Daonil – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Daonil adalah obat yang dipergunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus tipe 2 (kencing manis). Obat ini merupakan obat anti diabetes dan termasuk dalam golongan sulfonylurea yang bekerja efektif dengan cara meningkatkan kondisi pasien untuk merangsang adanya pelepasan kadar insulin dari pancreas. Daonil diproduksi oleh Aventis Indonesia Pharma dan dalam pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Kandungan Daonil

Daonil mengandung zat aktif bernama Glibenclamide yang bekerja dengan cara meningkatkan kadar kalsum intraseluler yang berada pada sel beta pancreas, sehingga dapat menstimulasi jumlah produksi insulin. Dengan terjadinya peningkatan dari rasio insulin dapat menyebabkan perubahan glukosa menjadi energi semakin bertambah yang menyebabkan kadar gula di dalam darah menjadi menurun

Zat aktif dalam Daonil juga mengandung laktosa, talk, silica koloid, serat jagung dan magnesium stearat yang dapat mengikat dan beraktivasi dengan reseptor sulfonylurea 1 untuk mengatur jalur sensitive kalium ATP yang terdapat dalam sel beta pancreas.

Fungsi Daonil

Fungsi utama dari penggunaan Daonil adalah mengobati diabetes mellitus pada tipe 2 (kencing manis) dengan kondisi tidak tergantung insulin yang tidak dapat dikendalikan dengan cara diet, latihan fisik ataupun dengan penurunan berat badan

Indikasi Daonil

Indikasi utama dari penggunaan Daonil diantaranya adalah :

  1. Daonil diperuntukkan untuk pasien dengan kondisi diabetes mellitus tipe 2 status tingan sampai sedang yang kadar gula normalnya tidak dapat dikendalikan oleh diet dan olahraga
  2. Daonil termasuk obat yang direkomendasikan untuk anti diabetes tetapi selain metformin

Dosis Daonil

Penggunaan Daonil disesuaikan dengan aturan yang tertera dalam kemasan, seperti :

  • Dosis awal penggunaan Daonil adalah sehari 2,5-5 mg ketika sesudah 7 hari kadar gula mengalami tidak terkendali, kemudian dosis dapat ditingkatkan sebanyak 2,5 mg lagi di setiap kali naik
  • Dosis tunggal maksimal dari penggunaan Daonil adalah 10 mg 1 x sehari
  • Dosis maksimal penggunaan Daonil adalah 15 mg dalam 1 x sehari
  • Penggunaan Daonil pada pasien lansia, berikan sebesar dosis awal yang dikurangi menjadi 2, mg per hari

Cara Penggunaan Daonil

Penggunaan Daonil dilakukan setelah mengkonsumsi makanan pada saat makan pagi

Kemasan Daonil

Daonil dipasarkan dalam bentuk tablet dan dipasarkan daengan kemasan dos 10 x 10 tablet 5 mg

Penyimpanan Daonil

Penyimpanan Daonil dilakukan dengan cara :

  1. Simpan dalam suhu temperature ruangan
  2. Hindarkan dari cahaya paparan sinar matahari langsung
  3. Jangan letakkan Daonil pada area dengan suhu panas
  4. Jangan membekukan Daonil ke dalam lemari pendingin
  5. Apabila Daonil sudah tidak dipergunakan lagi ataupun telah kadaluarsa sebaiknya buanglah pada tempat yang benar sesuai dengan petunjuk dalam kemasan
  6. Jangan membuang Daonil sembarangan karena dapat menyebabkan kontambinasi lingkungan

Perhatian dan Peringatan Daonil

  • Jangan berikan Daonil pada pasien penderita gagal ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan kelenjar adrenal, gangguan kelenjar pituitari ataupun pasien usia lanjut usia diatas 70 tahun
  • Lakukan pemantauan glyburide pada tes glukosa urin dan darah dalam respons terapi
  • Penggunaan Daonil kemungkinan dapat menimbulkan sensitivitas silang dengan sulfonamide dan derivatnya
  • Jangan pergunakan Daonil pada wanita hamil dan menyusui
  • Kemungkinan dapat muncul potensi resiko anemia hemolitik pada pasien dengan kondisi glukosa 6-fosfat dehidrogenase
  • Kemungkinan terjadi hipoglikemia, kehilangan control terhadap glukosa darah, terjadi peningkatan mortalitas kardiovaskular
  • Jangan pergunakan Daonil pada pasien yang sedang menjalani operasi ataupun infeksi berat
  • Jangan gunakan Daonil tanpa menggunakan resep dokter
  • Jangan gunakan Daonil melebihi dosis dalam aturan karena dapat menimbulkan terjadinya penurunan kadar gula darah secara drastis sehingga berpotensi fatal
  • Selama penggunaan Daonil sebaiknya jangan mengemudi ataupun menjalankan mesin
  • Penggunaan Daonil saat kondisi pasien stress sebaiknya dilakukan dengan cara terapi suntikan insulin
  • Selain konsumsi Daonil, lakukan pula pengaturan pola makan dan rutin berolahraga

Interaksi Daonil

Kemungkinan terjadinya interaksi dari penggunaan Daonil dengan obat obatan lain bisa saja terjadi, seperti :

  • Kombinasi Daonil dengan alkohol, antikoagulan kumarin, siklofosfamid, fenilbuazon, inhibitor MAO, beta adrenergic blocking agents dan sulfonamid dapat menyebabkan meningkatnya efek hipoglikemia
  • Kombinasi Daonil dengan diuretic tiazid, kortikosteroid dan adrenalin dapat membuat efek hipoglikemia menurun
  • Kombinasi Daonil dengan obat obat lain seperti calcium channel blocking drugsm bosentan, ciprofloxacin, chloramphenicol, coumarins, estrogens, dan isoniazid dapat menimbulkan reaksi

Efek Samping Daonil

Efek samping yang kemungkinan dapat muncul dari penggunaan Daonil adalah :

  • Hipoglikemia
  • Gangguan gastrointestinal
  • Keringat berlebih
  • Kulit menjadi sangat lembab
  • Kecemasan
  • Sakit kepala tegang
  • Pusing
  • Demam lebih dari tiga hari
  • Kenaikan berat badan
  • Takikardi
  • Hipertensi
  • Palpitasi
  • Angina pectoris
  • Gejala aritmia jantung
  • Gangguan daya penglihatan sementara
  • Hipersensitivitas
  • Diskrasia darah
  • Gula darah menjadi rendah
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Mulas
  • Konstipasi
  • Nyeri pada ulu hati
  • Nyeri kepala
  • Muncul rasa lapar berat
  • Kehilangan kesadaran
  • Koma
  • Ruam kemerah merahan
  • Gatal gatal
  • Epigastrium penuh
  • Eritema
  • Pruritus
  • Hemolisis akut
  • Urtikaria
  • Leucopenia
  • Agranulositosis
  • Morbiliformis
  • Letusan makulopapular
  • Cholestatik jaundice

Kontraindikasi Daonil

Kemungkinan kontraindikasi Daonil yang dapat terjadi adalah :

  1. Hipersensitivitas
  2. Tipe 1 diabetes mellitus
  3. Ketoasidosis diabetic
  4. Administrasi seiiring bosentan
  5. Komba diabetikum
  6. Dekompensasi metabolic diabetic
  7. Kerusakan ginjal parah
  8. Disfungsi hati
  9. Defisiensi G6PD (enzim untuk melindungi sel sel darah merah)
fbWhatsappTwitterLinkedIn