Apa itu Alprostadil?
Alprostadil adalah sebuah zat dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh lemak pada setiap organ (Prostaglandin). Beberapa ahli mengatakan bahwa Prostaglandin adalah sebuah hormon. Hormon ini sendiri berfungsi ketika seorang ibu merasakan kontraksi sebelum melahirkan. Seorang ibu tidak akan mengalami kontraksi jika kekurangan pristaglandin pada masa kehamilannya. Hal tersebut dapat membuat lambatnya proses kelahiran. Selain itu, fungsi prostaglandin ini adalah :
- Membantu proses pembuahan
- Penting bagi kesehatan lambung
- Menjaga kesehatan ginjal
Untuk itu, Alprostradil ini diindikasikan untuk disfungsi ereksi yang disebabkan oleh neurogenik, vaskulogenik, psikogenik atau etiologi campuran, seperti yang tercantum pada situs resmi Badan Pengolahan Obat dan Makanan Indonesia. Disfungsi ereksi sendiri biasanya dialami oleh Pria Dewasa. Istilah lainnya adalah Impotensi. Yaitu ketidakmampuan seorang laki-laki untuk membuat alat kemalinnya ereksi ataupun sulit bertahan pada kondisi ereksi. Hal tersebut tentunya sangat merugikan karena akan menghambat pria dewasa untuk berhubungan seksual dan bereproduksi.
Impotensi atau disfungsi ereksi ini biasanya disebabkan oleh banyak hal karena proses ereksi itu sendiri melibatkan banyak faktor seperti emosi, saraf, otak, pembuluh darah, hormon dan otot. Namun pada sebagian besar kasus, impotensi yang dialami oleh seorang pria dewasa adalah karena adanya :
- Gangguan pada sistem saraf
- Gangguan pada peredaran darah
- Kelainan pada struktur penis
- Ganguan keseimbangan hormon
- Gangguan Psikologis
- Efek samping obat-obatan
- Gaya hidup tidak sehat
- Stamina yang sedang menurun
Penyakit Stroke, Parkinson, tumor, epilepsi, hipertensi (darah tinggi), penyakit jantung, stress, merokok ataupun menggunakan obat-obatan terlarang dapat membuat seseorang mengalami disfungsi ereksi. Nah, jika seseorang telah mengalami disfungsi ereksi ini maka harus segera dilakukan pengobatan. Pengobatannya pun tergantung pada penyebab terjadinya penyakit ini. Misalnya, jika ternyata pasien disfungsi ereksi disebabkan oleh penyakit diabetes atau stroke yang dialaminya, maka terlebih dahulu harus disebuhkan dahulu penyebabnya. Karena pada dasarnya impotensi akan sembuh dengan sendirinya ketika kondisi yang mendasari atau yang menyebabkannya berhasil diobati.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit ini juga terbilang beragam. Diantaranya ; Sildenafil, Tadalafil, Vardenafil, Injeksi Hormon Testosteron, Alprostradil, Pompa Vakum hingga operasi. Meski begitu, kebanyakan obatini bekerja dengan cara yang sama yakni dengan meningkatkan aliran darah ke penis.
Jadi, Alprostadil ini bekerja dengan cara membantu melancarkan aliran darah menuju penis agar dapat mencapai ereksi dan mempertahankannya. Bukan Merupakan obat oral dan hanya dapat digunakan dengan resep dokter. Selain itu, Alprostadil ini ternyata juga dapat membantu meningkatkan aliran darah pada bayi yang baru lahir. Biasanya, bayi-bayi yang dimaksud adalah bayi dengan kondisi jantung genetik tertentu.
Dijual dengan beberapa merek yaitu Caverject, Edex dan Prostin VR. Biasanya obat ini efektif dan mulai bereaksi sekitar 5 sampai dengan 2 menit setelah pemakaian. Yang dapat menggunakan obat ini hanyalah mereka (laki-laki) yang mengalami disfungsi seksual.
Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Alprostadil
Kontraindikasi adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat atau tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suatu obat tertentu. Setiap obat memiliki kontraindikasinya masing-masing yang disesuaikan dengan banyak faktor. Seperti faktor kesehatan atau riwayat penyakit pasien juga reaksi setiap pasien terhadap kandungan obat-obatan. Peran dokter merupakan vital di sini karena dokter dapat mengukur apakah pasien diperbolehkan mengonsumsi obat ini atau tidak. Karena obat ini merupakan obat resep jadi tidak diperkenankan untuk dikonsumsi sembarangan. Harap diperhatikan bahwa obat ini tidak boleh digunakan atau dikonsumsi oleh pasien :
- Hipersensitivitas pada kandungan obat tertentu
- Myeloma atau Tumor ganas yaitu salah satu jenis kanker yang memberikan pengaruh pada proses produksi protein sel plasma pada sumsum tulang.
- Leukemia, yaitu kanker darah yang berakar dalam sumsum tulang belakang dimana sel darah diproduksi.
- Penyakit Peyronie, yakni penyakit yang membuat alat kelamin Pria bengkok. Ketika pada umumnya penis berdiri tegak ke atas atau ke samping, maka penis pasien penyakit ini akan bengkok akibat dari pada adanya Plak Fibrosa atau jaringan parut di sepanjang batang penis.
- Anak-anak
- Anemia Sel Sabit merupakan kondisi kurang darah di mana kondisi sel darah merah tidak normal. Bentuk yang semestinya bulat dan fleksibel menjadi berbentuk sabit dengan cenderung keras.
Ciri – Ciri Obat Alprostadil
Selain poin-poin yang telah dijelaskan di atas, sebagai pasien atau orang terdekat pasien, kita juga harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dari Obat Alprostadil ini. Fungsinya agar kita dapat mengidentifikasi obat dan tidak melakukan kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Karena hal tersebut sangatlah berbahaya bagi kondisi kesehatan pasien. Alprostadil sendiri memiliki ciri-ciri seperti :
- Bukan merupakan obat oral, melainkan obat yang harus disuntikan pada penis pasien.
- Bentuknya cair dan bening seperti air
- Ketika membeli biasanya sudah lengkap dengan aplikatornya. Aplikator tersebut berfungsi untuk menyuntikan obat pada lubang penis.
- Cairan obat Alprostadil biasanya berada dalam bolot pipet kaca dengan tulisan jelas ‘ALPROSTADIL’.
Begitulah kira-kira ciri-ciri obat Alprostadil secara umum. Ciri-ciri yang telah disebutkan di atas bisa saja berbeda dengan produk atau merek lain. Ataupun dapat berbeda karena beda produsen. Sekali lagi, untuk informasi yang lebih valid dan akurat segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker yang bersangkutan.
Prosedur Pemakaian Obat Alprostadil
Termasuk ke dalam golongan obat resep, maka hal pertama yang harus diketahui adalah bahwa obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Biasanya dokter akan memberikan beberapa aturan pakai pada resep obat dan dicantumkan dalam kemasan obat. Bacalah informasi pemakaian obat tersebut dengan saksama atau jika memiliki pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi dokter yang menangani. Sebelum memutuskan untuk memakai obat ini pastikanlah anda telah mengkonsultasikan hal-hal dibawah ini kepada dokter yang menangani. Hal-hal yang harus dikonsultasikan diantaranya :
- Alergi pada prostaglandin atau semacamanya seperti Cytotec dalam Arthrotec, Lumigan, Xalatan, Travatan atau obat-obatan lainnya.
- Obat-obatan yang sedang digunakan termasuk vitamin, suplemen, nutrisi maupun produk herbal yang sedang atau akan digunakan pasien.
- Beritahu jika pasien mengalami penyempitan, terluka ataupun pembengkakan pada lubang uretra penis (ujung penis).
- Riwayat penyakit ginjal, hati dan paru-paru
- Pasien partner dari pasien hamil atau sedang merencanakan kehamilan
Pengobatan dengan menggunakan Alprostadil juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan medis lain. Maka dari itu sebaiknya pasien mengonsultasikan beberapa gangguan medis dibawah ini terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat :
- Penis Abnormal
- Pendarahan pada area suntikan
- Infeksi penis
- Radang pada penis (Gatal dan memerah)
- Leukemia multiple myeloma (Tumor sumsum tulang)
- Priapismus atau ereksi berkepanjangan diluar kehendak, biasanya terjadi selama beberapa jam.
Pemakaian obat harus dilakukan dengan benar agar proses pengobatan seperti yang dimaksudkan dapat berjalan dengan optimal dan efektif. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengkonsumsi obat ini diantaranya :
- Bahwa obat biasanya bekerja dalam rentan waktu 5 – 10 menit untuk menghasilkan ereksi.
- Ereksi berlangsung selama 30 sampai dengan 60 menit.
- Tidak disarankan untuk menggunakan lebih dari 2 dosis dalam kurun waktu 24 jam.
- Obat ini bukanlah obat oral atau obat yang digunakan dengan cara diminum melalui mulut.
- Hindarilah aktivitas seks jika pasien sebelumnya menderita penyakit sel darah macam anemia bulan sabit.
- Obat dapat menyebabkan rasa pusing dan kantuk, maka hindarilah berkendara atau mengemudikan kendaraan setelah mengkonsumsi obat.
- Tidak mengonsumsi alkohol selama pengobatan berlangsung
- Jika partner dari pasien tengah atau merencanakan kehamilan maka pasien tidak disarankan untuk menggunakan butiran alprostadil sebelum menjalani aktivitas seks tanpa menggunakan kondom.
Cara menggunakan obat ini adalah dengan cara memasukkan Supositoria ke dalam penis sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Dokter. Supositoria adalah salah satu jenis obat yang memiliki bentuk padat atau solid da biasanya berbentuk peluru. Bentuk peluru tersebut dirancang agar dapat dimasukkan ke dalam organ vital seperti anus, penis ataupun vagina pasien.
Dosis Minum Obat Alprostadil
Dosis merupakan suatu istilah dalam dunia medis untuk menyatakan takaran atau ukuran suatu obat yang harus dikonsumsi oleh penggunanya. Meski memiliki penyakit yang sama, namun pasien belum tentu memiliki dosis yang sama satu sama lain. Hal ini dikarenakan pengaruh beberapa faktor seperti kondisi kesehatan pasien saat ini, riwayat penyakit yang pernah di derita dan usia pasien.
Untuk menggunakan obat ini, dosis yang diberikan disesuaikan dengan jenis gejala atau gangguan disfungsi ereksinya sendiri. Jika ditinjau dari macam jenis disfungsinya, maka dosis dibedakan menjadi 3, yakni dosis untuk Disfungsi ereksi Vasculogenic, Psychogenic atau Mixed Etiology, Disfungsi Ereksi Pure neurogenic etiology (Cedera Tulang Punggung) dan Supositoria Transurethral. Dosis Alprostadil ini tersedia dalam berbagai macam kemasan diantaranya :
- Suntikan, Intravascular : 500 yg dalam 1 mL
- Supositoria, Penile : 125mcg, 250 mcg, 500 mcg dan 1000 mcg
Detail untuk dosis penggunaan Alprostadil ini diantaranya :
- Disfungsi ereksi vasculogenic, psychogenic atau mixed etiology
Dosis awal sebanyak 1,25 mcg untuk disuntikkan intracavernous ke dalam penis lateral. Kemudian jika terdapat respon parsial maka dosis dapat ditingkatkan dalam kurun waktu satu jam sebesar 1,25 sampai dengan 2,5 mcg. Kemudian disusul oleh 2,5 sampai dengan 5 mcg. Untuk penambahan dosis sebanyak 5 mcg dapat menghasilkan ereksi yang cocok untuk berhubungan seks relatif lama yaitu hingga mencapai 1 jam. Namun jika tidak terdapat respon terhadap dosis awal maka dosis kedua dapat ditingkatkan hingga 7,5 mcg.
- Disfungsi Ereksi Pure Neurogenic Etiology (Cedera Tulang Punggung)
Sebanyak 1,25 mcg disuntikkan intracavernous ke dalam penis lateral pada tahap awal. Kemudian jika terdapat respon parsial, dosis mungkin ditingkatkan menjadi 1,25 – 2,5 mcg, disusul oleh 2,5 sampai dengan 5 mcg. Sama halnya dengan dosis di atas bahwa penambahan sebanyak 5 mcg dapat menghasilkan ereksi yang dapat digunakan untuk berhubungan seks. Maksimal dosis yang diberikan adalah sebanyak 60 mcg, lebih dari itu tidak disarankan.
- Supositoria Transurethral
Dosis Supositoria transurethral ii terdiri dari 125 mcg, 250 mcg, 500 mcg dan 1000 mcg per supisotoria urethral. Untuk tahap awal pasien dianjurkan untuk mendapatkan dosis 125 mcg atau 250 mcg. Sedangkan untuk dapat menambah ataupun mengurangi dosis harus berdasarkan respon klinis.
Selain dosis yang telah dijelaskan di atas, ada pula dosis untuk pasien anak-anak. Namun pada anak-anak kasusnya bukan kepada disfungsi ereksi melainkan Patent Ductus Arteriousus. Yakni kondisi dimana pembuluh darah yangg menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta tetap terbuka setelah bayi lahir. Biasanya Ductus Arteroisus ini akan tertutup secara otomatis dan alami karena paru-paru bayi sudah bisa terisi oksigen. Jika tetap terbuka maka bayi akan mengalami sesak nafas, nafas tersenggal, mudah lelah, tidak nafsu makan dan gangguan merugikan lainnya.
Pada anak-anak dengan kasus tersebut diberikan dosis awal :
- Alprostadil yang disuntikan melalui infusan
- Pemberian cairan dengan 0,05 – 0,1 mcg /kg/menit
- Dosis bisa dinaikkan sampai dengan 0,4 mcg/kg/menit, jika respon terhadap dosis tidak memadai
- Kurangi kadar cairan higga dosis yang terendah ketika respon sudah dipenuhi.
Itulah dosis yang disarankan untuk berbagai kondisi disfugsi ereksi. Untuk informasi yang lebih akurat dan valid harap hubungi dokter masing-masing. Karena dokter akan memberikan dosis sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang penyakit yang kita derita.
Apa yang terjadi jika Overdosis Terhadap Obat Alprostadil ?
Overdosis merupakan keadaan dimana tubuh mendapatkan asupan obat atau kandungan secara berlebihan. Sistem tubuh tidak dapat menerimanya dan yang terjadi adalah keracunan atau overdosis. Akibatnya dapat buruk hingga mengakibatkan kematian. Apalagi obat ini bukanlah obat yang aman digunakan secara berlebihan. Maka dari itu penggunaan obat harus benar-benar dikonsultasikan dengan dokter jika tidak mau berdampak merugikan.
Untuk menghindari terjadinya overdosis, mohon jangan berikan obat pada pasien lain meski pasien tersebut memiliki penyakit yang sama. Karena dosis yang dibutuhkan belum tentu sama. Jika sudah terjadi infeksi maka segeralah bawa pasien ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit terdekat.
Cara Penyimpanan Obat Alprostadil yang benar
Obat yang tidak disimpan dengan baik akan mengakibatkan kerusakan pada stabilitas obat. Hal tersebut dapat mengurangi khasiat atau efektifitas dari obat tersebut. Setiap obat memiliki perlakuan yang berbeda. Tetapi beberapa memiliki kesamaan umum, diantaranya :
- Simpanlah pada suhu ruangan yang stabil (25 derajat celcius)
- Hindarkan dari sinar matahari langsung (direct sun)
- Jangan simpan obat terlalu lama di dalam mobil karena panas dan panas dapat menyebabkan obat cepat rusak
- Jangan simpan di toilet atau di tempat lembab lainnya
- Cek masa kadaluwarsa obat secara berkala kemudian pisahkan antara obat yang masih memiliki stabilitas yang baik dengan yang tidak
- Simpan obat cair di dalam kulkas dan buang setelah 10 hari tidak dipakai.
Untuk informasi yang lebih detailnya maka sebaiknya bacalah informasi penyimpanan produk yang tertera pada kemasan atau tanyakan pada dokter dan apoteker bersangkutan.
Efek Samping Penggunaan Obat Alprostadil
Yang perlu diketahui adalah tidak semua efek samping ini dapat terjadi pada setiap pasien. Hal tersebut tergantung pada kondisi pasien dan reaksi tubuh pasien terhadap obat ini. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi seiring dengan penggunaan obat ini diantaranya :
- Keluarnya cairan yang tidak normal dari penis
- Nyeri pada penis, uretra atau testikel
- Sakit Kepala
- Pusing
- Nyeri Punggung
- Timbul ruam pada kulit penis
- Terasa gatal, hangat bahkan hingga mati rasa pada penis
- Batuk
- Hidung tersumbat
- Pilek atau flu
- Sulit Buang air kecil
- Ada darah dalam urin
- Pendarahan, memar ataupun bengkak pada area penis yang disuntik
- Ereksi menyakitkan
- Iritasi
- Penis memerah, benjol dan melengkung tidak wajar
Jika pasien mengalami gejala efek samping di atas segeralah informasikan kepada dokter yang menangani agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Alprostadil yang dapat membantu mengatasi masalah disfungsi ereksi pada pasien dan mungkin bermanfaat bagi anda. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola atau gaya hidup sehat. Meski setiap penyakit ada obatnya tetapi akan lebih baik jika kita selalu mencegah sebelum mengobati.