6 Efek Samping Sedot Cairan Paru-Paru Yang Wajib Diketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Paru-paru merupakan organ vital yang membantu proses pernafasan pada manusia dengan cara menukar oksigen yang dihirup dari udara dengan karbon dioksida dalam darah. Karena merupakan organ yang sangat vital, maka paru-paru harus dirawat supaya fungsinya tidak terganggu. Paru-paru yang terganggu akan memengaruhi proses pernafasan seseorang dan jika tidak segera disembuhkan, maka lama kelamaan akan menjadi semakin rusak dan kehilangan fungsinya.

Salah satu gangguan paru-paru yang umumnya dialami yaitu gejala paru-paru basah atau nama medisnya Pneumonia. Pneumonia yaitu suatu kondisi di mana terjadinya infeksi paru-paru yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, maupun organisme lainnya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh udara yang dihirup mengandung polusi sehingga membuat kantung paru-paru dipenuhi dengan air. Terisinya air di dalam kantung paru-paru inilah yang menyebabkan seseorang kesulitan bernapas dan mengalami batuk berdahak dalam waktu yang lama dan rasa sakit di rongga dada.

Paru-paru berair ( efusi pleura) ini harus disedot keluar agar tidak menyebabkan kondisi paru-paru semakin parah. Sedot cairan paru-paru harus dilakukan oleh dokter ahli dan prosesnya tergantung dari kondisi paru-paru. Biasanya, sedot cairan paru-paru ini tidak hanya sekali, namun bisa sampai berkali-kali. Selain itu, ada efek samping yang dialami ketika melakukannya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai efek samping dari sedot cairan paru-paru yang dilakukan, simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab Paru-paru Terisi Cairan (efusi pleura)

Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai efek samping dari tindakan sedot cairan paru-paru, penting mengetahui penyebab paru-paru terisi cairan. Umumnya, kondisi tersebut dialami ketika mengalami jenis penyakit paru-paru tertentu, seperti berikut ini:

  1. Kanker Paru-Paru
  2. Penyakit Tuberkulosis atau TBC
  3. Pneumonia atau Paru-paru Basah
  4. Penyakit Lupus
  5. Emboli Paru
  6. Rheumatoid Arthritis
  7. Mengalami Gagal Jantung Kongestif
  8. Berada Pada Kondisi Pasca Operasi Jantung
  9. Memiliki Penyakit Ginjal Akut

Sembilan kondisi di atas adalah penyebab umum yang menjadi pemicu paru-paru seseorang terisi dengan cairan. Selain itu, efusi pleura juga mungkin terjadi karena disebabkan oleh merembesnya cairan yang keluar dari pembuluh darah yang diakibatkan oleh kurangnya kadar protein. Kekurangan kadar protein dalam darah ini biasanya karena penyakit ginjal dan sirosis.

Gejala Adanya Penumpukkan Cairan di Paru-Paru (Efusi Pleura)

Penumpukan cairan dalam paru-paru atau efusi pleura bisa dikenali dengan gejala-gejala yang ditimbulkannya, yaitu sebagai berikut:

  • Nafas terasa sangat sesak, pendek, dan sakit terutama pada saat posisi tubuh terlentang atau berbaring
  • Dada terasa nyeri setiap kali menarik dan mengembuskan napas, serta mengeluarkan suara berat.
  • Badan mengalami demam diikuti dengan batuk-batuk (Pneumonia)

Efek Samping Sedot Cairan Paru-Paru

Terjadi efusi pleura sangat memengaruhi kondisi penderitanya, seperti menurunnya nafsu makan yang diikuti dengan berat badan yang juga menurun. Efusi pleura harus segera disembuhkan dengan melakukan kemoterapi atau sedot cairan paru-paru. Sedot cairan paru-paru ini dilakukan di rumah sakit oleh dokter ahli melalui beberapa kali tindakan.

Tindakan sedot cairan paru-paru umumnya membawa efek samping yang dialami oleh penderitanya, mulai dari diare hingga mual. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah efek samping sedot cairan paru-paru yang umumnya dialami oleh penderitanya.

1. Mengalami Diare

Efek samping sedot cairan paru-paru yang pertama yaitu mengalami diare. Kondisi ini umum dialami setiap kali melakukan tindakan sedot paru-paru di rumah sakit. Penyebab diare umumnya adalah sebagai reaksi tubuh atas tindakan dan obat yang dikonsumsi selama proses penyembuhan tersebut. Meskipun demikian, hal ini termasuk lumrah atau biasa dialami sehingga tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Seiring dengan berjalannya waktu, diare yang dialami akan hilang bersamaan dengan berakhirnya tindakan sedot cairan paru-paru.

2. Munculnya Rasa Mual dan Muntah

Selain mengalami diare, efek samping sedot cairan paru-paru selanjutnya yaitu muncul rasa mual dan ingin muntah. Reaksi ini umum dialami oleh pasien, tidak hanya pada saat melakukan tindakan pengeluaran cairan paru-paru saja, namun juga banyak tindakan medis lainnya. Oleh karena itu, hal ini sangat lumrah dan wajar sebagai reaksi tubuh atas tindakan tersebut. Rasa mual dan muntah ini akan berangsur-angsur hilang dengan dibawa istirahat dan minum air putih.

3. Tidak Nafsu Makan

Seiring dengan proses tindakan pengeluaran cairan paru-paru, pada umumnya penderita akan tidak nafsu makan. Ini juga lumrah dialami oleh hampir semua yang melakukan tindakan medis ini. Reaksi ini akan ditunjukkan oleh tubuh akibat dari serangkaian tindakan dan efek samping lainnya yang dialami pada poin-poin yang sudah disebutkan sebelumnya. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi nafsu makan penderitanya akan berangsur-angsur membaik.

4. Mulut Terasa Pahit

Efek samping sedot cairan paru-paru yang keempat yaitu mulut menjadi terasa pahit. Munculnya rasa pahit di mulut inilah yang biasanya menjadi penyebab menurunnya nafsu makan seseorang ketika dalam proses tindakan sedot cairan paru-paru. Mulut terasa pahit disebabkan oleh reaksi tubuh atas serangkaian tindakan medis dan obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh si penderita. Pada tahap-tahap awal, reaksi ini memang cukup terasa namun seiring dengan berjalannya waktu dan tubuh mulai membaik, situasi ini akan segera hilang.

5. Mengalami Pusing atau Sakit Kepala

Efek samping sedot cairan paru-paru juga dapat membuat penderitanya mengalami rasa pusing atau sakit kepala. Reaksi ini sejalan dengan munculnya rasa mual-mual dan ingin muntah. Penyebab sakit kepala adalah reaksi tubuh yang umum atas tindakan medis pengangkatan cairan paru-paru tersebut. Untuk mengatasinya, pasien atau penderita tidak boleh terlalu banyak bergerak atau melakukan aktivitas fisik, melainkan istirahat yang cukup hingga kesehatan semakin pulih. Dengan berisitirahat penuh, maka rasa pusing atau sakit kepala akan berangsur-angsur hilang dengan sendirinya.

6. Perut Terasa Nyeri

Efek samping sedot cairan paru-paru yang terakhir yaitu munculnya rasa nyeri di perut. Rasa nyeri ini juga yang biasanya menjadi penyebab munculnya rasa mual, muntah, dan pusing yang dialami oleh penderitanya. Pada kasus-kasus tertentu, nyeri di perut ini bisa diatasi. Namun pada kasus lainnya, ada juga yang mengalami nyeri perut yang  cukup menyakitkan. Hal ini biasanya tergantung dari reaksi tubuh seseorang terhadap tindakan tersebut. Dengan bantuan dokter atau konsusmsi obat tertentu, rasa nyeri ini bisa diatasi.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai penyebab, gejala, serta efek samping sedot cairan paru-paru atau efusi pleura yang umum dialami oleh pasien atau penderitanya. Pada dasarnya, terjadinya efusi pleura atau penumpukan cairan di paru-paru adalah akibat dari infeksi virus, bakteri, dan organisme lain yang dihirup melalui udara.

Lama kelamaan, infeksi ini menyebabkan paru-paru jadi terganggu fungsinya dan harus diobati melalui tindakan sedot cairan paru-paru. Sedot cairan paru-paru membawa efek samping bagi pasien atau penderita yang menjalani prosesnya. Namun efek samping ini adalah hal lumrah dan akan berangsur-angsur hilang dan bisa diatasi seiring dengan berjalannya waktu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn