Cuci darah akan dilakukan berdasarkan penilaian dokter dan juga serangkaian tes medis dan level ureum serta kreatinin menjadi faktor utama keputusan dokter mengenai perlu atau tidaknya seseorang melakukan cuci darah. Selain itu, pemeriksaan urine juga menjadi tolak ukur untuk memeriksa kecepatan ginjal dalam menyaring darah yang pada ukuran normalnya adalah antara 90 hingga 110 milimeter per menit atau jika terdeteksi penyakit pada sistem peredaran darah.
Apabila kecepatan pembersihan kreatinin tersebut menurun sekitar 10 sampai 22 cc per menit, maka orang tersebut wajib menjalani dialisis atau cuci darah. Namun, meskipun creatinine clearance diatas angka minimal, indikator ini bisa dijadikan patokan kemampuan tubuh pasien untuk masalah kelebihan air, keluhan jantung, perut, pernapasan dan juga kebas kaki. Selain memakai biaya sendiri, peserta BPJS juga bisa melakukan cuci darah lewat BPJS tersebut yang tentunya akan meringankan pasien dalam urusan biaya. Berikut ini akan kami berikan kisaran biaya cuci darah pakai BPJS yang bisa didapatkan pasien.
Metode Cuci Darah
Tidak seperti definisi donor darah, proses cuci darah bisa dilakukan dengan dua metode yang bisa dipilih pasien yakni hemodialisis dan juga peritoneal dialisis. Hemodialisis yang lebih dikenal orang dan sering di pilih dimana proses mencuci darah ini dilakukan sebanyak 3 kali seminggu. Sedangkan peritoneal dialisis tidak menggunakan mesin penyaring pada saat proses pengambilan darah seperti dalam metode hemodialisis namun memakai peritoneum yakni lapisan dalam perut yang dipakai sebagai penyaring. Peritoneum ini memiliki banyak pembuluh darah kecil yang bertugas seperti tugas ginjal.
Biaya Cuci Darah BPJS
BPJS Kesehatan tidak hanya memberi jaminan untuk banyak penyakit seperti pengobatan anemia aplastik dan gejala leukimia stadium akhir saja, namun juga memberikan jaminan kesehatan untuk setiap pesertanya dan hampir seluruh penyakit bisa ditanggung oleh BPJS. Salah satu jenis pelayanan kesehatan yang diberikan BPJS diantaranya adalah biaya cuci darah pakai BPJS atau hemodialisa baik untuk peserta kelas 1, kelas 2 dan juga kelas 3 asalkan status peserta masih aktif, tidak terdapat tunggakan dan sudah mengikuti prosedur untuk berobat.
Ini wajib dilakukan peserta karena BPJS Kesehatan merupakan bentuk kerja sama antara peserta dimana yang sehat akan membantu yang sakit. Untuk biaya cuci darah pakai BPJS ini, perkiraan 1 kali cuci darah membutuhkan iuran dari 40 orang yang sehat dengan catatan peserta tersebut membayar iuran sebesar Rp.25.000. Sehingga jika seorang peserta BPJS yang harus cuci darah minimal 4 kali, maka perkiraan biaya cuci darah pakai BPJS yang dibutuhkan sekitar dari 160 orang yang sehat untuk membayar cuci darah per bulan tersebut. Berikut adalah kisaran biaya cuci darah pakai BPJS selengkapnya.
- Metode cuci darah yang dilakukan 2 kali seminggu sekitar 5 jam per sesi membutuhkan biaya: Rp.600.000 sampai Rp.1.000.000
- CAPD [Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis] atau disebut dengan cuci darah lewat perut dengan pemasangan kateter: Rp.10.000.000
- Transplantasi ginjal pretransplantasi ginjal serta prosedur: Rp.200.000.000
- Biaya cuci darah seminggu: Rp.3.000.000
- Biaya cuci darah per bulan: Rp.12.000.000
- Biaya cuci darah per tahun: Rp.144.000.000
Cuci Darah Yang Ditanggung BPJS
Hemodialisa atau cuci darah yang bisa menimbulkan gejala darah rendah dan memperlihatkan ciri ciri darah rendah kambuh ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan adalah 2 kali seminggu kecuali untuk pasien dengan indikasi medis tertentu, maka cuci darah yang ditanggung BPJS bisa dilakukan hingga 3 kali seminggu. Sementara untuk obat obatan bisa dilakukan 4 kali dalam sebulan bergantung dari kebutuhan obat pasien yang kemungkinan juga mencapai 8 kali sebulan serta rawat inap yang jika dibutuhkan pasien saat melakukan transfusi darah.
Sedangkan untuk pilihan rumah sakit terbaik yang menyediakan fasilitas cuci darah memadai dan bisa memakai BPJS cukup banyak seperti salah satunya adalah Rumah Sakit Pelni yang merupakan rumah sakit hemodialisa paling besar untuk wilayah Indonesia yang dilengkapi dengan petugas terampil serta berpengalaman serta diawasi tenaga dokter spesialis yang juga berpengalaman dan dilengkapi juga dengan beberapa mesin canggih terbaru untuk hemodialisa.