Obat memang diketahui sebagai penyembuh tubuh yang sedang dalam kondisi sakit, namun obat juga merupakan racun bagi tubuh karena bahan-bahan kimia yang ada di dalamnya termasuk berbahaya. Konsumsi obat secara terus-menerus atau keseringan bisa menimbulkan efek-efek yang tidak baik bagi tubuh. Dan efek tersebut biasanya dapat terjadi pada pengonsumsi obat dalam kurun waktu 10-20 tahun.
Penggunaan obat terlalu sering bisa berakibat buruk bagi tubuh karena seringkali bukannya tubuh menjadi sehat kembali dan sembuh dari penyakit, tapi malah menambah penyakit baru. Tubuh manusia tidak selamanya mampu mengabsorpsi tiap zat yang masuk atau menetralisirnya. Berikut adalah beberapa efek samping sering minum obat untuk Anda perhatikan.
(Baca juga: efek samping antibiotik)
1. Jantung Rusak
Kerusakan jantung bisa saja terjadi pada orang-orang yang terbiasa minum obat dan terlalu sering. Hati-hatilah terhadap obat khusus bagi jenis-jenis penyakit jantung, seperti obat penguat jantung, anti hipertensi, kardiovaskuler dan juga obat diuretik. Justru fungsi jantung malah bisa menurun di kemudian hari dan berbagai masalah pun terjadi, seperti gagal jantung, aritmia, infark jantung dan angina pektoris.
2. Sistem Daya Tahan Tubuh Menurun
Pemakaian obat secara jangka panjang dan juga terlalu sering mampu berakibat negatif pada sistem imun tubuh pengonsumsinya. Ingat bahwa meski keluar lewat urine dan keringat, sisa atau ampas obat-obatan yang tertinggal tak akan mampu bersih total. Ini kemudian secara perlahan bakal mengganggu sistem imun dan membuat efektivitas fungsi sebagai penangkal zat asing pun berkurang.
(Baca juga: efek samping amino)
3. Osteoporosis
Osteoporosis bukan hanya bisa terjadi ketika tubuh kita kekurangan kalsium, tapi hal ini juga dapat terjadi sebagai efek terlalu sering minum obat, khususnya obat antibiotik. Tulang akan mudah keropos pada orang-orang yang menggunakan antibiotik sejak mereka masih kecil ketika mulai masuk usia senja.
4. Alergi
Reaksi alergi bisa juga menjadi efek dari sering minum obat, terutama jenis-jenis antibiotik. Reaksi alergi yang timbul bisa saja berjangka panjang ataupun berjangka pendek. Bahkan bagi orang yang sebelumnya tidak punya alergi malah menjadi pengidap alergi. Ini pun ada hubungannya erat dengan penurunan sistem daya tahan tubuh.
(Baca juga: efek samping brotowali)
5. Resistensi Bakteri
Lagi-lagi terlalu sering mengonsumsi obat jenis antibiotik bisa berakibat buruk bagi tubuh dan memunculkan kondisi resistensi bakteri. Karena sudah terlalu sering, maka otomatis antibiotik yang dipakai tak lagi mempan dalam membasmi si bakteri. Dengan begitu, antibiotik tersebut tak bisa lagi dipakai untuk menyembuhkan sakit Anda.
6. Ginjal Rusak
Kerusakan organ dalam tubuh tak hanya terjadi pada bagian jantung, tapi juga bagian ginjal. Ginjal sendiri adalah organ penyaring darah dan darah akan mengangkut obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh. Sering mengonsumsi obat malah justru menjadi penyebab gagal ginjal nantinya karena penumpukan racun di organ tersebut. Itulah kenapa memperbanyak konsumsi air putih 8 gelas setiap harinya selama minum obat sangatlah penting.
(Baca juga: efek samping obat maag)
7. Infeksi
Penggunaan obat antibiotik terlalu sering bukannya akan membuat penyakit menjadi cepat sembuh tapi malah justru meningkatkan risiko terkena infeksi. Selain resistensi bakteri, infeksi juga bisa terjadi dan ada potensi besar untuk berbalik menyerang tubuh penggunanya. Infeksi di sini juga bisa berarti infeksi organ intim di mana biasanya timbul dengan beberapa gejala, seperti:
- Rasa gatal di area kewanitaan.
- Bau tak sedap pada daerah kewanitaan.
- Keputihan
8. Gangguan Pencernaan
Pencernaan bisa saja mengalami gangguan ketika mengonsumsi obat terlalu sering, apalagi konsumsi antibiotik. Beberapa kondisi yang bisa terjadi sebagai gangguan pencernaan antara lain adalah:
(Baca juga: efek samping melatonin)
9. Panca Indera Rusak
Ancaman terlalu sering mengonsumsi obat bukan hanya kerusakan jantung dan ginjal, melainkan juga panca indera yang rusak. Hal ini jelas bisa berdampak pada hidung, lidah, mata, kulit dan juga telinga pengonsumsi obat tersebut. Efek samping yang bisa terjadi memang termasuk berjangka pendek, tapi juga patut diwaspadai, seperti kondisi:
- Kulit beruam.
- Hilang rasa.
- Sulit mendengar.
- Pandangan kabur.
- Tuli
- Katarak
10. Saraf Terganggu Akut
Pada usia senja seseorang, biasanya gangguan saraf akan mulai dialami dan ini bisa juga terjadi sebagai akibat dari penggunaan psikotropik. Efek yang paling umum dialami adalah kegagalan sumsum tulang belakang dalam hal produksi sel darah merah. Pengguna obat terlalu sering pun menjadi mudah mengalami:
- Stroke
- Mati rasa
- Kelumpuhan
- Tremor
(Baca juga: efek samping bahaya obat tidur)
Efek Samping Lainnya karena Sering Minum Obat
Selain dari kondisi-kondisi efek samping yang sudah disebutkan sebelumnya, masih ada lagi beberapa keadaan yang bisa terjadi ketika seseorang minum obat terlalu sering dan dalam waktu jangka panjang. Di bawah ini juga merupakan beberapa efek samping untuk diwaspadai dan dicegah sebelum dialami:
- Ketergantungan terhadap obat itu sendiri.
- Fobia (ketakutan berlebih tanpa alasan) akut.
- Emosi menjadi lebih labil.
- Insomnia alias susah tidur.
- Mudah bingung.
- Suka menghayal.
- Halusinasi
- Perubahan kebiasaan tidur.
- Perubahan kebiasaan pola makan.
- Perubahan kebiasaan BAB.
- Cepat lelah.
- Sakit kepala.
- Nafsu makan menurun.
(Baca juga: efek samping obat jangka panjang)
Itulah efek samping sering minum obat yang bisa diwaspadai agar Anda punya kebiasaan seperti ini dapat menghindarinya. Tidak perlu sedikit-sedikit minum obat ketika sakitnya hanya sakit ringan.