya fase mania pada seseorang pengidap bipolar, yakni rasa semangat, percaya diri, dan agresivitas yang tinggi dikarenakan tingginya kadar dopamin. Fase depresi berbeda lagi, yakni fase yang terjadi pada penderita saat ada penurunan pada kadar cairan kimia sampai di bawah normal. Pada fase depresi, penderita akan begitu mudah loyo dan tak bersemangat hingga memiliki keinginan bunuh diri karena saking pesimisnya.

Sistem motivasional yang sudah terganggu akan membuat seseorang mengalami gangguan bipolar. Jadi memang sangat penting untuk selalu terbuka dan tidak memendam segala beban sendirian agar tak merasakan episode depresi. Sistem motivasional itu adalah yang disebut dengan BAS atau behavioral activation system.

2. Sistem Neuroendokrin

Hipotalamus pada tubuh manusia dengan fungsinya sebagai pengendali kelenjar endokrin akan dipengaruhi oleh area limbik pada organ otak yang memang ada kaitannya dengan emosi. Kelenjar pituaritas juga terpengaruh oleh hormon yang hipolatamus produksi di mana kelenjar tersebut ada hubungannya dengan gangguan depresi.

Sejumlah penelitian sudah menyatakan bahwa tingkat kortisol pada seseorang yang menderita depresi terbilang cukup tinggi. Penyebabnya adalah karena adanya pelepasan hormon rotropin yang berasal dari hipotalamus terlalu berlebihan. Kelenjar adrenal pun ikut menjadi semakin banyak sehingga terjadi jugalah kerusakan hipoccampus di mana ini menjadikan keadaan seseorang makin serius.

(Baca juga: penyebab gangguan jiwa – akibat depresi)

Cara Menangani Bipolar

Untuk menangani bipolar, Anda perlu membantu diri Anda sendiri lebih dulu dan beberapa langkah di bawah ini kiranya bisa membantu Anda mengatasinya.

  1. Dapatkan kualitas tidur yang cukup karena kurang tidur tak hanya menimbulkan kondisi penyakit tertentu, tapi juga akan membuat Anda sulit mengendalikan suasana hati. Banyak orang sensitivitasnya meningkat dan menjadi mudah tersinggung atau marah karena sebenarnya hanya dikarenakan kurang istirahat.
  2. Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik sesering mungkin adalah terapi yang baik untuk diri sendiri ketika stres mulai datang. Intensitas olahraga yang teratur akan dapat membuat mood atau suasana hati Anda menjadi lebih stabil. Tak hanya keringat saja yang akan keluar tapi olahraga pun bisa mengeluarkan hormon endorfin di otak yang bisa membuat Anda senang.
  3. Bergaul dengan orang-orang yang positif akan membawa aura positif juga untuk Anda. Bergaul dengan orang yang salah kemungkinan justru dapat menjerumuskan Anda dalam perilaku-perilaku yang aneh dan buruk sehingga berpeluan menimbulkan bipolar.
  4. Tidak merokok atau mengonsumsi narkoba karena keduanya adalah kebiasaan yang buruk dan sama sekali tak sehat. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan ditambah juga dengan narkoba akan merusak kesehatan sistem saraf otak. Keduanya pun telah disebutkan sebelumnya menjadi bagian dalam penyebab bipolar.
  5. Mendapatkan pengetahuan lebih tentang bagaimana menangani gangguan yang berhubungan dengan bipolar. Jika Anda tahu akan banyak hal, Anda juga akan dapat membantu diri sendiri ketika gejala bipolar dirasakan.
  6. Memantau suasana hati atau mood setiap saat secara mandiri pun amat penting. Ketika perubahan suasana hati mendadak berubah drastis dan terjadi pada frekuensi yang sering, Anda perlu menghentikannya sesegera mungkin.

(Baca juga: perbedaan sakit jiwa dan cacat mentalcara menjaga kesehatan mental)

Itulah segenap info tentang penyebab bipolar dan juga sedikit tips untuk menangani bipolar dengan terapi diri sendiri. Ketahui dan coba sadari setiap perubahan suasana hati atau mood dalam diri Anda mulai dari saat ini demi menjauhkan diri dari gangguan bipolar atau jenis gangguan kepribadian atau mental lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn