Cukup mengejutkan ketika kabar bahwa Lady Gaga mengidap penyakit kronis yang disebut fibromyalgia. Kondisi tersebut disampaikan sendiri olehnya melalui akun media sosial pribadi kepada penggemar-penggemarnya. Ia mengunggah tulisan yang mengatakan bahwa ia sedang melawan fibromyalgia di dalam dokumenter #chronicillness #chronicpain dan dirinya berharap mampu menolong orang-orang yang menderita sama dengannya untuk memiliki kesadaran lebih.
Penyakit fibromyalgia sendiri dikenal sebagai penyakit kronis yang tak banyak orang alami dan cukup langka. Penyakit jangka panjang ini biasanya paling tidak hanya diderita oleh satu dari sepuluh orang dengan nyeri hebat sebagai tanda utama yang para penderitanya rasakan. Nyeri tersebut pun dapat menyebar.
Pada umumnya, nyeri pada kasus fibromyalgia meliputi rasa kaku dan nyeri di jaringan lunak seluruh tubuh, tak terkecuali nyeri muskuloskeletal. Penderitanya sebagian besar adalah yang sudah berusia antara 30-50 tahun dengan risiko lebih tinggi terjadi pada wanita dewasa, namun sebenarnya penyakit ini juga bisa menyerang siapapun, bahkan anak-anak sekalipun.
Gejala lainnya dari penyakit ini yang perlu diketahui antara lain meliputi:
- Sindrom iritasi usus
- Kram di bagian perut
- Cemas berlebih
- Depresi
- Tubuh mudah kelelahan
- Sulit mengingat
- Sulit konsentrasi
- Susah tidur
- Kepanasan atau malah merasa kedinginan karena kemampuan mengatur suhu tubuh menurun
- Menstruasi yang diikuti dengan rasa sakit yang hebat
Sebab pasti dari kondisi ini belum diketahui jelas, hanya saja beberapa faktor risiko memang mampu meningkatkan potensi seseorang terkena penyakit ini, seperti:
- Faktor genetik
- Faktor jenis kelamin
- Faktor usia
- Penyakit tulang, otot dan sendi
- Gangguan tidur, semacam insomnia
- Ketidakseimbangan dopamin atau serotonin (senyawa kimia pada otak)
- Trauma emosional atau fisik
Tes darah serta rontgen adalah proses pemeriksaan yang diperlukan oleh penderita gejala fibromyalgia setelah pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala. Hanya saja sayangnya fibromyalgia adalah jenis penyakit kronis yang cara penyembuhannya masih belum diketahui. Pengobatan tersedia, namun tujuannya lebih kepada membuat gejala lebih ringan supaya tak mengganggu aktivitas penderita sehari-hari.
Umumnya, obat-obatan pereda rasa nyeri pasti diberikan oleh dokter, termasuk juga obat antikonvulsan dan antidepresan. Obat tidur, obat penenang atau relaksan otot juga dokter akan berikan apabila memang kualitas tidur pasien sudah cukup serius. Terapi perilaku kognitif kemungkinan juga penderita perlukan sebagai cara mengatasi gejala stres dan depresi yang aman. Akan lebih baik pula kalau terapi fisik bisa didapat penderita supaya rasa sakit jauh lebih ringan.