Apa itu Obat Amikacin?
Amikacin adalah obat dengan nama generik Amikacin Sulfate yang diindikasikan untuk pengobatan atau perawatan terhadap infeksi tulang serius juga infeksi sendi yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Obat ini juga merupakan hasil sintesis dari Kanamycin yang memang digunakan untuk melawan dan membunuh bakteri.
Merupakan jenis antibiotik yang juga dapat digunakan untuk penyakit meningitis, pneumonia, sepsis ataupun infeksi saluran kemih. Obat ini memang digunakan untuk mencegah atau mengobati berbagai macam penyakit karena infeksi bakteri. Dikenal juga sebagai antibiotik pada kelas terapi aminoglikosida. Cara kerja atau mekanisme kerjanya adalah dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri pada infeksi saluran kencing, pneumonia atau radang paru ataupun infeksi yang telah disebutkan sebelumnya.
Pada kasus infeksi intra-abdomen Amikacin digunakan sebagai tambahan anti-infeksi seperti halnya yang lain (Klindamisin, Metronidazol, Piperasilin dan Tazobactam, Ampisilin dan Sulbaktam). Juga pada kasus meningitis ataupun Infeksi SSP lain, amikacin ini tidak boleh digunakan secara tunggal, melainkan digunakan sebagai tambahan untuk anti-infeksi lainnya pada tahap pengobatan awal bersama Ampisilin. Amikacin telah teruji digunakan untuk pengobatan meningitis anak ataupun dewasa bersamaan dengan impinem dan meropenem.
Selain itu, amikacin dapat digunakan untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan (ISPA) juga. Yaitu sebagai tambahan ke antibiotik beta-laktam yang sesuai seperto cetfiaxone, sefotaksim, sefepim, piperasilin dan Tazobactm dan lain sebagainya. Amikacin juga diindikasin untuk mengobati keracunan darah, pengobatan infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi saluran kemih rumit dan berulang secara serius, infeksi mikrobakteri, Infeksi Nocardia, dan juga sebagai terapi Empiris Pasien demam Neutropenia. Pada awalnya Amikasin dijual dengan merek dagang amikin pada sekitar tahun 1976.
Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Amikacin
Kontraindikasi adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat atau tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suatu obat tertentu. Setiap obat memiliki kontraindikasinya masing-masing yang disesuaikan dengan banyak faktor. Seperti faktor kesehatan atau riwayat penyakit pasien juga reaksi setiap pasien terhadap kandungan obat-obatan.
Peran dokter merupakan vital di sini karena dokter dapat mengukur apakah pasien diperbolehkan mengonsumsi obat ini atau tidak. Karena obat ini merupakan obat resep jadi tidak diperkenankan untuk dikonsumsi sembarangan. Harap diperhatikan bahwa obat ini idak boleh digunakan atau dikonsumsi oleh pasien
- Penderita Hipersensitif terhadap kandungan amikacin dan antibiotik golongan aminoglikosida lainnya
- Wanita hamil dan menyusui
- Juga tidak dianjurkan untuk pemakaian bersamaan dengan sefalosporin dan antibiotik aminoglikosida lain karena akan meningkatkan nefrotoksisitas.
Daftar keadaan pasien yang menjadi kontraindikasi obat ini harus kembali dikonsultasikan dengan dokter secara personal. Lakukanlah test secara menyeluruh. Pasien diharapkan melakukan konsultasi juga dengan Dokter untuk detail informasi mengenai keadaan-keadaan di atas.
Ciri – Ciri Obat Amikacin
Selain poin-poin yang telah dijelaskan di atas, sebagai pasien atau orang terdekat pasien, kita juga harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dari Obat Alteplase ini. Fungsinya agar kita dapat mengidentifikasi obat dan tidak melakukan kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Karena hal tersebut sangatlah berbahaya bagi kondisi kesehatan pasien. Ciri-ciri dari obat Amentadine ini diantaranya :
- Berbentuk cairan dan tidak memiliki warna (cenderung bening)
- Tersedia dalam berbagai sediaan berat dan dikemas menggunakan botol
- Diperuntukan untuk digunakan dengan injeksi ke dalam pembuluh darah ataupun otot
Begitulah kira-kira ciri-ciri obat Amentadine secara umum. Ciri-ciri yang telah disebutkan di atas bisa saja berbeda dengan produk atau merek lain. Ataupun dapat berbeda karena beda produsen. Sekali lagi, untuk informasi yang lebih valid dan akurat segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker yang bersangkutan.
Prosedur Pemakaian Obat Amikacin
Termasuk ke dalam golongan obat resep, maka hal pertama yang harus diketahui adalah bahwa obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Biasanya dokter akan memberikan beberapa aturan pakai pada resep obat dan dicantumkan dalam kemasan obat. Bacalah informasi pemakaian obat tersebut dengan saksama atau jika memiliki pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi dokter yang menangani. Sebelum memutuskan untuk memakai obat ini pastikanlah anda telah mengkonsultasikan hal-hal dibawah ini kepada dokter yang menangani. Hal-hal yang harus dikonsultasikan diantaranya :
- Alergi pada Amikacin dan/atau kandungan obat-obatan antibiotik lainnya.
- Obat-obatan yang sedang digunakan termasuk vitamin, suplemen, nutrisi maupun produk herbal yang sedang atau akan digunakan pasien.
- Riwayat penyakit ginjal, hati dan paru-paru karena salah satu efek samping yang terjadi dari penggunaan obat ini adalah dapat menyebabkan masalah serius pada ginjal. Apalagi jika pasien berada pada usia senja, maka risiko akan meningkat.
- Konsultasikan juga jika anda memiliki penyakit Asma, Alergi Sulfit, Masalah otot, miastenia gravis atau kelemahan otot yang parah, Masalah saraf dan Penyakit Parkinson.
- Pasien hamil atau sedang merencanakan kehamilan
- Untuk lebih meyakinkan maka dokter akan merekomendasikan Uji Laboratorium dan/atau tes medis untuk memastikan fungsi ginjal, kadar darah amikasin. Juga sebaiknya dilakukan secara berkala untuk memantau kemajuan kondisi atau memeriksa efek samping yang dialami.
Pemakaian obat harus dilakukan dengan benar agar proses pengobatan dan pencegahan seperti yang dimaksudkan dapat berjalan dengan optimal dan efektif. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengkonsumsi obat ini diantaranya :
- Obat diberikan melalui cara injeksi ke dalam pembuluh darah atau otot karena obat Amikacin ini hanya tersedia dalam bentuk cairan.
- Biasanya dokter akan memberikan obat setiap 8 jam sekali (Atau sesuai dengan arahan dokter).
- Bacalah semua petunjuk penggunaan obat yang ada pada kemasan, pelajari juga semua persiapannya dari dokter dan perawat hanya jika anda menggunakan obat ini sendiri di rumah. Juga sebelum menggunakan obat periksalah obat secara fisik (kemasan, warn produk, dll)
- Gunakanlah obat dengan interval jarak yang merata karena seperti kita ketahui bahwa Antibiotik bekerja dengan ketika jumlah obat dalam tubuh berada pada tingkat yang konstan.
- Gunakan obat sesuai dengan yang diintruksikan sampai dengan selesai, meskipun gejala telah ilang setelah beberapa hari. Antibiotik pada dasarnya harus dihabiskan karena jika tidak akan memungkinkan bakteri untuk terus tumbuh yang dapat mengakibatkan kembalinya infeksi.
- Selalu konsultasikan pada dokter jika kondisi membaik ataupun memburuk.
Kontraindikasi Obat Amikacin dengan Obat Lainnya
Sebagai sebuah antibiotik, amikacin juga memiliki interaksi dengan jenis obat-obatan lain yang tentunya dapat mengubah kinerja atau bahkan meningkatkan risiko efek samping yang mungkin terjadi. Catatlah dafatr obat-obatan di bawah ini kemudian konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani anda.
Amifampridine | Ataluren | Alcuronium |
Atracurium | Cidofovir | Cisatracuriumt |
Colistimethate Sodium | Decamethonium | Doxacurium |
Ethacrynic Acid | Fazadinium | Foscarnet |
Furosemidet | Gallamine | Hexafluorenium |
Lysine | Metocurine | Mivacurium |
Pancuronium | Pipecuronium | Rapacuronium |
Rocuronium | Succinylcholine | Tacrolimus |
Tubocurarine | Vancomycin | Vecuronium |
Prosedur pemakaian harus diperhatikan dengan saksama agar obat dapat menghasilkan manfaat yang maksimal pula. Kesalahan penggunaan atau ketidaksesuaian cara pemakaian dengan prosedur seharusnya dapat mengakibatkan hal yang fatal. Obat bisa saja kehilangan fungsinya bakan lebih dari itu bisa berubah menjadi toxic (Racun). Maka bijaklah dalam menggunakan obat. Bacalah petunjuk pemakaian atau konsultasikan dengan dokter terkait.
Dosis Pemakaian Obat Amikacin
Dosis merupakan suatu istilah dalam dunia medis untuk menyatakan takaran atau ukuran suatu obat yang harus dikonsumsi oleh penggunanya. Meski memiliki penyakit yang sama, namun pasien belum tentu memiliki dosis yang sama satu sama lain. Hal ini dikarenakan pengaruh beberapa faktor seperti kondisi kesehatan pasien saat ini, riwayat penyakit yang pernah di derita dan usia pasien.
Terdapat perbedaan dosis untuk Amikacin secara garis besar dibedakan menjadi :
- Dosis umum untuk Neonatus/bayi baru lahir
- Produsen dari Amikacin merekomendasikan untuk memberikan dosis awal sebanyak 10 mg/kg yang kemudian diikuti dengan 7,5 mg/kg setiap 12 jam.
- Bayi baru lahir < 1 minggu : AAP merekomendasikan 7,5 mg/kg setiap 18 sampai dengan 24 jam (catatan : Berat badan < 1,2kg). Sedangkan sebanyak 7,5 mg/kg setiap 8 atau 12 jam (catatan : berat badan 1,2-2 kg) dan 10 mg/kg setiap 8 jam (catatan : berat badab > 2kg).
- Dosis umum untuk Bayi dan Anak-anak
- Produsen merekomendasikan 15mg/kg sehari untuk bayi dan anak-anak sebanyak 15mg/kg sehari dan diberikan dalam 2 atau 3 dosis yaitu (7,5mg/kg setiap 12 jam atay 5mg/kg setiap 8 jam).
- Anak-anak usia ≥ 1 bulan : Rekomendasi dari AAP sebanyak 15-22 mg / kg dan dibagi menjadi 3 dosis pemakaian untuk infeksi parah.
- Dosis untuk Infeksi Mikrobakter Tuberkolosis aktif
- Anak-anak usia < 15 tahun : 15 – 30 mg/kg (maksimum 1 g) sekali sehari atau dua kali seminggu.
- Anak-anak usia ≥ 15 tahun : 15 mg/kg sehari (maksimum 1 g) sebagai dosis tunggal harian (Biasanya 750 – 1000 mg sehari) 5 sampai dengan 7 kali seminggu selama 2 sampai dengan 4 bulan pertama atau sampai konversi kultur; Dosis kemudian dapat dikurangi menjadi 15 mg/kg sehari (maksimum 1 g) dan diberikan 2 atau 3 kali seminggu, tergangtung pada efektivitas dari obat lain.
- Penggunaan dosis di atas harus digunakan dengan anti-tuberkolosis lainnya.
- Dosis untuk Radang Selaput Otak/Meningitis
- Untuk Neonatus usia ≥ 7 hari : diberikan sebanyak 15 – 20 mg/kg setiap hari dan dibagi menjadi 2 dosis.
- Untuk Neonatus yang lebih tua dan juga pasien pedriatrik : diberikan 20 – 30 mg/kg sehari
- Dosis untuk Terapi Empiris pada Pasien Demam Neutropenia
- Untuk anak-anak usia 1 – 17 tahun : Diberikan sebanyak 20 mg/kg sekali sehari atau sebanyak 6,5 mg/kg sebanyak 3 kali sehari yang diberikan bersamaan dengan ceftazudime.
- Dosis umum untuk Pasien Dewasa
- Diberikan sebanyak 15mg/kg sehari diberikan sebanyak 5 mg/kg setiap 8 jam atau 7,5 mg/kg setiap 12 jam.
- Dosis untuk Pasien Infeksi Saluran Kemih Dewasa
- Diberikan sebanyak 250mg untuk dua kali sehari
- Dosis untuk Infeksi Mikrobakteri Tuberkolosis Aktif Dewasa
- 15 mg/kg sehari (maksimum 1 g) sebagai dosis tunggal harian (Biasanya 750 – 1000 mg sehari) 5 sampai dengan 7 kali seminggu selama 2 sampai dengan 4 bulan pertama atau sampai konversi kultur; Dosis kemudian dapat dikurangi menjadi 15 mg/kg sehari (maksimum 1 g) dan diberikan 2 atau 3 kali seminggu, tergangtung pada efektivitas dari obat lain.
- Dosis untuk pasien dewasa usia > 59 tahun
- Diberikan sebanyak 10 mg/kg (maksimum sampai 750 mg) sehari
- Dosis untuk pasien Infeksi Nocardia
- Diberikan sebanyak 5 sampai dengan 7,5 mg/kg setiap 12 jam sekali
- Dosis untuk Terapi Empiris pada Pasien Demam Neutropeni Dewasa
- Diberikan sebanyak 7,5 mg/kg selama 2 kali sehari bersamaan dengan ceftazidime atau cefeime
Bisa ditarik kesimpulan bahwa batasan resep atau dosis harian maksimum yang dapat diberikan pada pasien Pedriatric ataupun pasien dewasa adalah tidak melebihi 15 mg/kg atau setara dengan 1,5 g. Jika ada dosis yang terlewat maka segera hubungi dokter atau apoteker sesegera mungkin untuk membuat jadwal dosis baru. Jangan konsumsi dosis ganda. Informasi di atas tidak sepenuhnya valid, untuk itu harap konsultasikan dengan dokter sebelum mengambil dosis.
Apa yang terjadi jika Overdosis Terhadap Obat Amikacin ?
Overdosis merupakan keadaan dimana tubuh mendapatkan asupan obat atau kandungan secara berlebihan. Sistem tubuh tidak dapat menerimanya dan yang terjadi adalah keracunan atau overdosis. Akibatnya dapat buruk hingga mengakibatkan kematian. Apalagi obat ini bukanlah obat yang aman digunakan secara berlebihan. Maka dari itu penggunaan obat harus benar-benar dikonsultasikan dengan dokter jika tidak mau berdampak merugikan.
Untuk menghindari terjadinya overdosis, mohon jangan berikan obat pada pasien lain meski pasien tersebut memiliki penyakit yang sama. Karena dosis yang dibutuhkan belum tentu sama. Jika sudah terjadi infeksi maka segeralah bawa pasien ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit terdekat.
Cara Penyimpanan Obat Amikacin yang benar
Obat yang tidak disimpan dengan baik akan mengakibatkan kerusakan pada stabilitas obat. Hal tersebut dapat mengurangi khasiat atau efektifitas dari obat tersebut. Setiap obat memiliki perlakuan yang berbeda. Tetapi beberapa memiliki kesamaan umum, diantaranya :
- Simpanlah pada suhu ruangan yang stabil (25 derajat celcius) atau dibawah 30 derajat celcius dan terlindung dari cahaya.
- Hindarkan dari sinar matahari langsung (direct sun)
- Jangan simpan obat terlalu lama di dalam mobil karena panas dan panas dapat menyebabkan obat cepat rusak
- Jangan simpan di toilet atau di tempat lembab lainnya
- Cek masa kadaluwarsa obat secara berkala kemudian pisahkan antara obat yang masih memiliki stabilitas yang baik dengan yang tidak
- Simpan obat cair di dalam kulkas dan buang setelah 10 hari tidak dipakai.
Untuk informasi yang lebih detailnya maka sebaiknya bacalah informasi penyimpanan produk yang tertera pada kemasan atau tanyakan pada dokter dan apoteker bersangkutan.
Efek Samping Penggunaan Obat Amikacin
Yang perlu diketahui adalah tidak semua efek samping ini dapat terjadi pada setiap pasien. Hal tersebut tergantung pada kondisi pasien dan reaksi tubuh pasien terhadap obat ini. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi seiring dengan penggunaan obat ini diantaranya :
- Reaksi alergi seperti sesak nafas, tenggorokan tersumbat, gatal-gatal, pembengkakan bibir, wajah atau lidah, ruam kulit atau pingsan.
- Tidak rutin mengeluarkan urin (Sulit kencing)
- Gejala auditorik atau gangguan pendengaran permanen (Tuli ataupun penurunan kemampuan pendengaran)
- Telinga terasa berdenging
- Gejala-gejala vestibular seperti pusing, nistagmus, vertigo dan ataksia
- Linglung atau mudah goyang
- Mati rasa
- kesemutan
- Kejang
- Otot berkedut
- Diare parah
- Kram perut
- Dehidrasi dan rasa haus meningkat
- Hilangnya nafsu makan
- Mual
- Muntah
- urtikaria
- Ruam Kulit pada daerah kulit yang disuntikan
- Nyeri/Iritasi pada daerah suntikan
- Oral Thrush atau infeksi jamur baru ketika penggunaan obat dilakukan secara berulang-ulang.
Jika pasien mengalami gejala efek samping di atas segeralah informasikan kepada dokter yang menangani agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut. Penyakit sendiri dapat diakibatkan karena banyak hal, namun sebenarnya, kebanyakan penyakit terjadi karena Gaya hidup tidak sehat yang selalu dilakukan oleh pasien. Maka dari itu, sebelum anda terkena berbagai macam penyakit, sebaiknya hindarilah pola gaya hidup yang tidak baik.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Amikacin yang dapat membantu menangani masalah stroke iskemik pada tahap awal (Sebelum 3 jam). Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola atau gaya hidup sehat. Meski setiap penyakit ada obatnya tetapi akan lebih baik jika kita selalu mencegah sebelum mengobati.