Paru-paru basah atau dalam dunia medis sering disebut dengan pneumonia adalah radang pada jaringan yang terdapat pada salah satu atau kedua paru-paru yang disebabkan oleh adanya infeksi. Seseorang yang menderita paru-paru basah akan memiliki kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan di dalam paru-paru yang dipenuhi dengan cairan dan membengkak. Indonesia menduduki peringkat ke-8 terbesar di dunia terkait dengan angka kematian anak-anak akibat penyakit paru-paru basah. Pada tahun 2008, penyakit paru-paru basah telah merenggut sekitar 38.000 jiwa anak-anak.
Gejala paru-paru basah bisa muncul secara tiba-tiba ataupun secara perlahan. Gejala paru-paru basah mirip dengan infeksi saluran pernapasan ataupun bronkitis akut. Adapun beberapa gejala yang ditunjukkan oleh penderita paru-paru basah adalah sebagai berikut:
- Tubuh demam, berkeringat, dan juga menggigil. (Baca juga: cara kompres yang benar untuk demam – menggigil tapi tidak demam)
- Batuk kering atau batuk berdahak. Dahak biasanya akan berwarna kuning atau hijau dan disertai dengan darah. (Baca juga: penyebab batuk kering dan berdahak – cara menghilangkan batuk)
- Penderita paru-paru basah akan kesulitan bernapas dan mengalami sesak napas meskipun sedang istirahat.
- Dada akan terasa sakit ketika digunakan untuk menarik napas dalam atau ketika sedang batuk.
- Detak jantung menjadi semakin cepat.
- Nyeri pada area persendian.
- Nafsu makan mengalami penurunan.
- Mual disertai muntah. (Baca juga: sering mual setelah makan)
- Sakit kepala.
Penyebab Paru-paru Basah
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyakit paru-paru basah. Secara umum, paru-paru disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, pada beberapa kasus, paru-paru basah juga bisa disebabkan oleh virus. Pada beberapa kasus, paru-paru basah juga bisa disebabkan oleh infeksi kuman yang masuk melalui peredaran namun, Namun, kebanyakan kasus paru-paru basah biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus yang masuk ke dalam paru-paru melalui udara yang dihirup oleh penderita.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai faktor-faktor yang menyebabkan paru-paru basah:
1. Paru-paru Basah yang Disebabkan oleh Bakteri
Penyebab paru-paru basah biasanya adalah infeksi bakteri. Biasanya, orang-orang dewasa yang menderita paru-paru basah karena paru-parunya terinfeksi bakteri yang bernama Streptococcus pneumoniae. Nama lain dari paru-paru basah jenis ini adalah pneumonia pnemokokus. Selain bakteri tersebut, ada pula beberapa jenis bakteri lain yang menyebabkan paru-paru basah, di antaranya Staphilococcus aureus, Haemophilus influenzae, dan juga pneumonia mikoplasma (biasanya menyebabkan paru-paru basah pada anak-anak).
2. Paru-paru Basah yang Disebabkan oleh Virus
Penyebab paru-paru basah selanjutnya adalah virus. Jenis virus yang paling umum sebagai penyebab paru-paru basah adalah virus sinsitial pernapasan (RSV). Selain itu, virus influenza tipe A dan tipe B juga bisa menyebabkan paru-paru basah. Virus biasanya juga menjadi penyebab paling umum paru-paru basah pada anak-anak.
3. Paru-paru Basah Aspirasi
Paru-paru basah aspirasi merupakan penyakit paru-paru basah yang muncul akibat menghirup objek asing seperti muntahan, kacang, ataupun substansi berbahaya seperti bahan kimia dan juga asap. Objek dan juga substansi berbahaya tersebut biasanya akan menginfeksi paru-paru, menyebabkan peradangan bahkan bisa merusak paru-paru.
Ketiga faktor di atas biasanya menjadi penyebab utama paru-paru basah. Selain berbagai faktor di atas, ada beberapa orang yang sangat rentan untuk menderita paru-paru basah, di antaranya:
- Bayi dan juga anak-anak, terutama yang berusia di bawah 2 tahun.
- Orang-orang yang berusia lanjut, biasanya yang berusia di atas 65 tahun.
- Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi, dan juga orang yang baru saja sembuh dari penyakit influenza.
- Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis lainnya, seperti asma, fibrosis sistik, penyakit jantung, dan juga penyakit hati.
Pengobatan Paru-paru Basah
Jika Anda mengalami berbagai gejala paru-paru basah seperti yang telah dipaparkan di atas, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri secara medis. Biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan foto rontgen untuk memastikan keadaan paru-paru Anda.
Jika ternyata diagnosis menunjukkan bahwa Anda terkena paru-paru basah, maka dokter biasanya akan menyarankan untuk menjalani perawatan. Jika gejala paru-paru basah yang dialami relatif ringan maka biasanya Anda tidak perlu melakukan rawat inap di rumah sakit. Namun, jika gejala yang ditunjukkan ternyata cukup parah maka dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan pengobatan di rumah sakit (rawat inap).
1. Pengobatan Melalui Rawat Inap di Rumah Sakit
Jika gejala paru-paru basah yang dialami oleh pasien relatif parah maka biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit. Biasanya pengobatan akan meliputi pemberian obat antibiotik dan juga pemberian cairan melalui cairan infus. Selain itu, biasanya dokter juga akan memberikan alat bantu oksigen untuk membantu pernapasan. Bagi penderita yang mengalami sistem pernapasan yang lemah biasanya akan dibutuhkan ventilator yang ada di ruang ICU.
2. Pengobatan Tanpa Rawat Inap (Pengobatan di Rumah)
Untuk penderita paru-paru basah dengan gejala yang relatif ringan biasanya pasien tidak perlu melakukan rawat inap di rumah sakit. Dokter biasanya hanya akan memberikan resep antibiotik untuk diminum di rumah. Biasanya, Anda akan mengalami batuk selama 14 hingga 21 hari setelah Anda mengkonsumsi antibiotik. Pada masa penyembuhan kemungkinan besar tubuh Anda akan terasa sangat lemah. Jika Anda merasa kondisi tubuh Anda tidak membaik maka sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan medis. Bisa jadi paru-paru basah yang Anda derita disebabkan oleh infeksi virus. Pemberian antibiotik biasanya tidak akan efektif untuk mengatasi infeksi virus karena sistem kekebalan tubuh Anda yang seharusnya memproduksi antibodi untuk melawan virus.
Kondisi tubuh yang tidak kunjung membaik juga bisa disebabkan oleh bakteri yang resistan terhadap antibiotik yang diberikan oleh dokter. Jika hal tersebut terjadi, maka dokter akan memberikan tambahan atau pengganti antibiotik untuk Anda konsumsi.
Untuk mengurangi rasa nyeri pada persendian dan juga demam, Anda bisa mengkonsumsi obat analgesik seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, jika Anda alergi terhadap aspirin atau obat anti inflamasi non steroid lainnya, atau jika Anda menderita asma, tukak pada lambung, mengalami gangguan hati, atau gangguan pencernaan maka sebaiknya Anda menghindari ibuprofen.
Untuk mempercepat proses pemulihan kondisi fisik, sebaiknya Anda memperbanyak istirahat. Jangan lupa untuk mengkonsumsi banyak air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.
(Baca juga: 11 efek kekurangan air putih bagi tubuh – terapi air putih)
Bagi anda yang memiliki kebiasaan merokok maka kebiasaan Anda tersebut harus segera dihentikan. (Baca juga: bahaya merokok bagi alat pernapasan) Batuk merupakan gejala yang sangat umum diderita oleh penderita paru-paru basah. Namun, mengkonsumsi obat batuk bukanlah solusi yang tepat. Obat batuk yang akan menghambat dahak keluar dari paru-paru justru bisa memperparah infeksi di dalam paru-paru. Untuk mengurangi gejala batuk, Anda bisa minum air hangat yang dicampur dengan madu dan jeruk nipis.
Paru-paru biasanya tidak menular. Namun, bagi Anda yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sebaiknya menghindari penderita paru-paru basah sampai mereka benar-benar sembuh atau memiliki kondisi tubuh yang sudah membaik.
Cara Mencegah Paru-paru Basah
Paru-paru basah dapat dicegah dengan menghambat penyebaran kuman yakni dengan menjaga kebersihan dan juga menerapkan pola hidup sehat. Beberapa metode pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:
1. Rutin Olah Raga
Olah raga terbukti mampu mencegah berbagai macam penyakit, tidak hanya mencegah obesitas saja, olah raga juga berguna untuk mencegah penyakit stroke, hipertensi, dan juga paru-paru basah. Mengapa paru-paru basah dapat dicegah dengan olah raga. Dengan berolah raga, tubuh secara otomatis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan sistem kekebalan tubuh yang optimal tentu berbagai macam infeksi kuman dapat dicegah lebih cepat dan efektif.
(Baca juga: manfaat olah raga bagi kesehatan tubuh)
2. Pola Makan Sehat
Untuk mencegah paru-paru basah, Anda juga harus menerapkan pola makan sehat, seperti dengan meningkatkan asupan sayur dan buah. Sayur dan juga buah merupakan asupan yang kaya akan kandungan mineral seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan juga berbagai jenis antioksidan alami lainnya. Berbagai jenis antioksidan alami tersebut sangat efektif untuk menangkal masuknya berbagai jenis infeksi, termasuk infeksi kuman yang menyebabkan paru-paru basah. Vitamin C juga menjadi asupan senyawa yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk mencegah paru-paru basah sebaiknya Anda juga menghindari asupan makanan yang banyak mengandung lemak jahat.
3. Rutin Mencuci Tangan
Tangan merupakan perantara paling efektif untuk menularkan kuman dari objek yang kita pegang menuju ke dalam tubuh kita. Jika kita tidak rajin mencuci tangan tentu tangan akan menjadi lokasi yang disukai oleh kuman sebagai perantara untuk menginfeksi tubuh, termasuk paru-paru. Karena itulah, sebaiknya Anda rutin mencuci tangan untuk menghindari perpindahan kuman dari Anda ke orang lain atau dari suatu objek tertentu maupun sebaliknya.
4. Tutup Mulut dan Hidung Ketika Bersin atau Batuk
Bagi anda yang menderita pneumonia, sebaiknya Anda menutup hidung dan mulut Anda ketika bersin atau batuk. Gunakanlah tisu untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Cara tersebut efektif untuk menghindari persebaran kuman melalui udara. Dengan menutup mulut dan hidung, kuman yang keluar dari area tersebut akan ditampung oleh tisu yang Anda gunakan sebagai penutup. Jangan lupa untuk segera membuang tisu yang Anda gunakan tersebut ke tempat sampah.
5. Jangan Merokok
Merokok terbukti dapat menyebabkan berbagai macam penyakit di dalam tubuh, termasuk meningkatkan resiko terkena paru-paru basah. Merokok merupakan aktivitas yang dapat merusak paru-paru sehingga meningkatkan resiko paru-paru untuk terinfeksi kuman. Merokok tidak hanya meningkatkan resiko terkena paru-paru saja, tetapi juga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung, stroke, dan juga kanker.
6. Jangan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Menghindari paru-paru basah juga bisa dilakukan dengan menghindari minuman beralkohol. Mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan juga berkepanjangan akan menurunkan daya tahan paru-paru Anda sehingga lebih rentan terhadap berbagai jenis penyakit, termasuk infeksi bakteri dan virus yang menyebabkan paru-paru basah.
(Baca juga: 25 efek bahaya alkohol bagi kesehatan dan kehidupan sosial – pengaruh alkohol terhadap sistem saraf manusia)
Demikian beberapa hal terkait penyakit paru-paru basah. Penyakit paru-paru basah memang lebih rentan diderita oleh anak-anak. Namun, orang dewasa juga sangat mungkin menderita penyakit ini, terutama bagi orang-orang yang tidak menerapkan pola hidup sehat. Untuk itu, mulailah kebiasaan baik dengan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari paru-paru basah.