Tya Ariestya Atasi Infeksi Saluran Kemih Putra Keduanya dengan Prosedur Sunat

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Putra kedua artis Tya Ariestya pada Selasa (29/10) lalu yang baru berusia 6 bulan menjalani tindakan sirkumsisi, istilah medis untuk tindakan sunat. Hal ini diketahui dari akun Instagram pribadi Tya yang menyatakan bahwa anaknya, Kalundra, secara lancar telah melalui proses sirkumsisi.

Menurut Tya sendiri, sirkumsisi atau sunat ini adalah prosedur yang harus ditempuh sang anak karena menurutnya infeksi saluran kemih pada putranya ini berisiko tinggi untuk terus berulang. Maka dengan menyunatnya, diharapkan Kalundra bisa jauh lebih sehat dan tak perlu mengalami pengulangan infeksi saluran kencing. Namun, benarkah infeksi saluran kemih pada anak laki-laki itu sering terjadi dan umum?

Dari RS Cipto Mangunkusumo, seorang ahli urologi bernama dr Agus Rizal A H Hamid, SpU mengatakan bahwa tindakan sirkumsisi seperti yang ditempuh Kalundra anak Tya bisa dilakukan pada anak dengan usia lebih muda apabila fimosis terjadi. Fimosis sendiri merupakan kondisi di mana penis anak tertutup oleh penyempitan ujung kulit yang memang anak-anak laki-laki secara umum mengalaminya.

Dilansir dari detikcom, dr Agus menjelaskan bahwa apabila fimosis menyebabkan ISK, otomatis jalan mengatasinya adalah melakukan sirkumsisi usai dilakukan pemeriksaan fisik pada si anak supaya sudah pasti kondisinya memang sesuai untuk tindakan sirkumsisi. Pendeteksian fimosis sendiri dapat secara dini dilakukan oleh orangtua khususnya saat anak akan buang air kecil; perhatikan apakah kemaluan anak menggembung sebelum urine keluar.

Beberapa tanda umum dari kondisi seorang anak atau bayi dengan kondisi fimosis sehingga memerlukan langkah sirkumsisi antara lain adalah:

  • Saat kencing penis anak akan lebih dulu menggembung besar dan barulah urine keluar.
  • Berat badan bayi yang tidak semestinya dan tidak dalam kondisi yang baik.
  • Terjadi penyempitan pada ujung penis yang membuat urine sulit keluar karena terhalang.

Jika mengikuti kabar dari Tya Ariestya, maka sejak usia 3 bulan sebenarnya mengalami pertumbuhan berat badan yang memburuk. Dan karena ISK berulang, pertumbuhan anak juga terganggu otomatis tindakan sirkumsisi diperlukan agar kondisi anak tidak makin parah.

Untuk tanda infeksi saluran kencing pada bayi, ada beberapa kondisi yang umum terjadi dan para orangtua wajib untuk mewaspadainya, seperti:

  • Anak demam
  • Susah makan
  • Urine berdarah
  • Urine berbau tak wajar
  • Muntah-muntah
  • Anak rewel terus-menerus tanpa alasan yang jelas
  • Sering menangis dan tampak kesakitan ketika buang air kecil

Para orangtua perlu memeriksakan sebulan sekali kondisi saluran kencing anak sejak kelahiran bayi. Hal ini perlu dilakukan rutin sampai usianya menginjak setahun agar gejala infeksi saluran kemih dapat terdeteksi secara dini. Pengecekan kesehatan bayi yang dilakukan teratur oleh orangtua akan mencegah keterlambatan penanganan pada buah hati.

fbWhatsappTwitterLinkedIn