Rahim adalah sebuah bagian penting bagi para wanita. Keberadaannya pun sangat penting adanya untuk keberlangsungan dan keberlanjutan dari generasi berikutnya. Karena hal itu lah kesehatan rahim merupakan suatu hal yang sangat penting. Sekarang ini banyak sekali metode-metode pengobatan atau terapi yang bertujuan untuk menjaga kesehatan rahim. Hal ini dikarenakan rahim sendiri merupakan salah satu organ dalam tubuh manusia yang sangat rentan akan serangan penyakit. Serangan tersebut bisa berupa virus, bakteri atau jamur. Apabila serangan-serangan penyakit itu dapat menjangkau dan menyebabkan kerusakan pada rahim, maka akan mengakibatkan beberapa gangguan dalam tubuh. Untuk mengobati atau mengatasi gangguan pada rahim sendiri ada beberapa metoda seperti Histerektomi.
Penyakit yang terjadi pada rahim biasanya akan dapat menyebabkan berbagai macam jenis gangguan. Gangguan yang terjadi pada organ rahim tentunya akan dapat membuat seseorang menjadi tidak terlalu nyaman dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan beberapa gangguan terkadang menyebabkan organ kewanitaan seseorang menjadi teras tidak nyaman. Pada beberapa kasus terkadang seseorang salah mengidentifikasi hal tersebut. Kesalahan tersebut merupakan sebuah hal yang sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan ketika seseorang salah menerjemahkan gejala yang muncul dan membiarkannya akan menyebabkan komplikasi penyakit yang lebih berbahaya dari keadaan semula. Maka dari itu diagnosa dini merupakan sebuah langkah yang harus diambil dan dilakukan ketika merasakan ketidaknyamanan atau keanehan yang terjadi pada organ intim kewanitaan. Pada beberapa kasus keterlambatan dapat menyebabkan hal buruk yang tidak baik bagi kesehatan, secara menyeluruh.
Diagnosa awal adalah sebuah tindakan yang sangat penting dan harus dilakukan untuk mengetahui keadaan dari rahim dan organ kewanitaan sepenuhnya. Untuk dapat mengetahui keadaan di dalam rahim maka kita bisa saja menggunakan beragan jenis metode yang ada. Salah satu metode yang bisa kita gunakan untuk dapat mengetahui kondisi di dalam rahim adalah dengan metode histeroskopi. Mungkin ada yang pernah mendengar metode yang satu ini, namun ada juga yang belum pernah mendengar mengenai metode yang satu ini. Kali ini kita akan membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan metode ini. Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui dan harus kalian pahami mengenai tindakan medis yang satu ini. beberapa hal yang harus kalian pahami adalah,
Apa Itu Histeroskopi
Rahim adalah satu organ yang sangat penting peran dan fungsinya bagi kehidupan manusia. organ yang satu ini merupakan organ yang bisa dikatakan sangat rawan terserang penyakit. Kemungkinan munculnya infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus sangat mungkin terjadi di organ yang satu ini. Hal ini dikarenakan kondisi dari rahim sendiri yang bisa dikatakan sangat subur untuk perkembangan penyakit. Maka dari itu kebersihan organ kewanitaan sangatlah harus diperhatikan , untuk keuntungan kehidupan sehari-hari.
Rahim adalah salah satu organ yang cukup sulit untuk dapat diawasi ketika terjangkiti suatu penyakit. Hal ini dikarenakan kondisi dan letaknya yang bisa dikatakan sangat susah untuk dilihat. Jika kita melakukan tindakan operasi bedah maka akan membutuhkan biaya yang lebih banyak dan resiko yang lebih besar. Seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran maka ada sebuah metode yang bisa digunakan untuk melihat kedalam rahim tanpa melakukan operasi. Tindakan tersebut adalah Histeroskopi. Tindakan yang satu ini bisa dikatakan tak jauh berbeda dengan tindakan laparoskopi yang juga menjadi salah satu tindakan operasi yang cukup aman.
Dalam beberapa kasus terkadang tindakan histeroskopi ini dilakukan berbarengan dengan tindakan biopsi. Penggabungan ini biasanya dimaksudkan untuk dapat mengambil sample jaringan pada dinding rahim. Sample jaringan tersebut sangat berguna untuk dapat mengetahui kondisi dari rahim itu sendiri. Beberapa kemungkinan munculnya jenis penyakit tertentu juga dapat diketahui melalui pemeriksaan sample jaringan yang terdapat pada rahim.
Kapan Histeroskopi Dilakukan
Histeroskopi merupakan sebuah tindakan medis yang bisa dikatakan sangat fleksibel dan memiliki berbagai macam fungsi. Hal ini berhubungan dengan kemungkinan-kemungkinan pengembangan yang dimiliki oleh metode ini. Histeroskopi bisa berfungsi sebagai alat untuk membantu mendiagnosa penyakit yang terjadi di dalam rahim. Melalui tindakan ini dokter bisa mengetahui secara pasti penyebab dari gangguan yang terjadi seperti nyeri pada pelvis, infertilitas, keguguran rahim dan penyebab yang lain. jika digunakan sebagai tindakan pengobatan bedah minim invasif maka, tindakan histeroskopi hanya digunakan dalam beberapa tindakan normal. Hal ini dikarenakan meskipun tindakan yang satu ini cukup memiliki banyak sekali pengembangan, tapi pada dasarnya tindakan yang satu memiliki ruang gerak yang terbatas dan tak dapat melakukan tindakan operasi yang terlalu rumit.
Pelaksanaan tindakan ini biasanya akan didasarkan pada beberapa alasan yang bisa saja muncul. Ada beberapa kondisi yang bisa mendorong untuk melakukan tindakan yang satu ini. beberapa pertimbangan atau beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang menjalani tindakan histeroskopi adalah
- Fibroid uterus yang menyebabkan rasa sakit, perdarahan, atau gejala lain
- Prolaps uterin alias turun bero atau pergeseran letak uterus menuju saluran vagina
- Kanker rahim
- Kanker serviks
- Kanker ovarium.
- Endometriosis
- Pendarahan pada vagina
- Nyeri pada panggul kronis
- Adenomyosis, atau penebalan uterus
- Keguguran berulang
- Infertilitas
- Hasil Pap Smear yang tidak normal
- Ablasi Endometrial
- Miomektomi
- Penghapusan polip serviks
- Penghapusan spiral intrauterin (IUD)
Histeroskopi bisanya dilakukan berbarengan dengan rawat jalan sehingga pasien tidak harus menggunakan persiapan khusus. Namun, jika tindakan histeroskopi ini digabungkan atau dilakukan bersamaan dengan tindakan operasi lain yang lebih besar maka harus membutuhkan persiapan secara khusus.
Tindakan histeroskopi adalah tindakan medis yang tergolong cepat, sehingga pasien tidak harus menginap di rumah sakit dan menunggu waktu yang terlalu lama. Pada beberapa kasus terkadang dokter dapat langsung menangani sumber penyakit yang menyerang pada organ rahim. Namun, dalam beberapa kasus yang khusus metode pengobatan membutuhkan tindakan operasi yang lebih kompleks dan menyeluruh.
Prosedur Sebelum Histeroskopi
Meskipun tindakan yang satu ini bisa dikatakan merupakan sebuah tindakan yang sederhana dan tidak membutuhkan persiapan secara khusus. Namun tetap saja akan membutuhkan beberapa tindakan lain yang dapat mendukung. Pada pasien yang akan menjalani tindakan ini biasanya akan melakukan beberapa konsultasi dengan dokter onkologi atau dokter yang bertanggung jawab pada pasien. Melalui konsultasi ini dokter akan menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur pelaksanaan histeroskopi, berbagai hal yang berhubungan dengan tindakan ini juga akan dijelaskan secara terperinci kepada pasien. Hal yang akan dibicarakan biasanya seputar metode yang akan digunakan, manfaat yang akan diberikan, serta kemungkinan-kemungkinan muncul efek samping setelah menjalani histeroskopi.
Selain menjelaskan mengenai hal-hal yang bersangkutan tentang tindakan histeroskopi, dokter juga akan mencatat mengenai riwayat kesehatan dari pasien itu sendiri. Ada beberapa yang bisanya menjadi point penting pada pasien yang akan menjalani tindakan ini, seperti
- Ada tidaknya gejala alergi pada kandungan obat jenis tertentu
- Obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh pasien
- Pernah tidaknya pasien menjalani tindakan medis pada rahim dan jaringan lain di sekitar rahim.
Selain itu biasanya pasien juga akan melakukan beberapa tes terlebih dahulu untuk lebih mengetahui keadaan dalam rahim secara pasti, seperti
- Tes darah
- Tes urin
- USG transvaginal
Tindakan Histeroskopi
Pasien yang menjalani tindakan histeroskopi ini biasanya akan berada dalam kondisi terbius. Jenis bius yang digunakan sendiri akan sangat tergantung dari keadaan pasien. Ada pasien yang akan mendapatkan bius total, namun ada juga yang akan hanya mendapatkan bius lokal atau bius regional. Penentuan ini biasanya akan di dasarkan pada hasil dari tes medis yang telah dilakukan sebelumnya.
Setelah pasien berada dalam kondisi terbius maka dokter akan melakukan tindakan histeroskopi. Biasanya tindakan ini dapat dibantu dengan menggunakan spekulum vagina. Alat tersebut berguna untuk dapat memperlebar lubang dari vagina. Hal tersebut akan mempermudah masuknya histeroskop kedalam bagian rahim. Ketika histeroskop telah masuk kedalam bagian rahim. Maka dokter akan mengisi rahim dengan udara atau cairan. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi di dalam rahim.
Ketika histeroskop masuk kedalam bagian rahim, maka selain dapat mengetahui keadaan dari rahim itu sendiri, juga bertujuan untuk melaksanakan apa yang ingin dilakukan oleh dokter. Jika bermaksud untuk melakukan diagnosa maka histeroskop tadi akan berfungsi untuk mengambil sample jaringan yang ada pada dinding rahim. Namun jika dibarengi dengan tindakan lain yang lebih rumit, maka alat-alat yang dibutuhkan akan dimasukan juga bersamaan dengan masuknya histeroskop.
Perawatan Setelah Histeroskopi
Tindakan histeroskopi merupakan tindakan medis yang tergolong cepat dan tidak memakan waktu yang terlalu lama. Biasanya tindakan ini hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Namun, semau tergantung dari keadaan dan kemungkinan yang bisa saja muncul. Pasien yang setelah menjalani tindakan ini biasanya akan mendapatkan beberapa instruksi khusus seperti
- Istirahatkan tubuh secukupnya
- Waktu pemulihan sangat cepat sehingga pasien dapat kembali ke kegiatan sehari-hari
- Minumlah obat sesuai anjuran dokter, jangan meminum obat sembarangan
- Perlu diingat bahwa mungkin sulit untuk mengunjungi toilet selama beberapa jam setelah prosedur. Mungkin juga ada cairan encer atau berdarah dari vagina selama 3-4 minggu
- Anda mungkin mengalami pendarahan atau keputihan selama beberapa hari pasca operasi. Pada periode ini, Anda perlu menggunakan gasket
- Tanyakan kepada dokter kapan Anda bisa berhubungan intim dengan pasangan, gunakan tampon
- Pastikan mengikuti petunjuk dokter.
Efek samping
Sama halnya seperti tindakan medis yang lain, tindakan histeroskopi ini juga memiliki beberapa resiko yang bisa saja muncul seperti
- Tanda-tanda infeksi, termasuk demam dan menggigil
- Pendarahan abnormal (tanpa menstruasi)
- Pembuangan fetus dari vagina
- Nyeri di perut
- Mual, muntah
- Batuk, sesak napas, kesulitan menelan, nyeri dada
- Masalah dengan buang air kecil
- Kerusakan pada rahim yang tidak disengaja
- Pendarahan
- Infeksi yang dapat menyebabkan pendarahan berlebih atau cairan vagina yang abnormal
- Kerusakan pada saluran pencernaan
- Reaksi perlawanan dari anestesi yang diberikan
- Cairan yang berlebih
- Embolisme gas (gas yang masuk ke dalam aliran darah)
- Komplikasi medis lainnya
- Demam
- Rasa pegal pada perut
Itu tadi beberapa informasi mengenai tindakan histeroskopi yang bisa kalian ketahui. Tindakan yang satu ini tergolong sebagai tindakan yang fleksibel karena dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan medis. Semoga informasi ini bermanfaat.