Sinusitis merupakan penyakit berupa peradangan (inflamasi) pada dinding sinus seseorang, yang disebabkan salah satunya karena ada bakteri dalam rongga sinus yang mengakibatkan peradangan atau infeksi sinus semakin parah. Penderita sinusitis biasanya mengalami gejala yang terlihat seperti flu, demam, atau sakit kepala biasa. Itu sebabnya banyak orang yang tidak menyadari jika dirinya ternyata terkena sinusitis. Sinusitis biasanya menyerang seseorang tanpa memandang usia, baik anak-anak maupun orang dewasa dapat terjangkit penyakit ini.
Seperti kita ketahui, bakteri tidak dapat dilihat oleh manusia tanpa bantuan alat karena ukurannya yang sangat kecil. Padahal bakteri ada dimana-mana, di makanan, buku, telepon genggam, atau di lingkungan sekitar kita. Tidak hanya dari luar, di dalam tubuh kita sendiri juga terdapat beberapa jenis bakteri, misalnya Streptococcus Pneumoniae. Bakteri tersebut sebenarnya tidak berbahaya, namun jika daya tahan tubuh kita sedang menurun maka bakteri tersebut dapat tercampur dengan virus dari luar dan kemudian berkembang biak sehingga menyebabkan peradangan atau infeksi pada sinus.
Sinusitis dapat kita bedakan menjadi 3 bagian berdasarkan lamanya waktu yang dialami penderitanya serta peradangan yang diderita, yaitu sinusitis akut, sinusitis subakut, dan sinusitis kronis. Penyakit sinusitis akut biasa berlangsung kurang dari 30 hari, sementara sinusitis subakut biasa menyerang selama 1-3 bulan. Anda dapat disebut mengidap sinusitis kronis jika penyakit anda sudah berlangsung selama lebih dari 3 bulan.
Meski tidak berperan besar dalam menyebabkan sinusitis, namun bakteri yang tercampur dengan virus lainnya dapat menyebabkan infeksi sekunder, dimana virus yang menyerang kita memicu bakteri dalam tubuh yang sebenarnya tidak berbahaya menjadi berkembang biak, sehingga kemudian jadi membahayakan.
Bakteri Penyebab Sinusitis
Berikut ini 7 informasi seputar bakteri-bakteri yang berada dalam tubuh kita yang rupanya dapat menyebabkan sinusitis:
- Haemophilus influenzae
Seperti sudah disebut sebelumnya, haemophilus influenzae merupakan bakteri yang memang terdapat di dalam tubuh manusia yakni di saluran hidung dan tenggorokan. Itu sebabnya, pada awalnya bakteri bersifat baik. Meski awalnya baik, namun karena beberapa sebab bakteri ini dapat menyebabkan seorang anak mengalami meningitis, dan menyebabkan infeksi pada orang dewasa. Tidak hanya itu, bakteri ini juga menyebabkan sinusitis. Bagaimana cara bakteri ini menyebabkan sinusitis?
Saat kita terserang flu atau saat seseorang baru sembuh dari sakit kemudian bersin atau batuk dan kita berada dekatnya, maka bakteri haemophilus influenze dapat masuk ke dalam tubuh kita. Saat bakteri ini sudah berada dalam tubuh kita, bakteri ini bergerak di sel-sel epital kita kemudian berkembang biak dan menginvasi saluran pernapasan bagian atas. Akibatnya saluran pernapasan bagian atas anda menjadi terinfeksi dan menyebabkan berbagai penyakit tidak hanya sinusitis dan meningitis, melainkan juga faringitis hingga penyakit paru kronis
- Streptococcus pneumoniae
Sama seperti haemophilus influenza, streptococcus pneumonia juga merupakan bakteri (yang awalnya tidak membahayakan) yang terdapat dalam tubuh manusia. Bakteri ini terdapat di saluran pernapasan bagian atas manusia. Untuk tumbuh dan berkembang biak, bakteri ini membutuhkan perantara yaitu darah. Itu sebabnya jika rongga sinus anda mengalami infeksi maka bakteri ini dapat menyebakan seseorang tidak hanya terkena sinusitis, melainkan juga pneumonia, meningitis, bronchitis, dan penyakit lainnya.
- Moraxella catarrhalis
Moraxella catarrhalis merupakan bakteri yang biasa terdapat dalam saluran pernapasan bagian atas dan bawah manusia. Bakteri jenis ini awalnya tidak berbahaya, tetapi saat bercampur dengan virus di dalamnya maka bakteri ini dapat menyebabkan seseorang terserang sinusitis akut. Itu sebabnya perokok berat, orang lanjut usia, atau orang yang sedang terserang batuk rentan terkena sinusitis akut, sebab bakteri Moraxella catarrhalis ini sudah tercemar dengan virus yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
- Staphylococcus aureus
Bakteri yang satu ini biasa terdapat di kulit dan rongga hidung yang tidak berbahaya pada awalnya. Namun, karena proses perkembang biakkan bakteri ini melalui jaringan tubuh, maka Staphylococcus aureus sering menyebabkan berbagai penyakit, mulai penyakit ringan hingga yang berat pada manusia, termasuk sinusitis. Bakteri ini dapat menjadi musuh jika tubuh (hidung) anda mengalami luka, benturan, dsb yang dapat merusak imun tubuh sehingga memunculkan infeksi. Dari infeksi inilah anda dapat terkena sinusitis. Bakteri ini ada di dalam tubuh manusia, itu sebabnya bakteri ini dapat menyerang siapapun juga termasuk bayi yang baru lahir.
- Streptococcus pyogenes
Si kecil yang satu ini biasa terdapat di faring (bagian tubuh yang terletak di antara rongga mulut dan pembuluh tenggorokan), kulit, juga rektum (tempat paling ujung di sistem pencernaan yang menampung sisa makanan sebelum dibuang sebagai feses). Tidak jauh berbeda dengan bakteri-bakteri sebelumnya, streptococcus pyogenes juga berada dalam tubuh manusia dan pada mulanya tidak berbahaya.
Namun faktor eksternal dapat membawa bakteri ini masuk ke dalam tubuh, misalnya lewat bersin, batuk, kontak dengan luka yang terinfeksi, sehingga bakteri ini berubah menjadi ganas saat sel inang sedang melemah. Bakteri yang masuk ke tubuh lewat bersin atau luka yang terinfeksi dapat mempengaruhi beberapa bagian tubuh, termasuk paru-paru, tenggorokan, juga sinus, sehingga menyebabkan peradangan yang akhirnya menyebabkan sinusitis.
- Anaerob
Pada artikel lainnya sudah dijelaskan salah satu penyebab sinusitis maksilaris adalah akibat infeksi gigi. Dalam rongga gigi manusia terdapat bakteri anaerob, dan beberapa jenis bakteri bakteri itulah yang menjadi penyebab sinusitis. Bakteri anaerob bermacam-macam jenisnya dan umumnya terdapat di saluran pencernaan manusia. Pada kesempatan kali ini akan dibahas beberapa jenisnya, yaitu Porphyromonas Gingivalis (terdapat di rongga mulut) dan Actinomyces.
Bakteri porphyromonas gingivalis mulanya tidak membahayakan. Akan tetapi, jika seseorang mengalami masalah kesehatan gigi atau mulut seperti karies (gigi berlubang) atau infeksi, maka porphyromonas gingivalis akan berkembang biak dan merusak jaringan gigi. Jaringan yang sudah rusak tersebut kemudian menyebar ke area sinus maksilaris. [AdSense-C]
Sementara itu, actinomyces merupakan jenis bakteri anaerob yang dulunya dikategorikan sebagai fungi (jamur). Actinomyces menyebabkan infeksi gigi serta bau mulut. Infeksi yang terjadi dalam gigi lalu menyebar dan tiba di area sinus maksilaris sehingga menyebabkan peradangan.
- Corynebacterium Tuberculostearicum
Dipaparkan dalam surat kabar The Washington Post pada tahun 2012 silam, lewat beberapa percobaan yang dilakukan peneliti Amerika dipaparkan bahwa bakteri corynebacterium tuberculostearicum merupakan salah satu bakteri yang dicurigai menyebabkan sinusitis. Padahal corynebacterium tuberculostearicum pernah dipercaya merupakan bakteri yang tidak membahayakan dan sering ditemukan dalam kulit wajah.
Tes dilakukan pada 7 orang pasien yang menjalani operasi sinusitis kronis dan 7 orang lainnya yang menjalani operasi hidung karena alasan lain. Hasilnya dalam hidung 7 orang yang menjalani operasi sinusitis kronis terdapat banyak corynebacterium tuberculostearicum, sementara 7 orang lainnya jumlah corynebacterium tuberculostearicum nya tidaklah banyak.
Walaupun corynebacterium tuberculostearicum ini tidak dianggap sebagai patogen (parasit yang mampu menimbulkan penyakit pada inangnya), namun berlimpahnya corynebacterium tuberculostearicum dapat menyebabkan peradangan dalam sinus yang mengakibatkan sinusitis. Itulah pembahasan mengenai bakteri penyebab sinusitis yang mungkin belum banyak orang ketahui.