Dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya, tubuh telah dibekali suatu sistem imun yang berguna sebagai pertahanan pertama terhadap suatu infeksi atau sumber penyakit lainnya. Selain adanya respon imun, ketika terjadi ketidakseimbangan atau gangguan fungsi organ, tubuh juga kerap memberikan sinyal kepada kita melalui gejala-gejala klinis yang dapat kita rasakan secara langsung.
Sebagian penyakit terkadang mempunyai gejala yang hampir sama. Pada beberapa penyakit yang tergolong berbahaya, tidak jarang yang pada awal perjalanan penyakit tersebut terkesan mirip dengan penyakit-penyakit ringan tertentu. Sehingga seringkali penyakit itu berlanjut dan berakhir fatal karena tidak begitu diperhatikan. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk selalu berlaku waspada apabila menjumpai ada yang tidak beres dengan tubuh kita.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu gejala yang sering dikaitkan dengan jenis-jenis penyakit jantung, yakni timbulnya rasa sesak atau nyeri pada dada sebelah kiri. Nyeri yang timbul sering diibaratkan seperti adanya rasa tertekan benda berat di daerah dada sebelah kiri. Pada kasus tertentu, rasa sakit tersebut dapat sampai menembus punggung, menjalar ke leher, rahang hingga tangan sebelah kiri.
Akan tetapi, pada kejadian-kejadian lain, gejala tersebut juga bisa muncul meskipun si penderita tidak sedang sakit serangan jantung. Jika demikian, lalu apa saja kemungkinan penyakit yang ditandai dengan penyebab dada sesak sebelah kiri? berikut kami jabarkan beberapa kemungkinan penyakit, gejala khas, serta cara pencegahan atau pengobatannya.
Sebelum membahas satu persatu mengenai deskripsi penyakit, untuk lebih memudahkan, maka secara garis besar penyebab sesak atau nyeri dada sebelah kiri akan kami bagi menjadi dua kategori, yakni sesak atau nyeri akibat penyakit jantung dan sesak akibat bukan penyakit jantung. Berikut adalah penjelasannya;
Nyeri dada karena Penyakit Jantung
Pada umumnya, posisi anatomi organ jantung memang berada di rongga dada sebelah kiri. Sehingga seperti pembahasan di atas, salah satu gejala jantung yang bermasalah ialah timbulnya rasa sesak serta nyeri di dada sebelah kiri. Nyeri dada akibat gangguan penyakit jantung sendiri dapat dibagi menjadi beberapa sebab, yaitu;
1. Serangan Jantung
Serangan jantung atau infark miokard ialah kondisi dimana aliran darah menuju jantung terhambat. Pembuluh darah jantung mengalami kebuntuan oleh karena adanya penyumbatan bahan-bahan tertentu seperti penggumpalan darah, penumpukan kolesterol, dan lain sebagainya. Akibatnya, kerja otot jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh akan terganggu, dan akhirnya sering berakhir fatal. Orang-orang dengan penyakit tertentu memiliki resiko terkena serangan jantung lebih tinggi, misalnya gejala diabetes melitus, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta orang-orang yang merokok.
Gejala serangan jantung:
- Dada sebelah kiri (atau kanan bagi orang-orang yang jantungnya berada di dada sebelah kanan) terasa tertekan dan nyeri dalam waktu yang relatif lama, baik setelah melakukan aktivitas berat maupun ketika bersantai
- Nafas terasa sesak
- Rasa nyeri menyebar ke bahu, lengan sebelah kiri, leher, hingga rahang
- Mual dan muntah
- Pusing
- Merasa lemas dan mengalami keringat dingin
Cara mencegah dan mengatasi :
- Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
- Makan makanan rendah kolesterol dan berserat tinggi
- Membiasakan hidup sehat, dengan berolahraga teratur
- Mengobati penyakit-penyakit yang menjadi faktor resiko, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi
- Menghindari stres berlebih
- Jika intensitas nyeri semakin sering dan meningkat, maka segera hubungi dokter untuk menjalani perawatan yang lebih intens
2. Angina Pektoris
Penyakit jantung berikutnya yakni angina pektoris. Hampir sama dengan serangan jantung, angina pektoris juga merupakan kondisi penyumbatan arteri, hanya saja pembuluh arteri tidak sampai mengalami kebuntuan. Salah satu gejala khas yang membedakannya dengan serangan jantung ialah terjadinya angina biasanya karena dipicu dengan aktivitas berat terlebih dahulu.
Gejala angina pektoris:
- Dada kiri sakit seperti ada yang mencengkeram
- Sakit bisa menjalar hingga bahu, lengan, leher, rahang terutama bagian kiri tempat jantung berada
- Sulit bernafas atau sesak
- Didahului dengan aktivitas berat
Mencegah dan mengatasi angina pektoris:
Cara pencegahan angina pada dasarnya hampir sama dengan pencegahan pada serangan jantung. Hanya saja kita harus tetap waspada karena gejala angina sering berhenti dengan sendirinya ketika kita beristirahat, sehingga banyak orang mengabaikannya padahal bisa juga menjadi fatal jika dibiarkan berlarut-larut.
(baca juga: dada terasa sakit dibagian tengah)
3. Radang Otot Jantung atau Miokarditis
Miokarditis adalah keradangan yang terjadi pada otot miokardium (otot di bagian tengah jantung). Penyakit miokarditis sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal seperti infeksi bakteri, virus, jamur, rheumatic fever, atau bahkan reaksi alergi bahan kimia tertentu.
Sedangkan gejala yang timbul diantaranya ialah;
- Rasa sakit di dada sebelah kiri
- Nyeri pada persendian
- Oliguria (produksi urin sedikit)
- Sesak nafas
- Denyut jantung tidak normal (aritmia)
- Gejala tidak spesifik lain : demam, kelelahan, tidak nafsu makan, nyeri perut, serta penyebab batuk berdahak kronik.
Cara mengatasi miokarditis
Untuk mengatasi miokarditis biasanya dokter akan memberikan antibiotik, diuretik, obat anti inflamasi, pemberian oksigen pada membran ekstra korporeal, menghambat enzim angiotensin, pemberian jantung buatan sementara, serta menyarankan untuk tidur atau istirahat yang cukup.
(baca juga: nyeri dada kiri)
4. Radang Selaput Jantung atau Pericarditis
Selain pada otot jantung, keradangan juga dapat terjadi pada selaput pembungkus jantung yang disebut perikardium. Perikardium sendiri terdiri dari dua lapisan tipis yang diisi oleh cairan pericardium serta berfungsi sebagai pelindung jantung.
Penyebab :
- Infeksi bakteri dan virus, misalnya bakteri tuberkolosis serta virus hepatitis b
- Adanya metastasis kanker payudara, flek paru-paru, serta kelenjar getah bening
- Akibat radiasi radiologi yang berlebihan
- Pasca menderita serangan jantung
Gejala :
- Penyebab dada sesak sebelah kiri, dengan gejala khas yakni rasa sakit saat menarik nafas, batuk, serta semakin parah ketika posisi duduk membungkuk.
- Biasanya disertai demam naik turun
- Pada pemeriksaan EKG, akan didapat hasil yang tidak normal
Cara Mengatasi :
- Pemberian antibotik, pereda nyeri, dan penurun panas
- Jika diketahui terdapat nanah maka bisa jadi dilakukan operasi
- Perbanyak istirahat
Nyeri dada Bukan Karena Penyakit Jantung
Setelah kita membahas mengenai penyebab-penyebab yang berhubungan dengan jantung, selanjutnya kita akan membahas kategori yang kedua, yakni kemungkinan penyakit yang bukan karena penyakit jantung. Berikut adalah beberapa penyakit pada organ selain jantung yang terkadang mempunyai gejala sesak atau nyeri dada sebelah kiri;
1. Asma
Penyakit yang pertama yakni asma. Asma atau sesak nafas sendiri adalah penyempitan saluran nafas sehingga menghambat aktivitas bernafas. selain karena faktor keturunan, penyakit ini juga diakibatkan oleh adanya rangsangan suatu zat atau kondisi tertentu, misalnya faktor lingkungan ketika udara dingin, adanya asap, atau alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Seringkali, asma yang terjadi pada orang dewasa mempunyai gejala yang lebih berat daripada asma pada anak-anak. Sehingga produktivitas penderita akan menurun karena tidak bisa beraktivitas sebagaimana biasa.
Gejala :
- Kesulitan bernafas atau nafas terengah-engah, terkadang disertai mengi
- Batuk berkali-kali
- Dada tertekan dan sesak pada daerah tertentu
- Merasa letih dan cepat lelah
- Sering kambuh saat beraktivitas berat
- Sulit tidur
Cara mencegah dan mengatasi asma :
Untuk mencegah asma, sebisa mungkin hindari hal-hal yang sering menjadikannya kambuh. Seperti jauhi faktor alergen, manajemen stress, cegah tubuh dari kedinginan, serta jangan panik saat kambuh karena hanya akan memperparah gejala asma. Sementara itu, untuk pengobatan bisa anda konsultasikan ke dokter untuk mendapat obat pencegah atau pelega asma. Selain pergi ke dokter, Anda juga bisa mencoba resep-resep alami seperti mengonsumsi secara rutin makanan-makanan yang baik untuk terapi asma seperti jahe, apel, jus kemangi dicampur madu. Langkah herbal tersebut juga bisa didukung dengan olahraga teratur.
(baca juga: pertolongan pertama pada asma)
2. Gangguan otot dada
Salah satu organ penting bagi system pernapasan ialah paru-paru. Karena letaknya yang berada di dalam rongga dada, maka jika terjadi gangguan pada daerah tersebut tentu saja akan sering berpengaruh pada mekanisme pernapasan itu sendiri.
Salah satu masalah yang dapat terjadi yakni adanya gangguan pada otot dada, dimana otot tersebut sangat berperan penting bagi mekanisme mengembang dan mengempisnya paru-pau saat bernapas.
Gejala :
- Rasa nyeri atau sesak saat bernafas
- Rasa nyeri akan hilang atau lebih baik saat digerakkan pada posisi tertentu
Cara mengatasi :
Jika kedua ciri diatas Anda rasakan, lebih baik agar memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui secara pasti penyebab pasti gangguan otot terlebih dahulu. Sehingga tindakan pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.
3. Pneumothorax
Pengertian pneumothorax yakni masuknya udara ke dalam celah diantara dua lapisan pembungkus paru-paru (pleura). Akibatnya udara akan sulit untuk dikeluarkan sehingga mengganggu mekanisme pernafasan. Penyebabnya sendiri bisa bermacam-macam ada yang mempunyai faktor resiko sejak lahir, ada juga akibat berbagai jenis trauma misalnya cedera karena tertusuk tulang rusuk yang patah, akibat kesalahan operasi bedah dan sebagainya.
Gejala :
- Rasa nyeri di dada, tergantung lokasi trauma, bisa dada kanan dan kiri sekaligus.
- Sulit bernafas atau sesak
- Disertai batuk kering
Cara mengatasi :
- Pada pneumothorax kecil paru-paru akan pulih dengan sendirinya, yakni uda perlahan akan diserap tubuh
- Sedangkan pada pneumothorax yang besar, udara harus dikeluarkan dengan tindakan dan peralatan medis tertentu.
4. Maag
Penyakit selanjutnya yakni maag. Penyakit gastritis pada lambung yang terjadi akibat iritasi oleh gejala asam lambung ini telah banyak diderita masyarakat. Penyebabnya yang paling umum yakni makan tidak teratur, sering mengonsumsi gorengan, konsumsi kafein berlebihan ketika perut kosong. Gejala sakit maag sendiri sewaktu-waktu juga dapat kambuh ketika stress, kelelahan, kurang tidur, telat makan atau makan makanan pedas.
Gejala :
- Mual, mulas, perih pada lambung
- Nyeri pada ulu hati
- Pada maag kronis bisa juga disertai rasa sesak serta sakit pada dada sebelah kiri
Mencegah dan mengatasi maag :
Untuk mencegah terjadinya maag tentu saja dengan menghindari faktor-faktor penyebab serta pemicu maag. Sedangkan untuk mengatasinya, bisa dilakukan dengan memberikan obat antasida untuk menetralisir asam lambung. Cara alami untuk mengobati maag ialah dengan rutin mengonsumsi parutan kunyit dan madu pada pagi dan sore hari.
(baca juga: cara mengobati maag)
5. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Selain maag, GERD juga merupakan penyakit pencernaan yang berhubungan dengan lambung. GERD terjadi ketika asam lambung atau isi lambung naik kembali ke esophagus bahkan muntah. GERD disebabkan karena otot yang mengatur masuknya makanan ke dalam lambung (spincter) mengalami suatu kelainan misalnya mengendur atau melemah. Kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya GERD diantaranya yakni asma, skleredoma, obesitas, merokok, diabetes mellitus, kehamilan, dan hernia hiatus.
Gejala :
- Rasa terbakar di dada hingga tenggorokan
- Mual-muntah
- Nyeri di dada
- Batuk kering
- tenggorokan tidak nyaman
Cara mengatasi GERD :
Obat-obatan yang diperlukan untuk mengatasi GERD diantaranya adalah obat-obatan yang dapat menetralisir serta mengurangi produksi asam lambung seperti antasida dan obat jenis H2 reseptor blocker. Selain mengatasi asam lambung, perawatan GERD juga dilakukan pada tenggorokan yang teriritasi dan pengembalian fungsi spincter.
(baca juga: ciri asam lambung dan obatnya)
Demikianlah penjabaran mengenai kemungkinan-kemungkinan penyakit yang memiliki gejala penyebab dada sesak sebelah kiri. Jika suatu ketika Anda merasakan salah satu gejala-gejala di atas, maka harap agar tetap waspada dan bila perlu segera ke dokter untuk memastikan keadaan Anda dan mengantisipasi tindakan yang harus dilakukan. Semoga bermanfaat.