Makanan tertentu memang dapat menyebabkan keracunan pada tubuh orang yang mengonsumsi makanan tersebut, sudah banyak kasus yang seperti ini. Kali ini kabar datang dari Amerika Serikat di mana ada 62 orang yang mengalami sakit gara-gara terkena infeksi bakteri Salmonella menurut hasil lansiran dari CNN.
Bakteri yang menginfeksi tersebut rupanya dikabarkan berasal dari konsumsi pepaya impor dari Meksiko dan 23 orang dari 62 korban perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Untungnya, kasus yang diketahui terjadi pada pertengahan Januari sampai 8 juni 2019 lalu menurut data CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS sampai kini belum ada korban yang meninggal.
Pihak CDC AS mengimbau bagi masyarakat yang ada di wilayah Rhode Island, New Jersey, Connecticut, Pennsylvania, serta Massachusetts untuk menghindari pepaya impor tersebut. Pepaya utuh nan segar yang berasal dari Meksiko tersebut kini sedang tak aman untuk dikonsumsi, bahkan juga terdapat imbauan agar tak mencampur apapun pada pepaya tersebut.
Tak hanya dari pihak CDC saja yang melakukan pengimbauan tersebut, namun FDA atau Food and Drug Administration pun mengikuti perkembangan kasus infeksi bakteri dari pepaya Meksiko. Para importir sekaligus penyedia dan distributor pepaya jenis ini diminta agar tak menjual dulu sampai penanganan kasus ini selesai.
Jenis Salmonella Uganda yang ada pada pepaya Meksiko dan menginfeksi puluhan warga AS ini cukup sulit terdeteksi karena diketahui infeksinya jarang memberi dampak pada aroma sekaligus rasa di makanan. Perlu diketahui bahwa beberapa keluhan gejala yang umum disebabkan oleh bakteri Salmonella antara lain adalah:
Gejala yang terjadi tersebut memang kelihatan umum, namun jangan menyepelekannya apalagi ketika keluhan tersebut terjadi pada 12-72 jam sejak awal terkena paparan bakteri (konsumsi pepaya impor dari Meksiko tadi). Salmonella Uganda adalah bakteri yang tinggal pada jaringan usus manusia sekaligus burung biasanya.
Untuk kasus infeksi bakteri Salmonella yang masih dalam tahap ringan, masa penyembuhannya tak lebih dari seminggu. Sedangkan untuk kasus yang lebih parah, penderitanya perlu dirawat inap dan memerlukan perawatan intensif. Hal ini bukan kasus langka sebab di AS per tahunnya ada 1,2 juta kasus infeksi Salmonella menurut data laporan CDC di mana pasien meninggal pada 450 kasus.