Darah merupakan sebuah bagian penting yang menyangga tubuh manusia. Banyak sekali fungsi darui darah yang berhubungan erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Selain itu keberadaan darah dalam tubuh juga berfungsi untuk beredar dan mengedarkan energi yang ada di dalam tubuh. darah sendiri merupakan sebuah komponen yang sangat penting keberadaannya. Manusia tanpa keberadaan darah maka tak akan bisa hidup. Tubuh manusia sendiri sebagian besar merupakan sebuah cairan.
Unsur cairan terbesar yang ada di dalam tubuh kita adalah darah itu sendiri. Banyak orang yang terkadang tanpa disadari oleh dirinya sendiri telah merusak atau mengurangi fungsi dan kinerja dari darah itu sendiri. Darah juga sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam bidang kesehatan. Ketika tubuh terserang oleh penyakit, maka akan terjadi anomali yang tak wajar pada komposisi darah manusia. anomali tersebut yang menjadi salah satu acuan dokter untuk diagnosa awal penyakit.
Darah merupakan bagian terpenting dari dalam tubuh manusia. Darah merupakan substansi yang menyokong kemampuan hidup dari setiap manusia. Darah sendiri memiliki berbagai macam fungsi dan kegunaan. Fungsi dan kegunaan tersebut terkadang memiliki beberapa resiko. Sebuah resiko akan timbul ketika ada zat asing yang masuk kedalam aliran darah. zat asing itu sendiri dapat berbentuk berbagai macam, mulai dari virus, bakteri, dan terkadang kelainan yang dialami oleh darah.
Terkadang seseorang tak menyadari bahwa dirinya memiliki suatu kelainan atau masalah dengan darahnya sendiri. Darah memang banyak sekali membawa informasi yang sangat penting mengenai keadaan tubuh kita. Dari darah kita bisa mengenal dan mengetahui beberapa jenis penyakit, baik penyakit yang memang langsung menyerang darah itu sendiri maupun penyakit yang menyerang organ lain tapi mempengaruhi kondisi darah dalam tubuh.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa darah memiliki banyak sekali komponen-komponen pendukung lain. Pada dasarnya darah tak hanya berkutat dan berputar tentang sel darah merah saja. Komponen darah yang terkadang di dalam darah itu sendiri memiliki fungsi yang berbeda-beda dan tak sama. Setiap komponen yang ada di dalam darah akan sangat bermanfaat bila digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kali ini kita akan membahas mengenai sebuah metode medis yang disebut dengan apheresis leukosit. Tindakan medis yang satu ini mungkin tak banyak yang mengetahuinya. Namun, pada dasarnya tindakan medis yang satu ini memiliki fungsi yang cukup besar dan cukup penting untuk mengatasi beberapa jenis penyakit. Ada banyak hal yang harus kita perhatikan dengan baik, jika kita ingin membahas mengenai tindakan medis tersebut. Beberapa hal penting yang harus kalian ketahui adalah
Apheresis Leukosit
Secara umum kita sudah dapat mengenal dan mengetahui mengenai kegiatan pendonoran darah. Bahkan pada dasarnya kegiatan pendonoran darah merupakan salah satu kegiatan yang cukup baik dan dianjurkan. Kegiatan yang satu itu memang tak hanya baik bagi mereka yang membutuhkan darah pendonor. Namun, kegiatan donor darah ini sendiri juga sangat baik untuk mereka menjadi pendonor. Maka, tak jarang terkadang kita mendapati slogan atau himbauan untuk menjadi pendonor darah.
Namun, donor darah yang ada dan biasa kita temukan adalah metode pendonoran yang sangat umum. Pendonoran tersebut merupakan pengambilan darah beserta komponen yang lainnya untuk secara langsung diberikan pada mereka yang membutuhkan. Namun, pada dasarnya terdapat sebuah metode pendonoran secara khusus yang hanya memerlukan komponen tertentu dari darah yang akan di ambil. Pada bidang pendonoran, metode yang satu ini memiliki beberapa jenis, yaitu :
- Plasmapheresis/plasma apheresis: proses apheresis yang hanya mengambil komponen plasma darah.
- Plateletpheresis/TP/Platelet Apheresis: proses apheresis yang hanya mengambil komponen trombosit.
- Leukapheresis: proses apheresis yang hanya mengambil komponen leukocytes/sel darah putih.
- Erythrocytapheresis: proses apheresis yang hanya mengambil komponen red blood cells/sel darah merah.
Leukapheresis atau apheresis leukosit merupakan salah satu dari beberapa metode pendonoran darah secara khusus. Metode pendonoran ini hanya mengambil bagia sel darah putih pasien untuk kemudian di donorkan kepada mereka yang memang membutuhkan. Meskipun apheresis ini sendiri masih menjadi satu bagian dengan metode pendonoran umum. Tapi jika kita tilik lebih jauh maka akan kita temukan perbedaan yang cukup mendasar. Beberapa perbedaan yang bisa kita temukan seperti
- Lama Waktu Donor : Jika kita menjalani proses pendonoran normal, maka kita akan hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Namun, jika kita menjalani tindakan donor apheresis leukosit ini sendiri kita akan membutuhkan waktu 1,5-2 jam.
- Lama Rentan Pendonoran : biasanya pada pendonoran biasa dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk kita bisa melakukan pendonoran lagi. Tapi pada pendonoran apheresis sudah bisa melakukan proses pendonor kembali dalam jangka waktu 2 minggu.
- Kualitas : kualitas dari leukosit yang di dapatkan melalui metode apheresis sendiri memang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan metode lain. Kualitas yang baik ini juga berlaku pada donor apheresis yang lain.
- Kebutuhan alat bantuan : jika pada donor biasa kita hanya akan menemukan jarum, selang kecil, dan kantong darah saja. Namun, pada metode apheresis dibutuhkan alat apheresis sebagai bantuannya. Alat yang digunakan sendiri memiliki fungsi yang hampir sama dengan alat pada dialisis.
- Komponen darah : pada donor apheresis leukosit ini sendiri memang secara khusus hanya ditujukan pada komponen leukosit murni saja.
Itu tadi beberapa perbedaan yang mendasar dapat kita temukan antara pendonoran darah biasa dengan apheresis leukosit. Kita tak perlu mengkhawatirkan pada komponen yang tak digunakan. Pada komponen yang tak digunakan maka akan dikembalikan kembali kedalam tubuh pasien yang bersangkutan. Sehingga pasien tak akan kehilangan komponen darah yang tak digunakan.
Kapan Donor Apheresis Leukosit Dibutuhkan ?
Apheres leukosit yang memang lebih terfokus pada proses mendapatkan sel darah putih dari dalam darah. Kebutuhan sel dara putih ini sendiri akan banyak digunakan oleh mereka yang mengidap penyakit kanker. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa beberapa penyakit kanker menyebabkan pasien tak dapat lagi membuat sel darah putih. Meskipun tak terlalu banyak, tapi keberadaan dari para pendonor apheresis ini memang sangat dibutuhkan. Namun, untuk dapat melaksanakan metode pendonoran ini sendiri tak dapat dilakukan pada sembarang orang. Ada beberapa persyaratan khusus yang harus diperhatikan seperti
- Sehat jasmani
- Usia minimal 17 tahun
- Berat badan minimal 45 kg
- Temperatur tubuh antara 36,6 derajat celcius – 37,5 derajat celcius
- Denyut nadi teratur
- Tekanan darah normal
- Hemoglobin minimal 12,5 g/dl
- Pendonor telah melewati jangka waktu donor apheresis
Namun, terkadang tidak semua pasien akan dapat menjalani proses donor ini. Pada beberapa pasien biasanya akan diminta untuk menunda niat mereka jika ditemukan beberapa kondisi khusus. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan seorang pasien terpaksa harus menunda niat baiknya, seperti
- Sedang sakit
- Sedang mengkonsumsi obat atau jamu
- Sedang menstruasi
- Sedang hamil
- Sedang menyusui
- Dalam jangka waktu 24 jam setelah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
- Dalam jangka waktu 1 minggu setelah gejala alergi menghilang
- Dalam jangka waktu 2 minggu setelah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin
- Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
- Dalam jangka waktu 1 tahun setelah tranfusi
- Dalam jangka waktu 1 tahun setelah tatto, tindik, tusuk jarum, dan transplantasi
- Dalam jangka waktu 72 jam setelah operasi gigi
- Dalam jangka waktu 6 bulan setelah operasi kecil
- Dalam jangka waktu 12 bulan setelah operasi besar
- Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
- Dalam jangka waktu 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria
Persiapan Sebelum Apheresis Leukosit
Pada dasarnya tindakan metode apheresis ini sendiri bisa dikatakan mirip dengan tindakan pendonoran darah secara normal. Namun, ada beberapa hal yang mungkin agak sedikit berbeda dengan yang lain. pada metode apheresis screening atau pemeriksaan akan jauh lebih ketat jika dibandingkan dengan metode yang lain. ketika kita menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan maka kita akan diminta untuk menceritakan riwayat kesehatan yang masih ada. Meskipun kita dinyatakan lolos, namun masih tetap saja kita akan menjalani beberapa pengetesan tertentu. Biasanya dalam pengetesan ini dokter akan mengambil sampel darah kita,kemudian akan diberikan pada seorang ahli hematologi untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut. Jika ditemukan kandungan berbahaya dalam darah maka pasien akan diminta untuk membatalkan niatnya. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan tindakan ini, seperti
- Kecanduan minuman beralkohol
- Ketergantungan narkoba
- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Menderita kencing manis (diabetes melitus)
- Mempunyai penyakit jantung atau paru-paru
- Mempunyai kecenderungan pendarahan abnormal atau kelainan darah lainnya, misalnya G6PD, thalasemia, dan polibetemiavera
- Menderita epilepsi dan sering kejang
- Menderita kanker
- Pernah menderita hepatitis B atau C
- Mengidap Sifilis
- Mengidap HIV
Metode Apheresis Leukosit
Metode pengambilan komponen darah ini sendiri memang membutuhkan waktu yang bisa dikatakan cukup lama. Pada keadaan normal maka kita akan membutuhkan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam. Biasanya selama pengambilan darah tersebut kita akan berada dalam posisi duduk bersandar. Sangat diusahakan selama menjalani proses ini kita tetap dalam kondisi santai dan tenang. Selama proses ini maka pasien akan menerima dua kateter di kedua tangan.
Salah satu kateter akan berfungsi untuk menarik aliran darah dari dalam tubuh. Sedangkan kateter yang lain akan berfungsi untuk memasukan kembali komponen darah yang tidak digunakan. Waktu yang dibutuhkan memang cukup lama dikarenakan berhubungan dengan proses pemisahan yang cukup lama juga. Jika mereka yang sudah sering menjalani proses pendonoran darah mungkin akan terbiasa. Namun, bagi mereka yang beru pertama kali menjalani tindakan pendonoran akan kurang terbiasa.
Efek Samping
Pada dasarnya tak ada efek samping yang berbahaya dari pelaksanaan metode Apheresis leukosit ini sendiri. Secara umum beberapa efek samping yang bisa saja muncul adalah
- Pusing
- Lemas
- Pingsan
- Rasa sakit pada bagian luka suntik
- Bengak pada bagian luka suntik
- Mual
Itu tadi beberapa hal yang berhubungan dengan Apheresis Leukosit yang bisa kalian ketahui. Donor leukosit memang sangat bermanfaat bagi mereka yang sedang membutuhkan, terutama bagi mereka yang sedang menderita kanker. Maka tak ada salahnya jika kita juga ikut mendaftar menjadi pendonor apheresis leukosit, untuk saling membantu. Semoga informasi tadi bermanfaat.