Alienasi : Pengertian – Penyebab – Gejala – Cara Mengatasi – Bahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkah Anda merasa terasing dari lingkungan sekitar Anda? Jika pernah itu berarti Anda sedang mengalami yang namanya Alienasi. Apa itu alienasi? Apakah itu penyakit berbahaya? Alienasi intinya merupakan keadaan dimana manusia merasa terasing atau terpisah atau terisolasi dari lingkungannya, baik lingkungan tempat dirinya tinggal, lingkungan kerja, maupun lingkungan pergaulannya.

Alienasi sendiri berasal dari buah pemikiran Karl Marx. Konsep tersebut pada awalnya digunakan pada bidang ekonomi, bukan sosiologi seperti sekarang ini. Alienasi Marx menggambarkan perasaan terisolasi, tidak manusiawi, serta kekecewaan dalam sistem produksi kapitalis dan pembagian kelas. Marx mengklasifikasikan alienasi menjadi 4 tipe yaitu, alienasi dari barang produksi, alienasi dari proses produksi, alienasi dari dirinya sendiri, dan alienasi dari rekan kerjanya.

Sementara alienasi yang umum digunakan sekarang adalah yang berasal dari hasil penelitian Melvin Seeman (berdasarkan buah pemikiran Marx, Emil Durkheim, dan peneliti lainnya) yang tertuang dalam bukunya yaitu On the Meaning of Alienation. Definisi alienasi menurut teori Seeman yaitu keadaan dimana seseorang menarik diri atau terisolasi dari orang lain lingkungannya. Jika Marx membagi alienasi menjadi 4 tipe, maka Seeman membagi tipe alienasi menjadi 5 tipe, yaitu:

  1. Isolasi: Merasa kesepian atau pengecualian, seperti merupakan minoritas dalam suatu grup atau kelompok
  2. Tidak berarti: Tidak bisa melihat atau merasakan makna dalam suatu tindakan, suatu hubungan, atau urusan dunia lainnya. Atau memiliki perasaan bahwa hidup tidak punya tujuan
  3. Tidak berarti Tidak beraturan: Merasa terputus dari kebiasaan atau adat atau peraturan sosial. Bisa juga terikat dengan kebiasaan yang menyimpang
  4. Ketidakberdayaan: Percaya bahwa yang dilakukannya tidak menghasilkan efek apa pun, atau tidak punya kontrol atas diri sendiri
  5. Pemisahan diri sendiri: Tidak berhubungan dengan diri sendiri dengan cara berbeda, umumnya tidak mampu membentuk identitas diri sendiri

Nantinya Seeman menambahkan satu tipe lagi yakni pemisahan kultural, dimana seseorang merasa terpisah dari lingkungannya.

Penyebab Alienasi

Alienasi tentu saja tidak terjadi dengan sendirinya. Jika kita mengacu pada teori Marx, penyebab alienasi disebabkan oleh sistem kapitalisme. Namun jika berbicara penyebab alienasi dalam lingkup sosiologis, penyebabnya bermacam-macam. Inilah beberapa penyebab seseorang mengalami keadaan terasing atau terisolasi dari lingkungannya.

  • Kesehatan

Alienasi dapat disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan rupanya membuat Anda rentan mengalami keadaan terasing tersebut. Misalnya saja orang yang menderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Penderita PTSD banyak yang kesulitan menghilangkan traumanya, dan akhirnya bayangan trauma masa lalu tersebut jadi mempengaruhi kehidupan mereka. Mereka menjauh dari kehidupan sosial, sangat emosional, bahkan sampai depresi. Begitu juga dengan orang yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif, dan skizofrenia.

  • Sosial

Penyebab yang satu ini sebenarnya hanya dapat dimengerti oleh Anda sendiri yang mengalaminya. Penjelasan mudahnya seperti ini. Anda pindah rumah ke kota atau negara lain, sesampainya disana ternyata tidak ada seorang pun yang Anda kenal. Akibatnya Anda merasa sepi atau terasing di tempat tinggal baru Anda itu. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya alienasi, yakni karena perubahan lingkungan di sekitar Anda.

  • Pekerjaan

Penyebab yang satu ini merupakan gambaran akan teori Marx mengenai pekerja di lingkungan industri. Keterasingan dalam pekerjaan terjadi saat Anda merasa terasing dari apa yang dihasilkan oleh tempat Anda bekerja. Perasaan tersebut bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya karena pekerjaan, teman kantor, lingkungan kerja, atau diri Anda sendiri yang memang sudah tidak ingin bekerja di sana.

  • Masa Remaja

Masa remaja merupakan masa dimana anak sedang dalam masa pertumbuhan dan sedang berusaha mencari jati dirinya. Itu sebabnya perasaan terasing sering muncul pada remaja. Penyebab alienasi disebabkan efek samping dari perundungan alias bullying, atau terjadinya perubahan besar dari zona nyaman mereka di masa kanak-kanak ke masa remaja. Dalam proses menjadi dewasa ini, para remaja sering menutup diri orang tua, guru, juga temannya.

  • Pengaruh Orang Tua

Alienasi dapat disebabkan oleh orang tua (parental alienation). Contohnya saat ada acara bersama orang tua di sekolah, orang tua Anda tidak dapat hadir di kelas menemani Anda. Itu merupakan contoh kecil perasaan keterasingan yang ditunjukkan oleh orang tua. Parental alienation lebih sering terjadi pada anak-anak yang menjadi korban perceraian orang tua.

Anak-anak korban perceraian sering berada di posisi serba salah, terlebih jika hubungan kedua orang tuanya memburuk. Orang tua yang bercerai kemudian hubungan keduanya jadi buruk tanpa sadar sering membicarakan keburukan pasangannya, bahkan sampai melarang sang anak untuk bertemu ayah atau ibunya sendiri. Tanpa disadari buruknya hubungan orang tua menyakiti sang anak lantaran secara tidak langsung menyuruh sang anak memilih salah satu di antara orang tuanya. Hal tersebut yang membuat anak merasa terasing dari orang tuanya.

Gejala parental alienation ada beberapa macam, diantaranya anak mulai menunjukkan kebencian pada salah satu orang tuanya atau anak merasa benci karena alasan tidak rasional, seperti orang tuanya juga tidak menyukai dirinya.

Gejala Alienasi

Sudah dijelaskan sebelumnya mengenai penyebab seseorang dapat merasa teralienasi. Penyebab-penyebab seperti yang sudah dijelaskan di atas mungkin tidak dapat kita ketahui dengan pasti sebab beberapa diantaranya berawal dari pribadi seseorang atau lingkungan keluarganya. Meski demikian bukan berarti kita tidak dapat melihat tanda-tandanya. Berikut ini beberapa gejala orang yang merasakan alienasi.

  • Merasa tidak berdaya
  • Merasa berjarak dari tempat kerja, teman, dan keluarga
  • Merasa bahwa dunia ini tidak berarti
  • Merasa dihilangkan dari percakapan atau acara
  • Merasa berbeda atau terpisah dari orang lain
  • Punya kesulitan menghampiri atau berbicara dengan orang lain, terutama dengan orang tua
  • Merasa tidak aman saat berinteraksi dengan orang lain
  • Menolak mengikuti peraturan

Gejala lain alienasi yang hampir mencapai tahap depresi yaitu:

  • Tidak punya selera makan atau justru makan berlebihan
  • Tidur berlebihan atau malah mengidap insomnia
  • Cepat lelah
  • Kurang percaya diri
  • Merasa kesepian

Cara Mengatasi Alienasi

Cara yang tepat untuk mengatasi alienasi yaitu dengan mengetahui penyebab alienasi orang tersebut. Orang yang mengalami keterasingan akibat gangguan psikologis akan baik apabila dibawa ke orang yang ahli di bidang kesehatan mental. Tak cukup sampai disitu, dukungan keluarga dan orang-orang terdekat juga dibutuhkan untuk menyembuhkan seseorang yang mengalami alienasi.

Sementara untuk parental alienation, peran orang tua sangatlah penting. Ada 5 cara untuk mengatasi alienasi pada anak akibat parental alienation:

  1. Ambil semua kesempatan untuk melihat atau berbicara pada anak untuk mengingatkan bahwa orang tuanya mencintai mereka
  2. Buat anak merasa tidak harus memilih salah satu orang tuanya
  3. Jangan saling menjelekkan kekurangan pasangan. Jika pasangan Anda memanipulasi anak menjelekkan Anda di depannya, jangan membalas perlakukan pasangan Anda dengan cara yang sama. Kembali ke cara sebelumnya, jangan buat anak memilih.
  4. Gunakan bantuan hokum jika diperlukan. Cara ini cukup efektif apabila Anda dihalangi oleh pasangan untuk bertemu anak.
  5. Jangan menyerah. Memperbaiki suatu hubungan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Itu sebabnya jangan mudah menyerah apabila belum membuahkan hasil.

Bahaya Alienasi yang Tidak Diatasi

Waspadalah dengan orang-orang di sekitar anda yang merasa teralienasi. Jika tidak segera ditangani atau diberi dukungan moril, mereka yang merasa teralienasi dapat terjerumus ke hal-hal yang lebih berbahaya. Beberapa diantaranya dapat mengalami masalah sosial seperti penyalahgunaan narkoba atau minuman keras, melakukan kejahatan, dan kebiasaan membolos atau kinerja di sekolah yang menurun (jika yang terkena alienasi pelajar).

Tak berhenti sampai disitu, alienasi juga meningkatkan gejala gangguan jiwa maupun fisik, seperti munculnya penyakit psikologi termasuk depresi, kesehatan yang terganggu akibat efek penyalahgunaan narkoba atau minuman beralkohol, gangguan makan, hingga percobaan bunuh diri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn