Sulit Kendalikan Emosi saat Puasa? 9 Tips Ini Dapat Menolong

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam menjalankan ibadah puasa, fokus tak hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga menahan segala hawa nafsu, termasuk emosi. Tak mudah untuk menghindari emosi negatif apalagi kalau aktivitas kita mengharuskan bertemu dengan berbagai macam karakter orang. Namun jika Anda adalah salah satu yang merasa kesulitan mengendalikan emosi selama puasa, semoga kiat-kiat ini berguna ya.

  1. Tidak Sering-sering Minum Kopi

Mungkin niat hati ingin membuat tubuh lebih bertenaga dengan minum kopi saat sahur, bahkan saat berbuka puasa, sebenarnya hal ini bisa memicu seseorang jadi sulit untuk tidur dan beristirahat dengan tenang. Semakin susah tidur, hormon stres yang diproduksi oleh tubuh makin banyak sehingga emosi jadi sering sulit dikendalikan.

  1. Berolahraga

Rajin olahraga di bulan puasa tak hanya menjadikan tubuh jauh lebih bugar, tapi juga menjadi salah satu cara melepas stres yang kerap memicu emosi tak terkontrol dengan baik. Tujuan berolahraga adalah meningkatkan hormon bahagia serotonin dan menekan hormon kortisol penyebab stres.

  1. Banyak Bercanda

Supaya ibadah puasa tetap lancar dan emosi tetap terkendali tak mudah terbakar, sering-seringlah bercanda. Perkataan orang lain tak perlu dianggap serius, bahkan tontonan serta bacaan selama puasa perlu dipilah, seperti halnya gosip dan hal-hal berkaitan dengan kebencian bisa dihindari saja daripada batal puasa.

  1. Latihan Pernafasan

Latihan nafas disebut-sebut sebagai salah satu cara mengatasi stres yang ampuh, jadi tentunya hal ini mampu menjadikan emosi dapat terkendali juga lebih baik. Supaya bisa menenangkan diri, berikut adalah beberapa metode latihan nafas oleh seorang penulis buku sekaligus ahli Sofrologi bernama Florence Parot dilansir dari laman Detik Health yang bisa dipraktekkan selama bulan puasa.

  • Back-home Visualization – Ambil posisi duduk dan pejamkan mata, pastikan ruangan tersebut sepi. Mulailah bayangkan diri Anda sudah meninggalkan kantor, berada di perjalanan pulang ke rumah (entah itu di dalam mobil, kereta atau transportasi lainnya), lanjutkan dengan membayangkan diri masuk ke dalam rumah dan ada seseorang yang menyambut kepulangan Anda. Bayangkan Anda sedang memerhatikan seisi rumah, barulah mencari tempat favorit Anda selama di rumah; rasakan seperti apa tubuh Anda usai bekerja dan rilekslah. Lakukan peregangan tubuh setelahnya, gosok-gosokkan tangan, lalu bukalah mata.
  • Bubble Breathing – Stres dan rasanya ingin meluapkan emosi karena pekerjaan? Ambil posisi duduk, tenangkan diri, lalu pejamkan mata. Saat bernapas biasa, pusatkan perhatian hanya pada proses nafas Anda. Pada saat nafas diembuskan itulah, bayangkan aliran gelembung gelap sudah keluar dari diri Anda di mana di dalam gelembung itu membawa pergi rasa cemas, tegang dan stres. Ketika menarik napas, bayangkan bahwa di dalam gelembung itu ada rasa tenang dan damai yang merasuk ke tubuh; lakukan hingga diri merasa rileks.
  • Tense and Release – Kalau yang satu ini merupakan teknik napas yang dapat dilakukan di mana saja, termasuk di kantor lho. Biarkan mata terpejam, dengar baik-baik dan rasakan tubuh Anda sambil menarik nafas serta mengontraksikan otot wajah. Saat ada yang terasa tak nyaman, nafas bisa diembuskan keras-keras dan otot menjadi lebih rileks, sebab ketegangan yang sempat ada pun bakal terlepas.
  • Shoulder Pumping – Pada teknik ini, terapkan dengan cara memejamkan mata dan rasakan tubuh Anda sambil berkonsentrasi khususnya di area yang tak nyaman atau sakit. Ambil nafas dan bahu diangkat, tak lupa genggam tangan juga. Setelah nafas diambil, tahan sebentar sambil menaikturunkan bahu pelan-pelan sebelum mengembuskan nafas dan merilekskan bahu.
  1. Hindari Situasi Negatif Penyebab Cepat Meledak

Anda yang paling tahu tentang diri Anda sendiri, apa yang mudah membuat diri tak nyaman dan cepat emosi. Untuk mengendalikan emosi atau bahkan mencegahnya, hindari saja segala hal yang kiranya memicu diri untuk marah. Misalnya saja Anda sering marah kalau terburu-buru, pastikan kalau segala hal sudah disiapkan dengan baik dan diselesaikan juga tepat waktu. Termasuk juga dalam menghadapi kemacetan jalan raya, berangkatlah lebih awal kalau tak ingin terburu-buru apalagi terlambat sampai tujuan.

  1. Berkomunikasi dan Berbagi dengan Orang Terdekat

Mengobrol dengan keluarga, teman ataupun tetangga bisa cukup membantu Anda dalam mengendalikan emosi serta menghalau rasa stres, terlebih jika Anda nyaman dengan mereka. Jika Anda memercayai mereka, berbagilah mengenai permasalahan apapun yang mengganggu pikiran Anda sehingga diri menjadi lebih lega.

  1. Memaafkan

Kita tak dapat mengontrol apa yang dikatakan orang lain kepada kita, begitu juga perlakuan mereka. Latihlah diri untuk menjadi lebih sabar, lapang dada, dan mudah memaafkan saat sudah tak lagi mampu membendung emosi yang sebentar lagi meledak. Jangan biarkan perasaan negatif semacam amarah menguasai diri Anda dan justru menang dari hal-hal positif; dan ingat, memaafkan pun ada pahalanya lho.

  1. Lakukan Aktivitas Kegemaran

Jika Anda punya hobi atau aktivitas apapun yang membuat suasana hati sangat baik, kerjakan saja. Karena mengerjakan apa yang kita sukai bisa bikin hati damai, bahagia, dan rileks, tentunya ini juga jadi salah satu juga faktor yang mampu menekan tingkat emosi kita karena stres pun bakal hilang.

  1. Belajar Hal Baru

Bila Anda adalah tipe orang yang suka dengan hal-hal baru apalagi mencobanya, kenapa tidak melakukannya saja? Selain menambah pengalaman dan wawasan, rasa percaya diri bisa meningkat, bahkan ini juga jadi cara efektif sebagai pengendali emosi di bulan puasa. Entah itu belajar memainkan alat musik, bahasa asing, berkebun, atau lainnya.

Banyak bukan alternatif cara untuk mengendalikan emosi selama berpuasa? Jauhkan diri dari hal-hal maupun orang-orang yang punya negative vibes sebab faktor itulah yang kerap membikin stres hingga akhirnya terpicu untuk sering marah-marah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn