Pizza Sisa Jadi Menu Sarapan Favorit Orang AS, Amankah Bagi Kesehatan?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kalau di Indonesia sarapan paling umum adalah nasi dengan lauk pauknya yang lengkap, atau bahkan nasi goreng, bubur ayam, lontong isi, hingga ketoprak. Mungkin ada beberapa orang yang lebih suka sarapan roti dan susu, hanya saja di negara kita identik dengan sarapan nasi.

Kalau di Amerika Serikat, orang-orangnya jauh lebih menyukai pizza sebagai menu sarapan, khususnya pizza sisa. Hal ini terbukti menurut survei yang menyatakan bahwa orang Amerika Serikat malah lebih memilih sarapan pizza dingin alias pizza sisa kemarin. Ada 53 persen dari 9 ribu orang yang memilih pizza sisa tersebut menurut survei dari Slice Life (aplikasi pemesanan makanan daring).

Terlepas dari pilihan masing-masing orang apa yang disukai sebagai menu sarapan dan untuk memulai hari yang lebih baik, sebenarnya sering-sering makan pizza juga tidak bagus lho. Walau banyak penggemarnya, penting untuk tahu bahwa dibalik kenikmatan pizza ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Berbahan pengawet – Karena daging olahanlah yang digunakan dalam pembuatan pizza, tentu saja kadar bahan pengawet juga cukup tinggi di situ yang bahkan diketahui meningkatkan risiko kanker. Ingat pula bahwa daging olahan dan daging merah berhubungan erat dengan peningkatan potensi kanker usus.
  • Bergaram tinggi – Pizza tak dipungkiri lagi pastinya mengandung garam tinggi, apalagi ada 500-700 mg sodium di dalam sepotong pizza. Dibanding pizza yang baru dipanggang fresh, frozen pizza malah kadar sodiumnya lebih tinggi lho, bahkan diketahui sampai 900 mg di mana tentunya hal ini mampu memperbesar potensi terkena tekanan darah tinggi.
  • Berlemak tinggiMakanan yang mengandung lemak jenuh tinggi salah satunya adalah pizza. Bukan hanya lemak jenuh, melainkan juga lemak trans yang bila dikonsumsi terus-menerus bisa memperbesar risiko kolesterol tinggi hingga jenis-jenis penyakit jantung karena aterosklerosis.
  • Berkalori tinggi – Memang benar hanya kurang lebih 500 kalori di dalam sepotong pizza, tapi ingat bahwa ada akumulasi kalori dari toppingnya juga. Topping apa yang paling disukai? Sayuran, daging atau justru keju? Makan terlalu sering tak salah lagi bisa meningkatkan berat badan dan memicu obesitas karena asupan kalori berlebihan.

Slice Life tak hanya bahas pizza sisa sebagai menu sarapan kok, preferensi orang mengenai topping pada pizza, seperti nanas. Nanas dan ikan teri disebut=sebut menjadi topping pizza paling kontroversial sebab responden sebanyak 54 persen tidak setuju topping pizza berupa nanas. Sementara responden di Delaware sebanyak 63 persen menyatakan kalau mereka malah lebih suka kalau ikan teri jadi topping pizza mereka.

Orang Amerika lebih suka pizza sisa sebagai menu tiap sarapan, sementara orang Indonesia kebanyakan juga memilih makan nasi. Padahal sarapan dengan menu bergula, berkarbohidrat dan berkalori tinggi itu justru kurang dianjurkan. Ketahui bagaimana cara pilih menu sarapan sehat tidak mudah bikin gemuk dan tidak mudah meningkatkan risiko penyakit tertentu ya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn