6 Efek Samping Setelah Operasi Hidrosefalus Yang Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit hidrosefalus umumnya diatasi dengan berbagai cara. Namun yang paling efektif biasanya dengan melakukan operasi pemasangan shunt. Adapun proses operasi ini nantinya bukan tanpa efek samping. Biasanya akan ada beberapa efek samping setelah operasi hidrosefalus yang dapat terjadi pada penderita. Sekalipun tidak dialami oleh semua penderita, namun kemungkinan tersebut akan selalu ada. Oleh karena itu perhatikan efek samping setelah operasi hidrosefalus berikut ini.

1. Gegar Otak

Salah satu efek samping yang sering terjadi yaitu kerusakan bagian otak hingga menyebabkan gegar otak. Oleh sebab itu perhatikan apakah setelah operasi terjadi gangguan seperti mual dan muntah-muntah. Karena bisa saja hal tersebut merupakan tanda bahwa terjadi gejala gegar otak ringan yang perlu pengobatan lebih lanjut.

2. Komplikasi

Efek samping setelah operasi hidrosefalus selanjutnya yaitu berupa komplikasi pada sistem saraf penyebab gegar otak. Umumnya komplikasi dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada otak atau peradangan sistem saraf otak dan memicu terjadinya gejala demam serta rasa pusing dan sakit kepala. Jika dibiarkan maka hal ini dapat berbahaya dan dapat memperparah kondisi kesehatan pasien. Oleh sebab itu apabila terjadi komplikasi umumnya dokter akan segera mengambil tindakan medis yang tepat untuk mengatasinya.

3. Kejang

Berikutnya dapat pula terjadi efek samping berupa kejang akibat demam tinggi dari komplikasi maupun gangguan macam-macam penyakit saraf. Hal ini dapat disebabkan karena sistem saraf otak yang terganggu pasca operasi hidrosefalus. Sehingga perlu diberikan terapi pengobatan yang lebih efektif. Karena kejang pasca operasi dapat membuat penderita kehilangan kesadaran dan berpotensi kehilangan nyawa.

4. Pendarahan

Adapun efek samping setelah operasi hidrosefalus yang lain dapat berupa pendarahan otak akibat kecelakaan saat proses operasi yang disebabkan oleh faktor manusia. Misalnya akibat luka atau kurang presisi dalam memasang alat maupun mengembalikan robekan pada otak. Karena struktur dan posisi otak yang rentan, maka umumnya segala macam operasi yang berhubungan dengan otak dan kepala sangat rawan terhadap efek samping berupa pendarahan dalam. Lebih berbahaya jika terjadi pembekuan darah di otak. Karena dapat memperburuk kondisi penderita dan dapat mengakibatkan kematian.

5. Gangguan Saraf

Selanjutnya dapat pula terjadi efek berupa gangguan saraf seperti gangguan bicara, gangguan penglihatan maupun gangguan motorik dan kognitif. Hal ini umum terjadi karena sangat sulit mengembalikan fungsi otak seperti sedia kala pasca operasi otak akibat pembesaran kepala. Gangguan saraf merupakan efek yang paling rentan terutama bisa akibat kesalahan prosedur maupun perubahan sistem otak akibat reaksi yang terjadi pasca operasi. Sehingga umumnya sangat perlu melakukan terapi lanjutan untuk mengembalikan fungsi saraf otak ke kondisi normal.

[AdSense-B]

6. Psikologis

Biasanya efek yang sering terjadi yaitu trauma maupun faktor psikologis. Dimana penderita bisa merasa takut dan tidak nyaman serta perubahan kepribadian pasca operasi. Jika hal ini terjadi perlu dirunut penyebabnya. Apakah akibat gangguan sistem saraf atau karena trauma psikologis terhadap proses operasi yang dijalani.

Dengan terapi psikologis yang teratur maka umumnya kondisi ini dapat cepat diatasi. Sehingga semangat hidup serta rasa percaya diri penderita tetap tumbuh dengan normal seperti sebelumnya.

Demikian beberapa efek samping setelah opearsi hidrosefalus yang mungkin terjadi. Karena itu persiapkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi pasca operasi akibat gejala awal hidrosefalus pada bayi maupun orang dewasa. Sehingga dapat dilakukan antisipasi dan penanganan yang tepat dengan segera.

fbWhatsappTwitterLinkedIn