Adenosin – Obat Apa, Kontraindikasi, Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jantung merupakan organ vital dalam tubuh. Tugasnya sebagai pemompa darah dapat diibaratkan sebagai suatu yang berrongga 4. Darah masuk dari pembuluh darah ke dalam rongga pertama bernama serambi kanan (atrium), lalu dipompa ke rongga kedua bernama bilik kanan (ventrikel) kemudian ke paru-paru. Darah yang kaya oksigen masuk ke rongga ketiga yang dinamakan serambi kiri, yangdilanjut memompa ke dalam rongga keempat yang disebut bilik kiri. Dari situ, darah lalu melewati aorta dan menyebar ke seluruh tubuh.

Denyut jantung juga biasa disebut detak jantung. Detak jantung normal orang dewasa sekitar 60 – 100 kali per menit. Namun ada sejumlah kondisi yang dapat mempengaruhi detak jantung ini menjadi tidak normal. Nah gangguan pada jantung sehingga detaknya tidak normal disebut aritmia. Akibatnya jantung bisa berdetak lebih cepat atau lebih lambat, dengan irama detak jantung yang tidak teratur.

Aritmia lebih umum didefinisikan sebagai hilangnya ritme jantung terutama tentang ketidakaturan detak jantung, yang meliputi ketidaknormalan laju, keteraturan, atau urutan aktivasi jantung. Sebagian besar aritmia terjadi karena kerusakan atau abrasi pembentukan impuls, atau dari kelainan konduksi impuls jantung.

Macam-macam Aritmia

  • Takikardia

Detak jantung terlalu cepat, lebih dari 100 x per menit. Jika angka detak jantung mendekati 150 x per menit atau lebih, disebut sebagai takikardia supraventrikular (SVT). Hal ini terjadi karena adanya masalah pada sistem kelistrikan jantung dan butuh perhatian medis segera.

  •  Bradikardia

Detak jantung terlalu lambat, kurang dari 60 x per menit. Kerusakan jantung ini akibat penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh masalah di nodus sidoatrial yang merupakan bagian dari kelistrikan jantung.

Obat-obatan yang berfungsi mengatasi aritmia ini bernama anti-aritmik, salah satunya adalah adenosin.

(Baca juga: Ciri-ciri Jantung Lemah – Serangan Jantung MendadakCiri Penyakit Otot Jantung)

Pengertian Adenosin

Adenosin merupakan anti-aritmik yang digunakan untuk pengobatan takikardia supraventrikular, sebuah tipe tertentu dari detak jantung yang tidak teratur. Adenosin sejatinya merupakan bahan kimia alami dalam tubuh, hadir di semua sel manusia. Bila digabungkan dengan fosfat, maka membentuk berbagai senyawa kimia termasuk adenosin monosfat (AMP) dan adenosin trifosfat (ATP).

Adenosin  itu sendiri bekerja dengan cara memperlambat konduksi sinyal elektrik dalam jantung, memperlambat detak jantung hingga menormalkan irama detak jantung. Biasanya dalam prosedur scan jantung, adenosin diinjeksikan untuk melihat kondisi aktivitas sel-sel jantung. Selain itu adenosin juga digunakan dalam pemindaian stres jantung ketika seseorang tidak dapat berolahraga.

Indikasi Pemberian Adenosin

Adenosin merupakan obat utama pada takikardia supraventrikular, tapi tidak dapat menghentikan atrial fibrillation dan flutter, ataupun ventrikular takikardia.

Takikardia supraventrikular dapat menyebabkan beragam manifestasi klinik. Ada tidak ada gejala hingga palpitasi minor dan atau denyut yang tidak umum, serta gejala yang dapat mengancam jiwa.

Penderita takikardia supraventrikular dapat mengalami:

  • pusing atau pingsan akut
  • nyeri dada angina
  • gejala gagal jantung
  • sesak nafas atau sensasi tekanan atau tercekik selama periode takikardia.

Adenosin dapat dipertimbangkan hanya bila hasil pembacaan elektrokardiogram (EKG) di QRS-nya kompleks regular dan monomorfik. Sehingga dapat dicurigai bahwa memang benar bukan takikardia ventrikel. Selain untuk pengobatan takikardia supraventrikular juga bisa untuk mengobati sindrom Wolff-Parkinson-White

Pilihan antara metode farmakologi dan non-farmakologi untuk menangani takikardia supraventrikular tergantung tingkat keparahannya. Metode non-farmakologi seperti unilateral carotid sinus massage atau valsalva maneuver dapat digunakan untuk gejala ringan hingga sedang. Sedangkan bila parah dapat dicoba DCC sinkron. Namun jika metode ini gagal, maka terapi farmakologi melalui obat merupakan pilihan yang tepat. Terutama yang fungsinya menekan konduksi melalui jaringan lambat seperti pada pemberian adenosin.

Kontraindikasi Pemberian Adenosin

Adenosin tidak boleh diberikan jika memiliki kondisi berikut:

  1. Hipersensitivitas
  2. Kedua atau ketiga blok jantung derajat
  3. Sindrom gangguan sinus (kecuali bila digunakan pacu jantung)
  4. Asma
  5. Pasien dengan sumbatan jantung parah, atrial flutter, A-fib & ventrikular takikardi
  6. Jauhkan dari pasien dengan penyakit bronchoconstrictive hati
  7. Pasien dengan kadar Theophylline, Caffeine atau Theobromine dalam darah yang signifikan mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi.

Efek Samping Adenosin

Beberapa efek samping dari pemberian adenosin mungkin saja terjadi, tetapi tidak selalu pasti terjadi. Efeknya dapat menghilang dalam beberapa detik setelah pemberiannya dihentikan. 

Efek sampingnya adalah:

  1. Kemerahan pada wajah (flushing)
  2. Sakit kepala sebagai efek CNS
  3. Kepala terasa ringan (lightheadedness)
  4. Berkeringat
  5. Palpitasi
  6. Sakit dada, biasanya cukup ringan dan berjangka pendek
  7. Hipotensi dan rasa mengantuk
  8. Gangguan ritme (transient) pada EKG.

Beberapa di antara efek samping ini bisa saja menjadi serius. Untuk itu perlu segera berkonsultasi pada dokter bila merasakan salah satu efek samping, terutama bila efeknya tidak lekas hilang. Terlebih bila mengalami rasa kantuk, pusing, hipotensi atau pusing sebagai efek samping pemberian obat adenosin, maka disarankan tidak mengemudi kendaraan atau mengoperasikan alat berat. Juga tidak meminum alkohol karena dapat meningkatkan efek samping kantuk.

(Baca juga: Bahaya alkohol bagi sistem saraf – 25 Efek Bahaya Alkohol bagi Kesehatan dan Kehidupan Sosial – Pengaruh Alkohol Terhadap Sistem Saraf Manusia)

Cara Kerja Adenosin

Adenosin direkomendasikan sebagai obat pilihan pertama bagi penderita takikardia supraventrikular karena durasi kerjanya yang pendek tidak akan memperlama kompromi hemodinamik. Waktu paruhnya begitu cepat dan dapat menyebabkan sensasi flushing pada pasien.

Adenosin meningkatkan kondisi pasien dengan melakukan fungsi-fungsi berikut:

  • Memperlambat waktu konduksi melalui atrioventrikular node
  • Mengembalikan irama sinus menjadi normal

Cara Penggunaan Adenosin

Karena adanya efek samping yang bisa saja timbul akibat pemberian adenosin, maka cara utama sebelum memberikan terapi ini adalah dengan melakukan inform consent pada pasien bahwa akan diberikan obat yang yang berdampak sensasi panas (flushing) atau mungkin timbul nyeri dada. Hal ini sangat perlu dilakukan agar pasien yang mendapat terapi adenosin tidak panik saat efek samping terjadi padanya.

Selain itu, pasien juga harus menginformasikan obat-obatan atau vitamin apa yang sebelumnya dikonsumsi. Berikut kondisi kesehatan saat ini, riwayat penyakit lain yang diderita serta alergi yang mungkin dimiliki. Hal ini diperlukan karena ada beberapa kondisi yang membuat kebal terhadap efek samping adenosin.

Ada penggunaan obat tertentu yang berdampak meningkatkan resiko terjadinya efek samping adenosin atau malah menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik.

Adenosin dapat berinteraksi dengan zat dan obat-obatan berikut ini:

  • Kafein
  • Carbamazepine
  • Dipyridamole
  • Theophylline

Selain itu, dapat penggunaan adenosin perlu diperhatikan:

  • Aritmia pada saat konversi
  • Menghindari makanan atau minuman yang mengandung kafein
  • Karsinogenesis, mutagenesis, serta penurunan kesuburan
  • Mengkonsultasikan bila memiliki serangan jantung, transplantasi jantung, fibrilasi atrium, volume darah yang rendah, arteri karotis
  • Mengkonsultasikan bila memiliki masalah tekanan darah, buang air kecil, buang air besar
  • Memonitor EKG dan tekanan darah blok jantung.

Bila adenosin yang telah diresepkan dokter  diberikan dalam bentuk injeksi sebagai suntikan maka ikuti prosedur yang sudah diberikan. Harap berhati-hati dan menjaga produk ini, jauhkan suntikan dan jarumnya dari anak-anak dan hewan peliharaan. Serta jangan menggunakan ulang jarum dan suntikan. Pun perhatikan pula cara membuangnya.

Dosis Pemberian Adenosin

Adenosin diberikan secara intravena melalui infus dan waktu paruhnya sangat cepat. Injeksikan secara cepat ke dalam vena sentral atau vena perifer yang besar. Biasanya zat adenosin ini dicampur dalam larutan yang jumlahnya adalah 20 ml sampai 30 ml.

Aturan dosis pemberian adenosin adalah:

  • Sebanyak 6 mg diberikan dengan kecepatan bolus IV diberikan selama 1-2 detik
  • Jika tidak efektif dalam 1 – 2 menit, maka diberikan dosis kedua sebanyak 12 mg secara bolus IV

Dengan catatan bila dosis 3 mg tidak efektif pada sejumlah pasien, maka dosis awal yang lebih tinggi (6 mg) kadang-kadang digunakan. Namun harus berhati-hati pada pasien dengan transplantasi jantung yang sangat sensitif terhadap efek adenosin karena tidak boleh diberi dosis awal yang lebih tinggi. Dan bila pemberian adenosin bersamaan dengan dipiridamol, dosis awal adenosin harus dikurangi menjadi 0,5 hingga 1 mg. Selain itu, penambahan dosis jangan dilakukan bila terjadi blok AV derajat 2 atau lebih.

Overdosis pada Adenosin

Bisa saja terjadi overdosis pada pemberian adenosin. Oleh karenanya jangan mengonsumsi lebih dari dosis resep. Sebab mengonsumsi lebih banyak obat tidak akan memperbaiki gejala tetapi malah menyebabkan keracunan atau efek samping yang serius. Lebih baik selalu konsultasi pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut tentang penggunaan adenosin.

Jika melewati sebuah dosis, konsumsilah sesegera mungkin saat tahu bahwa telah melewati jadwal konsumsi adenosin. Namun bila waktunya dekat dengan dosis selanjutnya maka lebih baik lewati dosis yang terlewat dan dilanjutkan dengan jadwal dosis yang ada. Jangan sampai mengambil ekstra dosis untuk memperbaiki dosis yang terlewat, alih-alih malah menimbulkan overdosis.

(Baca juga: Cara Menetralisis Overdosis ObatCara Mengatasi Keracunan ObatKeracunan Paracetamol)

Penyimpanan dari Adenosin

Penyimpanan adenosin harus diperhatikan agar kondisinya tetap baik, dapat digunakan secara baik pula dan menghasilkan dampak yang dikehendaki. Simpan obat pada temperatur ruangan, jauhkan dari panas atau cahaya langsung. Jangan sampai membekukan obat, kecuali diperlukan dan sesuai standart yang tertulis pada brosur kemasan.

Jauhkan obat dari anak-anak dan hewan peliharaan, apalagi bila sudah tersimpan dalam spuit injeksi. Bila masih ada sisa, jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya langsung ke drainase, kecuali memang diinstruksikan seperti itu. Hal ini dikarenakan obat yang dibuang dengan cara seperti ini dapat mengontaminasi lingkungan. Lebih baik berkonsultasi pada apoteker atau dokter bagaimana membuang adenosin dengan aman, sehingga mendapatkan informasi yang lebih detail.

Kadaluarsa Adenosin

Kadaluarsa adenosin dapat dilihat bila pada kemasan mengandung partikel seperti berkabut atau warnanya sudah berubah. Memang mengonsumsi satu dosis adenosin yang kadaluarsa tidak akan berdampak yang sangat merugikan. Namun alangkah lebih baik bila tidak sampai terjadi hal seperti itu.

Obat yang telah kadaluarsa menjadi tidak efektif kerjanya, tidak akan sesuai dengan manfaat yang diharapkan. Agar lebih aman, penting untuk tidak mengonsumsi obat yang kadaluarsa. Lebih baik selalu terhubung dengan petugas kesehatan dengan kontrol rutin sehingga dapat memiliki pasokan obat segar yang tidak kadaluarsa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn