Mengalami susah buang air besar atau yang juga disebut dengan konstipasi tentu menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Kondisi ini membuat tubuh tidak nyaman dan mengganggu aktivitas karena perut terasa begah, sakit atau penuh dan masih menyimpan kotoran didalam perut. Kemudian banyak dari kita yang tentu saja memilih jalan pintas karena merasa terdesak harus segera membuang hajat, tapi tak kunjung juga datang dan rasanya tidak bisa untuk keluar
Kebanyakan orang mengatasinya dengan cara membeli obat pencahar yang bahkan banyak tersedia di warung-warung kemudian meminumnya tanpa diagnosa terlebih dahulu apakah yang sebenarnya menjadi penyebab. Dan tanpa resep dari dokter, ataupun membeli obat pencahar yang dijual secara bebas.
Jenis Obat Pencahar
Padahal yang beredar di pasaran dan yang banyak diperjual-belikan bukan hanya satu jenis obat pencahar saja. Tapi tahukah anda bahwa obat pencahar ternyata memiliki banyak macam, yang tentu saja memiliki perbedaan kegunaannya antara satu dan yang lainnya. Sehingga efek yang ditimbulkan pun juga tentu saja berbeda. Lalu apa saja?
- Obat Pencahar yang Berfungsi sebagai Pembentuk Tinja – Obat ini berfungsi membuat dan sekaligus mengencerkan tinja, bekerja dengan membantu penyerapan cairan pada tubuh. Cairan yang berhasil terbantu terserap tersebut membuat tinja kemudian menjadi lebih lunak, tentu saja lebih mudah untuk dikeluarkan. Sehingga masalah susah buang air menjadi teratasi.
- Obat Pencahar yang Berfungsi sebagai Stimulan – Berfungsi sebagai stimulan obat ini bekerja untuk menstimulasi terjadinya pengeluaran tinja. Dengan cara yakni setelah memakai obat pencahar jenis ini maka saluran pencernaan akan terlapisi karena bantuan oleh otot dan rangsangan yang didapat dari pengaruh obat. Setelah itu, tinja juga memperolah dorongan untuk menuju ke dalam usus besar dan setelah itu melalui anus hingga dapat dikeluarkan.
- Obat Pencahar yang Bersifat Osmotik – Hampir sama yakni bersifat memberikan sebuah rangsangan, dengan mengkonsumsi obat jenis ini. Maka tubuh akan terangsang untuk melakukan peningkatan cairan didalam tubuh dan juga terutama cairan didalam usus. Sehingga tinja mengalami proses pelunakan dan akhirnya dapat dikeluarkan oleh tubuh.
Meski dijual secara bebas, tetap saja obat pencahar ini tidak bisa dikonsumsi sembarangan tanpa diagnosa yang dilakukan terlebih dahulu. Berikut ini bahaya obat pencahar bagi tubuh yang bisa terjadi karena salah pemakaian :
1. Larangan Konsumsi Bersamaan
Bila anda tengah mengalami sakit atau sedang dalam proses penyembuhan sakit yang selain konstipasi karena pencernaa, harus mengkonsumsi obat yang lain. Sangat tidak disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat pencahar, karena obat ini dapat berpengaruh dengan jenis obat lainnya yang juga sedang dikonsumsi.
2. Penderita Diabetes
Bagi yang juga menderita penyakit diabetes sebaiknya juga menghindari konsumsi obat pencahar. Karena obat ini dikhawatirkan bisa memicu peningkatan tekanan gula darah tinggi yang tentu saja berbahaya jika anda merupakan pengidap diabetes.
3. Riwayat Usus
Karena seputar pencernaan dan berpengaruh terhadap pencernaan, maka apabila anda memiliki riwayat penyakit usus atau gangguan usus tidak disarankan pula mengkonsumsi obat pencahar. Bila anda tetap menggunakan obat pencahar, ada resiko akan kambuh kembali gangguan usus atau usus bisa mengalami iritasi dan juga bisa timbul penyakit lainnya. Kondisi riwayat usus tersebut adalah usus buntu.
4. Gangguan Ginjal Hati
Sebagai bagian tubuh yang bertugas untuk menyaring makanan atau minuman yang kita konsumsi. Bila penggunaan obat pencahar tidak tepat, maka kerja hati dan penyakit ginjal akan menjadi lebih berat. Dengan kerja yang berat tersebut tentu akan terjadi gangguan bila obat pencahar ternyata tidak cocok atau mengganggu sistem tubuh kita.
5. Mengganggu metabolisme tubuh
Karena obat pencahar dikonsumsi secara terus menerus maka bisa terdapat kemungkinan terjadinya kecanduan pada tubuh. Sehingga bukan hanya kesembuhan yang didapat tapi obat ini juga terlanjur menjadi sesuatu yang wajib digunakan oleh tubuh karena terbiasa. Bahkan juga bisa terjadi konstipasi lanjutan. Oleh karena itu hentikan konsumsi bila memang belum dikonsultasikan dengan dokter.
Pencegahan Konstipasi
Sulit buang air besar, sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat yang seimbang terutama pola asupan makanan. Berikut ini beberapa hal yang dapat mencegah masalah konstipasi :
- Asupan Cairan – Ternyata kekurangan cairan pada tubuh tidak hanya dapat mengalami gangguan dehidrasi, tapi juga berpengaruh pada masalah pencernaan yakni sembelit. Maka perbanyak minum air putih atau mineral, karena tinja yang keras bisa juga disebabkan karena kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh penderitanya.
- Serat – Tentu sering mendengar bahwa kurang serat bisa mengganggu pencernaan atau menjadi susah buang air besar. Ya hal tersebut benar, makanan kaya serat akan membantu pencernaan lebih lancar. Jadi jangan ragu untuk mengkonsumsi buah harian, meminum jus, mengkonsumsinya sebagai makanan pembuka atau camilan dengan buah, atau menambahkan sayuran pada menu anda agar, dapat buang air besar dengan lancar tanpa gangguan.
- Kurang bergerak – Ternyata mitos kurang gerak bisa membuat kegemukan itu sedikit banyak adalah benar, karena dengan kurangnya seseorang melakukan gerakan. Maka otot atau kerja sistem metabolisme di dalam tubuh kinerjanya akan ikut melambat. Begitu pula dengan kondisi usus yang melambat, maka usus akan semakin lama dalam memproses makanan yang masuk jadi disarankan pula untuk anda agar tetap menggerakan tubuh, agar sistem pada tubuh dapat bekerja dengan sebagaimana mestinya.
- Pola Hidup dan asupan makanan – Tentu saja gaya hidup sehat juga bisa menjadi faktor yang menjadi penyebabnya. Hindari makanan yang banyak mengandung minyak, selain itu hindari makanan yang juga susah dicerna oleh tubuh, ataupun tubuh harus melakukan kerja keras untuk memprosesnya misalnya saja mie instan.
semoga artikelnya bisa membantu 🙂