Campesterol : Pengertian – Manfaat – Efek Kekurangan dan Kelebihan – Makanan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Campesterol merupakan salah satu jenis senyawa yang tergolong ke dalam asam lemak tak jenuh. Sebagai salah satu jenis asam lemak tak jenuh, campesterol bisa kita temukan dari berbagai jenis sumber makanan nabati. Seperti asam lemak tak jenuh lainnya, campesterol merupakan jenis lemak yang baik bagi kesehatan tubuh. Asam lemak tak jenuh juga sering disebut sebagai lemak baik dan memiliki manfaat yang berlawanan dengan asam lemak jenuh dan asam lemak trans di dalam tubuh.

(Baca juga: akibat kekurangan lemak jenuhbahaya lemak jenuh)

Menurut data yang diperoleh dari wikipedia, campesterol merupakan senyawa pitosterol yang menjadi bagian dari penyusunan lemak. Jenis asam lemak tak jenuh ini dapat kita jumpai dari berbagai jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serta beberapa jenis biji-bijian. Di dalam makanan, komposisi campesterol relatif rendah dibandingkan berbagai jenis asam lemak lainnya. Dalam 100 gram makanan bisa jadi hanya mengandung 7 mg campesterol.

Namun pada beberapa jenis makanan, campesterol juga bisa berada dalam konsentrasi yang tinggi. Sebagai salah satu jenis asam lemak tak jenuh, campesterol sering dimanfaatkan untuk berbagai tujuan di bidang kesehatan. Sayangnya, banyak orang yang masih belum terlalu familiar dengan jenis senyawa yang satu ini. Sebagian besar orang memiliki anggapan bahwa asam lemak tak jenuh hanya diisi oleh senyawa asam lemak omega 3. Padahal asam lemak tak jenuh memiliki banyak jenis, seperti sterol, B-sitosterol, linoleat, linolenat, palmitat, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, dalam artikel kali ini tidak akan dibahas semua jenis asam lemak tak jenuh. Kali ini kita akan membahas campesterol sebagai salah satu jenis asam lemak tak jenuh yang bisa kita temukan pada berbagai jenis makanan nabati.

Manfaat Campesterol bagi Kesehatan

Sejak dahulu, asam lemak tak jenuh memang sering dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung campesterol.

1. Mencegah Plak pada Pembuluh Darah

Sebagai salah satu jenis asam lemak tak jenuh, campesterol memiliki manfaat utama untuk mengusir asam lemak jenuh yang menempel pada dinding pembuluh darah. Lemak jenuh atau yang sering disebut dengan kolesterol jahat atau Low Density Lippoprotein (LDL) merupakan lemak yang menyebabkan pembuluh darah semakin sempit. Menyempitnya pembuluh darah disebabkan oleh asam lemak jenuh yang menempel pada dinding arteri dan menyebabkan plak sehingga lama kelamaan pembuluh darah akan menyempit. Sebagai salah satu asam lemak tak jenuh, campesterol akan mengusir dan mengurangi plak di area dinding pembuluh darah sehingga darah bisa mengalir dengan lancar.

(Baca juga: bahaya kolesterol LDL tinggikolesterol LDL dan HDL)

2. Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Pembuluh darah yang semakin sempit menyebabkan aliran darah terhambat. Akibatnya, jantung akan bekerja lebih cepat untuk memompa darah agar darah bisa dialirkan dengan optimal ke seluruh tubuh. Alhasil, tekanan darah akan meningkat.

Padahal seperti yang kita tahu, tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan asal mula munculnya berbagai macam penyakit. Namun mengkonsumsi makanan yang mengandung campesterol ternyata efektif untuk mengusir lemak jahat yang menempel pada pembuluh darah. Kondisi tersebut akan membuat darah lebih mudah mengalir serta tekanan darah akan kembali normal. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh darah tinggi seperti stroke dan diabetes juga dapat dicegah.

(Baca juga: bahaya darah tinggimelinjo bagi penderita hipertensi)

3. Mencegah Penyakit Jantung

Salah satu dampak menempelnya lemak jahat pada pembuluh darah akan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Akibatnya, jantung tidak memperoleh suplai darah dan oksigen secara cukup. Jika hal tersebut terjadi jantung akan mengalami masalah hingga menyebabkan penyakit jantung koroner. Seperti yang telah dijelaskan di atas, asupan campesterol dapat mengurangi plak pada pembuluh darah, sehingga penyumbatan pembuluh drah arteri dapat dihindari. Dengan kata lain penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung koroner dapat dicegah.

(Baca juga: gejala jantung koronerbahaya jantung koroner)

4. Meningkatkan Kadar Hight Density Lippoprotein (HDL)

Sebagai salah satu dampak menurunnya lemak jahat (LDL) di dalam pembuluh darah, lemak baik atau yang sering disebut dengan hight density lippoprotein (HDL) akan mengalami peningkatan. Bahkan berdasarkan penelitian, proses penurunan kadar LDL di dalam tubuh akan diikuti dengan proses peningkatan kadar HDL di dalam tubuh.

(Baca juga: akibat kekurangan HDLHDL rendah)

5. Membantu Transport Vitamin

Beberapa jenis vitamin membutuhkan lemak agar bisa larut dan diserap oleh sel-sel di dalam tubuh. Beberapa jenis vitamin yang larut di dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K sudah tentu membutuhkan peran lemak di dalam tubuh agar bisa terurai dan diserap secara optimal oleh tubuh. Dengan kata lain, campesterol sebagai salah satu bagian dari asam lemak tak jenuh berguna untuk membantu transport beberapa jenis vitamin tersebut.

(Baca juga: makanan yang mengandung vitamin Emakanan yang mengandung vitamin K)

6. Berperan Dalam Produksi Hormon

Manfata lain dari campesterol adalah ikut berperan dalam proses produksi hormon. Seperti yang kita tahu, hormon terbentuk dari lemak. Sebagai salah satu bagian dari asam lemak tak jenuh, campesterol juga ikut berperan dalam proses tersebut.

7. Meningkatkan Penyerapan Sari Makanan pada Usus

Menurut penelitian, asupan campesterol ternyata juga berdampak pada peningkatan penyerapan sari makanan pada dinding usus. Kondisi tersebut mungkin saja terjadi karena campesterol merupakan salah satu jenis asam lemak tak jenuh yang memiliki manfaat memecah beberapa jenis vitamin. Vitamin yang terpecah menjadi molekul-molekul kecil lebih mudah diserap oleh dinding usus untuk disebarkan ke seluruh sel-sel di dalam tubuh.

Efek Kekurangan dan Kelebihan Campesterol

Sebagai salah satu jenis asam lemak tak jenuh, asupan campesterol bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan berbagai macam penyakit kardiovaskuler seperti jantung koroner dapat dicegah dengan meningkatkan asupan campesterol. Lalu bagaimana jika asupan campesterol kurang? Adakah dampak yang ditimbulkan? Berikut beberapa efek yang ditimbulkan akibat kurang asupan campesterol :

  • Meningkatnya kadar lemak jahat (LDL) di dalam pembuluh darah
  • Meningkatkan resiko penyakit jantung koroner
  • Tubuh kekurangan nutrisi karena proses pemecahan beberapa jenis vitamin terganggu
  • Meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan penyakit stroke

Itulah beberapa efek yang ditimbulkan jika tubuh kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung campesterol. Lalu apakah asupan campesterol justru memberikan dapak yang baik bagi kesehatan tubuh? Ternyata tidak. Asupan campesterol yang berlebihan ternyata justru akan menyebabkan berbagai masalah, di antaranya:

  • Penurunan tingkat beta karoten di dalam tubuh. Jadi sebainya Anda tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung campesterol bersamaan dengan makanan yang kaya akan beta karoten sebab beta karoten juga memiliki manfaat yang tidak kalah penting dibandingkan campesterol.
  • Asupan campesterol ternyata juga bisa menurunkan kadar likopen dalam tubuh. Padahal likopen memiliki manfaat penting sebagai antioksidan alami. Seperti halnya beta karoten, ada baiknya Anda tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung campesterol dan likopen secara bersamaan.
  • Merusak fungsi vitamin E di dalam tubuh. Berdasarkan penelitian, asupan campesterol berlebihan ternyata berpotensi merusak nutrisi dan fungsi vitamin E di dalam tubuh. Padahal vitamin E memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah dampak buruk radikal bebas.
  • Pada kasus yang tergolong sangat jarang terjadi, asupan campesterol berlebih ternyata juga berpotensi menyebabkan penyakit anemia hemolitik. Anemia hemolitik merupakan penyakit anemia yang disebabkan oleh umur sel darah merah yang terlalu singkat karena pecah sebelum waktunya.

Itulah beberapa dampak buruk akibat asupan campesterol yang berlebih ataupun kurang. Secara garis besar, kurangnya asupan campesterol akan menyebabkan peningkatan kadar LDL dalam darah. Sementara itu, asupan campesterol berlebihan akan menyebabkan gangguan atau kerusakan pada beberapa jenis nutrisi, sebagian besar nutrisi yang dimaksud adalah antioksidan alami seperti beta karoten, likopen, dan vitamin E.

Makanan yang Mengandung Campesterol

Campesterol merupakan salah satu jenis asam lemak tak jenuh yang bisa Anda peroleh dari sumber makanan nabati. Adapun beberapa jenis makanan yang mengandung campesterol adalah sebagai berikut (dalam takaran 200 kalori):

  • Jagung mengandung campesterol sebanyak 53 mg
  • Kacang kedelai mengandung campesterol sebanyak 14 mg
  • Merica dan serano mengandung campesterol sebanyak 12 mg
  • Tahu mengandung campesterol sebanyak 11 mg
  • Pisang mengandung campesterol sebanyak 7 mg
  • Buncis mengandung campesterol sebanyak 7 mg
  • alpukat mengandung campesterol sebanyak 6 mg
  • Kentang mengandung campesterol sebanyak 5 mg
  • Kacang tanah mengandung campesterol sebanyak 4 mg
  • Kacang almond mengandung campesterol sebanyak 3 mg
  • Buah delima mengandung campesterol sebanyak 2 mg
  • Kemiri mengandung campesterol sebanyak 2 mg
  • Kacang pikan mengandung campesterol sebanyak 2 mg
  • Serai mengandung campesterol sebanyak 2 mg
  • Buah kenari mengandung campesterol sebanyak 2 mg

Itulah beberapa jenis makanan yang mengandung senyawa campesterol. Selain beberapa jenis makanan di atas, makanan nabati lainnya yang mengandung campesterol adalah merica, kopi, anggur, mentimun, bawang putih, dan juga unga dandelion.

fbWhatsappTwitterLinkedIn