Tukak lambung adalah luka yang terdapat pada dinding lambung akibat lapisan dinding lambung yang terkikis. Luka yang muncul biasanya terjadi pada bagian kerongkongan atau pada dinding bagian pertama usus kecil. Tukak lambung dapat terjadi pada semua kalangan usia. Namun, seseorang yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit ini.
artikel terkait: penyebab luka di lambung dan cara mengatasinya
Penyebab
Ada beberapa penyebab sehingga seseorang mengalami tukak lambung, antara lain:
1. Infeksi
Infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya tukak lambung yaitu infeksi dari bakteri Helicobacter pylori. Jenis bakteri ini merupakan bakteri yang bersifat patogen dengan bentuk spiral dan memiliki 4 sampai 6 cambuk. H. pylori merupakan jenis bakteri yang berkembang biak di dalam air minum serta makanan yang tidak higienis. Makanan yang tidak dimasak dengan benar juga berpotensi mengandung H. pylori. Penderita tukak lambung akibat infeksi H. pylori biasanya memperoleh infeksi sejak kecil. Meskipun demikian, gejalanya baru akan muncul beberapa tahun setelahnya. H. pylori dapat bertahan hidup di bagian perut seseorang selama orang tersebut masih hidup.
Mekanisme terjadinya tukak lambung yang disebabkan infeksi dari bakteri diawali dengan terjadinya infeksi H. pylori yang kemudian memperbanyak diri dan menghasilkan sitotoksin yang dapat memecah pertahanan mukus lalu menempel di sel epitel pada lambung. Setelah berada di lambung, bakteri H. pylori selanjutnya menghasilkan karbon dioksida, amonia, serta produk lain seperti katalase, protease, dan fosfolipase yang merupakan racun. Produk yang dihasilkan oleh bakteri tersebut selanjutnya akan terakumulasi dan merusak pertahanan mukosa lambung sehingga munculnya radang kronis dan berkembang menjadi tukak lambung.
2. Penggunaan NSAIDs
Penyebab tukak lambung lainnya adalah akibat penggunaan Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat anti inflamasi nonsteroid. NSAIDs merupakan salah satu jenis obat yang bermanfaat sebagai pengurang rasa nyeri, anti radang, sekaligus penurun panas. Beberapa contoh dari NSAIDs adalah meloxicam, piroxicam, aspirin, asam mefenamat, dan ibuprofen.
Penggunaan NSAIDs dapat memicu terjadinya tukak lambung dengan mengiritasi epitelium lambung secara langsung atau dengan menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa yang berfungsi untuk melindungi fungsi fisiologis tubuh seperti fungsi mukosa lambung dan melindungi fungsi ginjal. Ketika produksi prostaglandin dalam lambung terhambat maka dampak perlindungan mukosa lambung akan berkurang. Hal ini mampu meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung dalam tubuh.
artikel terkait: jenis obat analgesik fungsi efek samping dosisnya – cataflam
3. Stres dan Merokok
Seseorang yang stres biasanya akan mengalami peningkatan produksi hormon adrenalin oleh tubuh. Hormon tersebut berpengaruh pada peningkatan asam oleh reseptor asetilkotin. Hal ini berakibat pada peningkatan asam lambung dalam tubuh. Asam lambung yang berlebih dapat memicu terjadinya kerusakan pada jaringan usus dua belas jari serta jaringan selaput lendir lambung. Selain stres, merokok juga dapat menyebabkan terjadinya tukak lambung. Meski belum diketahui secara pasti mekanisme dari merokok yang dapat menyebabkan gejala terkait, namun merokok diduga dapat menyebabkan terjadinya penghambatan produksi prostaglandin pada lambung. Akibatnya perlindungan pada mukosa lambung akan berkurang dan memicu risiko peningkatan tukak lambung.
artikel terkait:
Gejala
Ada beberapa gejala tukak lambung yang dirasakan seperti rasa perih atau nyeri pada bagian perut. Rasa sakit yang muncul disebabkan karena adanya iritasi yang terjadi akibat asam lambung yang membasahi luka. Berikut ini merupakan beberapa gejala yang bisa terjadi akibat tukak lambung:
- Nyeri yang muncul terutama di malam hari
- Rasa nyeri yang menyebar dari leher, pusar, hingga ke bagian punggung
- Rasa makin sakit ketika perut dalam keadaan kosong [artikel terkait: penyebab nyeri perut bagian bawah]
- Nyeri hilang namun akan kambuh lagi beberapa hari atau dalam hitungan minggu
- Nyeri berkurang saat makan atau ketika mengonsumsi obat penurun asam lambung
- Mual [artikel terkait: sering mual setelah makan]
- Nyeri pada bagian ulu hati [artikel terkait: penyebab nyeri ulu hati – penyebab sakit ulu hati]
- Nafsu makan menurun [artikel terkait: cara meningkatkan nafsu makan]
- Gangguan pencernaan
Gejala tersebut di atas sebaiknya direspon dengan beristirahat dan tidak memaksakan tubuh yang sakit untuk terus bekerja karena dapat menimbulkan rasa sakit yang lebih menyiksa. Terkadang tukak lambung tidak menimbulkan adanya gejala tertentu sehingga terjadi komplikasi. Jika mengalami muntah darah, tinja dengan warna hitam disertai dengan darah (BAB berdarah), segera waspada dengan mencari penyebab muntah darah dan penyebab feses berwarna hitam. Jangan remehkan pula jika rasa nyeri yang menusuk muncul secara tiba-tiba dan makin bertambah parah bisa jadi hal tersebut merupakan gejala terjadinya pendarahan pada bagian lambung.
Diagnosis
Untuk tahap awal diagnosis, dokter akan menganalisis gejala yang dialami. Jika dokter menduga adanya tukak lambung, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan secara mendetail. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes untuk memastikan ada tidaknya infeksi bakteri H. pylori dalam tubuh. Pemeriksaan melalui tes darah, tes endoskopi, tes pernapasan, serta tes tinja kemungkinan diperlukan untuk mengetahui apakah penderita mengonsumsi obat anti inflamasi nonsteroid atau infeksi dari bakteri.
Tes endoskopi dapat dilakukan dengan cara memasukkan kamera ke dalam lambung penderita. Tes ini dimungkinkan untuk mengamati luka pada bagian lambung secara langsung. Selain itu, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan melalui endoskopi.
artikel terkait: efek samping endoskopi
Penanganan
1. Pengobatan Tukak Lambung
Penderita tukak lambung biasanya memiliki tingkat keparahan gejala yang berbeda antara satu dengan yang lain sehingga pengobatan setiap orang tidak selalu sama. Dokter biasanya menentukan langkah pengobatan berdasarkan pada penyebab tukak lambung penderita. Ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang dapat digunakan bagi penderita tukak lambung seperti jenis obat di bawah ini :
- Penghambat Pompa Proton. Bagi penderita tukak lambung yang dipicu oleh penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid, dokter biasanya akan menganjurkan untuk menggunakan penghambat pompa proton. Jenis obat yang satu ini mampu membantu mengurangi kadar asam lambung dalam tubuh dengan cara menghalangi produksi asam lambung oleh sel-sel tertentu. Jenis obat penghambat proton yang sering digunakan adalah lansoprazole.
- Antibiotik. Beberapa kombinasi dari obat antibiotik dapat meredakan tukak lambung yang disebabkan oleh H. pylori. Beberapa contoh antibiotik yang biasa dianjurkan oleh dokter untuk menangani tukak lambung adalah clarithromycin, amoxicillin, serta metronidazole. [artikel terkait: jenis antibiotik dan manfaatnya – efek samping antibiotik obat berbahaya jangka panjang – bahaya antibiotik untuk anak dan usia lanjut – bahaya antibiotik tanpa resep dokter]
- Obat Penghambat Reseptor H2. Obat ini memiliki fungsi yang sama seperti pompa proton yaitu untuk menurunkan kadar asam lambung.
- Alginat dan Antasida. Antasida merupakan obat penetral asam lambung untuk beberapa waktu tertentu. Sedangkan jenis obat alginat dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dengan cepat. Meskipun demikian, bagi penderita yang menggunakan ranitidin atau penghambat pompa proton sebaiknya menunggu 1-2 jam sebelum meminum antasida juga alginat. [artikel terkait: ciri asam lambung dan obatnya]
2. Pencegahan Tukak Lambung
Beberapa hal ini dapat dilakukan untuk mencegah kondisi tukak lambung menjadi lebih parah, antara lain:
- Berhenti merokok. Bagi mereka perokok berat, merokok memang susah dihilangkan dari kebiasaan sehari-hari, meski demikian hal ini bukan tidak mungkin dilakukan. [artikel terkait: cara berhenti merokok – akibat berhenti merokok secara tiba-tiba]
- Berhenti konsumsi minuman keras. Kandungan minuman keras yang berupa alkohol mampu menyebabkan terjadinya iritasi di bagian lambung yang tengah meradang. [artikel terkait: mengenal alkohol – bahaya minuman keras bagi kesehatan – bahaya minum alkohol 70 persen – bahaya alkohol bagi kesehatan dan kehidupan sosial – pengaruh alkohol terhadap sistem saraf manusia]
- Kurangi konsumsi kopi dan teh. Hal ini dikarenakan kopi dan teh dapat meningkatkan kadar asam lambung. [artikel terkait: bahaya kopi bagi kesehatan sangat mematikan – bahaya minum teh bagi kesehatan]
- Hindari makanan pedas dan berlemak. Ada beberapa jenis makanan yang dapat memicu tukak lambung, seperti makanan pedas dan makanan yang berlemak. Oleh karena itu, sebaiknya hindari jenis makanan tersebut. [artikel terkait:
- bahaya makanan pedas – makanan yang mengandung lemak jenuh]
- Atur pola makan. Makan dengan porsi kecil namun sering untuk menurunkan terjadinya penumpukan asam lambung dalam tubuh.
- Menjaga kebersihan. Saah satu cara menjaga kebersihan adalah dengan mengonsumsi makanan yang higienis dan cuci tangan sebelum mengonsumsi makanan. [artikel terkait: cara mencuci tangan yang benar dan steril – bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan]
- Konsumsi makanan berbahan dasar susu. Dengan mengonsumsi produk makanan yang berbahan dasar susu seperi keju untuk melindungi sekaligus menetralkan dampak asam lambung.
- Berat Badan Ideal. Pastikan tubuh memiliki berat badan yang ideal dan sehat. [artikel terkait: kalkulator berat badan ideal]
Bahaya Tukak Lambung
Salah satu bahaya tukak lambung adalah terjadinya komplikasi pada penderita. Hal ini memang jarang terjadi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan seseorang dapat mengalami komplikasi. Komplikasi biasa terjadi ketika tukak lambung yang dibiarkan berlarut-larut dan tidak ditangani dengan cara yang tepat seperti pengonsumsian obat anti inflamasi nonsteroid yang tidak sesuai. Hal ini terjadi pada sekitar 2 persen dari penderita tukak lambung.
Ada beberapa komplikasi yang harus diwaspadai, yaitu:
- Pendarahan di dalam perut. Jika volume pendarahan berada dalam tingkat yang parah maka penderita memerlukan transfusi darah.
- Peritonitis. Meski jarang terjadi, namun tukak lambung berpotensi menjadi peritonitis yang berakibat fatal pada lambung.
- Pembengkakan. Tukak lambung dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan yang berakibat pada terhambatnya pergerakan makanan di dalam sistem pencernaan dalam tubuh. Hal ini dapat memicu rasa cepat kenyang atau penurunan berat badan yang signifikan disertai dengan muntah. Jika jaringan parut telah terbentuk, maka kemungkinan besar dibutuhkan prosedur operasi untuk menanganinya.