Malaria, merupakan salah satu jenis penyakit yang menimbulkan gejala yang mirip demam berdarah, yaitu gejala demam tinggi. Selain memiliki gejala demam yang mirip dengan demam berdarah, persebaran penularan dari penyakit malaria sendiri juga sama seperti demam berdarah, yaitu disebarkan melalui media nyamuk. Namun apabila demam berdarah disebarkan oleh nyamuk aedes agepty, penyakit malaria disebarkan oleh nyamuk lain, yang bernama anopheles.
Daerah Epidemik Malaria
Penyakit malaria sendiri merupakan salah satu penyakit yang berkembang dan tersebar pada daerah tropis, dimana nyamuk juga merupakan populasi nyamuk tertinggi. Beberapa daerah tropis, termasuk di daerah sekitar garis khatulistiwa, termasuk Indonesia. Daerah lain yang juga menjadi persebaran dari malaria ini antara lain :
- Daerah gurun sahara
- Asia selatan
- Asia tenggara
- Amerika latin
- Benua Afrika
Selain dengan lokasi penyebaran pada daerah iklim tropis dan berdekatan dengan garis khatulistiwa atau ekuator, malaria sendiri juga dihubungkan dengan penyakit yang lekat kaitannya dengan kemiskinan. Maksudnya disini adalah negara-negara yang perkembangan ekonominya jauh tertinggal.
Kasus Malaria di Dunia
Pada tahun 2013 sendiri, WHO selaku badan kesehatan dunia yang menangani masalah kesehatan dan penyakit di seluruh dunia, mempublikasikan data penyebaran penyakit malaria. Penyakit malaria ditemukan mencapai angka 198 juta kasus di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan 584.000 hingga 855.000 kasus berakhir pada kematian, dimana 90% nya terjadi pada daratan benua Afrika. Dan yang lebih menyedihkan lagi dari salah satu penyakit paling mematikan di dunia ini adalah kebanyakan malaria yang berujung pada kematian yang menimpa anak-anak.
Hanya ada 1 penyebab utama dari penyakit malaria, yaitu adanya penyakit menular dari jenis bakteri plasmodium yang masuk ke dalam tubuh. Kemudian menginfeksi tubuh sehingga akhirnya muncullah gejal- gejala dari penyakit malaria tersebut. Plasmodium yang menjadi penyebab malaria sendiri ada 4 jenis, yaitu :
- Plasmodium Ovale
- Plasmodium Malariae
- Plasmodium Falciparum
- Plasmodium Vivax
Dari ke-4 plasmodium diatas, jenis plasmodium Vivax merupakan jenis plasmodium yang paling sering ditemukan, sebagai biang keladi dari penyebab malaria pada manusia. Selain plasmodium vivax, jenis plasmodium lainnya, yaitu plasmodium falciparum merupakan jenis plasmodium yang dapat menyebabkan kematian, dengan presentase sekitar 90%
Plasmodium ini dapat terinfeksi dan masuk ke dalam aliran darah tubuh manusia akibat gigitan nyamuk yang bernama nyamuk anopheles. Anopheles yang membawa bakteri plasmodium ini adalah jenis anopoheles betina, yang kemudian menggigit manusia. Pada akhirnya plasmodium akan masuk melalui aliran darah dan menyebabkan demam.
Berikut ini adalah beberapa faktor resiko yang dapat membuat seseorang terkena gigitan nyamuk anopheles, yang menjadi penyebab malaria yaitu :
1. Tinggal pada daerah tropis
Nyamuk memiliki persebaran dan berkembang biak pada daerah yang memiliki tropis, seperti di Indonesia. Pada daerah tropis, akan sangat mungkin mengalami gigitan-gigitan nyamuk, salah satunya adalah nyamuk anopheles ini.
2. Daya tahan tubuh yang lemah
Anda akan sulit terserang malaria, walaupun sudah tergigit oleh nyamuk anopheles apabila anda memiliki daya tahan tubuh yang bagus. Salah satu hal yang dapat mempercepat timbulnya gejala dari malaria adalah daya tahan tubuh yang lemah dan mudah terserang penyakit. Daya tahan tubuh sangat dipengaruhi oleh gaya hidup sehat yang dilakukan setiap hari.
3, Nutrisi dan gizi yang tidak cukup
Daya tahan tubuh erat sekali kaitannya dengan kondisi pemenuhan gizi dan nutrsi pada tubuh. Semakin baik pemenuhan kebutuhan nutrisi manusia, maka semakin baik pula daya tahan tubuh terhadap penyakit, terutama malaria. Itulah mengapa banyak sekali kasus malaria terjadi pada daerah-daerah yang kondisi sosial ekonomi yang masih rendah, karena rentan mengalami kekurangan gizi
4. Lingkungan tempat tinggal
Nyamuk, dapat berlembang pada lingkungan yang kotor dan tidak higienis. Maka dari itu, apabila tinggal di lingkungan yang kotor dan tidak higienis, anda memiliki salah satu orang dengan faktor resiko tinggi mengalami malaria. Untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal anda, anda dapat melakukan hal berikut :
- Melakukan proses daur ulang atau pemusnahan pada sampah-sampah
- Selalu jaga kebersihan rumah, dari debu, sampah dan jamur
- Jaga kebersihan bak mandi agar tidak menjadi tempat tinggal dari jentik-jentik nyamuk
- Gunakan penangkal nyamuk dalam bentuk krim yang dioleskan di kulit. Hal ini lebih baik dari pada bahaya obat nyamuk bakar bagi pernafasan.
- Tanamlah jenis pepohonan yang dapat mengusir nyamuk, seperti lavender.
- Gunakanlah alat untuk penangkap serangga, usahakan jangan terlalu sering menggunakan racun serangga, karena dapat berakibat buruk apabila digunakan terlalu sering.
Pada dasarnya, gejala utama dari malaria adalah demam. Namun demikian, ternyata malaria terbagi lagi menjadi 2 bentuk. Berikut ini adalah bentuk malaria dan gejalanya :
1. Malaria Ringan
Malaria ringan merupakan jenis malaria biasa, yang tidak menimbulkan komplikasi bagi kesehatan tubuh. Biasanya gejala dari malaria ringan ini berupa :
- Demam tinggi diatas 40 derajat
- Kejang – kejang
- Mual
- Muntah
- Menggigil
- Sakit kepala dan pusing
- Bibir dan jari terlihat kebiruan karena kekurangan darah
- Tubuh merasa dingin dan menggigil, bergantian dengan kondisi demam tinggi
2. Malaria berat
Malaria berat merupakan jenis malaria yang memiliki komplikasi atau efek dengan munculnya jenis penyakit lain. Gejalanya hampir sama dengan malaria ringan, namun terjadi komplikasi. Hal ini dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
Untuk mencegah terjadinya penyakit malaria sendiri, perlu dilakukan pembersihan lingkungan tempat tinggal, serta pencegahan akan tergigitnya tubuh oleh nyamuk pembawa plasmodium, seperti :
- Tidak menimbun sampah rumah tangga dan barang bekas
- Menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk
- Mengoleskan lotion atau krim anti nyamuk
- Selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
Selain dari faktor lingkungan, kita juga dapat mencegah malaria dari dalam diri kita, yaitu :
- Dengan meingkatkan daya tahan tubuh (berolahraga secara teratur, konsumsi makanan sehat yang bergizi tinggi)
- Menghindari tempat-tempat yang kotor dan tidak steril
Itulah beberapa penyebab dari penyakit malaria, gejala dan bagaimana pencegahannya yang bisa kita mulai sejak dini.