2 Cara Menghitung Berat Badan Ideal Pria dan Wanita

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berat badan ideal adalah idaman setiap orang, baik pria maupun wanita. Selain untuk penampilan, berat badan yang ideal juga sangat penting untuk menunjang kesehatan. Berbagai cara dilakukan untuk memperoleh berat badan yang ideal ini. Mulai dengan mengkonsumsi makanan pelangsing atau melakukan diet, misalnya diet air putih. Tapi sebenarnya apa dan bagaimana berat badan yang ideal itu? Apakah mereka yang terlihat proporsional dari penampilan luar? Atau ada cara tersendiri untuk menentukan keidealan berat badan seseorang?

Jika dilihat dari penampilan luar, setiap orang punya penilaian tersendiri mengenai bentuk dan berat badan ideal. Ada orang yang menganggap bentuk badan yang kurus adalah patokan berat badan ideal seseorang. Terkadang, penilaian satu orang akan berbeda dengan penilaian orang yang lainnya. Untuk menghindari perspektif yang berlainan mengenai berat badan ideal ini, ada beberapa patokan yang biasa digunakan. Bahkan kini sudah banyak beredar kalkulator berat badan ideal.

Berat badan ideal antara pria berbeda dengan berat badan ideal pada wanita. Begitu juga berat badan ideal antara anak dan orang dewasa pun berbeda. Begitu juga dengan faktor usia. Berat badan ideal usia 40 tahun akan berbeda dengan berat badan ideal usia 20 tahun.

1. Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Kalkulator BMI

BMI adalah Body Mass Index. BMI diperoleh dari perhitungan antara tinggi badan dan berat badan seseorang. Melalui BMI ini akan diketahui apakah berat badan seseorang termasuk ideal atau tidak. Untuk orang Asia, ada panduan dalam penentuan status berat badan berdasarkan BMI. Berikut adalah panduan rentang BMI untuk berat badan ideal:

  • Seseorang dikatakan kekurangan berat badan jika nilai indeks BMI kurang dari 18,5
  • Seseorang dikatakan normal atau mempunyai berat badan yang ideal jika nilai indeks BMI terletak antara 18,5 hingga 22,9
  • Seseorang dikatakan kelebihan berat badan jika nilai indeks BMI terletak pada rentang 23,0 hingga 26,9
  • Seseorang dikatakan mengalami kegemukan atau obesitas jika nilai indeks BMI lebih dari 27,0

Lalu bagaimana cara menghitung indeks massa tubuh? Caranya adalah dengan membagi berat badan dengan kuadrat dari tinggi badan. Perhatikan contoh kasus berikut:

  • Seorang wanita mempunyai tinggi badan 160 cm (1,6 m) dengan berat badan 50 kg.
  • Maka indeks massa tubuh dihitung dengan cara pertama-tama mengkuadratkan tinggi badan, yaitu 1,6 x 1,6 = 2,56
  • Selanjutnya nilai BMI dihitung dengan membagi berat badan dengan kuadrat tinggi badan, yaitu BMI = 50 : 2,56 = 19,53
  • Berdasarkan nilai BMI tersebut, maka disimpulkan bahwa wanita tersebut mempunyai berat badan yang ideal.

Akan tetapi, indeks BMI ini sebenarnya tidak bisa secara mutlak digunakan untuk menentukan keidealan berat badan seseorang. Masih ada parameter lain yang harus dipertimbangkan antara lain kadar lemak dalam tubuh dan lingkar pinggang.

Kadar Lemak dalam Tubuh

  • Kadar lemak tentunya harus menjadi parameter pertimbangan untuk menentukan berat badan yang ideal. Kadar lemak antara wanita berbeda dengan pria. Wanita cenderung mempunyai kadar lemak yang lebih tinggi daripada pria.
  • Kadar lemak wanita = (1,20 x nilai BMI) + (0,23 x usia) – 5,4
  • Wanita yang tergolong atlet secara ideal mempunyai kadar lemak dalam rentang 14-20 %
  • Wanita yang rutin berolahraga atau fitness mempunyai kadar lemak dalam rentang 21-24 %
  • Wanita yang beraktivitas normal mempunyai kadar lemak dalam rentang 25-31 %
  • Wanita yang mengalami obesitas mempunyai kadar lemak lebih dari 32 %
  • Berhubungan dengan kadar lemak dalam tubuh biasanya berkaitan dengan banyaknya kalori yang harus dikeluarkan setiap hari.

Lingkar Pinggang

  • Lingkar pinggang untuk wanita yang ideal biasanya tidak lebih dari 80 cm.
  • Pengukuran lingkar pinggang dilakukan sejajar dengan bagian pusar.
  • Penentuan keidealan berat badan dilakukan dengan membandingkan tinggi badan dan nilai lingkar pinggang.
  • Jika nilai perbandingan lingkar pinggang tidak lebih dari setengah kali tinggi badan, maka itu adalah kondisi yang normal.

Perhitungan berat badan ideal menggunakan indeks BMI biasanya digunakan untuk para wanita.

2. Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Rumus Brosca

Berbeda dengan indeks BMI yang lebih sering digunakan untuk wanita, rumus Brosca dapat digunakan untuk menghitung berat badan ideal pria dan wanita. Walaupun begitu, antara pria dan wanita memiliki perbedaan rumus. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung berat badan ideal:

  • Berat badan ideal wanita = (tinggi badan – 100) – (15% x (tinggi badan – 100))
  • Berat badan ideal pria = (tinggi badan – 100) – (10% x (tinggi badan – 100))

Selanjutnya, mari kita lihat contoh perhitungan berat badan menggunakan rumus Brosca, baik untuk pria maupun wanita. Perhatikan contoh kasus berikut:

  • Seorang wanita dengan tinggi badan 160, maka berat ideal = (160 – 100) – (15% x (160 – 100)) = (60 – (15% x 60)) = 60 – 9 = 51 kg.
  • Seorang pria dengan tinggi badan 160, maka berat ideal = (160 – 100) – (10% x (160 – 100)) = (60 – (10% x 60)) = 60 – 6 = 54 kg.
  • Seorang pria dengan tinggi badan 170, maka berat ideal = (170 – 100) – (10% x (170 – 100)) = (70 – (15% x 70)) = 70 – 10,5 = 59,5 kg.

Dari contoh di atas, terlihat bahwa pria dan wanita yang memiliki tinggi badan yang sama memiliki berat badan ideal yang berbeda.

Itulah dua cara menghitung berat badan ideal seseorang yang paling umum digunakan. Berat badan ideal tentunya harus dibarengi dengan kondisi badan yang sehat dan bugar. Jangan sampai demi memperoleh berat badan ideal kemudian menggunakan cara yang berbahaya. Anda cukup menerapkan cara membentuk tubuh ideal dengan peralatan sederhana. Bahkan akan lebih aman jika menerapkan gaya hidup sehat.

Kondisi berat badan ideal tentunya dapat diperoleh dengan cara memperhatikan asupan makanan dan juga aktivitas yang dilakukan. Seseorang dengan aktivitas tinggi akan membutuhkan asupan makanan yang berbeda dengan mereka yang melakukan aktivitas sedikit. Sama halnya seperti seorang wanita yang berprofesi sebagai atlet akan membutuhkan asupan makanan yang lebih banyak dan lebih bernutrisi daripada wanita biasa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn