Proses penyembuhan seorang pasien dari sebuah penyakit terkadang membutuhkan suatu metode pengobatan tertentu. Saat ini banyak sekali kemajuan yang terdapat dalam dunia kedokteran yang berhubungan dengan metode pemberian obat kepada pasien. Perkembangan metode pemberian obat ini sendiri bertujuan untuk dapat memaksimalkan efek yang didapatkan dari sebuah obat.
Salah satu teknik pengobatan yang ada dalah dengan metode transdermal. Metode ini sendiri bisa dikatakan sebuah metode baru yang cukup terkenal. Banyak metode pengobatan yang memanfaatkan tekhnik teransdermal ini sendiri. hal ini dikarenakan metode ini sendiri dianggap lebih efisien dan kemungkinan untuk berhasil lebih tinggi.
Tak banyak yang mengatahui apa dan bagaimana transdermal itu sendiri. Kali ini kita akan membahas mengenai beberaoa fakta yang berhubungan deangn metode transdermal. Ada banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai metode yang satu ini, seperti.
Apa Itu Transdermal
Selama ini kita hanya mengenal dua metode utama dalam pemberian obat. Metode yang umum kita kenal adalah metode oral seperti kita meminum obat untuk flu, batuk, pusing dan sejenisnya, metode kedua yaitu dengan melalui injeksi atau penyuntikan seperti pemberian vaksin untuk beberapa jenis penyakit. Namun ada sebah metode lain yang bisa digunakan untuk memasukan obat kedalam tubuh pasien.
Metode yang satu ini disebut dengan metode transdermal. Pada pengobatan dengan metode ini obat akan langsung masuk kedalam tubuh melalui kulit. Obat yang masuk melalui kulit akan langsung terserap dan mengikuit pola sistemik peredaran darah. Penggunaan metode ini sendiri dimaksudkan untuk lebih dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan. Namun, metode ini sendiri kurang begitu terkenal jika kita bandingkan dua metode lain yang lebih dgemari oleh masyarakat.
Jika kita melilhat sejarah maka metode transdermal ini sendiri bisa dikatakan merupakan sebuah metode pengobatan traditional. Banyak negara yang menggunakan metode ini, terutama penggunaannya dalam beberapa pengobatan traditional.
Namun, untuk metode transdermal itu sendiri bisa dikatakan mulai memasuki metode pengobatan modern pada tahun 1979. Metode transdermal modern pertama kali disetujui oleh Food And Drugs Administration di Amerika Serikat. Sejak saat itulah berbagai macam jenis transdermal muli banyak bermunculan denagn beragam tujuan.
Jenis Transdermal
Sejak pertama kali disetujui oleh FDA pada tahun 1979, perkembanngan transdermal meningkat pesat. Banyak sekali jenis-jenis transdermal baru yang bisa kita temui di beberapa rumah sakit. Berdesarkan pesatnya perkembangan yanng ada maka, metode transdermal sendiri dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pembagian ini didasarkan pada perkembangan serta metode yang terdapat pada trasndermal itu sendiri, seperti :
- Transdermal Generasi Pertama
Pada generasi ini sendiri bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk awal dari setiap transdermal yang beredar. Pada trasndermal generasi pertama ini senidiri biasanaya berisi obat-obatan denagn dosis rendah. Trasndermal pada generasi ini sendiri lebih umum untuk ditemukan pada beberapa pengobatan.
Pada generasi pertama ini pengobatan akan terhalang oleh lapisan pertama dari kulit manusia yaitu stratum corneum atau disebut juga lapisan tanduk. Pada lapisan ini lah terkadang absorbsi obat pada generasi pertama terkadang tertahan dan tak sepenuhnya bisa terserap kedalam pori-pori untuk kemudian diteruskan kedalam sistem peredaran darah.
- Transdermal Generasi Kedua
Pada generasi ini, sediaan transdermal mulai menggunakan beberapa bahan kimia, dan beberapa kandungan ion kedalamnya. Penggunaan beberapa bahan kimia tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyerapan obat oleh kulit. Masalah yang terjadi pada generasi pertama yang terhalangi oleh lapisan tanduk dapat di atasi oleh generasi kedua.
Beberapa ion dan bahan kimia akan mengganggu lapisan tanduk untuk bisa memungkinkan terserapnya obat kedalam lapisan kulit yang lebih dalam. Namun, penggunaan metode ini sendiri terkadang mengalami beberapa kendala. Hal ni dikarenakan beberapa sediaan transdermal pada generasi kedua ini mengalami ketidak seimbangan antara proses pelukaan pada lapisan tanduk dengan proses penjagaan agar lapisan kulit yang berada di bawah lapisan tanduk tidak mengalami kerusakan.
Transdermal generasi kedua ini sendiri biasanaya lebih digunakan untuk beberapa tujuan. Pengguna generasi kedua ini sendiri banyak ditemukan pada dermatologi, kosmetik, pengantaran insulin untuk penderita diabetes, dan beberapa pengobatan sistemik lain.
- Transdermal Generasi Ketiga
Pada generasi ini sendiri bisa dikatakan sediaan transdermal telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Masalah yang dihadapai pada generasi pertama dan kedua dapat diatasi dengan baik pada generasi ketiga ini. kemampuannya untuk mejaga keseimbangan antara kinerja untuk mengganggu lapisan tanduk pada permukaan dan kemapuannya untuk menjaga lapisan dibawahnya agar tidak terluka sangat baik. Pada sediaan transdermal generasi ketiga ini sendiri terdapat berbagai macam jenis metode yang terdapat di dalamnya. Salah satu jenis metode yang mendukung keberhasilam dari generasi ketiga ini adalah adanya microneedle.
Microneedle ini sendiri bisa dikatakan merupakan lompatan dalam dunia kedokteran. Penerapaan dalam sediaan transdermal memungkin obat-obat dapat langsung masuk kedalam jaringan kulit yang lebih dalam. Hal ini dikarenakan microneedle ini sendiri akan menusuk kedalam kulit melewati lapisan tanduk. Selain itu microneedle ini sendiri juga dapat meningkatkan kemampuan kulit untuk dapat menyerap obat. Sediaan trasndermal yang menggunakan metode ini sendiri bisanya digunakan untuk menghantarkan beberapa vaksin untuk penyakit seperti hepatitis, influenza, anthrax dan beberapa jenis penyakit lain. Penggunaan microneedle sendiri dapat mengurangi rasa sakit yang dialami oleh pasien.
Metode Transdermal
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa trasndermal adalah sebuah metode pengobatan yang membiarkan obat untuk masuk kedalam tubuh melalui kulit. Beradasarkan cara kerja dan cara obat-obat tersebut masuk kedalam tubuh, maka metode kerja dari sediaan transdermal sendiri dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
- Metode Transeluler
dalam metode ini sendiri obat-obatan akan langsung memasuki jaringan tubuh tanpa melalui perantara atau jalan. Metode ini sendiri bisa dikakatan merupakan sebuah metode jalan pintas yang membiarkan obat untuk dapat langsung bekerja di dalam tubuh. Namun, sediaan transdermal yang menggunakan metode ini sendiri terkadang mendapatkan beberapa masalah. Hal utama yang menjadi masalah dalam metode ini adalah adanya lapisan kulit yang menghalangi laju penyerapan obat oleh lapisan kulit lain.
Lapisan kulit ini sendiri biasanaya berupa lapisan tanduk, maupun lapisan lain yang berada di lapisan awal kulit. Karena, keadaan ini sendiri terkadang proses penyerapan obat akan tertunda atau bisa dikatakan mengalami laju yang cukup lambat.
- Metode Intraseluler
Metode ini sendiri membiarkan obat-obatan untuk dapat masuk kedalam jaringan tubuh melalui beberapa celah antar sel. Celah antar sel ini sendiri akan dibuat oleh beberapa bahan kimia yang dibawa oleh sediaan transdermal. Biasanya bahan kimia ini sendiri akan merusak kinerja dari lapisan tanduk yang menghalani proses penyerapan dari obat-obatan yang dibawa oleh sediaan transdermal.
Bahan kimia yang digunakan ini sendri bisa dikatakan cinderung aman oleh tubuh. Jika terdapat efek samping maka, efek yang diberikan terdapat dalam jumlah yang kecil.
- Microneedle
Metode ini sendiri merupakan sebuah metode baru dalam dunia pengobatan yang menggunakan transdermal. Penggunaan microneedle ini sendiri akan mengurangi efek samping negatif yang dihasilkan oleh beberapa bahan kimia. Selain itu penggunaan microneedle untuk membuat jalur penyerapaan obat kedalam tubuh juga dianngap lebih efisien dan lebih praktis.
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, maka penggunaan microneedle ini sendiri dapat meningkatkan kapasitas daya serap dari kulit itu sendiri. Karena kemampuannya ini maka sediaan trasndermal yang menggunakan metode microneedle lebih banyak digunakan pada obat-obatan untuk vaksin dan sejenisnya.
Tipe Sediaan Transdermal
Pembagian tipe ini sendiri berdasarkan lapisan yang ada di dalam sediaan itu sendri. Lapisan ini biasanay berhubungan dengan bagaimana obat disimpan di dalamnya. Beberapa tipe sediaan transdermal seperti
- Single Layer Transdermal pada sediaan jenis ini hanya terdiri dari satu lapisan saja. Lapisan tunggal ini sendiri bisa dikatakan memiliki kerja ganda. Kerja ganda ini dikarenakan lapisan ini tak hanya bertugas untuk menghalangi obat-obat yang ada di dalamnya. Namun, juga bertugas untuk dapat mengatur laju pengeluaran obat kedalam kulit.
- Multi Layer Transdermal cara kerja dan bentuk transdermal jenis tak jauh beda dengan single layer transdermal. Hanya saya yang membedakan adalah adanya beberapa lapisan yang bekerja terpisah. Ada lapisan yang menjaga dan menghalangi obat-obatan yang ada di dalamnya. Serta ada juga lapisan yang bekerja untuk mengatur laju penyerapan obat-obatan.
- Reservoir sediaan jenis ini sangat berbeda dengan dua jenis sediian yang telah disebutkan di atas. Perbedaan yang ada sangat signifikan. Hal ini karena obat-obat yang tersimpan di dalam sediaan ini sendri umumnya berupa liquid atau cairan. Selain itu bentukk penyimpanannya juga sangat berbeda. Pada tipe ini sendiri sang minim terjadinya kebocoran obat.
- Matrix pada sediaan jenis ini obat-obatn yang ada berbentuk semisolid. Selain itu lapisan yang ada di sediian ini sendiri memiliki beberapa laipsan yang bekerja untuk dapt mengatur jumlah dan laju pelepasan obat.
- Vapour pada sediaan jenis ini lapisan yang ada memeliki beberapa fungsi ganda. Lapisan yang ada tak hanya bertugas untuk menghalangi obat, serta mengatur laju pelepasannya. Namun, lapisan dalam sediaan ini juga bekerja untuk menguapkan obat tersebut. Biasanya sediaan jenis ini digunakan untuk membantu seseorang dalam mengatasi maslah tidur serta untuk para perokok mengurangi rokok yang mereka konsumsi.
Manfaat Transdermal
Transdermal sendiri memeliki berbagai manfaat yang digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit. Penggunaan ini biasanaya tergantung dari jenis komponen obat yang tersimpan dalam transdermal tersebut. Beberapa kegunaan dari transdermal tersebut seperti,
- Sediaan Nikotin sediaan ini biasanya digunakan bagi mereka yang ingin berhenti merokok.
- Sediaan Hormonal sediaan yang satu ini biasanay digunakan untuk masalah yang berhubungan dengan hormon. Beberapa jenis sediaan yang masuk kedalam jenis ini seperti sediaan estrogen, sediaan kontrasepsi, dan sediaan testosteron.
- Sedian Scolpamine sediaan ini bisanaya ditujukan untuk mereka yang mangalami mabuk kendaraan.
- Sediaan Clonidine sediaan yang bertujuan untuk mengurangi hypertensi
- Dyatrana sediaan ini meruapakan sedian pertama yang ditujukan untuk mengatasi masalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
- Rivaztigmine sediaan transdermal yang ditujukan untuk mengobati penyakit alzaimer.
Nah, itu tadi beberapa hal yang perlu kalian tahu mengenai transdermal. Metode ini bisa dibilang merupakan metode yang lebih efisien dan lebih baik daripada metode pengobatan oral yang banyak digunakan saat ini. Semoga informasi tersebut bermanfaat.