Areola merupakan istilah untuk mewakili daerah gelap di sekitar puting payudara. Pada areola ini, terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan kelenjar sebaceous. Kelenjar ini dikenal juga dengan nama kelenjar Montgomery. Kelenjar ini berfungsi sebagai kelenjar yang menyediakan pelumas untuk mempertahankan kelembaban di area sekitar puting payudara. Kelembaban ini sangat diperlukan ketika payudara sedang dihisap oleh bayi saat menyusu. Adanya kelembaban ini akan mengurangi rasa sakit yang timbul saat proses menyusui atau memompa lewat payudara ini. Pada setiap orang, bentuk dan ukuran areola berbeda-beda. Diameter areola pada wanita umumnya lebih besar daripada areola pada pria.
Kulit areola pada payudara juga dapat mengalami masalah seperti bagian kulit yang lainnya. Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada bagian kulit ini adalah kulit mengelupas. Kulit areola adalah salah satu bagian kulit yang sensitif terhadap iritasi. Kulit areola yang mengelupas merupakan dampak lanjutan dari kondisi kering dan kasar. Bagi ibu yang sedang menyusui, kulit mengelupas dapat diatasi dengan mengoleskan ASI pada kulit areola. Berbeda pada wanita lain yang tidak sedang dalam masa menyusui maka harus dengan obat atau bahan alami tertentu. Tapi sebenarnya apa yang menyebabkan kulit areola ini sampai bisa mengelupas? Berikut adalah beberapa penyebab kulit areola mengelupas:
- Kulit Areola Kering. Kulit areola yang kering adalah penyebab utama pengelupasan di bagian ini. Kekeringan ini disebabkan oleh kurangnya pelumas yang dihasilkan oleh kelenjar Montgomery. Ketika kulit areola kering, gejala yang muncul adalah rasa perih ketika area ini tergesek oleh sesuatu, misal oleh bra atau oleh bayi yang akan menyusu.
- Iritasi akibat Bra. Pemakaian bra yang tidak tepat juga mempunyai peran pada pengelupasan kulit areola. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk memilih bra yang tepat, baik bentuk, ukuran, maupun bahan bra, untuk payudara Anda. Ketahui pula mengenai bahaya menggunakan bra saat tidur dan bahaya menggunakan bra berkawat.
- Iritasi akibat Kontak Terus Menerus. Pada ibu menyusui, ada kontak pada payudara yang terjadi secara terus menerus. Kontak ini terjadi ketika ibu menyusui. Kontak yang terjadi secara terus menerus antara mulut bayi dan area puting ibu menyebabkan iritasi. Iritasi ini lebih lanjut menyebabkan kulit areola sampai mengelupas.
- Pengaruh Hormon. Pengaruh hormonal ketika seorang wanita hamil atau menyusui juga berpengaruh terhadap pengelupasan kulit areola ini. Kinerja hormon yang sedang tidak stabil berpengaruh pada kinerja kelenjar Montgomery sehingga kelembaban area areola pun terganggu.
- Dermatitis. Dermatitis merupakan jenis peradangan yang terjadi pada bagian kulit dermis maupun epidermis. Kulit areola pun berisiko terkena dermatitis. Dan salah satu gejala dermatitis yang ditimbulkan adalah kulit mengelupas. Untuk mengetahui cara mencegah dermatitis, harus tahu pula mengenai penyebab dermatitis.
- Penyakit Paget. Penyakit ini merupakan gejala dari penyakit kanker payudara. Keadaan ini terkadang muncul akibat luka terbuka pada puting susu yang tidak kunjung sembuh. Kondisi ini kemudian berubah menjadi koreng dan juga bersisik. Bahkan terkadang muncul juga cairan dari puting susu. Secara umum, penyakit ini mirip dengan eksim. Akan bermanfaat pula jika Anda mengetahui cara mencegah eksim.
- Kanker Payudara. Kondisi kulit areola mengelupas juga menjadi salah satu pertanda kanker payudara. Akan tetapi gejala ini tidak berdiri sendiri. Gejala kanker payudara yang lain adalah rasa gatal dan ruam pada payudara, benjolan pada payudara, puting susu berdarah, kemerahan pada kulit payudara, terjadi lesung pada kulit payudara. Jika terjadi pengelupasan kulit areola pada payudara dengan disertai gejala tersebut, maka segera periksakan kesehatan payudara ke dokter.
Sebagai pencegahan kulit mengelupas pada bagian kulit areola ini, perawatan payudara dengan benar sangat penting. Untuk itu perlu diperhatikan mengenai cara menjaga kesehatan payudara. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam merawat kulit sekitar payudara antara lain gunakan bra yang tepat, rajin bersihkan payudara dengan air hangat, hingga bila diperlukan lakukan pemijatan lembut pada area payudara. Jika terjadi kulit kering atau lecet, cukup oleskan ASI pada area sekitar puting tersebut.