Adefovir – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Adefovir?

Adefovir adalah jenis obat oral untuk seseorang yang menderita penyakit dan kelainan infeksi hati atau yang biasa disebut dengan Hepatitis B. Adefovir diformulasikan dengan Decompensated Liver Disease yang disertai adanya replika pengaktifan virus dan inflamasi liver aktif yang dilakukan secara histologi atau dengan metode Decompensated Liver.

Kandungan obat ini begitu membantu fungsi tubuh untuk memberikan imun aktif pada penderita Hepatitis Kronis. Sebagian besar hepatitis B kronis disebabkan adanya infeksi pada bagian fungsi hati yang mana mempengaruhi kinerja hati dalam memberikan penawaran racun tubuh. Biasanya untuk penderita hepatitis B, pasien akan mengalami beberapa gejala umum yaitu kulit yang berubah menjadi kuning, putih mata berwarna kuning pucat, lemas, demam tinggi, dan sebagainya.

Kasus atas penyakit hepatitis kebanyakan disebabkan oleh meningkatnya kadar serum glutamic atau yang biasa disebut dengan SG pada tubuh si pasien. Kini bagi pasien yang menderita penyakit hepatitis B kronis, maka ada kemungkinan besar untuk bisa sembuh. Penggunaan obat Adefovir begitu membantu untuk memberikan kinerja aktif pada fungsi hati yang mengalami infeksi.

Fakta Mengenai Obat Adefovir

Adefovir atau dengan nama lengkap Adefovir Dipivoxil merupakan obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi bernama Glaxo Smith Kline atau yang lebih dikenal dengan Hepsera. Obat ini mampu mengembalikan fungsi hati akibat terjadinya infeksi atau peradangan fungsi hati. Selain dapat digunakan untuk mengembalikan fungsi hati, Adefovir juga dapat membantu mengembalikan jaringan yang rusak akibat terjadinya virus hepatitis B.

Pada umumnya obat ini akan diberikan oleh pihak medis untuk para pasien dengan gejala hepatitis B kronis. Selain berguna sebagai  obat oral, Adefovir juga digunakan untuk pencegahan dan perawatan bagi para penderita hepatitis B. Kinerja dari obat Adefovir sendiri dapat melakukan penghalangan Transcriptase atas enzim reverse yang akan memproduksi di dalam tubuh penderita.

Kontraindikasi ADEFOVIR dan Info yang Harus Didiskusikan dengan Dokter

Sebagai salah satu obat yang digunakan untuk perawatan dan pencegahan atas penyakit hepatitis B kronis, juga memiliki fungsi yang sangat dominan yaitu obat ini mampu memperbaiki fungsi hati akibat terjadinya infeksi atau peradangan. Selain mengembalikan fungsi hati, Adefovir juga dapat memperbarui jaringan sistem hati yang mengalami kerusakan dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh tubuh.

Meskipun memiliki fungsi yang sangat dominan bagi para penderita hepatitis B kronis dan memberikan peluang besar kesembuhan bagi si penderita. Namun obat Adefovir juga memiliki kontraindikasi yang tidak disarankan bagi beberapa orang tertentu. Kontraindikasi dari obat ini tergolong rendah dibandingkan obat-obat hepatitis lainnya. Untuk kontraindikasi dari penggunaan obat Adefovir ini antara lain adalah:

  • Ibu hamil dan menyusui
  • Pasien dengan hipersensitive
  • Penderita memiliki penyakit ginjal
  • Alergi, dan lain sebagainya.

Untuk beberapa orang, penggunaan Adefovir memang tidak disarankan. Karena apabila tetap digunakan tidak menutup kemungkinan jika penderita akan mengalami beberapa efek samping yang serius hingga terjadinya overdosis yang dapat membahayakan diri.

Prosedur Penggunaan Obat Adefovir

Adefovir digunakan untuk mengembalikan fungsi hati serta memperbarui jaringan hati yang sempat rusak akibat terjadinya peradangan. Obat ini digunakan untuk para penderita hepatitis B kronis. Biasanya pihak medis akan memberikannya dengan bantuan obat lain yang sama jenisnya. Sebagai obat oral, jelas dalam penggunaan obat ini pasien cukup meminumnya berdasarkan resep dari dokter.

Selain itu saran penggunaan dari obat Adefovir juga harus benar-benar dikonsultasikan bersama pihak dokter yang bersangkutan. Untuk pasien yang sedang menggunakan beberapa obat lain seperti vitamin atau suplemen tubuh lainnya, sangat disarankan untuk memberikan informasi seputar daftar obat yang dikonsumsi saat ini.

Untuk para penderita hepatitis B kronis, maka sangat dianjurkan untuk melakukan monitoring atas penggunaan obat Adefovir. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan, obat tidak memberikan respon positif. Maka pasien wajib untuk menghentikan penggunaannya. Karena apabila diteruskan tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi kinerja fungsi hati yang lebih berat lagi.

Dosis Minum Obat Adefovir

Sebagai obat yang dikonsumsi secara oral atau dengan cara diminum, Adefovir juga memiliki ukuran dosis tertentu bagi para pengkonsumsinya. Obat ini dapat digunakan oleh para penderita hepatitis B kronis dengan krontraindikasi di atas. Ukuran dosis dapat obat ini juga tergolong rendah yaitu untuk dewasa di atas usia 18 tahun maka penggunaan Adefovir cukup dengan 10mg dalam waktu 1 hari sekali.

Biasanya pihak medis atau apoteker memiliki ukuran dosis di bawah ketentuan untuk masing-masing pasiennya. Agar penggunaan obat Adefovir lebih aman untuk para pasien penderita gangguan fungsi hati, maka sebaiknya ikuti saran dan anjuran dari pihak medis yang menangani anda.

Apa yang Terjadi Jika Overdosis?

Untuk beberapa pasien tidak menutup kemungkinan jika penggunaan obat Adefovir menyebabkan terjadinya overdosis. Overdosis disebabkan oleh penggunaan atau pengkonsumsian obat secara berlebih tanpa menggunakan resep medis. Untuk pasien yang mengalami overdosis biasanya akan mengalami beberapa gejala ringan seperti keracunan obat, alergi tubuh, rasa mual yang hebat, pusing, hingga menyebabkan bahaya yang fatal yaitu kematian.

Bagaimana Cara Penyimpanannya?

  1. Simpan obat Adefovir pada suhu atau temperatur ruangan yang stabil, jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung.
  2. Jangan menyimpan obat Adefovir dalam suhu udara di bawah minus hingga membuat obat menjadi beku. Obat hanya dapat dibekukan jika diperlukan saja.
  3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak ataupun hewan peliharaan yang ada di rumah.
  4. Hindari untuk membuang obat Adefovir pada ruang toilet atau ke drainasse. Karena jika dilakukan dapat mengkontaminasi ruang atau lingkungan sekitar.
  5. Selalu lakukan konsultasi pada pihak dokter yang terkait atau pihak apoteker untuk kebaikan dalam penggunaan serta penyimpanan obat Adefovir secara aman.

Efek Samping Obat Adefovir

Penggunaan obat Adefovir tentu memiliki beberapa efek samping setelah pemakaiannya. Disini efek samping bersifat komperhensif, jadi setiap pasien akan mengalami beberapa efek samping yang berbeda. Namun beberapa kondisi kesehatan yang terjadi pada tubuh pasien akan membuat reaksi dari obat Adefovir menjadi lebih kebal tanpa adanya keluhan efek samping apapun.

Untuk para pasien penderita gangguan fungsi hati atau penyakit hepatitis B kronis, maka pengkonsumsian obat Adefovir dapat menyebabkan beberapa efek samping tertentu. Berikut adalah beberapa efek samping dari penggunaan obat Adefovir yang mungkin dapat terjadi pada penderitanya.

  1. Badan lemas dan mual
  2. Muntah
  3. Diare
  4. Sakit Kepala
  5. Pusing
  6. Kulit Mengalami Gangguan Seperti Kemerahan, Gatal, dsb
  7. Penyakit Ginjal
  8. Hipofosfatemia
  9. Flatulen
  10. Nyeri Pada Bagian Abdomen
  11. Terjadinya gejala dispepsia
  12. Adanya Gejala Pruritus

Untuk para pengguna obat Adefovir juga harus rutin melakukan konsultasi pada pihak medis yang terkait atas penggunaan obat ini. Segera katakan pada pihak dokter apabila tubuh pasien mengalami beberapa efek samping yang lebih hebat. Misalnya saja seperti:

  1. Terjadinya eksaserbasi fungsi hati setelah pasien memutuskan untuk berhenti pengkonsumsi obat Adefovir.
  2. Sebaiknya untuk pasien yang ingin berhenti mengkonsumsi Adefovir, selalu lakukan konsuktasi pada pihak dokter yang terkait. Karena apabila dihentikan secara sepihak maka efek samping lain yang ditakutkan bisa saja terjadi.
  3. Jangan gunakan obat Adefovir bersamaan dengan obat-obat yang mengandung Atripla, Viread, dan Truvada. Jika pasien sedang mengkonsumsi obat lain, misalnya saja seperti vitamin atau suplemen tubuh, maka selalu informasikan pada pihak dokter.
  4. Terjadinya Laktat Asidosis yang parah atau bisa juga mengalami Hepatomegali dengan terjadinya Steatosis pada tubuh pasien.
  5. Segera laporkan pada pihak medis atau dokter yang sedang menangani anda apabila terjadi beberapa efek samping di atas dalam waktu yang berkelanjutan. Selain itu anda juga disarankan memberikan informasi apabila terjadi beberapa perubahan seperti urine menjadi gelap kecoklatan, anus berwarna pucat, nyeri pada bagian otot, pandangan yang kabur atau mata menjadi kuning, kram pada bagian perut,  tidak nafsu makan, serta perubahan lainnya.
  6. Lakukan tes tingkat antibodi HIV sebelum pasien menggunakan obat Adefovir.

Dari beberapa efek samping di atas, biasanya reaksi dari penggunaan obat Adefovir akan memberikan efek samping secara umum berupa rasa mual, ingin muntah, sakit pada bagian kepala, pusing sebelah atau migrain. Sedangkan untuk beberapa kasus lainnya, pasien juga sering mengeluhkan beberapa gejala efek samping lainnya misalnya saja seperti penyakit jantung, insomnia, rasa ngantuk yang berlebih, hingga gangguan depresi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn