Barangkali sebagian besar dari kita sudah familiar dengan kata “albumin”, terlebih bagi kita yang mengenyam pendidikan di bidang ilmu pengetahuan alam, ataupun bagi kita yang menggeluti dunia kesehatan. Ya, albumin merupakan salah satu bagian dari protein plasma darah yang ada di dalam tubuh manusia.
Albumin atau albus merupakan salah satu bagian dari protein plasma darah yang mempunyai banyak peranan. Albumin ini bahkan merupakan bagian yang teroenting dari struktur plasma darah, sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi dari plasma darah ini bergantung pada keadaan albumin ini di dalam tubuh, baik itu manfaat maupun jumlah albumin itu sendiri. Albumin ini juga merupakan satu istilah yang dipakai untuk mengarah ke segala jenis dari protein monomer yang sifatnya larut di dalam air ataupun garam yang mengalami koagulasi ketika terkena sinar matahari. (baca juga: akibat kelebihan dan kekurangan albumin)
Fungsi Albumin
Kita semua mengetahui bahwasannya setiap benda atau bagian yang di dalam tubuh ini pastinya mempunyai fungsi atau manfaat masing- masing, hal ini tidak terkecuali albumin. Albumin ini tentu saja mempunyai fungsi untuk tubuh kita, terlebih posisinya ada di dalam darah manusia yang sifatnya sangat vital bagi kita.
Albumin ini mempunyai banyak sekali fungsi untuk tubuh kita. Beberapa fungsi dari albumin ini antara lain:
- Sebagai pengikat darah
Sebenarnya sel darah di dalam tubuh manusia tidak sepenuhnya berbentuk cairan. Yang membuat darah berbentuk cairan seperti yang biasa kita lihat adalah albumin ini. Albumin mengikat seluruh bagian sel darah dengan air sehingga darah membentuk menyerupai cairan. Selain itu albumin juga mengikat darah pada saat jumlahnya tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Sel- sel darah dan juga cairan akan terpisah- pisah dan akan membentuk endapan darah atau yang biasa disebut denagan edema pada beberapa bagian tubuh tertentu. (baca juga: cara meningkatkan albumin dalam darah)
- Sebagai penjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh
Dalam tubuh kita banyak seklai mengandung sel. Sel ini mempunyai berbagai fungsi. Nah, untuk menjaga fungsi dari sel tersebut maka sel membutuhkan keseimbangan cairan. Albumin berfungsi sebagai agen yang menjaga kondisi keseimbangan cairan tersebut. Jika tubuh mengalami kekurangan kadar air, maka albumin akan membantu mengarahkan air dalam darah untuk dapat masuk ke dalam sel yang bersangkutan yang kekurangan cairan tadi agar diperoleh kadar normal air dalam sel tersebut. Hal ini jga berlaku pada saat sel kelebihan cairan, maka albumin akan mengeluarkan kelebihan cairan tersebut agar kadarnya kembali normal. (baca juga: akibat kelebihan cairan infus)
- Saluran berbagai nutrisi dan juga hormon
Selain berfungsi sebagai pengikat darah, albumin juga memiliki fungsi sebagai perantara berbagai nutrisi seperti lemak, berbagai hormon seperti kortisol dan tiroksin, berbagai macam protein darah seperti bilirubin dan juga berbagai garam mineral utersimpan selama berjalan ke seluruh tubuh melalui plasma darah. (baca juga: akebutuhan nutrisi manusia berdasarkan AKG resmi)
- Memperbaiki kerusakan jaringan
Albumin menjadi salah satu bagian dari tubuh yang mempunyai peranan penting dalam proses regenerasi dan juga proses perbaikan pada sel dan sekaligus sebagai agen yang membentuk ikatan antar sel. Albumin ini juga membantu memberikan sinyal pada sistem imun apabila ada kerusakan pada sel tertentu. Oleh karena itu albumin ini mempunyai kaitan yang erat dengan pembentukan sel darah putih (leukosit) yang dikenal sebagai komponen utama sistem imunitas dalam tubuh. (baca juga: cara meningkatkan metabolisme tubuh)
- Sebagai larutan penyangga
- Memelihara tekanan onkotik
Tekanan onkotik yang dihasilkan oleh albumin ini akan memelihara fungsi ginjal sekaligus mengurangi edema yang berada di saluran pencernaan.
- Mengusung berbagai obat-obatan, sekaligus memperpendek waktu paruh obat
- Sebagai protein radang fase akut yang bersifat negatif
Itulah berbagai fungsi dari albumin yang ada di tubuh kita. Banyak sekali fungsi albumin yang ada di dalam tubuh ini, sehingga akan mengganggu bahkan akan membahayakan apabila keberadaan albumin ini kurang dimiliki oleh tubuh kita.
Dimana Kita Bisa Menemukan Albumin?
Sebenarnya, dimana kita menemukan albumin? Apakah albumin bisa diproduksi sendiri oleh tubuh manusia ataukah harus melalui asupan makanan tertentu atau dari suplemen tertentu? Sebenarnya albumin ini bisa diproduksi otomatis oleh tubuh kita. Pada manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma yang berada di dalam hati dan dalam bentuk proalbumin yang kemudian diiris oleh badan Golgi untuk disekresi memenuhi sebanyak 60% jumlah serum darah.
Jumlah albumin ini juga bisa ditingkatkan dengan berbagai asupan, baik itu melalui suplemen ataupun makanan dan minuman tertentu. Jika kita merasa albumin yang ada di dalam tubuh kita ini kurang, maka kita bisa mengonsumsi makanan atau minuman dan juga suplemen tertentu untuk meningkatkan jumlah albumin di dalam tubuh kita. (baca juga: makanan yang mengandung protein super tinggi)
Makanan yang Meningkatkan Albumin dalam Darah
Beberapa orang terkadang membutuhkan jumlah albumin yang lebih besar daripada kadar normal. Beberapa yang membutuhkan jumlah albumin dalam kadar normal ini adalah orang- orang yang sedang mengalami peradangan. Orang yang sedang terkena radang biasanya membutuhkan jumlah albumin 2 hingga 3 kali lebih banyak. Maka dari itu, jumlah albumin yang ada di dalam tubuh perlu ditingkatkan.
Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah albumin di dalam tubuh adalah dengan melakukan diet khusus tinggi protein. Protein ini merupakan salah satu unsur yang penting bagi pembentukan albumin yang ada di dalam hati. Jenis protein tertentu mempunyai sifat proalbumin yang merupakan komponen utama dalam proses pembentukan albumin yang ada di dalam hati. (baca juga: akibat kelebihan protein)
Untuk memperoleh banyak protein bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan tertentu yang banyak mengandung protein. Beberapa makanan yang banyak mengandung protein antara lain:
- Telur
Telur merupakan makanan yang banyak mengandung albumen. Albumen sendiri merupakan salah satu unsur dari protein yang mempunyai sifat sebagai proalbumin. Proalbumin ini adalah pembentuk dasar dari senyawa albumin. Sehingga dengan mengonsumsi telur maka kita dapat meningkatkan jumlah albumin yang ada di dalam hati kita.
- Daging Merah
Daging merah merupakan salah satu makanan yang dapat meningkatkan jumlah albumin. Dalam daging merah ini terdapat sejumlah asam amino yang mempunyai sifat proalbumin yang berperan dalam pembentukan albumin. (baca juga: akibat kelebihan dan kekurangan asam amino)
- Susu
Susu juga merupakan salah satu minuman yang dapat meningkatkan albumin di dalam tubuh. Susu mengandung sejumlah protein yang membentuk albumin. Selain itu susu juga mengandung lemak yang menjadi salah satu komponen pendorong bagi hati untuk membentuk albumin.
- Kacang- kacangan
Beberapa jenis kacang- kacangan seperti kacang kenari, almond, mete, hazel mempunyai kadar protein tinggi dan juga lemak tak jenuh dengan kadar tinggi yang menjadi salah satu makanan yang membantu proses pembentukan albumin. Dan jenis kacang yang paling tinggi kadar proteinnya adalah kacang kedelai, yang mana lebih dari 60% kadar asam aminonya berupa proalbumin. (baca juga: akibat kelebihan asam amino)
- Seafood dan Ikan Air Tawar
Seafood bukan saja dikenal sebagai makanan yang lezat, namun juga sebagai makanan sumber protein yang banyak mengandung proalbumin. Selain seafood, ikan air tawar juga termasuk jenis makanan yang banyak mengandung protein dan memiliki kadar proalbumin yang tinggi.
Itulah beberapa makanan yang banyak mengandung protein dan mempunyai sifat proalbumin tinggi. Proalbumin sendiri merupakan komponen pembentuk albumin di dalam hati. Maka jika ingin meningkatkan kadar albumin di dalam hati, biasakan untuk mengkonsumsi makanan-makanan tersebut.
Kekurangan Albumin
Adakalanya tubuh kita mengalami kekurangan jumlah albumin dari kadar yang dibutuhkan. Hal ini tentu saja bersifat tidak baik, mengingat banyaknya fungsi albumin di dalam tubuh kita ini. Jika albumin yang ada di tubuh kita jumlahnya hanya sedikit atau kurang, maka akan menimbulkan timbunan cairan di dalam jaringan (eodema), semisal terjadi pembengkakan di kedua kaki kita. atau bisa juga terjadi penimbunan cairan yang ada di rongga tubuh kita, misalnya di perut yang dikenal dengan istilah ascites.
Akibat lain yang ditimbulkan dari kekuarangan albumin ini adalah turunnya tenakan osmotik darah yang kemudian akan menyebabkan terganggunya pengangkutan asam lemak, hormon, enzim, dan juga obat- obatan. Kemudian kekurangan albumin pada anak- anak akan memecah protein yang dikonsumsi anak- anak, sehingga protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel menjadi tidak maksimal. Dan kekurangan anak yang terjadi pada anak usia 1 hingga 5 tahun (fase periode emas pertumbuhan), maka pertumbuhan badan dan otaknya menjadi terganggu. (baca juga: akibat kelebihan albumin)
Berapa Kadar Normal Albumin di dalam Darah Manusia?
Seringkali kita tidak mengetahui apakah jumlah albumin yang kita miliki termasuk ke dalam jumlah yang kurang, cukup, maupun berlebihan. Hal ini karena memang tingkat keberadaan albumin ini tidak bisa diketahui hanya dengan melihat tanda- tanda fisik saja. Dan gejala- gejala kekurangannya pun tidak bisa dirasakan dari fisik.
Untuk mengetahui kadar albumin di dalam tubuh kita, kita bisa melakukan tes laboratorium. Dan kadar albumin di dalam tubuh kita dikatakan normal ketika hasil tes laboratorium menunjukkan pembacaan lebih dari 4,0 gram/ dl. Ada juga yang mengatakan bahwa kadar normal albumin pada tubuh jika ditemukan angka antara 3,4 hingga 5,4 g/ dl. Hasil laboratoruim yang menunjukkan hasil 4,0 g/dl berarti dalam 1 liter darah terdapat 40 gram albumin. (baca juga : cara meningkatkan trombosit penderita DBD)