Semut merupakan salah satu hewan yang serupa serangga dan tidak dianjurkan untuk menjadikannya sebagai makanan, terlebih dalam keadaan hidup-hidup seperti tidak sengaja menelannya. Mengkonsumi semut sebagai makanan ataupun tidak sengaja menelannya hidup-hidup tidaklah baik bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan semut memiliki kandungan maupun bahaya tersendiri di dalam tubuhnya apabila sampai masuk ke dalam tubuh manusia.
Adapun beberapa bahaya menelan semut adalah :
1. Bisa menyengat
Ketahuilah bahwa semut yang tidak sengaja tertelan masuk hidup-hidup ke dalam tubuh tidak akan mati begitu saja. Masih banyak kemungkinan bahwa semut tersebut akan bertahan hidup layaknya semut yang mampu bertahan hidup meski telah masuk ke dalam minuman yang biasanya terjadi. Oleh karena itu, semut yang masih hidup di dalam tubuh bisa saja menyengat atau melakukan sengatan pada tubuh orang yang menelannya. Yang mana, sengatan semut juga bisa menimbulkan reaksi alergi yang serius. Adapun gejala dari sengatan yang biasanya muncul ialah kesulitan bernapas, gatal-gatal, ruam merah, agitasi emosional, kesulitan menelan, nadi berdenyut terlalu kencang, dan pusing atau tekanan darah yang rendah. (baca : penyebab darah rendah – penyebab sakit kepala)
2. Mengandung racun di dalam tubuhnya
Beberapa jenis semut seperti semut api tropis misalnya yang memiliki kandungan racun di dalam tubuhnya. Racun ini bersifat mematin bagi siapa saja yang terkena karena tidak sengaja tersengat oleh semut api tropis. Yang mana, biasanya akan menyebabkan alergi yang parah bagi seseorang sehingga memerlukan perawatan medis yang dararut dan serius.
3. Menyebabkan penyakit
Menelan semut secara hidup ataupun mati bisa saja menimbulkan bahaya terjangkitnya penyakit di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan semut memiliki kebiasaan memakan hewan atau tanaman yang membusuk bahkan beberapa kuman dan bakteri kecil. Sedemikian sehingga apabila semut tersebut sampai tertelan masuk ke dalam tubuh, bukan tidak mungkin akan menyebabkan terjadinya kontaminasi di dalam tubuh dan menimbulkan suatu penyakit bagi orang yang menelannya.
4. Mengandung enzim pelupa dalam tubuhnya
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh semut juga terkandung enzim pelupa yang bisa berdampak bagi tubuh terutama yang sangat mempengaruhi saraf otak. Enzim ini juga bisa diistilahkan pada semut, di mana apabila berhasil mempengaruhi saraf otak akan menyebabkan sifat pelupa sehingga karena itulah enzim ini juga dijuluki sebagai enzim pelupa. Bahkan ada istilah bahwa 1 ekor semut bisa menyebabkan kita menjadi pelupa selama 40 hari, terlepas dari benarnya istilah ini. Namun enzim tersebut memang benar adanya dan bisa juga melembabkan otak.
5. Bahaya lainnya
Bahaya lain yang bisa saja muncul akibat menelan semut, apabila dalam keadaan hidup-hidup dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan mulai dari mulut hingga tenggorokan. Sedangkan apabila sudah melalui tenggorokan ke bawah biasanya semut akan terombak habis oleh usus tubuh. Oleh karena itu, menelan semut yang berbahaya itu apabila semut tidak sampai turun ke tenggorokan bawah, melainkan terdiam diantara mulut dan tenggorokan atau bahkan menjalar ke bagian tubuh atas lainnya, seperti telinga, hidung, bahkan otak.
Oleh karena itu, menelan semut merupakan suatu hal yang berbahaya. Apalagi bila semut yang ditelan adalah semut beracun seperti semut api tropis. Ataupun semut merah atau semut beludru merah yang walaupun tidak mengandung racun seperti semut-semua biasa, tetapi memiliki daya sengatan yang sangat menyakitkan. Di samping itu, khusus untuk semut beludru merah yang mendapat julukan “pembunuh sapi” dan “pembunuh keledai” merupakan salah satu dari spesies semut yang sudah terkenal dengan sengatannya yang sangat menyakitkan.
Dampak Menelan Semut
Bahkan di dalam beberapa artikel tentang semut ada beberapa fenomena yang mungkin bisa menjadi pelajaran mengapa menelan semut itu merupakan suatu hal yang berbahaya bagi makhluk mamalia, termasuk manusia sendiri. Berikut beberapa cerita tersebut, antara lain:
Cerita Pertama
Cerita ini datang dari seorang anak kecil yang meninggal, di mana ahli bedah menemukan semut di otak anak kecil tersebut. Setelah diusut, ternyata anak ini tertidur dengan permen di dalam mulutnya. Sedemikian sehingga ada semut yang terpancing dan merangkak masuk ke dalam telinganya dan kemudian berhasil mencapai otaknya. Setelah dilakukan X-Ray karena sang Ibu membawanya ke dokter, sang dokter menemukan sekumpulan semut hidup di tengkorak anak tersebut. Keadaan semut yang terus bergerak membuat dokter tidak bisa mengoperasi anak tersebut sehingga akhirnya meninggal.
Itulah mengapa sebelumnya telah dijelaskan bahwa menelan semut menjadi berbahaya apabila semut tidak sampai ke bawah tenggorokan. Apabila semut mencapai bawah tenggorokan, maka bisa dipastikan semut tersebut akan mati dan tergilas di proses dalam usus. Namun apabila semut tetap berada di bagian atas tenggorokan bahkan sampai mencapai otak, maka bisa menimbulkan bahaya yang serius, termasuk kematian seperti anak dalam cerita pertama di atas.
Cerita Kedua
Kejadian ini juga hampir serupa dengan kejadian pertama yang terjadi di sebuah rumah sakit di Taiwan. Yang mana, seorang pasien yang sebenarnya sudah selalu diperingatkan oleh perawat untuk tidak meninggalkan bahan makanan di dekat tempat tidur karena bisa memancing adanya semut. Namun sang pasien enggan menanggapi nasehat sang perawat sehingga akhirnya ada semut yang sampai masuk ke dalam kepalanya. Di mana pihak keluarga mengatakan bahwa awalnya pasien selalu mengeluh sakit kepala dan kemudian meninggal dunia. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan cara melakukan otopsi pada tubuh pasien, alangkah mengherankan bahwa sang dokter menemukan sekelompok semut hidup di dalam kepala pasien tersebut. Dan setelah diketahui, ternyata sekelompok semut tersebut telah memakan sebagian kecil dari otaknya. Sungguh menggelikan dan mengerikan bisa meninggal dunia hanya karena semut, hewan kecil yang biasanya bisa diinjak seenaknya oleh makhluk besar apapun termasuk manusia.
Baca juga artikel halo sehat lainnya :
- cara menurunkan darah tinggi
- cara mencegah darah tinggi
- penyebab kelebihan sel darah putih
- gejala penyakit jantung
- penyakit jantung koroner
- cara mengatasi jantung lemah
- pantangan darah tinggi
- bahaya akibat gula darah rendah
- bahaya diabetes bagi tubuh
- bahaya kekurangan kalium bagi tubuh
- penyebab encok pegal linu
- infeksi paru-paru
- gejala batu ginjal
- pantangan batu ginjal