Mata merah tentu menandakan adanya iritasi yang terjadi dan ini adalah kondisi yang begitu mengganggu setiap aktivitas kita nantinya. Ketidaknyamanan karena mata merah pun bakal sangat mengganggu ketika kita melakukan komunikasi dengan orang lain. Rasa perih, gatal, sakit, bengkak dan berair akan membuat penglihatan kita nantinya menjadi lebih samar-samar.
Parahnya, saat penglihatan sudah begitu kabur, sakit kepala pun terjadi. Lalu, sebenarnya apa saja penyebab mata merah yang seharusnya Anda tahu agar dapat mengatasinya? Berikut ini bisa dilihat beberapa kemungkinan faktor yang memicu terjadinya mata merah dan mengganggu penglihatan kita.
(Baca juga: bahaya lensa kontak untuk mata)
1. Terjadi Luka
Mata dapat mengalami cedera kapan saja, terutama saat Anda berada di luar ruangan dengan udara yang sedang kencang-kencangnya. Baik itu karena kecerobohan ataupun kecelakaan, mata bisa saja terkena cedera, seperti lecet misalnya karena tergores kecil. Mata merah pun dengan demikian terjadi sebab adanya pelebaran pembuluh mata di mana ada lebih banyak darah yang dialirkan ke spot yang terluka tadi.
Apabila luka juga terjadi di bagian pembuluh darah, maka pendarahan pun tak akan terelakkan yang artinya kondisi mata bakal lebih serius dan buruk. Itu menjadi alasan mengapa sangat penting untuk melindungi mata ketika bepergian ke luar, khususnya saat beraktivitas di luar ruangan. Memakai kacamata hitam tampaknya bisa menjadi salah satu cara proteksi supaya benda asing tak dapat dengan mudah melukai mata.
2. Lelah
Kelelahan juga bisa menjadi penyebab dari timbulnya kemerahan pada mata. Khusus bagi Anda yang memang pekerjaan mengharuskan terus berada di depan komputer, inilah yang kurang baik untuk mata. Mata bakal cepat lelah dan bahkan berpotensi berair atau kering yang biasanya akan menimbulkan kondisi sakit kepala juga.
Ketika berada di depan komputer, Anda akan menjadi lebih jarang berkedip dan inilah yang menyebabkan mata menjadi merah. Berawal dari kekeringan, mata pun menjadi gampang memerah yang bahkan juga bisa diikuti dengan rasa gatal dan perih bila dibiarkan. Istirahat setiap beberapa jam adalah solusi terbaik, atau Anda juga dapat meneteskan obat mata bila memang memerlukannya supaya mata terjaga kelembabannya.
(Baca juga: cara mencuci tangan yang benar dan steril)
3. Kurang Tidur
Penyebab satu ini pasti banyak yang sudah mengalaminya dan menjadi penyebab yang paling umum pula. Kurang tidur juga menyebabkan mata terlalu lelah, apalagi kalau dipaksakan untuk tetap terbuka sepanjang malam. Kurang tidur juga sama dengan kurang beristirahat, maka solusi supaya mata tak lagi memerah adalah dengan mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Dalam sehari, seseorang memerlukan waktu tidur 7-8 jam setiap harinya yang bila kurang atau terlalu berlebihan jelas ada risikonya. Usahakan untuk menghindari bahaya akibat kurang tidur malam karena bukan hanya tak baik bagi mata, kesehatan pun juga bisa terganggu karena hal ini.
4. Kekeringan pada Mata
Anda perlu tahu bahwa penangkal infeksi adalah air mata dan air mata ini jugalah yang memainkan peran penting sebagai penjaga kelembaban mata. Saat debu dan kotoran masuk ke dalam mata, air mata jugalah yang membersihkannya. Namun seiring dengan bertambahnya umur dan tergantung dari jenis pekerjaan, tingkat kelembaban mata pun bakal terjadi penurunan.
Saat cairan mata tak cukup banyak diproduksi oleh kelenjar air mata, kondisi ini menjadi pemicu dari sindrom mata kering. Entah itu dilihat dari kualitas ataupun kuantitas, ini bukanlah hal yang baik untuk kesehatan mata Anda. Bisa juga sindrom mata kering ini dikarenakan penguapan air mata ke udara terlalu banyak. Dari situlah mata akan secara lebih mudah teriritasi dan kering sehingga bakal tampak kemerahan.
(Baca juga: penyebab kelopak mata gatal dan bengkak)
5. Konjungtivitis
Istilah ini adalah yang kerap digunakan untuk menggambarkan adanya infeksi mata paling umum. Bahkan infeksi mata ini diketahui dapat menular di mana asalnya adalah dari terjadinya peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva sendiri merupakan lapisan jaringan tipis yang berperan sebagai penutup bola mata serta permukaan bagian dalam kelopak mata.
Pembengkakan pun dapat terjadi pada pembuluh darah sehingga mata bakal kelihatan sangat merah yang seolah-olah terasa dan terlihat kesat yang menunjukkan adanya peradangan. Radang ini dapat terjadi dengan berbagai penyebab, diantaranya adalah infeksi, debu, dan alergi. Bila masalahnya adalah alergi, maka konjungtivitis bisa menyerang sepasang mata Anda. Dari situ akan mulai timbul rasa gatal yang berlebihan dan tak kunjung reda sehingga Anda pun akan tergoda untuk mengucek mata terus-terusan.
Sementara itu, bila viruslah yang menjadi penyebab konjungtivitis, awalnya pasti satu mata lebih dulu yang terserang. Setelah mata mengeluarkan air terus-menerus lewat beberapa hari, mata sebelah pun ikut mengalami kemerahan. Sedangkan untuk konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri bakal menjadikan mata Anda terus-terusan mengeluarkan kerak dan kotoran pada area kelopaknya.
6. Batuk Pilek
Batuk sering dianggap sebagai penyakit ringan, namun tentu saat penyakit ini menjangkiti Anda, prosesnya tak akan dianggap ringan. Penyakit batuk apalagi yang disertai juga dengan pilek akan dengan mudah menyebabkan mata mudah merah. Tak hanya memerah, biasanya mata juga bakal terus-menerus berair sehingga sangat tak nyaman ketika harus berkegiatan seperti biasa.
(Baca juga: kelainan yang terjadi pada mata)
7. Penggunaan Lensa Kontak Terlalu Lama
Lensa kontak baik itu yang digunakan memang untuk mendukung kesehatan mata ataupun hanya sekadar untuk bergaya, tak baik bila dipakai terlalu lama. Pemakaian jangka panjang dapat membuat mata teriritasi dan memerah. Salah-salah bila tak memerhatikan kondisi mata, iritasi dapat menjadi lebih parah dan mengancam fungsi indera penglihatan Anda.
Ketahui lebih dalam tentang apa saja efek samping dan bahaya lensa kontak pada mata agar dalam penggunaan, Anda bisa lebih ekstra hati-hati. Bahkan ketika sebelum serta sesudah penggunaan lensa kontak, tangan harus selalu terjaga kebersihan dan kesterilannya. Hal ini demi menjaga kesehatan mata juga ketika Anda menggunakan tangan untuk menyentuh area mata.
8. Paparan Polutan
Faktor penyebab mata merah satu ini masih ada hubungannya dengan kemungkinan terjadinya luka di bagian mata. Paparan polutan ini biasanya berupa asap kendaraan, asap rokok, atau bahkan debu di mana Anda bisa menjumpainya dengan mudah saat berada di luar ruangan. Ketika Anda berkendara di jalan, hal-hal ini akan sangat mudah tertangkap oleh mata.
Mata yang terkena polutan semacam itu tentu akan menjadi lebih mudah merah. Kemerahan pun akan terasa pedih dan gatal, tapi saat Anda menguceknya, maka mata justru akan semakin merah. Ini karena bisa jadi polutan menggesek bagian mata sehingga kemerahan pun makin menyebar.
(Baca juga: bahaya mengucek mata dengan tangan)
9. Uveitis
Selain konjungtivitis, ada juga kondisi kesehatan mata yang dinamakan uveitis yang mampu menjadi faktor pemicu kemerahan pada mata. Uveitis ini adalah sebuah keadaan di mana traktus uvea mengalami inflamasi. Penyebab dari uveitis ini sendiri cukup beragam dan ketika terjadi, satu atau seluruh area jaringan uvea dapat mengalaminya.
Hanya saja, kebanyakan kasus uveitis tak mengenali apa pemicunya dan diketahui pula bahwa kondisi peradangan di bagian traktus uvealis ini justru dianggap unilateral. Selain mata berwarna merah, gejala lainnya yang wajib untuk diwaspadai adalah sakit kepala, tidak mengecilnya pupil ketika cahaya masuk, kepekaan terhadap cahaya meningkat, serta penurunan kualitas fungsi mata saat melihat benda yang ada di samping.
10. Ulkus Kornea
Kondisi satu ini juga dapat menjadi penyebab utama dari terjadinya mata yang merah di mana ulkus kornea sendiri merupakan luka terbuka. Jenis luka ini terbentuk di bagian kornea mata yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Gejala yang paling umum tak sekadar hanya mata yang memerah saja.
Selain mata yang merah, kepekaan terhadap cahaya pun lebih meningkat. Bahkan pada beberapa penderita akan muncul rasa seperti sensasi terbakar pada bagian mata. Mata pun mengeluarkan kotoran yang lebih banyak dan bentuknya lebih seperti nanah. Rasa gatal pun tak kunjung reda ditambah dengan mata terus berair.
(Baca juga: tahi mata berlebihan)
11. Blefaritis
Saat kelopak mata bagian tepinya mengalami peradangan sehingga akhirnya pada area tersebut tampak merah dan bengkak, maka itulah yang disebut dengan blefaritis. Pada umumnya, kasus blefaritis ini bakal menyerang dua belah mata dengan kondisi satu sisi mata bakal jauh lebih serius ketimbang mata yang lainnya.
Peradangan ini dapat terjadi pada siapa saja, namun tak perlu khawatir karena penyakit ini bukanlah kondisi menular. Selain mata memerah, rupanya banyak gejala yang disebabkan dan lebih serius dari yang mungkin Anda kira. Gatal-gatal pada kelopak mata, mata terasa panas dan berpasir, mata kelihatan bengkak, kulit area mata mengelupas, berkeraknya bulu mata, hingga kehilangan bulu mata.
12. Klorin saat Berenang di Kolam Renang
Walaupun klorin diketahui banyak manfaatnya, zat ini pun juga bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Klorin dianggap sebagai senyawa yang begitu reaktif dan bisa mengeluarkan reaksi kapan saja dan terhadap segala jenis unsur. Klorin pada kolam renang cukup berbahaya untuk mata. Saat mata Anda terpapar klorin, maka mata akan langsung memerah.
(Baca juga: cara memutihkan bola mata)
13. Paparan Bahan Kimia
Memerahnya mata juga bisa dikarenakan penggunaan sampo saat keramas di mana busanya masuk ke mata. Kandungan kimia di dalam sampo itulah yang kemudian dapat membuat mata teriritasi dengan mudah. Tak hanya sampo, pelarut pembersih rumah tangga, sabun dan pemutih juga mengandung senyawa kimia yang bila mengenai mata dapat membuat merah. Biasanya, rasa pedih juga akan menyertai kemerahan pada mata tersebut.
14. Udara Kering
Mata yang mendadak menjadi merah juga dapat disebabkan oleh faktor udara. Ketika udara sangat kering karena cuaca yang begitu panas nan berangin, seketika itu juga mata Anda pun bakal teriritasi dan menjadi merah. Saat berada di luar atau di jalan, hendaknya Anda memroteksi area mata dengan mengenakan kacamata hitam agar mata tak gampang kemasukan udara kering tersebut. Ketahui cara yang benar dalam memberikan perlindungan bagi mata Anda supaya mencegah penyakit mata juga.
(Baca juga: ciri-ciri kurang tidur yang cukup)
Kapan Perlu Periksa ke Dokter?
Sebetulnya pada kebanyakan kasus mata merah, apapun penyebabnya, penangana darurat secara medis tidaklahe begitu diperlukan. Namun, Anda memang perlu memeriksakan ke dokter apabila mata merah yang dialami sudah pada tahap tertentu yang membuat Anda ekstra tak nyaman. Berobatlah ke dokter kalau-kalau kondisi di bawah ini terjadi pada Anda:
- Mata Anda mulai sensitif terhadap cahaya.
- Anda mulai merasakan sakit di bagian mata.
- Terjadi perubahan pada visi Anda.
- Gejala yang dirasakan terjadi secara terus-menerus selama 2 hari lebih.
- Mata memerah ketika Anda di saat yang sama meminum obat pengencer darah.
- Tahi mata muncul secara berlebihan, baik itu di satu sisi atau kedua sisi mata.
Sedangkan untuk bantuan medis darurat dapat Anda dapatkan kalau kondisi di bawah ini Anda alami:
- Anda merasakan mual dan disertai muntah.
- Ada cincin putih yang Anda lihat ketika memandangi lampu.
- Sering sakit kepala yang disertai dengan perubahan visi.
- Mata Anda memerah karena cedera atau trauma.
(Baca juga: cara menghilangkan lemak di mata)
Cara Menangani Mata Merah
Saat mata merah terjadi pada Anda, jangan khawatir dan jangan panik karena ada beberapa cara dalam menangani mata yang memerah. Simak apa saja cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya.
- Pakailah irisan mentimun yang dalam keadaan dingin untuk mengompres mata seperti ketika Anda melakukan masker seperti biasanya. Karena ada kandungan anti inflamasinya, maka bengkak, peradangan dan iritasi pun bakal berkurang.
- Hindari penggunaan lensa kontak karena bakal memperparah kondisi mata yang iritasi.
- Pakai obat tetes mata supaya iritasi dapat dikurangi, berikut juga rasa gatalnya.
- Kompreslah mata yang merah dan pedih dengan air dingin supaya kemerahan cepat hilang beserta juga rasa pedih dan gatalnya.
- Cuci dan basuhlah kelopak mata menggunakan air hangat, namun air hangat yang Anda gunakan sebaiknya tidaklah yang terlalu panas karena iritasi mampu diperparah dengan suhu air tersebut. Air hangat suam kuku lebih baik karena segala kotoran yang ada di mata dapat Anda hilangkan. Lakukanlah sehari 3-4 kali paling tidak 5 menit supaya mata terjaga kesehatannya.
- Hindari menyentuh mata menggunakan jari tangan Anda, terutama bila tak sering-sering mencuci tangan. Kita tidak pernah tahu jenis kuman apa yang ada di tangan kita dan seberapa banyak kuman yang menempel. Bila mata merah Anda terasa gatal, cobalah untuk mengusapnya menggunakan kain lembut ketimbang tangan secara langsung.
- Gunakan kentang mentah dan diiris seperti saat menggunakan mentimun tadi. Irisannya bisa Anda pakai sebagai kompresan dengan meletakkannya tepat di atas mata. Demi hasil yang efektif, kentang sebaiknya memang dalam keadaan dingin supaya mata lebih rileks dan rasa gatal serta kemerahannya cepat hilang.
- Jauhi kegiatan di depan komputer terlalu lama bila sudah tahu bahwa penyebabnya adalah hal tersebut. Kalaupun Anda harus menggunakan komputer, pastikan manfaatkan waktu yang ada untuk mengistirahatkannya supaya tidak bertambah serius.
- Cukupi kebutuhan dan kualitas tidur yang tepat. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yang paling baik adalah tidur 8 jam dalam sehari dan itu seharusnya dilakukan setiap hari. Ini demi menyembuhkan mata merah dan mencegahnya untuk mudah merah kembali.
- Pakai kacamata ketika bepergian ke luar supaya mata terhindar dari paparan polutan maupun udara kering.
(Baca juga: cara menghilangkan mata merah)
Demikianlah sepintas informasi mengenai apa saja penyebab mata merah beserta cara penanganannya tanpa harus pergi ke dokter. Bila merasa sudah terlampau serius dan kemerahan tak hilang-hilang, kunjungi dokter dan periksakan segera.