Cefnos termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
Cefnos tersedia dalam bentuk sediaan injeksi dalam ampul. Setiap ampul mengandung 1 g antibiotik cefpirome sulfat
Indikasi
Cefnos diindikasikan untuk pengobatan berbagai infeksi bakteri, seperti:
- infeksi saluran kencing,
- infeksi kulit dan jaringan lunak,
- sepsis,
- serta infeksi pada pasien neutropenik.
Mekanisme Kerja Obat
- Di dunia ini kita hidup berdampingan dengan berbagai makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup berukuran besar seperti hewan dan tumbuhan sampai makhluk hidup tidak terlihat yang berukuran kecil seperti bakteri, jamur, virus, dll.
- Bakteri adalah makhluk hidup yang tidak bisa hidup mandiri dan membutuhkan inang / makhluk hidup lain sebagai tempat untuk hidup.
- Oleh karena itu, setiap hari tubuh kita pasti mendapat serangan dari bakteri yang sedang mencari inang. Namun, tubuh kita telah dilengkapi dengan sistem pertahanan tubuh untuk menangkal serangan tersebut berupa sistem imun serangan bakteri tidak selalu menimbulkan penyakit pada tubuh.
- Namun, ada kalanya serangan bakteri tidak bisa diatasi oleh sistem imun dan menimbulkan penyakit berupa infeksi pada tubuh, itulah saatnya untuk membantu kerja sistem imun dengan menggunakan antibiotik.
- Bakteri merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki stuktur pelindung berupa dinding sel yang sesuai dengan namanya, berfungsi membentengi / melindungi bagian dalam sel dari zat-zat yang ada di luar sel bakteri, terutama zar-zat yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bakteri.
- Jika tidak memiliki dinding sel, bakteri akan sulit bertahan hidup dan berkembang biak, oleh karena itu dinding sel bakteri sering dijadikan target kerja antibiotik untuk membasmi bakteri tersebut.
- Cefpirome yang terkandung dalam Cefnos merupakan antibiotik golongan sefalosporin, bekerja dengan cara menghambat sintesis / pembentukan dinding sel. Dengan demikian, sel bakteri menjadi lebih mudah terpapar zat-zat asing dari lingkungan sekitar dan menjadi lebih mudah dibunuh oleh sistem imun.
- Cefpirome, seperti halnya antibiotik lain sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu panjang karena dapat menimbulkan infeksi sekunder, yaitu infeksi yang disebabkan oleh mikroba lain (bukan mikroba yang pertama kali menginfeksi).
- Hal ini terjadi karena penggunaan cefpirome atau antibiotik lainnya dapat membunuh bakteri penginfeksi, namun juga dapat membunuh flora normal di dalam tubuh kita.
- Flora normal adalah bakteri yang hidup di dalam tubuh namun keberadaannya di dalam tubuh tidak menimbulkan penyakit karena jumlahnya yang sedikit.
- Flora normal berperan dalam mencegah terjadinya infeksi karena akan mencegah mikroba lain tinggal di ‘rumahnya’, bisa dianalogikan seperti manusia yang tidak ingin ada orang asing masuk ke dalam rumahnya. Oleh karena itu, jika kehidupan flora normal terganggu, maka tubuh akan lebih mudah terkena infeksi dari mikroba lain.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Cefnos untuk pengobatan infeksi saluran kencing, infeksi kulit dan jaringan lunak adalah 1 gram yang disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena) atau intramuskular (ke dalam jaringan otot) setiap 12 jam
- Dosis Cefnos untuk pengobatan sepsis serta infeksi pada pasien neutropenik adalah 2 gram yang disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena) atau intramuskular (ke dalam jaringan otot) setiap 12 jam
- Pemberian Cefnos dilakukan dengan cara disuntikkan secara intravena atau intramuskular sehingga pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Cefnos:
- Hipersensitif (alergi) terhadap antibiotik golongan sefalosporin
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Cefpirome yang terkandung dalam Cefnos termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang akan diperoleh melebihi risiko efek samping yang mungkin timbul pada janin
- Cefpirome yang terkandung dalam Cefnos diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, sebaiknya hindari penggunaan Cefnos pada masa menyusui untuk menghindari terjadinya efek samping negatif pada bayi
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin tibul stelah penggunaan Cefnos:
- Kolitis
- Diare
- Dyspnea
- Sakit kepala
- Phlebitis
- Ruam pada kulit
- Vaginitis
- Muntah
Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Cefnos. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Cefnos, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Cefnos:
- Cefnos dapat menurunkan efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk TBC), kolera dan tifoid jika vaksin diberikan pada saat masih dalam masa pengobatan menggunakan cefnos
- Cefnos dapat menurunkan efek kontrasepsi oral (bazedoxifene, estrogen terkonjugasi, estradiol, estropipate, mestranol). Konsultasikanlah dengan dokter, apakah Anda perlu menggunakan kontrasepsi tambahan untuk mencegah terjadinya kegagalan kontrasepsi selama Anda menggunakan Cefnos
- Cefnos dapat meningkatkan efek obat-obat berikut: digoksin, probenesid
- Penggunaan obat-obat berikut dapat saling meningkatkan efek jika digunakan bersamaan dengan cefnos: flucloxacilin, temocillin, ticarcillin
Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Cefnos tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Cefnos, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Cefnos dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Cefnos tanpa menggunakan resep dokter
- Cefnos diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena) atau intramuskular (disuntikkan ke dalam jaringan otot), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
- Cefnos adalah antibiotik, yaitu obat yang digunakan untuk infeksi bakteri dan tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti flu / influenza
- Jika Anda merasakan rasa sakit / tidak nyaman pada kulit di tempat penyuntikan Cefnos, Anda bisa meredakannya dengan mengompres bagian yang sakit tersebut
- Perlu dilakukan penyesuaian dosis Cefnos pada pasien dengan penyakit ginjal
- Cefnos tersedia dalam bentuk serbuk di dalam vial, serbuk ini akan dilarutkan oleh tenaga medis sebelum diberikan kepada pasien. Cefnos yang telah dilarutkan hanya boleh disimpan selama 24 jam
- Jika belum digunakan, Cefnos sebaiknya disimpan pada suhu ruangan di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung (dalam kondisi tersimpan dalam kemasannya)