Aldiab – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diabetes Tipe 2 merupakan sebuah penyakit yang terjadi akibat kelainan metabolik didalam tubuh yang menyebabkan tingginya kadar glukosa akibat resistensi atau kekurangan insulin ataupun defisiensi insulin relatif dalam tubuh. Selain akibat kekurangan insulin didalam tubuh, penyebab lain dari Diabetes melitus ini adalah berat badan yang terlalu gemuk, konsumsi gula berlebih hingga pola hidup yang tidak baik.

Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 yang paling mencolok adalah pada diabetes tipe 1, kerusakan terjadi pada bagian pankreas dan sel beta pankreas sehingga produksi insulin semakin berkurang. Sedangkan diabetes tipe 2 adalah sel beta pankreas masih dapat menghasilkan insulin tetapi insulin tersebut tidak dapat bekerja maksimal.

Ketika seseorang mengalami diabetes tipe 2, maka akan muncul beberapa Gejala Awal Diabetes tipe 2 seperti :

  1. Sering buang air kecil dimalam hari.
  2. Sering merasa haus ataupun rasa lapar
  3. Rasa lapar yang bertambah sering.
  4. Kelelahan, letih, lemas lesu
  5. Berkurangnya massa otot dan menurunnya berat badan
  6. Ketika tubuh mengalami luka, maka luka tersebut akan lambat untuk sembuh bahkan mengalami infeksi

Jika kamu memiliki atau merasakan Gejala Penyakit Gula Darah (Diabetes) tipe 2 diatas, maka sebaiknya segeralah untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mencegah Gejala Diabetes tersebut semakin berbahaya serta untuk meminimalisir Bahaya Diabetes tipe 2 bagi tubuh kamu. Untuk mengobati diabetes tipe 2, dapat menggunakan Obat Tradisional Diabetes tipe 2 atau dengan menggunakan obat-obatan medis. Salah satu obat medis yang sering digunakan adalah Aldiab.

Obat apa

Aldiab yang dibuat oleh perusahaan farmasi Merck dan Sanbe ini merupakan sebuah obat yang digunakan untuk mengatasi, meringankan dan mengobati penyakit diabetes tipe 2. Jenis dari pada obat diabetes ini adalah sulfonilurea generasi kedua yang cara konsumsinya melalui oral, serta masuk kedalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.

Aldiab memiliki kandungan zat atau senyawa aktif bernama Glipizide atau disebut juga sebagai rapid and short acting anti diabetic drug. Setiap tablet Aldiab mengandung 5 mg senyawa aktif Glipizide  sulfonilurea generasi kedua. Berikut ini adalah rangkuman singkat mengenai Aldiab.

1. Komposisi

  • Setiap tablet Aldiab mengandung 5 mg senyawa aktif Glipizide  sulfonilurea generasi kedua
  • Glipizide dibuat menggunakan Loperamide HCl

2. Kemasan

  • Setiap dusnya terdapat 40 tablet Aldiab 5 mg
  • Tablet 2 mg x 6 x 10 per strips
  • Sediaan ukuran dosis adalah 2 mg, 5 mg dan 10 mg

3. Diproduksi oleh

  • Perusahaan farmasi Merck dan Sanbe

4. Nama dagang lain

  • Aldiab, Glucotrol XL, Glucotrol

Fungsi dan Indikasi

Aldiab memiliki fungsi untuk mengobati diabetes tipe 2 non-insulin dependent dengan cara memblok sebagian potassium chanels yang terdapat pada sel-sel beta pankreas serta mencegah terjadinya Gangguan Kelenjar Pankreas. Dengan begitu, akan terajdi sebuah depolarisasi yang akan menciptakan voltage-gated calcium channels untuk mendorong kalsium melakukan pelepasan insulin. Selain itu, Aldiab melalui senyawa glipizide yang terkandung didalamnya akan menurunkan glukagon serum sehingga insulin yang terdapat pada jaringan pankreas dapat berpotensi untuk berproduksi dan bekerja.

Aldiab biasanya akan digunakan untuk menurunkan gula darah didalam tubuh apabila proses penurunan kadar gula tersebut tidak bisa dilakukan dengan cara-cara alami seperti banyak bergerak, menjaga pola makan ataupun Olahraga untuk Diet menurunkan berat badan.

Kontraindikasi

Aldiab merupakan sebuah obat keras yang penggunaannya harus diawasi dan sesuai dengan anjuran dokter, karena obat ini dapat berkontraindikasi dan menghasilkan kontraindikasi yang buruk ketika tidak digunakan dengan baik. Untuk itu selalu ikuti petunjuk dokter ketika menggunakan obat yang satu ini, agar tubuh menerima manfaat yang seharusnya diterima dan bukan malah menerima kontraindikasi. Adapun beberapa kontraindikasi yang harus diperhatikan adalah : 

  • Jangan memberikan obat ini kepada orang yang memiliki Hipersensitifitas atau alergi terhadap Glipizide ataupu obat sulfonilurea dan sulfonamide lain.
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh orang yang mengalami defisiensi enzim pelindung darah merah (G6PD), karena akan menciptakan kontraindikasi berupa hemolisis akut.
  • Awasilah penggunaan obat ini pada orang yang memiliki gangguan hari, gangguan kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari hingga Gejala Gagal Ginjal
  • Tidak dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang akan melakukan tindakan medis berat seperti operasi
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh orang yang berusia diatas 70 tahun
  • Tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki penyakit diabetes tipe 1, koma dan prekoma diabetes ataupun orang-orang yang memiliki senyawa keton (ketoasidosis) didalam urine nya.
  • Dilarang diberikan kepada penderita diabetes tipe 2 yang sedang hamil (diabetes gestasional)
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita yang ingin hamil, wanita hamil ataupun ibu menyusui
  • Hati hati ketika memberikan Aldiab kepada orang yang memiliki alergi terhadap sulfur ataupun belerang.

Efek samping

Berikut ini beberapa efek samping dari penggunaan Aldiab yang berhasil kami temukan.

  • Dapat menyebabkan diare, sembelit, nyeri pada ulu hati, mual, muntah,  serta Gangguan Pencernaan lainnya.
  • Dapat menyebabkan sakit kepala, demam, berat badan menjadi meningkat hingga terjadinya alergi pada kulit karena sensitivitas pengguna.
  • Kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kadar gula menjadi sangat rendah atau hipoglikemia ketika digunakan pada waktu yang cukup lama serta dosis yang cukup tinggi.

Dosis

Berikut ini adalah beberapa dosis penggunaan Aldiab yang kami ketahui. Dosis ini tidaklah bisa dijadikan seabgai rujukan dosis penggunaan Aldiab, tanpa berkomunikasi dengan dokter. Dosis dibawah ini hanyalah sebagai alat bantu ataupun citra awal mengenai dosis Aldiab. Beberapa dosisnya adalah :

  1. Pengguna Dewasa
    • Dosis umum adalah 5 mg per hari, dapat ditambah secara bertahap dengan tingkat kenaikan dosis 2.5 mg – 5 mg per hari, dengan ketentuan melihat respon atau gejala kelebihan atau Gejala Kekurangan Gula dalam darah. Dosis maksimal untuk pemakaian tunggal adalah 15 mg dan dosis maksimal untuk pemakaian harian adalah 40 mg. Diminum minimal 30 menit sebelum sarapan pagi
    • Dosis untuk pelepasan reguler adalah 2.5 mg – 5 mg dikonsumsi 1 kali sehari secara oral, dapat ditambah secara bertahap dengan tingkat kenaikan dosis 2.5 mg – 5 mg per hari dengan melihat respon pengguna. Dosis penggunaan yang lebih dari 15 mg sehari dapat dibagi menjadi 2x konsumsi. Dosis maksimum adalah 40 mg. Jika menggunakan dosis 1 kali sehari, maka konsumsilah minimal 20 menit sebelum sarapan. namun jika menggunakan dosis 2x – 3x sehari, maka konsumsilah sebelum sarapan, sebelum makan siang dan sebelum makan malam.
    • Dosis untuk pelepasan yang diperpanjang adalah 5 mg 1x sehari dikonsumsi melalui oral, dapat pula disesuaikan atau ditingkatkan 2.5 mg – 5 mg tergantung reaksi gula darah pengguna. Dosis maksimum adalah 20 mg. Diminum minimal 30 menit sebelum sarapan pagi
  2. Pengguna Anak – Anak
    • Dosis untuk pengguna anak-anak belum diketahui secara pasti, oleh sebab itu konsultasikanlah kepada dokter mengenai keluhan anak dan gejala yang timbul pada anak untuk mendapatkan dosis yang sesuai.

Cara penggunaan

Untuk menggunakan obat yang satu ini, selalu perhatikan petunjuk dan ikutilah dosis yang diberikan oleh dokter. Selain itu, beberapa cara penggunaan lainnya adalah :

  • Konsumsilah obat minimal 30 menit sebelum makan pagi
  • Konsumsilah obat secara oral, langsung ditelan dengan bantuan air mineral. Jangan mengunyah, menghaluskan atau melarutkan obat ini sebelum dikonsumsi
  • Ketika pengguna obat sedang mengalami stress, maka sebaiknya menggunakan terapi injection insulin
  • Lakukan cek kadar Gula darah secara rutin ketika menggunakan obat ini untuk menghindari terjadinya hipoglikemia atau penurunan kadar gula yang berlebih
  • Lakukan pola makan dan aktivitas olahraga yang baik dan benar
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktifitas berat setelah menggunakan obat ini

Interaksi obat

Aldiab diketahui dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat-obatan, makanan ataupun minuman yang dikonsumsi. Untuk itu, selalu konsultasikan kepada dokter mengenai jenis obat lainm jenis makanan ataupun minuman yang sedang kamu konsumsi. Adapun beberapa interaksi dari Aldiab adalah :

1. Ketika digunakan bersamaan dengan alkohol, maka akan terjadi peningkatan reaksi disulfiramlikereaction seperti Sesak Nafas, sakit kepala hingga wajah memerah dan pingsan.

2. Dapat berinteraksi untuk meningkatkan efek hipoglikemik Aldiab ketika digunakan secara bersamaan dengan beberapa jenis seperti :

  • Androgen, antikoagulan oral (warfarin, kumarin), antidepresan trisiklik, acidifiers kemih, antagonists histamin H2
  • Chloramphenicol, clofibrate,cholestyramine
  • Fenfluramine, flukonazol, fenilbutazon,
  • Gemfibrozil, garam magnesium, metildopa, monoamine oxidase
  • Probenesid, salisilat, sulfinpirazon, sulfonamid 

3. Dapat berinteraksi untuk menurunkan efek hipoglikemikAldiab ketika digunakan secara bersamaan dengan jenis obat seperti :

4. Dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat lain seperti :

  • Exenatide (Byetta), Robenecid (Benemid)
  • Aspirin, Pepto Bismol atau salicylates lain
  • Obat pengencer darah seperti Coumadin, Jantoven
  • Obat yang masuk kedalam jenis obat sulfa seperti Bactrim, SMZ-TMP, dan lainnya
  • Obat yang masuk kedalam jenis monoamine oxidase inhibitor (MAOI)

Demikianlah penjelasan kami mengenai obat diabetes tipe 2 bernama Aldiab. Semoga penjelasan kami pada tulisan ini dapat menambah pengetahuan kamu semua mengenai jenis-jenis obat yang digunakan untuk mengatasi, mengobati dan menurunkan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes tipe 2. Sampai bertemu pada artikel yang berikutnya dengan judul yang berbeda tentunya. Salam sehat

fbWhatsappTwitterLinkedIn