19 Bahaya Bulu Hamster Bagi Manusia, Pria dan Wanita

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hamster merupakan salah satu jenis hewan pengerat. Hewan ini memiliki sifat yang jinak dengan bentuk yang menggemaskan, sehingga banyak orang yang menjadikan hamster sebagai hewan peliharaan. Hewan ini bisa hidup di seluruh bagian negara manapun. Selain itu, perawatannya juga relatif mudah. Hamster termasuk hewan omnivora. Hewan ini biasa memakan biji-bijian seperti biji bunga matahari, biji padi, terkadang hamster juga memakan sayuran hijau dan beberapa jenis serangga.

Namun ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk memelihara hamster. Salah satunya pada bahaya bulu hamster, berikut ini ulasannya :

  1. Memelihara hewan apapun termasuk hamster, sudah pasti membutuhkan perawatan khusus agar hewan tersebut tidak menularkan berbagai macam penyakit kepada manusia.
  2. Toxoplasma merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat bersarang pada bulu hamster. Meskipun resikonya tidak sebesar pada bahaya bulu kucing.
  3. Toxoplasma dapat berkembang biak pada semua hewan berdarah panas, seperti kucing, tikus, bahkan hamster. Perawatan yang tidak maksimal akan membuat perkembangbiakan toxoplasma lebih cepat.
  4. Toxoplasma merupakan salah satu jenis protozoa. Penularannya kepada manusia berada dalam bentuk ookista (berbentuk telur).
  5. Penularan toxoplasma dalam bentuk ookista ini apabila ookista tertelan dan menetas dalam tubuh manusia.
  6. Penularan toxoplasma pada manusia bisa berakibat pada berbagai gangguan kesehatan manusia. Pada laki-laki, infeksi toxoplasma yang sudah akut dapat berakibat pada pembengkakan kelenjar getah bening.
  7. Jika pembengkakan tersebut terjadi terus-menerus, hal tersebut bisa berakibat pada kemandulan. Toxoplasma yang masuk pada tubuh laki-laki dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada saluran sperma. Akibatnya, saluran sperma makin menyempit bahkan bisa tertutup, sehingga sperma tidak dapat keluar untuk membuahi sel telur dan terjadilah kemandulan.
  8. Pada wanita, infeksi toxoplasma juga bisa berakibat sama, yakni kemandulan. Infeksi toxoplasma juga menyebabkan penyempitan bahkan tertutupnya saluran sel telur, sehingga sel telur tidak dapat keluar menuju rahim untuk dibuahi.
  9. Selain akibat yang sudah dijelaskan di atas, toxoplasma juga bisa berakibat buruk pada ibu hamil. Toxoplasma yang menginfeksi ibu hamil dapat berakibat buruk pada janin yang dikandung. Toxoplasma bisa saja bersarang di otak janin sehingga janin yang dikandung akan mengalami cacat dan juga berbagai gangguan saraf.
  10. Bahaya bulu hamster yang mengakibatkan toxoplasma, memang tidak sebesar resikonya pada kucing. Namun, pemeliharaan yang tidak baik juga dapat mengakibatkan penularan toxoplasma melalui bulu hamster lebih rentan.
  11. Selain bahaya toxoplasma pada bulu hamster, bahaya lain yang dapat hadir saat memelihara hamster adalah bahaya virus LCMV (Lymphocytic Choriomengingitis Virus). Virus tersebut merupakan virus yang sering ditularkan oleh hewan pengerat.
  12. Kasus munculnya penularan virus tersebut memang sangat jarang, namun bagi Anda yang memelihara hamster sepatutnya tahu dan waspada sehingga bisa maksimal merawat dan menjaga kebersihan hewan peliharaan Anda tersebut.
  13. Pada laki-laki atau wanita yang tidak hamil, virus tersebut tidak begitu menunjukkan resiko yang terlalu serius. Bahkan ada yang menyatakan bahwa angka kematian yang disebabkan oleh virus ini hanya sebesar 1%.
  14. Tanda-tanda dari penularan virus ini kepada manusia adalah seperti gejala flu biasa, yakni pusing, demam, dan sakit kepala.
  15. Meski tidak menunjukkan resiko yang terlalu serius pada laki-laki atau wanita yang tidak hamil, namun bagi Anda wanita hamil hendaknya waspada terhadap penyebaran virus ini. Virus LCMV merupakan satu-satunya virus yang memiliki kemampuan menembus dinding plasenta. Jika virus tersebut menjangkiti janin yang sedang dikandung, maka janin akan rentan lahir cacat atau bahkan meninggal.
  16. Untuk Anda pecinta hamster, namun hanya memelihara sekitar 3 sampai 5 hamster di rumah tidak perlu khawatir terhadap resiko penularan virus ini. Biasanya virus ini lebih rentan menyerang pada lingkup masyarakat yang memelihara dalam jumlah besar seperti peternakan hamster dan laboratorium.
  17. LCMV dapat menulari dan menyerang tubuh manusia melalui berbagai cara. Bisanya penularannya terjadi ketika kita menyentuh air kencing, mata, atau mulut hamster yang terinfeksi virus tersebut.
  18. Virus LCMV juga bisa menular melalui debu yang terkena cairan kencing hamster yang telah mengering. Untuk itu, bagi Anda pemelihara hamster perlu waspada jika jarang membersihkan hamster dengan baik. Air kencing hamster yang menempel kemudian mengering pada bulu hamster juga beresiko menularkan virus ini kepada manusia.
  19. Bagi Anda pemelihara hamster, jagalah kebersihan hamster beserta kandangnya. Jika ingin bermain atau sekedar menyentuh hamster maka cucilah tangan Anda sebelum dan sesudah menyentuh hamster.

Cara Merawat Hamster agar Terhindar dari Bahaya Penyakit yang Menular

  • Jagalah agar kandang hamster selalu dalam keadaan bersih dan kering. Gunakan pula pasir atau serutan kayu sebagai alas tempat tinggal hamster. Kedua bahan alas tersebut dapat menjaga kandang selalu kering jika hamster kencing. Perlu diketahui bahwa resiko penyakit terbesar hamster berada dalam air kencingnya.
  • Serutan kayu atau pasir yang dipakai untuk alas harus diganti setiap seminggu sekali agar kebersihan tetap terjaga dan tidak menimbulkan bau tidak sedap.
  • Berikan makan secukupnya, jangan berlebih. Selain itu, untuk menggantikan minum, berikan makanan yang mengandung banyak air seperti mentimun. Pemberin minum menggunakan air secara langsung dapat membuat kandang hamster lebih sepat kotor. Selain itu, jika makanan yang dimakan hamster belum habis maka jangan beri makan lagi. Berikan makan setelah makanan sebelumnya habis agar kandang tidak kotor akibat sisa makanan yang berserakan.

Sejumlah info kesehatan yang berkaitan dengan hewan, seperti berikut :

fbWhatsappTwitterLinkedIn