Apa itu Obat Astemizole?
Astemizole dikenal juga dengan nama produk bernama Hismanal. Obat ini termasuk ke dalam golongan anti histamine yang mencegah beberapa reaksi alergi seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal-gatal, mata berair, urtikaria atau ruam di kulit dan kondisi inflamatori akibat alergi lainnya.
Astemizole termasuk ke dalam kategori anti histamin yang memiliki mekanisme kerja dengan durasi yang lama. Astemizole ditemukan oleh Janssen Pharmaceutica pada tahun 1977. Namun demikian, Pemasaran Astemizole ditarik di Amerika Serikat pada tahun 1999 dan di banyak negara lainnya karena adanya efek samping yang berpotensi fatal namun jarang terjadi, QTc Interval prolongation dan juga penyakit yang berkaitan dengan aritmia karena adanya penghambatan hERG.
Astemizole dapat diserap dengan cepat dari lambung dan mekanisme kerja Astemizole dapat menghambat pembentukan edema dan juga pruritus yang disebabkan oleh histamin. Astemizole juga dapat berfungsi sebagai histamine H3 receptor, oleh karena itu mungkin ada efek samping yang dapat terjadi lainnya.
Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Astemizole
Kontraindikasi adalah hal-hal yang berlawanan dengan indikasi. Kontraindikasi dapat terjadi apabila pasien memiliki riwayat penyakit tertentu. Selalu informasikan pada dokter mengenai seluruh riwayat kesehatan anda dan kondisi tubuh anda pada saat ini. Beberapa hal yang harus anda informasikan pada dokter sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi Astemizole adalah sebagai berikut :
- Apabila anda menderita asma
- Apabila anda memiliki penyakit yang berhubungan dengan fungsi pernafasan
- Apabila anda memiliki jumlah potasium yang rendah di dalam tubuh
- Apabila anda menderita urinary retention
- Apabila anda menderita prostat yang membesar
- Apabila anda memiliki riwayat penyakit ginjal
- Apabila anda memiliki riwayat penyakit liver
- Apabila anda memiliki riwayat penyakit jantung
- Apabila anda memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan detak jantung yang tidak normal
Anda harus sangat berhati-hati dalam menggunakan Astemizole, apabila anda memiliki kondisi seperti yang telah disebutkan di atas. Konsultasikan pada dokter sebelum memulai penggunaan obat-obatan apapun. Dokter mungkin akan memberikan dosis yang disesuaikan dengan kondisi penyakit anda dan anda akan diharuskan untuk memeriksakan diri secara berkala untuk monitor lebih lanjut.
Penggunaan Astemizole pada wanita yang sedang dalam program kehamilan atau sedang hamil masih belum dapat dipastikan keamanan dan juga efektivitasnya. Begitu juga dengan penggunaan Astemizole pada wanita yang sedang menyusui. Masih belum bisa dipastikan apakah Astemizole akan terekskresi ke dalam air susu ibu dan dapat membahayakan sang bayi. Konsultasikan pada dokter apabila anda ingin mengkonsumsi Astemizole namun anda sedang hamil, sedang dalam program kehamilan atau sedang menyusui.
Interaksi Astemizole dengan Obat-Obatan Lain
Interaksi antara dua jenis obat-obatan yang dikonsumsi secara bersamaan dapat berakibat negatif di dalam tubuh. Interaksi obat dapat meningkatkan resiko efek samping dan juga mengganggu mekanisme kerja Astemizole itu sendiri. Beberapa jenis obat-obatan yang memiliki potensi berinteraksi dengan Astemizole adalah sebagai berikut :
- Jenis obat-obatan anti fungal seperti ketoconazole (nizoral) dan itraconazole (sporanox)
- Antibiotik seperti erythromycin, clarithromycin (biaxin) dan troleandomycin (TAO)
- Jenis obat-obatan untuk malaria seperti Quinamm
- Serzone
Informasikan pada tenaga profesional medis yang menangani anda seperti dokter, suster, tenaga farmasi dan juga dokter gigi ketika anda menggunakan obat-obatan seperti di bawah ini :
- Obat-obatan jenis anti fungal seperti fluconazole (diflucan), minocazole (monistat) atau metronidazole (flagyl)
- Obat-obatan yang termasuk ke dalam kategori selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) termasuk di dalamnya fluoxetine (Prozac), fluvoxamine (luvox), paroxetine (paxil), atau sertraline (zoloft)
- Obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis protease inhibitor seperti amprenavir (agenerase), ritonavir (norvir), indinavir (crixivan), saquinavir (invirase, fortovase) atau nelfinavir (viracept)
- Zileuton (zyflo)
Interaksi juga dapat terjadi antar Astemizole dan beberapa jenis makanan dan pola kebiasaan hidup tertentu seperti kebiasaan merokok dan juga minum-minuman beralkohol. Dalam hal ini, anda harus menghindari untuk mengkonsumsi buah anggur atau jus anggur ketika mengkonsumsi Astemizole. Produk-produk yang berkaitan dengan buah anggur dapat meningkatkan jumlah Astemizole yang ada di dalam tubuh anda. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan efek samping yang sangat berbahaya.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai jenis makanan apa saja yang memiliki potensi untuk berinteraksi dengan Astemizole di dalam tubuh. Begitu juga dengan penyesuaian pola kebiasaan hidup sehari-hari, agar mendapatkan manfaat yang optimal dari penggunaan obat ini.
Prosedur Minum Obat Astemizole
- Minum Astemizole di perut kosong, sekitar 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
- Minumlah Astemizole sehari sekali seperti yang disarankan oleh dokter. Apabila anda tidak mengerti mengenai prosedur Astemizole yang tepat dari instruksi yang tercetak di kemasan, maka tanyakan hal ini lebih lanjut pada dokter, suster, maupun tenaga farmasi yang sedang bertugas.
- Minumalah Astemizole dengan satu gelas penuh air putih.
- Jangan mengkonsumsi Astemizole bersamaan dengan produk makanan atau minuman yang dibuat dari buah anggur. Buah anggur dapat meningkatkan jumlah Astemizole yang ada di dalam tubuh anda dan dapat meningkatkan resiko efek samping serius.
- Jangan menghancurkan, mengunyah atau membelah tabletnya dan minumlah Astemizole secara utuh.
Ukuran Dosis Obat Astemizole
Pemberian dosis Astemizole pada setiap orang mungkin berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, kondisi penyakit anda saat ini, respon tubuh anda terhadap obat ini, berat badan dan juga tinggi badan.
Jangan minum Astemizole lebih dari dosis yang diberikan oleh dokter. Dosis Astemizole yang lebih besar dapat meningkatkan resiko denyut nadi yang tidak normal dan terkadang (meskipun jarang) dapat mengakibatkan kematian. Apabila gejala yang anda rasakan tidak segera membaik atau malah semakin memburuk dan anda merasakan gejala-gejala baru setelah mengkonsumsi Astemizole, maka segera hubungi dokter.
Apabila anda kelupaan minum Astemizole, maka segera minum obat tersebut ketika anda teringat. Apabila anda baru teringat pada waktu yang sudah mendekati jadwal konsumsi dosis selanjutnya maka tidak perlu menggandakan dosis. Jangan pernah memulai atau memberhentikan pemakaian segala jenis obat-obatan tanpa persetujuan dokter. Penggandaan dosis tidak akan membuat kondisi anda semakin membaik.
Ciri – Ciri Obat Astemizole
Obat astemizole tersedia dalam bentuk kapsul dengan kemasan yang didominasi oleh warna putih. Kemasan dari astemizole sendiri biasanya berbeda-beda tergantung dari pabrik farmasi yang melakukan tindakan produksi. Namun biasanya, tulisan dan informasi yang tercetak di kemasan tersebut adalah berwarna hitam.
Apa yang terjadi jika overdosis obat Astemizole?
Apabila anda atau orang yang anda kenal merasa overdosis Astemizole, maka sebaiknya segera datangi dokter terdekat atau larikan ke unit gawat darurat terdekat. Beberapa gejala yang menunjukkan adanya overdosis terhadap obat ini adalah sakit kepala, terasa kantuk berlebihan, denyut nadi yang tidak normal, mual dan juga muntah.
Bawalah segala jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk di dalamnya obat-obatan yang anda dapatkan dengan atau tanpa resep dokter, obat-obatan herbal, suplemen dan juga vitamin. Informasikan pada dokter berapa jumlah obat yang telah dikonsumsi dan juga kapan waktu terjadinya. Hal ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosa pasien dengan lebih cepat.
Jangan berikan obat ini pada orang lain, meskipun mereka terlihat memiliki gejala dan keluhan yang sama dengan anda. Pemakaian obat-obatan tanpa pertimbangan klinis dari tenaga medis profesional dapat menyebabkan overdosis dan juga keracunan. Jangan memulai dan memberhentikan pemakaian obat apapun tanpa persetujuan dokter. Mengurangi dosis yang diberikan oleh dokter dapat menyebabkan efek rebound, sedangkan menggandakan dosis lebih dari yang disarankan dokter adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan overdosis.
Bagaimana cara penyimpanan obat Astemizole?
- Simpanlah Astemizole di dalam kotak obat dan letakkan kotak tersebut jauh dari jangkauan anak-anak dan juga hewan peliharaan.
- Obat ini harus disimpan di suhu ruangan dan hindari terkena paparan atau cahaya matahari secara langsung. Hindari penyimpanan Astemizole di dalam kamar mandi, karena suhu ruangan yang cenderung lembab.
- Obat-obatan Astemizole yang sudah tidak terpakai dan juga telah melewati tanggal kadaluarsa sebaiknya tidak dibuang ke dalam toilet atau dibuang ke sampah rumah tangga biasa.
- Pembuangan obat-obatan secara tidak tepat dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan.
- Bawalah Astemizole yang sudah tidak anda pakai dan telah melewati tanggal waktu kadaluarsa ke apotik terdekat. Tenaga farmasi yang bertugas akan membantu anda membuang obat tersebut dengan tepat dan aman.
Efek Samping Obat Astemizole
Apabila anda mengkonsumsi Astemizole, maka anda harus sangat berhati-hati ketika mengendarai kendaraan atau bekerja menggunakan alat berat yang membutuhkan konsentrasi khusus. Astemizole dapat menyebabkan rasa kantuk dan kepala yang terasa ringan. Apabila anda merasakan gejala tersebut, maka sebaiknya hindari mengendarai kendaraan bermotor atau bekerja menggunakan alat berat.
Penggunaan alkohol dalam hal ini harus sangat dibatasi apabila anda mengkonsumsi Astemizole. Alkohol dapat meningkatkan efek kantuk dan kepala yang terasa lebih ringan. Jangan mengkonsumsi segala jenis produk makanan yang menggunakan buah anggur, termasuk di dalamnya jus anggur. Produk-produk yang menggunakan buah anggur dapat meningkatkan jumlah Astemizole di dalam tubuh anda, dan hal ini dapat meningkatkan resiko efek samping yang tidak diinginkan.
Pada umumnya, segala jenis tidakan medis termasuk di dalamnya penggunaan terapi obat-obatan memiliki resiko terjadinya efek samping. Efek samping yang dirasakan setiap orang dapat berbeda-beda dengan berbagai jenis gejala dan tingkatan yang bermacam-macam. Seseorang mungkin saja merasakan efek samping yang lebih berbahaya daripada orang lainnya yang juga mengkonsumsi Astemizole di wakut yang sama. Beberapa tanda-tanda dari efek samping Astemizole yang serius dan membutuhkan penanganan medis secara emergency adalah sebagai berikut :
- Gejala yang berhubungan dengan reaksi alergi, seperti kesulitan bernafas, kesulitan berbicara, bengkak di beberapa bagian wajah seperti pada bibir, lidah atau tenggorokan, ruam-ruam, bintik merah di kulit, gatal-gatal dan beberapa hal yang berkaitan dengan gejala reaksi alergi lainnya
- Detak jantung yang dirasa tidak normal
- Pingsan
- Kejang-kejang
Segera datangi unit gawat darurat terdekat apabila anda merasakan gejala yang telah disebutkan di atas. Selain gejala-gejala yang serius dan membutuhkan penanganan medis darurat, Astemizole juga dapat menyebabkan efek samping yang cenderung minor namun sangat jarang terjadi. Beberapa efek samping tersebut adalah sebagai berikut :
- Rasa kantuk
- Kepala terasa ringan
- Rasa cemas atau anxiety
- Mual dan muntah
- Diare
- Perut terasa tidak nyaman
- Mulut kering
- Kulit kering
- Gatal-gatal
Beberapa efek samping yang telah dilaporkan lainnya adalah mengenai kasus hipersensitif terhadap Astemizole, termasuk di dalamnya adalah anaphylactic shock. Efek samping yang berhubungan dengan beberapa fungsi gastrointestinal termasuk di dalamnya adalah mual muntah dan juga mulut kering. Sakit kepala mungkin terjadi kira-kira hanya pada 7% pasien yang menggunakan Astemizole. Beberapa pasien mengeluhkan adanya peningkatan nafsu makan dan kenaikan berat badan setelah menggunakan Astemizole.
Rasa kantuk, tidak bisa konsentrasi dan gangguan fungsi kemampuan psikomotorik juga mungkin terjadi namun tidak secara signifikan. Beberapa efek samping yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular telah dilaporkan oleh beberapa pasien yang menggunakan Astemizole. Beberapa efek samping tersebut termasuk di dalamnya adalah kepala terasa sangat ringan, syncopal episode, palpitasi, ventricular aritmia, serangan jantung dan kematian karena serangan jantung.