Bagi orang orang yang berjiwa petualang yang menyukai tantangan alam dan medan yang sulit dan terjal, pegunugan adalah target terbaik mereka untuk ditaklukan.Namun keadaan gunung tidak seindah dan semudah yang dibayangakan. Banyak para petualang mampu menaklukan ketinggian, curamnya wilayah dan tajamnya lintasan yang harus dilalui tetapi kebanyakan tidak mampu melanjutkan perjalnan ketika harus melawan dinginnya udara yang kerab menyebabkan hipotermia. Inilah beberapa perlengkapan yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan petualangan di wilayah pegunungan atau gunung, agar terhindar dari serangan hawa dingin yang memicu munculnya kasus hipotermia
- Jaket tebal. Membawa perlengkapan jaket tebal berbahan wool atau ada polar didalamnya agar senantiasa dapat mengahangatkan tubuh saat dingin menyerang terutama pada malam hari dan pada saat hujan turun.
- Selimut tebal. Membawa selimut yang cukup tebal untuk menutupi seluruh tubuh agar dapat memberi efek 2 kali lebih hangat ketika tubuh sudah memakai jaket.
- Pelindung kepala. Membawa pelindung kepala atau topi yang terbuat dari bahan wool atau spandex agar suhu disekitar kepala tetap terjaga kehangatannya
- Sarung tangan. Membawa sarung tangan agar dapat menghangatkan daerah jemari tdan pergelangan tangan agar terhindar dari udara dingin yang kerab membuat tangan menajdi dingin dan gemetaran.
- Kaus kaki. Membawa kaus kaki sebagai pelengkap tidur dimal hari agar daerah kaki terbebas dari udara dingin yang kerap membaut seseorang sulit untuk bisa tidur dengan nyenyak. ( Baca : Kaki sering kram saat tidur malam – Cara menghilangkan bau kaki – Penyebab varises )
- Syal. Membawa syal jika diperlukan karena dapat berguna untuk menghalau rasa dingin pada daerah leher pada udara malam .
- Matras. Membawa matras yang dapat dilipat tetapi mempunyai bahan dasar nahan yang tebal dan mempunyai efek menghangatkan tubuh ketika tidur malam agar suhu tubuh tetap hangat .
- Obat-obatan dan supplemen. Membawa perlengkapan obat obatan herbal seperti vitamin C, multivitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh , membawa antibiotik dan cairan antiseptik untuk pengobatan luka jika terjadi musibah atau kecelakaan pada saat mendaki gunung. ( Baca : Penyakit akibat kekuranan vitamin C – Makanan yang mengandung vitamin C – Bahaya akibat kekurangan vitamin )
- Bekal minuman. Membawa minuman instan yang mempunyai efek menghangatkan seperti minuman herbal jahe, kunyit asam atau susu jahe dan minuman yang terbuat dari madu.
- Obat anti masuk angin. Membawa obat gosok tradisonal atau minyak kayu putih atau telon agar tubuh tetap hangat dan stabil yang dapaat dibalurkan padaa punggung dan dada agar suhu tubuh tidak terpengaruh dengan udara dingin pada malam dan dini hari. ( Baca : Cara mencegah masuk angin dan perut kembung – Gejala masuk angin – Cara mengobati masuk angin )
- Jas hujan. Membawa jas hujan untuk antisipasi ketika turun hujan, karena jika turun hujan pada saat sedang berjalan diarea pegunungan maka udara dingin akan menyerang tanpa bisa kira tolak.
- Tenda. Membawa tenda yang berstandar nasional artinya memiliki kekuatan dan berbahan anti air agar ketika hujan turun yang disertai angin , seluruh para petualang dapat aman berada didalamnya.
- Senter. Membawa lampu senter untuk pencahayaan pada tempat tempat yang gelap dan curam dan untuk penggunaan kode morse atau kode minta bantuan pada pihak lain yang berada dekat ataoun jauh dari tempat para petualang berkemah.
- Peta atau kompas. Membawaa peta atau catatan tentang wilayah yang akan disinggahi agar dapat mudah mencari jalan pulang jika petualangan telah berakhir.
- Lotion anti nyamuk. Jika memungkinkan boleh membawa lotion nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk yang bisa dipastikan akan mengganggu ketika anda akan berangkat tidur malam. ( Baca : Bahaya obat nyamuk )
Cara Mencegah Hipotermia
Pemahaman tentang hipotermia hendaknya harus benar benar dikuasai sebelum melakukan aktifitas petualangan di daerah pegunungan. Karena memiliki kemampuan untuk mengatasi dan mencegah serangan hipotermia lebih penting daripada rencana menentukan wilayah gunung mana yang akan menjadi target penaklukan.
Inilah tips cara mencegah agar terhindar hipotermia ketika berada diwilayah pegunungan :
- Menggunakan Pakaian Penghangat
Pakailah jaket , kaus kaki, sarung tangan, dan pelindung atau penutup kepala ketika malam tiba. udara dingin disekitar gunung sangat dingin dan memicu suhu tubuh menjadi semakin menurun.
- Matras untuk Alas Tidur
Pakailah Matras untuk alas duduk agar kehangatan tetap terjaga, gunakan selimut jika ingin kehangatan 2 kali lebih hangat setelah memakai jaket.
- Penggunaan Obat Gosok
Sebelum memakai jaket hendaknya gosokan obat gosok tradisional atau minyak telon pada punggung, dada dan dada, agar tubuh selalau mendapatkan suhu yang hangat dan menjaga agar suhu tubuh tidak menurun.
Baca : Suhu tubuh normal
- Api Unggun
Buatlah api unggun sekaligus perapian untuk membuat minuman hangat seperti minuman jahe, susu atau madu atau ketiga bahan tersebut dicampurkan dalam satu gelas, karena akan mempunyai efek hangat dan cita rasa yang lebih nikmat ketika diminum.
- Perendaman Kaki
Jika perlu isilah baskom atau ember dengan setengah air yang hangat hangat kuku untuk merendam kedua kaki dan lakukan untuk beberapa saat, agar kaki terlindungi dari udara dingin.
- Jas Hujan
Pada saat hujan tiba sebaiknya perlengkapan jas hujan dipakai untuk menghalau udara dingin dan angin yang menyertainya.
- Cara Pembuatan Api Unggun
Buatlah api unggun yang apinya tidak kecil dan tidak besar , tetapi cukup dapat menghangatkan tubuh dari jarak 2 meter atau lebih. jika ingin kehangatn dengan cara lain, rentangkan kedua telapak tangan dan bolak balikan diatas api unggun.
Gejala Awal Hipotermia di Gunung
Berikut ini adalah gejala hiportemia yang harus diwaspadai :
- Tubuh menggigil secara perlahan lahan
- Kulit terasa dingin dan berwarna pucat atau kemerahan
- Kehilangan keseimbangan koordinasi tubuh misalnya tidak mampu memakai sepatu sendiri.
- Merasa gelisah dan panik
- Kulit mulai terasa tebal dan seperti mati rasa
- Emosi tidak terkendali seperti orang yang terkena stres. ( Baca : Cara menghilangkan stres – Penyebab stres berkepanjangan )
- Bicara tidak jelas dan berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti
Jika semua tanda tanda hipotermia tersebut ada pada seseorang atau anda alami sendiri, berati anda harus sigap dan cepat mencegah segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi lebih buruk lagi. Lakukan langkah langkah penting yang sudah dijelaskan diatas.
Memilih Waktu Pendakian
Serangan hipotermia dinilai sangat berbahaya jika tidak ada satu orangpun yang mengetahui cara mengatasinya, karena biasanya korban dari hipotermia akan mengalami kematian jika tidak segera mendapat pertolongan medis. Kematian dapat terjadi jika tubuh mengalami bahaya dehidrasi dan gange yaitu dimana kondisi tubuh telah terjadi pembusukan. Hal itu disebabkan oleh jaringan yang telah membusuk tersebut terlalu lama terkena efek dingin dan menyebabkan pembuluh darahnya pecah dan mengalami peradangan yang beku. Kondisi ini sangat mengerikan karena dapat mengakibatkan anggota tubuh tersebut diamputasi. Cara tepat untuk menghindari hiportemia adalah memilih waktu pendakian yang tepat. Berikut ini adalah cara tepat menentukan waktu pendakian:
- Pagi Hari
Pilihlah mendaki saat matahari bersinar dipagi hari. Pendaki hendaknya manfaatkan waktu tersebut untuk memulai perjalanan untuk mendaki gunung atau aktifitas lain. Karena saat itulah saat yang paling sehat untuk tubuh bergerak lebih aktif agar kebugaran tubuh selalu terjaga. Tidak hanya itu saja sinar matahari mampu menghangatkan tubuh.
Tubuh yang bergerak dipagi hari dibawah sinar matahari dapat mendorong oksigen untuk masuk lebih banyak lewat saluran pernafasan dan sinar matahari dapat memperkuat jaringan tulang agar dapat lebih kuat dan padat. Cahaya matahari dapat menghangatkan tubuh, mengatur suhu tubuh agar stabil pada malam hari dan akan menyimpan energi didalam tubuh untuk kemudian digunakan pada malam hari yaitu tubuh agar tetap bugar dan berstamina.
- Menghindari Mendaki Sehabis Maghrib
Pada sore hari diatas pukul 18.00 hendaknya seluruh para petualang menghentikan perjalanannya dan sudah saatnya membangun tenda serta perapian atau api unggun, untuk menghadapi udara dingin yang sebentar lagi akan menyerang. Membuat api unggu sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan dean teliti agar terhindar dari kebajkaran hutan. Membuat api unggun yang benar selain dapat menstabilkan suhu tubuh pada malam hari, dapat pula untuk aktifittas memasak air, memanggang hewan buruan atau mengusir nyamuk dan bintang buas misalnya ular dan serigala. Saat membuat api unggun bisa saling berdekapan dan berangkulan. Tubuh yang saling berdekapan dan berangkulan dapat menciptakan hawa panas dan saling menyalurkan untuk mempertahankan kondisi suhu tubuh agar tetap hangat.
Itulah beberapa cara mencegah hipotermia di gunung yang perlu kita ketahui. Hipotermia yang terjadi pada wilayah pegungunagn sama bahayanya dengan hipotermia yang sering terjadi dinegara negara yang bersalju karena pada dasarnya hipotermia menyerang pembuluh darah dan aliran darah sehingga dapat membeku dan mengganggu kinerja organ tubuh lain.