Inilah 4 Faktor Bahaya Makan Seblak Wajib Anda Tahu

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Siapa yang tak kenal dengan seblak? Makanan khas Bandung yang satu ini sempat menghebohkan dunia kuliner dengan kekhasan rasanya. Seblak sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar kerupuk dan dimasak dengan cara direbus. Kekhasan bumbu yang digunakan dalam seblak ini membuat banyak penikmat kuliner ketagihan untuk menikmatinya lagi dan lagi. Hal ini mengakibatkan dari hari ke hari semakin banyak outlet yang menjajakan seblak. Berbagai variasi resep pun mulai dikreasikan untuk lebih memanjakan lidah para konsumen. Misalnya saja seblak bakso, seblak ceker, seblak sosis, seblak makaroni, hingga ada varian seblak kering.

Pernahkah terpikirkan bahwa di balik kelezatannya, seblak juga mempunyai dampak negatif yang patut diperhatikan oleh para konsumen. Belum lama ini ada juga berita mengenai seorang gadis kecil yang terkena radang usus karena mengkonsumsi seblak yang tidak dimasak dengan cara yang benar. Seorang anak bernama Salma ini mengalami gejala muntah, kram perut, hingga diare setelah mengkonsumsi seblak. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, ternyata tubuhnya mengalami infeksi yang ditandakan kenaikan kandungan leukosit dalam tubuhnya. Dari pemeriksaan dokter, diketahui bahwa ada pembengkakan pada usus buntu Salma dan harus segera dilakukan tindakan operasi usus buntu. Berdasarkan hasil diagnosa dokter dari keterangan keluarga Salma, disimpulkan bahwa radang usus yang dialami Salma kemungkinan disebabkan oleh terlalu seringnya konsumsi seblak yang mungkin kurang higienis atau kerupuk tidak dimasak sampai matang. Bahaya makan seblak biasanya disebabkan oleh intensitas konsumsi seblak yang tinggi, kurang higienisnya proses memasak dan bahan yang digunakan, atau kerupuk kurang matang sehingga proses pencernaan kurang bisa maksimal. Berikut adalah beberapa faktor dari bahaya makan seblak:

1. Kerupuk

Seblak tidak bisa dipisahkan dari kerupuk mentah karena bahan utama seblak adalah kerupuk. Kerupuk biasanya direndam terlebih dahulu sebelum dimasak menggunakan bumbu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari penggunaan kerupuk pada seblak, antara lain warna dan tingkat kekenyalan kerupuk. Perhatikan apakah warna yang ada pada kerupuk mencolok atau tidak. Anda perlu waspada jika kerupuk tersebut terlihat sangat mencolok di mata, karena ada kemungkinan pewarna yang digunakan bukanlah pewarna makanan. Akan lebih aman jika mengkonsumsi kerupuk yang tidak menggunakan pewarna. Selain pewarna, perhatikan juga tingkat kekenyalan saat proses memasak kerupuk. Kerupuk harus dimasak dengan tingkat kematangan kerupuk yang cukup. Kerupuk yang masih terlalu kenyal tidak bagus untuk proses pencernaan. Apalagi jika dikonsumsi dengan intensitas tinggi. Untuk memperlancar proses pencernaan, usahakan untuk mengunyah kerupuk sampai benar-benar hancur.

2. Cabai

Seblak identik dengan rasa pedasnya. Beberapa orang mengatakan kelezatan seblak terletak pada kepedasannya. Untuk itulah cabai rawit biasanya menjadi salah satu bumbu utama dalam pembuatan seblak. Cabai memang mempunyai kandungan vitamin C yang bagus bagi tubuh. Capcaisin dalam cabai juga berguna dalam memperlancar proses pencernaan makanan selama di lambung dan usus. Akan tetapi konsumsi cabai yang terlalu berlebihan juga dapat berdampak buruk bagi gangguan pencernaan. Beberapa bahaya cabai terhadap gangguan pencernaan antara lain iritasi lambung, gejala diare, hingga maag kronis.

3. MSG

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa memasak seblak juga menggunakan MSG untuk menambah rasa? MSG memang dapat membuat rasa masakan, termasuk seblak, menjadi lebih sedap dan gurih. Akan tetapi MSG sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Makanan yang mengandung MSG bukanlah termasuk ciri-ciri makanan sehat. MSG dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ dalam tubuh dan sebagai pemicu ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak. Penggunaan MSG sangat tidak disarankan dalam setiap masakan. Beberapa gangguan yang dapat muncul akibat berlebihan saat makan MSG dalam masakan antara lain badan lemas kepala pusing, mati rasa pada beberapa bagian wajah, kulit memerah, nyeri dada, mual, hingga detak jantung menjadi tidak beraturan.

4. Garam

Makanan tanpa garam memang akan terasa hambar, begitu juga dengan seblak. Namun perlu diwaspadai pula mengenai bahaya konsumsi garam berlebih. Misalnya dalam 1 porsi seblak, biasanya digunakan garam sampai setengah sendok teh. Bayangkan jika Anda sering mengkonsumsi seblak ini setiap harinya, maka asupan garam yang masuk ke dalam tubuh Anda sangatlah banyak. Kandungan sodium yang tinggi dalam garam dapat memicu penyakit hipertensi dan gangguan ginjal. Untuk itu harus dipahami betul mengenai bahaya garam bagi penderita hipertensi. Waspadalah jika Anda mulai merasa sering haus, sering buang air kecil, dan ada beberapa bagian tubuh yang mengalami pembengkakan, maka bisa diindikasikan Anda mengalami kelebihan garam dalam tubuh. Seseorang yang sudah merasa kecanduan dengan garam biasanya sangat menjauhi sayuran dalam menu makannya. Selain itu akan mulai muncul juga ciri-ciri ginjal tidak sehat sebagai akibat konsumsi garam berlebih.

Konsumsi seblak tidaklah salah, akan tetapi harus diperhatikan intensitasnya. Jangan makan seblak terlalu sering. Selain itu, perhatikan juga berbagai bahan yang digunakan. Perhatikan mengenai kealamian bahan, tingkat kematangan, dan kebersihan seblak. Cobalah untuk mengimbangi makanan ini dengan makanan sehat lainnya. Perbanyak makan sayuran dan cukupi nutrisi untuk tubuh agar terhindar dari berbagai macam bahaya yang membahayakan tubuh. Anda juga dapat mulai membuat daftar contoh menu makanan sehat sehari-hari. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengontrol makanan dan nutrisi yang masuk dalam tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn