Aloxiprin – Obat Apa – Fungsi – Cara Pakai – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Aloxiprin?

Aloxiprin atau alumunum acetylsalicylate adalah jenis obat yang digunakan untuk penanganan rasa nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan muscular skeletal dan joint disorder. Muskular skeletal disorder adalah gangguan atau adanya kerusakan pada  jaringan halus sistem musculosketelal yang termasuk di dalamnya adalah fungsi otot, sarat, tendon, ligamen dan struktur penunjang.

Obat ini digunakan sebagai anti inflamasi, antipyretic dan sebagai analgesic. Anti inflamasi adalah obat anti radang, antipiretik adalah penurun demam dan gejala-gejala yang biasa menyertainya seperti kedinginan, tubuh menggigil tanpa demam, sakit kepala dan lain-lain. Sedangkan analgesic berfungsi untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa harus menghilangkan kesadaran.

Jenis obat analgesik berfungsi serupa dengan narkotik dan mekanismenya bekerja dalam peripheral dan central nervous system. Efek dari obat analgesik ini berbeda dengan anastesi, yaitu efek yang diberikan hanya bersifat sementara. Aloxiprin berisi substansi kimia aluminium hydroxide dan aspirin. Aloxiprin juga dikenal dengan nama palaprin forten atau superpyrin.

Aloxiprin adalah produk kondensasi polymeric dari aluminium oxide and aspirin. Mekanisme kerja Aloxiprin hampir sama pada dengan mekanisme kerja aspirin, yaitu dengan menghambat COX, yang dengan demikian menghambat biosintesis prostaglandins dan thromboxanes. Aloxiprin juga bekerja dengan menghambat agregasi atau berkumpulnya sel darah putih.

Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Aloxiprin

Beberapa hal yang harus diinformasikan pada dokter dan yang harus anda ketahui sebelum mengkonsumsi Aloxiprin adalah sebagai berikut :

  • Apabila anda memiliki alergi terhadap Aloxiprin atau substansi bagian dari Aloxiprin
  • Apabila anda memiliki alergi terhadap obat-obatan apapun, makanan dan substansi lain. Informasikan pada dokter mengenai respon alergi yang biasa anda rasakan, seperti ruam, gatal-gatal, bintik merah, susah bernafas, mengi, batuk, bengkak pada bagian wajah, seperti lidah, bibir dan tenggorokan
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit ginjal (gangguan fungsi ginjal akan menyebabkan obat tidak terekskresi secara optimal. Hal ini akan membuat obat semakin lama berada di dalam tubuh daripada yang diinginkan. Apabila obat berada terlalu lama di dalam organ tubuh, resiko efek samping juga akan meningkat)
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit liver (gangguan fungsi liver akan menyebabkan obat tidak terekskresi secara optimal. Hal ini akan membuat obat semakin lama berada di dalam tubuh daripada yang diinginkan. Apabila obat berada terlalu lama di dalam organ tubuh, resiko efek samping juga akan meningkat)
  • Apabila anda memiliki riwayat kelainan pembuluh darah
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit hemofilia (kondisi gangguan medis pada fungsi darah. Hemofilia lebih kepada penyakit genetik adanya gangguan fungsi darah yang disebabkan oleh kekurangan faktor pembuluh darah)
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit ulkus peptik (sering dikenal dengan penyakit yang bernama tukak lambung. Tukak lambung ini adalah kondisi medis dimana bagian atas dari usus kecil atau mengalami luka yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan)
  • Apabila anda memiliki infeksi
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit hipersensitivitas pada aspirin
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit dyspepsia (salah satu bentuk penyakit dalam kategori gangguan pencernaan). Pasien dengan penyakit dyspepsia merasakan rasa sakit atau tidak nyaman di perut bagian atas. Dyspepsia menunjukkan adanya masalah dalam 3 organ dalam tubuh, yaitu kerongkongan, perut dan usus dua belas jari).
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit gastric musocal lesion
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit asma
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit diabetes melitus
  • Apabila anda sedang dehidrasi
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit hipertensi atau darah tinggi yang tidak terkendali
  • Apabila anda sedang hamil di trisemester awal
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit anemia
  • Apabila anda sedang dalam program kehamilan
  • Apabila anda sedang menyusui
  • Keamanan dan efektivitas Aloxiprin pada anak-anak masih belum dapat dipastikan. Selalu konsultasikan pada dokter mengenai penggunaan obat ini pada anak-anak
  • Anak-anak dibawah umur 16 tahun beresiko terkena penyakit Reye’s Syndrome apabila mengkonsumsi Aloxiprin
  • Penggunaan Aloxiprin pada lansia sangat membutuhkan monitor khusus dan pemakaian dalam jangka panjang selalu dihindari atau menjadi pilihan terakhir
  • Apabila anda akan menjalani operasi, pemakaian Aloxiprin harus dihentikan setidaknya beberapa hari sebelum operasi berlangsung
  • Selalu gunakan kontrasepsi apabila ingin berhubungan seksual pada saat menjalani terapi Aloxiprin untuk menghindari terjadinya kehamilan. Keamanan pemakaian Aloxiprin pada calon janin atau zigot, bayi yang baru lahir (neonatus) dan bayi yang sedang menyusui masih belum dapat dikonfirmasi. Selalu konsultasikan pada dokter apabila kehamilan tersebut terjadi.

Interaksi Aloxiprin dengan Obat-Obatan Lain

Interaksi beberapa jenis obat di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme kerja obat utama itu sendiri dan meningkatkan resiko efek samping yang tidak diinginkan. Selalu informasikan pada dokter mengenai obat-obatan yang anda konsumsi dengan atau tanpa resep dokter, obat herbal, suplemen dan juga vitamin.

Beberapa daftar obat-obatan lain yang harus anda informasikan ke dokter karena adanya potensi interaksi di dalam tubuh adalah sebagai berikut :

  • Jenis kategori obat-obatan salicylates
  • Jenis kategori obat-obatan NSAIDs
  • Metoclopramide
  • Metoprolol
  • Corticosteroids
  • Antacid dan penyerap akan meningkatkan ekskresi
  • Antikoagulan coumarin
  • Sulfonylureas
  • Zafirlukast
  • Methotrexate
  • Phenytoin
  • Valproate

Konsultasikan pada dokter mengenai pola makan anda sehari-hari dan makanan apa yang sekiranya dapat berinteraksi dengan Aloxiprin di dalam tubuh. Begitu juga dengan kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol. Beberapa obat-obatan tertentu yang dikonsumsi dengan alkohol dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Penggunaan alkohol bersama dengan Aloxiprin meningkatkan resiko gangguan pada gastrointestinal.

Penggunaan Aloxiprin bersama dengan jenis obat-obatan NSAID akan meningkatkan resiko efek samping. Abrobsi salicylate dan konsentrasi plasma yang lebih tinggi akan terjadi apabila pasien dengan riwayat penyakit migrain mengkonsumi Aloxiprin bersama dengan metoclopramide. Aktifitas kumarin akan meningkat apabila terjadi interaksi antara Aloxiprin dengan antikoagulan, sulfonyluereas, zafirlukast, methotrexate, phenytoin dan valproate.

Prosedur Minum dan Ukuran Dosis Obat Aloxiprin

Aloxiprin tersedia dalam bentuk 2 dosis tablet, yaitu tablet 400 mg dan tablet 600 mg. Dokter akan memberikan dosis sesuai dengan kondisi penyakit pasien, usia, jenis kelamin dan berat badan. Meskipun dengan gejala penyakit yang sama, dosis yang diberikan oleh dokter pada setiap pasien bisa berbeda-beda karena banyaknya faktor yang dipertimbangkan.

Pada umumnya, dosis Aloxiprin untuk orang dewasa adalah dengan dikonsumsi secara oral sebanyak 600-1200 mg, sebanyak 3 kali sehari. Jangan hancurkan, jangan mengunyah dan langsung minum kapsul Aloxiprin dengan air putih. Pasien dengan penyakit ginjal dan penyakit liver akan mendapatkan penyesuaian pemberian dosis dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki penyakit tersebut.

Apabila anda kelupaan untuk minum kapsul Aloxiprin, segera minum obat tersebut pada saat anda mengingatnya. Namun demikian, apabila jika anda teringat kelupaan minum obat Aloxiprin pada jam konsumsi dosis selanjutnya, jangan menambah atau menggandakan jumlah dosis yang terlewat dan lewati saja dosis yang terlupa. Jangan memberikan obat ini pada orang lain, meskipun mereka mengalami gejala yang serupa dan dengan kondisi riwayat medis yang serupa.

Apa yang terjadi jika overdosis obat Aloxiprin?

Apabila anda merasa mengalami overdosis Aloxiprin segera datangi dokter terdekat dengan membawa obat-obatan apa saja yang sedang anda konsumsi, obat herbal, suplemen dan vitamin, berapa banyak dan kapan waktu persisnya. Segera larikan pasien ke unit gawat darurat terdekat apabila pasien pingsan atau tidak sadarkan diri.

Bagaimana cara penyimpanan obat Aloxiprin?

  1. Aloxiprin harus disimpan dalam suhu ruangan yang kering kira-kira 25 derajat celcius.
  2. Jangan simpan Aloxiprin di dalam kamar mandi, karena suhu kamar mandi cenderung lembab.
  3. Simpan obat ini di dalam kotak obat dengan rapat dan tempatkan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  4. Obat yang sudah kadaluarsa dan tidak terpakai sebaiknya dibawa ke tenaga farmasi terdekat untuk dibantu pembuangannya.
  5. Obat ini tidak boleh dibuang di toilet atau membuang sembarangan ke dalam saluran pembuangan.
  6. Konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan informasi mengenai cara pembuangan obat dengan tepat.

Bungkus obat-obatan pada umumnya tidak didesign khusus untuk menjaga perlindungan dari pemakaian tidak sengaja oleh anak-anak. Begitu juga pada tetes mata, inhaler, cream dan juga pada bungkus salep. Tempatkan di tempat yang rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan untuk menjaga keamanan kesehatan mereka sendiri dari keracunan dan agar mereka tidak mudah membukanya.

Efek Samping Obat Aloxiprin

Seluruh jenis obat memiliki beberapa efek samping yang bervariasi dari gejala dan tingkat urgensinya. Seorang individu mungkin saja merasakan efek samping yang berbeda dengan individu lain. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin anda rasakan :

  • Diare
  • Sembelit
  • Hypoprothrombinaemia (salah satu penyakit yang berhubungan dengan darah namun sangat jarang terjadi. Hal ini terjadi karena adanya defisiensi pada immunoreactive prothrombin, yang di produksi di dalam liver yang akhirnya mengakibatkan reaksi koagulasi atau pembekuan darah. Dengan kata lain, meningkatnya resiko pendarahan secara spontan pada tubuh)
  • Thrombocytopenia (kondisi medisi yang dikarteristikkan dengan rendahnya level trombosit di dalam darah. Normalnya jumlah trombosit dalam darah adalah 150.000 – 450.000)
  • Salicylism (kondisi medis dimana tubuh mengeluarkan reaksi dan gejala keracunan karena terlalu banyak mengkonsumsi salicylic acid atau salicylates. Beberapa gejala dari salicylism adalah telinga berdering, mual dan muntah)
  • Keracunan hati
  • Hipersensitivitas

Daftar efek samping yang sudah disebutkan di atas masih belum lengkap dikarenakan mungkin saja ada efek samping yang belum dilaporkan. Apabila anda memiliki pertanyaan mengenai efek samping yang lebih mendetail, silahkan hubungi dokter untuk mendapatkan saran medis mengenai hal tersebut

fbWhatsappTwitterLinkedIn