Brotowoli, si pahit yang memiliki berbagai manfaat dan khasiat. Brotowali atau yang disebut juga dengan akar aliali adalah klasifikasi tanaman menispermaceae yang biasa tumbuh di pekarangan dan tumbuh liar di hutan serta memanjat ke batang-batang pohon. Tanaman brotowali merupakan tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat dan khasiat yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam maupun penyakit luar. Selain dikenal dengan sebutan brotowali, di beberapa daerah juga disebut dengan andawali, antawali, putrawali, dan gadel. Bagian yang biasa banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah akarnya. Akar brotowali direbus lalu air rebusan tersebut diminum menjadi obat tradisional. Cara kerja brotowali dalam menyembuhkan penyakit yaitu dengan mengaktifkan kerja pancreas serta membantu menormalkan sel-sel beta di dalam tubuh. Pahitnya brotowali banyak dimanfaatkan sebagai obat rematik, menurunkan panas, mengurangi gula darah, dan membantu mengurangi gejala kencing manis. (Baca Juga: Cara Menurunkan Gula Darah Tinggi , Gejala Penyakit Gula)
Tumbuhan satu ini memiliki berbagai kandungan kimia seperti alkaloid seperti berberina dan kolumbina yang terdapat pada akar dan daun, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, berberin, hars, palmatin, kolumbin, dan kokulin. Getah kental berwarna kuning terang yang terdapat pada batangnya inilah yang memiliki bau dan rasa pahit yang sangat luar biasa.
Baca Juga:
- makanan Untuk Penderita Demam Berdarah
- Tanaman Herbal Alami Untuk Melancarkan Peredaran Darah
- Makanan Penyebab Asma Kambuh
Sebuah penelitian membuktikan bahwa berbagai nutrisi terdapat pada tumbuhan brotowali, dan inilah yang membuat tumbuhan ini dijadikan sebagai salah satu obat tradisional untuk berbagai penyakit. Kandungan nutrisi brotowali meliputi alkaloid berberin, tinospporin, palmitine, tembetarine, kolin, isocolumbin, dan tetrahydropalmatine; steroid sitosterol, octacosanol, heptacosanol, nonacosan-15, hydroxyecdysone, makisterone, giloinsterol, lakton diterpenoid, furanolactones, tinosporon, dan columbin; dan glikosida glikosida 18-nonderodane, glikosida diterpen furanoid, tinocordifoliside, tinocordiside, cordiside, cordifoliside, plamatosides, dan syringin. (Baca Juga: Kolin , Bahaya Kokain)
Beberapa manfaat brotowali sesuai hasil pengujian dari laboratarium yaitu antineoplastic (pengurangan massa tumor), anti diabetes dan hipolipidemik, anti-oksidan, efek imunologi, antidepresan, anti-osteoporosis, mengobati alergi. Meskipun manfaatnya sangat melimpah, bukan berarti semua obat tradisional bisa dikonsumsi secara terus-menerus, semuanya harus ada takarannya. Brotowali lebih aman jika dikonsumsi dan digunakan dalam jangka pendek. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kita harus tetap waspada beberapa efek samping brotowali yang membahayakan. Efek samping tersebut meliputi: (Baca Juga: Obat Tradisional Darah Rendah , Obat Tradisional Rematik)
- Mengganggu kehamilan
Untuk wanita yang masih dalam masa kehamilan sebaiknya menghindari konsumsi brotowali karena dapat mengganggu kehamilan dan menghentikan pertumbuhan janin. Hal ini juga sama pada ibu menyusui. (Baca Juga: Penyebab Tidak Haid , Gejala Sakit di Bawah Perut)
- Memicu penyakit autoimun
Mengkonsumsi brotowali akan memicu sistem kekebalan menjadi sangat aktif sehingga jika dosisnya berlebihan akan menyebabkan gejala penyakit autoimun seperti multiple sclerosis (MS), lupus (systemic lupus erythematosus, SLE), rheumatoid arthritis (RA), atau kondisi lain. (Baca Juga: Jenis Penyakit Autoimun , Kelainan Autoimun)
- Menganggu control gula darah
Bagi seseorang yang sedang atau setelah melakukan operasi, hindarilah mengkonsumsi brotowali karena dapat mengganggu kontrol gula darah. Sebaiknya berhenti mengkonsumsi brotowoli sejak dua minggu sebelum dilangsungkan sebuah operasi. (Baca Juga : Gejala Gula Darah Terlalu Rendah , Cara menjaga Kadar Gula Darah agar Normal)
- Dapat mengakibatkan sakit maag
Frekuensi konsumsi brotowali yang sering terutama ketika sebelum makan akan memicu munculnya penyakit baru yaitu maag. Oleh karena itu, minumlah dalam waktu yang tepat dan dengan takaran yang normal. Jangan sampai Anda menyembuhkan sebuah penyakit dengan mengkonsumsi brotowali tetapi malah memunculkan penyakit baru. (Baca juga: Perbedaan Sakit Maag Dan Asam Lambung , Obat Maag Kronis)
- Menyebabkan gangguan pencernaan dan membebani kerja ginjal
Meskipun berbahan alami, efek samping brotowali tetap ada yaitu jika diminum secara berlebihan memang membantu menormalkan kadar gula darah tapi jika kadar gula darah sudah normal dan tetap mengkonsumsi maka akan menyebabkan gangguan pencernaan dan membebani kinerja ginjal sehingga akan merusak ginjal dalam jangka panjang. (Baca Juga: Minuman Penyebab Gagal Ginjal , Gejala Batu Ginjal pada Pria)
- Menimbulkan penyakit hipoglekimia
Hipoglekimia merupakan gangguan kesehatan yang terjadi saat kadar gula darah berada di bawah kadar normal. Mengkonsumsi brotowali memang dapat menurunkan kadar gula darah, tetapi konsumsi yang berkebihan justru akan menyebabkan hipoglekimia berat. (Baca Juga: Makanan untuk Gula Darah Tinggi , Penyebab Tangan Berkeringat)
- Meningkatkan cairan empedu
Konsumsi brotowali yang berlebihan dapat meningkatkan cairan empedu yang mengakibatkan penurunan nafsu makan. (Baca juga: Cara Mengobati Batu Empedu , Operasi Batu Empedu)
- Menimbulkan gejala alergi
Orang yang hipersensitif dapat mengalami gejala alergi seperti mual, muntah, dan sakit kepala pada kandungan senyawa yang ada pada brotowali. (Baca Juga: Makanan Penyebab Alergi Gatal , Obat Alergi Debu)