Penyakit diabetes kerap kali kita sebut sebagai penyakit gula atau gejala kencing manis bukan? Lalu, bagaimana dengan sebutan darah manis? Apakah darah manis sama dengan diabetes, atau justru merupakan sebutan untuk penyakit lain? Kiranya uraian kali ini mampu memberikan penjelasan tentang apa itu darah manis dan juga bagaimana cara mengatasinya secara tepat.
Apakah Darah Manis Juga Dapat Disebut Diabetes?
Pada dasarnya, darah manis hanyalah sebutan yang digunakan oleh masyarakat awam untuk mengistilahkan sebuah kondisi ketika seseorang memiliki risiko terkena luka gatal yang tak mudah hilang. Sebutan yang lebih tepat sebetulnya adalah prurigo menurut Dr. Aru Sudoyo Sp.PD, KHOM, FACP di mana rasa gatal muncul karena kadar lebih tingginya sel darah putih jenis eosunophyl.
Sementara itu, diabetes atau diabetes mellitus merupakan jenis penyakit yang berasal dari kondisi kadar gula dalam darah yang meningkat. Karena kadar gula dalam darah mulai meningkat yang terkadang tak terkontrol sehingga berlebihan, otomatis bermacam-macam gangguan metabolisme tubuh terjadi.
Berbeda dari prurigo atau yang masyarakat kenal dengan istilah darah manis tadi, gejala diabetes meliputi sering lapar, sering buang air kecil, sering dahaga, berat badan turun, penglihatan kabur, mudah lelah, dan juga rentan mengalami luka yang tak kunjung sembuh. Jadi, sudah tahu bukan apa jawaban dari apakah darah manis sebenarnya sama dengan diabetes?
Darah manis tidaklah sama dengan penyakit diabetes karena memiliki kondisi yang berbeda. Diabetes adalah penyakit yang terjadi karena kadar gula dalam darah berkelebihan, sementara darah manis sama dengan prurigo yakni adanya sel darah putih yang berkelebihan di dalam tubuh dan menyebabkan timbulnya keluhan gatal atau luka gatal.
Cara Mengatasi Darah Manis atau Prurigo
Perlu diketahui bahwa penyakit darah manis dapat diderita seseorang karena diturunkan, seperti misalnya seorang anak akan menderita darah manis apabila risiko bakat penyakit ini ada pada ibu mereka juga. Anak akan memiliki risiko lebih tinggi terkena darah manis kalau kedua orang tua mengidapnya.
Supaya mengetahui apakah seseorang mengalami gatal-gatal biasa, gatal akibat diabetes mellitus, gatal akibat alergi, ataukah gatal karena darah manis, tes darah adalah yang paling perlu ditempuh. Biasanya, perlu bagi Anda untuk menjalani tes darah ketika muncul bintil-bintil yang ukurannya sebesar jarum pentul yang rasa gatalnya sangat berlebihan sampai Anda tak bisa berhenti untuk terus menggaruknya.
Setelah benar-benar positif diketahui dari hasil pemeriksaan bahwa Anda menderita darah manis, maka beberapa cara mengatasinya antara lain adalah dengan:
- Menggunakan obat oles kortikosteroid, baik itu dalam bentuk krim atau bedak.
- Menggunakan jenis antibiotik tertentu untuk menurunkan risiko infeksi jika ada, hal ini juga turut membantu supaya menghambat pertumbuhan bisul.
- Menggunakan obat penenang untuk membantu penderita darah manis yang sudah cukup serius agar setiap malam bisa lebih gampang tidur.
Dalam mengatasi penyakit darah manis atau prurigo, perlu ketelatenan karena memang sifatnya mirip seperti alergi yang mudah kambuh. Walau tak tergolong jenis penyakit berbahaya, gejalanya cukup membuat penderitanya risih, apalagi kalau infeksi terjadi maka bekas luka akan jauh lebih mudah untuk timbul pada kulit.
Jika gejala yang muncul kemudian menyebabkan hiperpigmentasi atau bekas kehitaman sehingga cukup sulit untuk diminimalisir, temui segera dokter ahli spesialis kulit agar penanganan yang didapat jauh lebih tepat.
Jadi, apakah darah manis sama dengan diabetes? Tentu tidak, karena keduanya merupakan jenis kondisi kesehatan yang berbeda. Darah manis lebih tepat masuk ke dalam golongan macam-macam penyakit kulit dan jika bintik kehitaman/kemerahan terjadi bersama rasa gatal berlebihan dan dalam 6 minggu lebih kerap muncul dan pergi, segera ke dokter.