Layaknya Superman yang membutuhkan sinar matahari sebagai sumber kekuatan, semua makhluk hidup dibumi juga membutuhkan sinar matahari untuk tetap bertahan hidup. Coba bayangkan bagaimana bila tidak ada matahari, bumi akan gelap gulita, dunia akan sedingin antartika dan tidak ada lagi sumber energi untuk makhluk hidup. Dengan kata lain, tidak ada matahari artinya tidak ada lagi kehidupan. Bahkan, saking hebatnya peran matahari bagi bumi, penganut agama Shinto menjadikan matahari sebagai tuhannya.
Fungsi Sinar Matahari
Namun, apakah semua sinar matahari yang dipancarkan ke bumi bermanfaat bagi kita?Nah, ini yang harus diperhatikan. Sinar Matahari yang bagus dan aman untuk tubuh adalah sinar matahari pagi antara jam 6 sampai jam 9 pagi dan sinar matahari sore antara jam 4 sore sampai terbenam matahari. Cahaya matahari pagi mengandung vitamin D yang bisa membuat tulang dan gigi kita makin kuat.
Sinar Matahari Untuk Bayi
Tidak heran, banyak adik adik kita yang masih bayi dijemur setiap pagi. Berjemur diri 15-30 menit juga bisa mengurangi depresi lho. Koq bisa? Saat terkena sinar matahari pagi, tubuh kita mengeluarkan zat endorfin yang berfungsi sebagai zat anti depresi alami. sweet.
Jadi, berbanding terbalik dengan sinar matahari pagi dan sore, kita harus hati-hati pada sinar matahari siang. Sinar matahari berada pada puncak teriknya pada siang hari. Sinar ini mengandung ultraviolet yang berdampak negatif terhadap kulit tubuh manusia. Mungkin masih aman apabila paparan sinar matahari siang hanya beberapa saat saja mengenai kulit.
Namun lain halnya kalau paparan ini berlangsung lama, apalagi saat matahari sedang terik-teriknya, hal ini akan berdampak buruk terhadap manusia maupun lingkungan sekitarnya apabila panasnya melebihi tingkat kewajaran. Dilansir dari beberapa sumber, berikut bahaya sinar matahari siang bagi manusia maupun bagi alam :
Bahaya bagi manusia
a. Dampak terhadap kulit
Sinar matahari siang mengandung sinar ultraviolet (UV) yang tidak bersahabat dengan kulit manusia. Radiasi sinar UV ini ada 3 kategori, Radiasi UVA, UVB dan UVC. Apa Bedanya? Radiasi UVA memiliki pengaruh yang paling “tidak ganas” diantara dua lainnya. Radiasi ini menyebabkan kulit berkerut, penuaan dini, gatal gatal dan perubahan warna kulit. Radiasi UVB menyebabkan kerusakan protein di dalam kulit sehingga dapat mengakibatkan kulit terbakar dan penyakit kanker kulit (baca : macam macam penyakit kulit).
Radiasi UVC lah yang punya efek paling berbahaya (baca : Bahaya Sinar Ultraviolet). Radiasi ini dapat menyebabkan mutasi pada DNA yang akhirnya menjadi awal terjadinya kelainan genetik. Gunakan Sunblock atau produk yang mengandung SPF (Sun Protector Factor).
b. Dampak terhadap mata
Mata manusia adalah indra yang sangat sensitif terhadap cahaya. Terlalu lama menatap matahari dengan mata telanjang bisa menyebabkan penyakit katarak.
Katarak ini bisa berakhir dengan kebutaan. Simon Kelly, Dokter ahli mata dari Royal College bahkan memperingkatkan bahwa menatap terlalu lama cahaya ultraviolet tanpa menggunakan pelindung mata dapat membakar mata layaknya kulit yang terbakar. Dia juga menambahkan bahwa menatap langsung matahari dapat melukai retina.Area dibelakang mata yang bertanggung jawab terhadap penglihatan ini akan rusak secara permanen. Selain katarak, ancaman radiasi sinar matahari yang lain terhadap mata adalah kanker kulit yang menyerang kelopak dan daerah sekitar mata. paparan yang terlalu lama akan mengingkatkan resiko ini. Gunakan kacamata hitam sebagai pelindung (Baca : Bahaya Melihat Matahari Langsung).
c. Dampak terhadap rambut
Berdiam diri dibawah sinar matahari siang tanpa pelindung kepala menyebabkan rambut rusak. Selain kusam dan kasar, ultraviolet pada sinar matahari siang juga dapat menyebabkan pigmen rambut berubah warna menjadi merah. Pernah dengar istilah “Alay” atau Anak Layangan? Istilah yang diberikan untuk anak abege yang mengecat merah rambut mereka. Nah, Anak-anak yang sering bermain layang layang sering tidak memakai pelindung kepala sehingga sebagian besar rambut mereka merah. Mungkin berawal dari sini istilah tersebut muncul.
d. Dampak terhadap tubuh
Pernah ikut upacara bendera atau kegiatan lain yang memaksa kita berpanas-panasan? Saat badan terkena panas matahari dalam waktu lama, tubuh mengeluarkan banyak cairan dalam bentuk keringat. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau yang sering disebut dengan dehidrasi. Para penderita dehidrasi akan mengalami tenggorokan kering, pusing, mata berkunang-kunang bahkan hilang kesadaran diri. Segera istirahat di tempat teduh dan minum air putih sebanyak banyaknya.
Bahaya bagi alam
1. Kekeringan Parah
Pancaran sinar matahari yang terlalu terik menyebabkan suhu panas meningkat. Apabila hal ini berlangsung lama tanpa diiringi musim penghujan, kekeringan akan terjadi. Tumbuhan akan mati karena tidak adanya air yang diserap untuk tetap bertahan hidup, padi akan gagal panen, dan secara tidak langsung akan ada satu rantai makanan yang terputus. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ekosistem. Parahnya, kekeringan ini tentunya akan menyebabkan banyak kematian.
2. Gelombang Panas Mematikan
Kombinasi over temperature panas matahari dengan angin panas gurun juga dapat menjadi momok mengerikan untuk makhluk hidup. Masih ingat bencana gelombang panas yang terjadi beberapa bulan yang lalu di India? ratusan orang meninggal bahkan jalanan aspal dibuat meleleh.
Sebenarnya bumi punya sunblock alami, yaps! Lapisan ozon. Tanpa adanya lapisan ozon, setiap orang akan terkena langsung radiasi ultraviolet. Namun karena polusi udara yang disebabkan manusia, efek rumah kaca, asap pabrik dan tidak adanya zona hijau menyebabkan lapisan ini menipis. Saat lapisan ozon menipis, ancaman radiasi ultraviolet akan semakin meningkat.