9 Efek Samping Veneer Gigi Wajib Diketahui dan Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Veneer gigi kita kenal sebagai sebuah langkah medis pada kedokteran gigi yang bertujuan untuk memperindah tampilan gigi, mulai dari posisi yang lebih teratur, bentuk yang lebih rapi serta warna yang lebih cerah atau putih. Prosedur medis kecantikan satu ini pun kerap diandalkan sebagai salah satu cara perbaikan gigi yang bermasalah. Namun, tetap saja ada beberapa efek samping veneer gigi yang bisa Anda perhatikan betul.

  1. Gigi Berlubang

Melakukan veneer gigi tentu tak sembarangan, Anda perlu datang ke ahlinya dan memastikan pula bahwa pihak yang hendak mengatasi gigi Anda dengan prosedur ini merupakan seorang profesional yang terpercaya. Efek samping seperti gigi yang berlubang bisa menjadi hal yang berbahaya bila gigi ditangani oleh yang bukan seorang ahli.

Prosedur veneer gigi adalah pemasangan lapisan tipis porselen yang bertujuan utama sebagai penutup permukaan gigi bagian depan. Ketika pemasangan kurang tepat, nantinya terbentuk celah antara gigi asli dan veneer yang bila dibiarkan dalam waktu lama justru mampu memicu gigi berlubang karena selipan-selipan sisa-sisa makanan pada bagian tersebut. Gigi berlubang bukan hanya menjadi salah satu jenis-jenis penyakit gigi dan mulut, melainkan juga efek dari suatu tindakan medis.

  1. Karies Gigi

Pada dasarnya, karies gigi dapat menjadi efek dari veneer gigi yang terjadi tepat sebelum gigi berlubang atau intinya veneer gigi bisa menjadi penyebab karang gigi. Dari terbentuknya karies gigi inilah yang jika dibiarkan terlalu lama mampu memicu pada berlubangnya gigi. Karies gigi sendiri adalah hasil dari penumpukan sisa-sisa makanan yang ada pada celah antara gigi asli dan veneer.

  1. Tidak Samanya Warna Gigi

Pemasangan jenis zat dan warna veneer diketahui ditentukan oleh warna dasar dari gigi asli menurut The Journal of American Dental Association. Ada pula potensi warna yang berubah pada pemasangan veneer di gigi pasien.

Tak hanya itu, risiko munculnya noda pada bagian tepi gigi pun cukup tinggi yang dipicu oleh tingkat kelembaban tinggi sewaktu veneer dipasang. Sayangnya, setelah dipasang veneer tak lagi bisa diperbaiki atau diubah warnanya. Hanya saja, perlu diketahui bahwa 5-10 tahun adalah jangka waktu bertahannya warna asli veneer dari usainya pemasangan pada gigi pasien.

  1. Berisiko Retak

Seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, veneer gigi merupakan sebuah prosedur pemasangan lapisan tipis porselen yang fungsi utamanya adalah membuat permukaan bagian gigi depan dapat tertutup. Karena porselen tersebut tergolong tipis, maka juga bila tak dirawat dengan benar akan menimbulkan efek mudah retak.

  1. Berisiko Rusak

Ketika Anda memutuskan untuk memilih menggunakan veneer gigi yang terbuat dari porselen, tak hanya berpotensi besar gampang retak, ada pula risiko kerusakan pada veneer. Tingginya risiko kerusakan akan dipicu sewaktu Anda mengunyah makanan-makanan yang keras atau bahkan sekadar menggigit benda keras. Tekanan besar sebaiknya tidak Anda berikan pada veneer gigi karena mampu menjadi rontok nantinya dan bahkan menjadi penyebab gigi rusak.

  1. Berisiko Longgar

Risiko retak dan rusak juga disertai dengan kemungkinan efek veneer yang menjadi lebih longgar ketika pemasangannya kurang tepat atau mendapatkan tekanan terlalu banyak. Mengunyah es batu misalnya atau kerupuk yang lumayan keras bisa berakibat fatal pada hasil veneer Anda.

Menggigit kuku jari atau pensil juga merupakan kebiasaan yang kemungkinan besar menjadi faktor pemicu terbesar akan melonggarnya veneer yang sudah dipasang dengan baik. Ini adalah efek yang minimal yang bila dibiarkan dalam waktu panjang mampu memicu keretakan dan kemudian kerusakan pada veneer. Maka, sebaiknya Anda coba menghindari kegiatan-kegiatan menggigit dan mengunyah tersebut.

  1. Meningkatkan Sensitivitas Gigi

Karena penghapusan enamel gigi yang ada pada permukaan gigi adalah salah satu bagian awal dari pemasangan veneer gigi, dokter pun harus melakukannya pada Anda. Itulah yang menjadi alasan utama mengapa tingkat sensitivitas gigi meningkat pasca pemasangan veneer. Dengan begitu, mengonsumsi makanan dan minuman panas/dingin menjadi sangat tak nyaman.

Hal ini akan menjadi lebih parah dan serius ketika dokter benar-benar melakukan penghapusan enamel gigi terlalu banyak selama berlangsungnya prosedur. Enamel gigi yang sudah terhapus banyak justru merupakan kabar buruk bagi Anda sebab jaringan gigi otomatis termatikan sehingga gigi akan jauh lebih sensitif dan mengganggu nantinya.

  1. Iritasi Gusi

Veneer dengan memakai bahan porselen rupanya memanfaatkan etsa asam yang memang bertujuan baik agar lapisan veneer bisa dengan mudah dan kuat merekat di permukaan gigi pasien. Hanya saja, tipe, konsentrasi, waktu dan metode penggunaan asam harus benar-benar pilihan. Iritasi pada gusi dapat terjadi ketika penggunaan asam terlalu banyak dan sering.

  1. Bagian Luar Tepi Veneer Membusuk

Pemasangan veneer bukan hanya berisiko akan kerusakan, melainkan juga dapat memicu pembusukan khususnya pada tepi veneer bagian luar. Tentu saja hal ini cukup berpengaruh besar pada kesehatan gigi asli Anda nantinya. Datang pada ahli veneer gigi terpercaya adalah suatu keharusan bila ingin menghindari efek-efek samping ini.

Karena biaya pemasangan veneer gigi yang cukup tinggi, Anda harus benar-benar mempertimbangkan baik buruknya prosedur medis kecantikan ini. Berbagai efek buruk pada kesehatan mulut Anda bisa terjadi, maka waspadai dan lebih baik pikir dua kali sebelum memutuskan hendak menjalani veneer gigi dan carilah cara menjaga kesehatan gigi secara alami yang lebih aman.

fbWhatsappTwitterLinkedIn