Nyamuk yang telah terkena infeksi parasit dan kemudian menggigit kita, maka gigitan tersebut akan menjadi penyakit yang kita kenal dengan istilah malaria. Sama seperti demam dengue, ketika penanganan tak dilakukan secara tepat, kematian adalah risiko paling mengerikan dari penyakit ini. Jenis penyakit menular ini dapat menimbulkan gejala sesudah 1-2 minggu pasca terkena gigitan nyamuk dan keluhan pada umumnya adalah:
- Nyeri otot
- Diare
- Tubuh berkeringat
- Tubuh kedinginan dan dapat menggigil
- Sakit kepala
- Muntah
- Demam
Parasit Plasmodium adalah yang menyebabkan penyakit ini terjadi dan jenis nyamuk Anopheles betinalah yang pada umumnya mampu menyebarkan parasit ini melalui gigitan pada malam hari. Penularan berisiko tinggi terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian maupun lewat prosedur transfusi darah walau memang cukup jarang.
Kematian adalah risiko terbesar dari penyakit ini, namun kabar baiknya adalah bahwa perawatan dan pengobatan yang benar mampu menyembuhkan penderita secara total. Masalahnya adalah, penderita malaria kerap kali tak merasa nyaman karena tubuhnya berkeringat cukup banyak sebagai salah satu bentuk gejala.
Lalu, bolehkah penderita malaria mandi padahal tengah mengalami demam, menggigil, kedinginan dan juga berkeringat banyak? Banyak penderita malaria yang mengalami demam ragu dan bahkan takut untuk mandi sebab dikhawatirkan mandi hanya akan berpengaruh pada buruknya kondisi gejala yang sudah ada.
Penderita malaria boleh mandi atau tidak?
Mandi tetap boleh bagi penderita malaria atau penyakit lain yang menyebabkan gejala seperti demam. Justru penderita malaria sebaiknya tetap menjaga kebersihan tubuh dengan baik melalui aktivitas mandi sebanyak 2 kali dalam sehari. Hanya saja, penderita perlu menyesuaikan suhu air dengan suhu tubuh yang sedang naik.
Mandi diperbolehkan bagi para penderita malaria karena hal ini juga mampu menjadi penurun risiko tubuh terinfeksi oleh parasit atau kuman lainnya. Jika Anda terbiasa mandi dengan air dingin, maka saat sedang terkena malaria dan mengalami demam, Anda tak dianjurkan untuk mandi menggunakan air dingin sebab inilah yang mampu memperburuk kondisi yang sudah ada.
Penggunaan air dingin untuk mandi dianggap sebagai solusi dalam menghilangkan ketidaknyamanan karena tubuh yang suhunya sedang tinggi, padahal tidaklah demikian. Saat Anda dengan sengaja mandi air dingin, justru ada potensi besar bagi suhu tubuh untuk semakin naik dan hal ini mampu menjadi penyebab demam tinggi nantinya.
Saat suhu tubuh sedang tinggi dan mandi air dingin, ini juga dapat menjadi faktor suhu tubuh bisa turun drastis yang kemudian menjadi pemicu tubuh makin kedinginan. Itulah kenapa, para penderita malaria yang mengalami demam boleh saja mandi dan justru disarankan, tapi bukan dengan air dingin, melainkan menggunakan air hangat saja.
Pantangan yang Benar Bagi Penderita Malaria
Mandi bukanlah bagian dari pantangan para penderita malaria, melainkan beberapa hal di bawah inilah yang sebaiknya dihindari semasa perawatan sehingga malaria bisa sembuh dan pulih secara total.
- Mengonsumsi makanan serta minuman yang masih mentah.
- Mengonsumsi minuman dan makanan dengan kafein tinggi.
- Mengonsumsi makanan dan minuman kaleng/kemasan.
- Mengonsumsi makanan cepat saji atau instan.
- Mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.
- Mengonsumsi makanan dengan rasa manis.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi.
- Merokok
Berbagai risiko komplikasi dapat terjadi ketika Anda tak mengikuti pantangan tersebut dan juga tak menangani malari dengan tepat. Penyakit malaria dapat menyebabkan sejumlah bahaya komplikasi, mulai dari kekurangan cairan atau dehidrasi, beberapa organ tubuh yang gagal fungsi, anemia serius, dan juga keluhan lainnya yang lebih parah.
Jadi, bolehkah penderita malaria mandi setiap hari selama sakit? Ya, justru mandi adalah aktivitas yang disarankan supaya kebersihan tubuh tetap terjaga sehingga berbagai jenis kuman tidak menyerang. Asalkan mandi menggunakan air hangat atau suam-suam kuku, maka tubuh Anda yang bersuhu tinggi tidak akan menjadi masalah.
Selama perawatan, obat antimalaria adalah obat utama yang diberikan dan pada kasus malaria yang sudah parah, maka pemberian obat oleh dokter biasanya dilakukan di rumah sakit dan harus melewati infus. Pengobatan biasanya tergantung dari apakah pasien sedang hamil, apakah pasien sudah atau sedang mengonsumsi obat antimalaria, lokasi terjangkitnya malaria, tingkat keparahan dari malaria itu sendiri dan jenis parasit penyebab malaria. Konsultasikan lebih jauh dengan dokter tentang perawatannya.