Apa itu acetazolamide?
Acetazolamide adalah golongan obat Antiglaukoma yang dapat digunakan oleh anak dan orang dewasa untuk mengobati glaukoma, terapi sebelum operasi pun sebagai obat epilepsi. Obat ini berguna untuk menurunkan tekanan pada mata pasien penderita glaukoma. Manfaat lain yang didapatkan dari penggunaan obat ini adalah :
- Dapat meningkatkan produksi air kencing
- Menyembuhkan berbagai macam glaukoma seperti glaukoma akut atau kronis, glaukoma sekunder, glaukoma sudut terbuka ataupun tertutup
- Mengobati masalah edema akibat gagal jantung kongestif
- Mengurangi masalah altitude sickness atau penyakit ketinggian.
Glaukoma adalah penyakit yang mengganggu penglihatan mata karena terjadinya kerusakan pada saraf optik. Kerusakan tersebut biasanya diakibatkan oleh tekanan berlebih di dalam mata. Ketika seseorang menderita glaukoma, ia akan merasakan nyeri pada mata sampai dengan sakit kepala.
Epilepsi merupakan penyakit yang mengganggu sistem syaraf manusia. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh adanya aktifitas berlebihan pada sel neuron di otak yang dapat menyebabkan kejang-kejang, gangguan kesadaran atau kontraksi otot.
Penyakit Altitude Sickness adalah penyakit ketinggian dimana penderitanya akan mengalami berbagai masalah seperti sakit kepala, kelelahan, mual, pusing serta sesak nafas ketika berada di tempat yang tinggi seperti pesawat, puncak gunung atau pada umumnya berada pada ketinggian 10.000 kaki atau 3048 meter di atas permukaan laut. Ketika seseorang mulai mengalami gangguan kesehatan karena penyakit ketinggian saat mendaki obat ini dapat diandalkan.
Umumnya obat ini berbentuk tablet dan hanya diperbolehkan untuk dikonsumsi dengan resep atau anjuran dokter. Beberapa merek juga tersedia dalam bentuk cairan injeksi. Merek dagang yang berada di pasaran diantaranya ; Acetazolamide, Diamox, Acetazolamide Sandoz, dan lain-lain.
Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengkonsumsi obat acetazolamide
Kontraindikasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dianjurkan atau tidak diperkenankan untuk mengkonsumsi sebuah obat. Hal ini secara gamblang menjelaskan tentang kondisi yang berkebalikan dengan indikasi sebuah obat. Pasien dan juga dokter harus mengetahui apa saja kontraindikasi dari sebuah obat sehingga dapat lebih bijak dalam memberikan penanganan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi kesehatan dan memberitahukan dokter mengenai riwayat penyakit yang pernah diderita ataupun faktor lain seperti usia.
Pasien yang memiliki beberaapa kondisi di bawah ini tidak diperbolehkan untuk menggunakan acetazolamide, diantaranya :
- Alergi atau hipersensitivitas terhadap kandungan acetazolamide ataupun terhadap beberapa obat atau kandungan lain yang merupakan turunan dari senyawa ini
- Penyakit ginjal dan hati
- Asidosis Hiperkloremik
- Sirosis hati atau kerusakan hati
- Anak-anak di bawah 12 tahun
- Ibu hamil karena obat ini merupakan obat yang dapat memberikan efek samping pada janin seperti teratogenik atau embriosidal
- Wanita menyusui
Prosedur Pemakaian Obat Acetazolamide
Hal pertama yang harus pasien ketahui adalah bahwa obat ini merupakan obat yang dikategorikan sebagai obat resep. Artinya hanya bisa dikonsumsi dan didapatkan dengan resep atau anjuran dokter. Sebelum mengkonsumsi obat ini pastikan pasien telah melakukan konsultasi dengan dokter mengenai berbagai hal seperti :
- Alergi terhadap kandungan obat
- Masalah ginjal pada pasien ataupun memiliki kadar kalsium yang tinggi, diabetes militus, dehidrasi, hipertiroidisme (Kelebihan Tiroid) dan gout.
- Memiliki gangguan pernapasan
- Gangguan kelenjar suprarenal atau adrenal
- Konsultasikan dengan dokter jika tengah menjalani bentuk pengobatan lain atau tengah mengonsumsi obat apapun.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan obat ini diantaranya :
- Dikonsumsi setelah makan
- Setelah minum obat harus mengkonsumsi banyak air putih
- Konsumsi obat secara teratur dan disiplin dengan memberikan jarak waktu konsumsi yang sama antara satu dosis dengan dosis lainnya.
- Konsumsi sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan oleh dokter dan jangan sampai melebihinya.
- Kurangilah aktivitas di luar ruangan yang dapat membuat pasien terkena paparan sinar matahari secara intens, karena penggunaan obat ini dapat membuat penggunya lebih sensitif terhadap matahari.
- Tidak digunakan untuk penggunaan jangka panjang
Dosis Pemakaian Obat Acetazolamide
Dosis merupakan takaran atau ukuran dalam dunia medis untuk obat yang dikonsumsi oleh pasien. Setiap pasien dengan penyakit yang sama dapat memiliki dosis yang berbeda. Hal tersebut terjadi karena pengaruh dari beberapa faktor seperti kondisi kesehatan, usia, riwayat penyakit dan pengobatan lain yang sedang dijalani.
Dosis harus dikonsumsi dengan baik dan benar sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Karena kekurangan dosis dapat menyebabkan efek obat tidak berjalan secara optimal sedangkan kelebihan dosis dapat menyebabkan keracunan dan overdosis.
Terdapat dua macam dosis dipasaran untuk obat tablet dan cairan injeksi. Yakni : 125 mg dan 250 mg untuk tablet serta 250 mg dan 500 mg untuk injeksi. Yang paling tepat dan berhak untuk memberikan dosis kepada pasien adalah dokter. Namun, lazimnya dosis obat yang diberikan untuk pasien dengan berbagai macam penyakit atau masalah adalah :
- Terapi sebelum operasi glaukoma sudut terbuka
- Dewasa : 250 mg – 1000 mg/hari dan diberikan 4 kali sehari atau setiap 6 – 12 jam sekali
- Glaukoma tertutup yang bersifat akut
- Dewasa : 12 – 250 mg setiap 4 jam sekali
- Untuk Penderita Glaukoma Sekunder
- Dewasa : 125 – 250 mg setiap 4 jam sekali
- Untuk Penderita Diuretik
- Dewasa : 250 – 375 mg / hari dan diberikan sebanyak 1 kali sehari
- Untuk Penderita Epilepsi :
- Dewasa : 250 – 1000 mg / hari
- Anak-anak : 8 – 30 mg / kg / hari. Maksimum dosis yang diberikan adalah 750 mg/hari
- Edema gagal jantung kongestif dan akibat pengobatan lain :
- Dewasa : 250 – 375 mg / hari
- Untuk Penderita Altitude Sickness :
- Dewasa : 500 – 1000 mg / hari dan dibagi menjadi beberapa dosis. Penggunaan dilakukan 24 – 48 jam sebelum mendaki ketinggian kemudian kembali dikonsumsi 48 jam berikutnya.
Pada penderita gangguan ginjal dapat dilakukan modifikasi dosis. Untuk Informasi lebih jelas, akurat dan validnya dapat ditanyakan pada dokter yang menangani.
Apa yang terjadi jika Overdosis karena pemakaian obat acetazolamide?
Overdosis merupakan kelebihan dosis kandungan atau obat yang masuk ke dalam sistem tubuh makhluk hidup. Overdosis ini dapat menyebabkan efek yang berbahaya mulai dari reaksi alergi, keracunan hingga kematian.
Meski belum ada data valid yang menjelaskan mengenai efek overdosis penggunaan obat ini pada manusia, namun efek toksis ditunjukan saat melakukan percobaan pada hewan.
Untuk menghindari overdosis pada pasien hindarilah pemberian obat tanpa resep atau anjuran dokter meski ia memiliki penyakit yang sama. Karena dosisnya bisa saja berbeda. Banyak hal yang harus dikonsultasikan agar mendapatkan dosis yang tepat. Jika seseorang telah terindikasi keracunan atau overdosis maka segeralah bawa ia ke UGD (Unit Gawat Darurat) di rumah sakit terdekat agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter.
Cara Menyimpan Obat Acetazolamide yang Benar
Obat yang tidak disimpan dengan benar dapat menyebabkan obat cepat mengalami kerusakan sehingga stabilitasnya berkurang. Ketikan stabilitas obat berkurang maka fungsi obat tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Beberapa obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda atau membutuhkan perlakuan khusus dalam menyimpannya. Maka dari itu bacalah informasi penyimpanan yang tertera pada kemasan produk atau diskusikan lebih lanjut dengan apoteker atau dokter. Namun, secara umum, penyimpanan obat dapat dilakukan dengan cara :
- Simpan pada suhu ruangan stabil (25 derajat celcius)
- Hindarkan dari suhu panas ataupun dari sinar matahari langsung (direct sun)
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan
- Jangan simpan obat terlalu lama di dalam mobil karena akan penasan. Dan Panas dapat menyebabkan obat mengalami kerusakan yang lebih cepat.
- Jangan buang obat ke saluran pembuangan atau drainase kecuali sesuai dengan instruksi dokter
- Cek masa kadaluwarsa obat secara berkala kemudian pisahkan antara bat yang telah kadaluwarsa dengan obat yang masih layak pakai
Efek Samping Penggunaan Obat Acetazolamide
Penggunaan obat pasti memiliki efek samping yang merugikan pada tubuh penggunanya. Efek samping ini seringkali tidak dapat dihindari karena berbagai reaksi kandungan obat pada kondisi tubuh pasien.
Tidak setiap efek samping dapat terjadi pada pasien, tapi kemungkinannya tetap ada. Jadi kita harus mengetahui efek samping yang mungkin terjadi dari obat yang kita gunakan agar kita lebih waspada dan hati-hati ketika menggunakannya. Di bawah ini merupakan efek samping yang mungkin dapat terjadi seiring dengan penggunaan :
- Kebingungan
- Kejang Demam
- Kantuk
- Mulut Kering
- Paralisis Flasid atau hilangnya fungsi otot pada salah satu bagian tubuh
- Rasa tidak enak atau malaise
- Parestesia atau reaksi tubuh yang tidak normal berupa kesemutan atau perasaan terbakar pada bagian tubuh seperti kaki ataupun tangan.
- Reaksi Fotosensitifitas
- Urtikaria atau reaksi gatal pada kulit
- Anoreksia atau Gangguan makan kompleks
- Diare
- Rasa Logam di Mulut
- Mual
- Muntah
- Penyakit hati
- Anemia Aplastik
- Agranulositosis atau jumlah leukosit di dalam tubuh sangat rendah dan merupakan kondisi lebih akut dari Leukopenia
- Leukopenia kondisi tubuh yang memiliki kadar sel darah putih yang rendah atau biasa disebut dengan penyakit kelainan darah.
- Tromobositopenia atau kurangnya jumlah trombosit dalam tubuh
- Thrombocytopenic pupura
- Melena atau buang air besar dengan fases yang berwarna hitam
- Adiposis atau keadaan dimana kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Kelemahan otot
- Hematuria atau keadaan dimana urine berwarna kemerahan karena adanya darah di dalam urine yang dikluarkan.
- Poliuria atau produksi urin berlebihan atau dengan kata lain frekuensi kencing meningkat.
- Gikosuria atau lebih dikenal dengan nama penyakit kencing manis
- Gangguan mendengar dan tinnitus (telinga berdering atau berdesir)
- Reaksi tipe sulfonamide
Segeralah hubungi dokter jika pasien mengalami efek samping di atas agar dokter dapat menindaklanjutinya dengan cepat sebelum kondisi pasien lebih parah. Efek samping yang dituliskan di atas tidak berarti semua efek samping yang sering terjadi. Terbagi menjadi efek samping yang ringan, sedang hingga serius. Kemungkinannya pun terbagi menjadi efek samping yang umum, sering terjadi dan jarang terjadi dengan presentasenya masing-masing.
Itulah penjelasan lengkap mengenai acetazolamide yang merupakan salah satu golongan antiglaukoma yang dapat membantu menurunkan tekanan pada mata penderita glaukoma akut, sekunder, sudut terbuka atau tertutup, edema akibat gagal jantung kongestif hingga altitude sickness. Meski setiap penyakit memiliki obatnya tapi alangkah lebih baiknya jika kita mulai menerapkan gaya hidup sehat, mengatur pola maka dan menjaga kebutuhan nutrisi tubuh setiap saat. Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.