Punya 4 Kebiasaan Tidur Ini? Hati-hati Berisiko Otak Rusak Lho

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak dari kita tidak begitu memerhatikan kebiasaan tidur kita bukan? Tidur yang berkualitas memang benar tidak boleh kurang dari 6-7 jam, namun beberapa kebiasaan dapat memperburuk kesehatan dan fungsi otak lho. Berikut adalah beberapa kebiasaan saat tidur yang meningkatkan potensi kerusakan pada otak dan perlu kita waspadai.

  1. Kurang Tidur

Kurangnya istirahat setiap malam adalah salah satu faktor yang mampu merusak otak. Tidur tidak sampai 6 jam hampir setiap hari atau terlalu sering dalam jangka panjang berpengaruh cukup besar pada otak. Bukan hanya penurunan fungsi, kematian sel otak sangat berpotensi besar yang juga memicu beberapa keluhan terkait masalah penglihatan, gangguan pernapasan, dan kehilangan kesadaran.

  1. Ponsel di Sisi Kepala Waktu Tidur

Kebanyakan dari orang jaman sekarang sebelum tidur main ponsel lebih dulu dan setelah cukup mengantuk dan hendak tidur, ponsel barulah diletakkan tepat di sisi kepala atau bantal. Entah supaya lebih gampang menjangkaunya atau supaya bisa tahu jika ada pesan atau panggilan darurat, hal ini bukan kebiasaan yang baik.

Tidur dengan ponsel ada di samping kepala dalam jangka panjang akan menimbulkan paparan radiasi pada tubuh kita. Hal ini dapat ditandai dengan sering bingung dan juga sering sakit kepala. Beberapa penelitian juga menyatakan adanya keterkaitan antara radiasi ponsel yang terus-menerus dengan pertumbuhan tumor pada otak.

  1. Stres Kronis

Pernahkah tidur tapi sebentar-sebentar terbangun dan tak bisa pulas karena rasa stres dan cemas yang berlebihan? Jika pernah atau terlalu sering, waspadai kondisi ini yang bisa menjadikan kesehatan otak lama-lama terganggu. Terjadi penumpukan hormon kortisol pada otak gara-gara stres kronis ini lho.

Bukan hanya sel-sel otak saja yang terbunuh oleh rasa stres berlebihan dan berkepanjangan, rupanya penyusutan otak juga berisiko tinggi untuk terjadi. Akibatnya, kemampuan mengingat dan belajar jadi terkena dampaknya sehingga penting mencari cara menghilangkan stres pikiran apalagi jika sampai menyebabkan gangguan tidur.

  1. Menutupi Kepala

Menutupi kepala dengan guling, bantal atau bahkan selimut ketika tidur adalah salah satu kebiasaan kurang baik yang berpengaruh buruk bagi otak. Agar otak berfungsi maksimal, diperlukan suplai oksigen yang cukup dan asupannya dapat terhambat karena kepala sering ditutupi saat tidur. Ketika kepala ditutup, oksigen yang terhirup jadi lebih sedikit dan justru kita lebih banyak menghirup karbondioksida.

Agar sel otak tetap baik dan sehat dalam jangka panjang, pastikan untuk tidur secara berkualitas, yakni 8 jam setiap malamnya. Carilah cara untuk bersantai sedikit dan merilekskan pikiran agar gejala stres dan depresi bisa berkurang dan tidak memengaruhi kesehatan otak. Biasakan menaruh ponsel jauh dari kita saat tidur ya, dan cobalah juga untuk tak menutupi kepala setiap tidur agar sel otak tak cepat rusak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn