9 Penyebab Orang Jadi Gila – Faktor Umum dan Genetik

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Orang gila atau sakit jiwa adalah seseorang yang mengalami gangguan pada kesehatan jiwanya dan hal ini dapat dikarenakan banyak hal. Kondisi kejiwaan yang terganggu dapat timbul secara tiba-tiba, namun jangan salah, faktor bawaan lahir pun memungkinkan. Apa saja penyebab orang jadi gila? Bisa dilihat di bawah ini sejumlah penyebab dan juga jenis dari gangguan jiwa didasarkan pada penyebabnya.

(Baca juga: jenis-jenis kepribadian)

Faktor Umum

Penyebab orang mengalami gangguan kejiwaan cukup bervariasi dan untuk mengetahuinya, kita akan memulai dari faktor umum apa saja yang meningkatkan risiko kesehatan jiwa dapat terganggu.

1. Gangguan Otak

Gangguan jiwa dapat dipicu oleh kelainan yang terjadi pada bagian otak. Setiap orang yang memiliki gangguan kesehatan yang berhubungan dengan otak atau bahkan setiap anak yang otaknya terganggu diakibatkan oleh radang atau masalah lainnya dapat mengalami gangguan jiwa. Adanya peradangan otak atau gangguan lainnya mampu membuat anak menjadi sangat sulit untuk diasuh dan diatur.

(Baca juga: akibat kekurangan cairan otak)

2. Obat-obatan Terlarang atau Narkoba

Barang haram satu ini tidak hanya akan berbahaya bagi kesehatan yang membuat banyak orang menjadi ketergantungan. Pemakaian narkoba yang terus-terusan apalagi dalam jangka waktu panjang tentu bisa menjadi pemicu dari gangguan jiwa. Gangguan pada kejiwaan seseorang dapat terjadi ketika orang tersebut diketahui telah mengalami kecanduan.

Contoh nyata yang sering kita jumpai adalah si pemakai narkoba yang otomatis menjadi depresi ketika kehabisan narkoba atau tidak lagi bisa menghisap ganja sehingga darah sendirilah yang ia hisap supaya rasa ketergantungan tersebut dapat terpuaskan. Belum lagi para pemakai narkoba sangat gampang menciptakan halusinasi sehingga kerap menangis dan bahkan mengigau tanpa sebab. Bahkan pengonsumsi narkoba pada tingkat yang serius juga suka tertawa secara tiba-tiba tanpa ada penyebabnya yang menandakan bahwa jiwanya telah terganggu.

(Baca juga: jenis-jenis narkoba – bahaya narkoba dalam berbagai bidang – cara menghindari narkoba)

3. Depresi

Jiwa yang terganggu bisa juga muncul karena adanya depresi. Depresi ini adalah kondisi yang mengakibatkan gangguan jiwa pada seseorang. Ada beberapa kasus dan contoh yang bisa dilihat di bawah ini tentang bagaimana seseorang mengalami depresi yang kemudian dapat menjadi parah sehingga menjadi gila.

(Baca juga: cara menjaga kesehatan mental)

4. Karena penyakit

Pada beberapa kasus, seseorang yang didiagnosis menderita kanker menunjukkan psikologi beberapa orang dengan penyakit serius akan menurun dan akan mengakibatkan depresi berat. Gangguan jiwa bisa disebabkan oleh depresi berat ini.

5. Karena pembullyan

Sementara untuk contoh depresi dari lingkungan sekitar sehingga membuat seseorang terkena gangguan jiwa adalah ketika ia menjadi korban pembullyan. Semakin lama berlangsungnya aksi pembullyan karena alasan apapun terhadap seseorang tentu mau tidak mau akan menorehkan luka dan dapat menimbulkan rasa depresi pada orang tersebut. Gangguan jiwa adalah salah satu yang diakibatkan dari bully-membully, sedangkan sang korban juga bisa nantinya menjadi pelaku tindak kriminal karena efek sewaktu ia dibully dulu.

6. Karena cinta

Banyak orang yang telah mengalami hal ini di mana orang tidak hanya gila tapi juga ingin bunuh diri karena patah hati atau putus cinta. Faktor umum ini benar-benar bisa ditemukan di tengah-tengah masyarakat di mana bila seseorang sudah cinta terhadap sesuatu atau seseorang secara berlebihan, maka saat ia menjadi kecewa karena orang atau suatu hal tersebut, maka jiwanya akan terganggu. Keadaan seperti ini dapat terjadi karena orang tersebut sama sekali tidak siap mental untuk menghadapi kenyataan, entah itu ditinggal pacar atau barang kesayangan yang rusak atau hilang.

7. Karena kekuasaan

Banyak orang kini sangat haus akan kekuasaan dan ketika setelah apa yang ia dapatkan hilang begitu saja, orang ini bisa menjadi gila. Bahkan seseorang yang ingin mendapat kekuasaan dan telah mengorbankan banyak bisa jadi gila ketika kedudukan atau kekuasaan yang ia inginkan tidak dapat tercapai. Contoh paling dekat yang bisa kita lihat adalah gangguan jiwa yang terjadp pada calon-calon anggota legislatif yang gagal. Sudah telanjur mengorbankan waktu, usaha dan bahkan banyak uang, tapi kenyataannya ia tidak terpilih sama sekali sehingga jiwa dan pikirannya terganggu.

8. Karena keuangan

Selain kekuasaan, harta juga dapat membuat orang mengalami gangguan jiwa. Ketika seseorang yang tadinya sangat berkecukupan dan hidup dengan segala kemewahan lalu tiba-tiba bangkrut maka berkemungkinan bisa menjadi gila. Bisnis bangkrut atau kena tipu dapat menjadikan jiwa seseorang terganggu karena diri sendiri tak dapat menerima kenyataan yang ada. Atau, seseorang dapat menjadi gila ketika ia dikejar-kejar penagih hutang yang padahal ia sama sekali tidak punya uang untuk membayarnya.

9. Karena pengakuan

Contoh kondisi seseorang yang gila karena pengakuan memang kerap dianggap tidak normal. Hanya karena ingin dikatakan sebagai seseorang yang pemberani dan bukan pengecut, ia berani tampil bugil di depan umum atau mau-mau saja ketika disuruh untuk minum abu rokok. Hal-hal tersebut adalah hal-hal memalukan yang orang normal pasti tidak perlu pakai pikir dua kali untuk menolaknya, namun beberapa orang dianggap gila karena bersedia untuk melakukannya.

(Baca juga: ciri-ciri depresi – cara menghindari stres)

Faktor Genetik

Gangguan jiwa tidak hanya disebabkan oleh faktor dari luar atau lingkungan sekitar, faktor genetik pun rupanya turut berperan. Tentu saja dengan kata lain, hal ini akan cenderung dapat terjadi pada anak yang orang tuanya dulu pernah mengalami gangguan jiwa. Sebuah penelitian pernah menunjukkan bahwa janin ketika masih berada dalam kandungan berkemungkinan mengalami perkembangan otak yang terganggu sehingga saat lahir dan tumbuh besar nanti, anak tersebut akan menderita gangguan jiwa.

Timbulnya gangguan tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti misalnya sang ibu yang terkena virus selama masa kehamilan. Virus tertentu bila menyerang ibu hamil dapat berkemungkinan juga memberikan efek buruk bagi perkembangan organ otak pada sang janin. Oleh karena itulah memeriksakan kehamilan secara rutin demi mengetahui kondisi janin sangat penting untuk dilakukan oleh setiap ibu hamil.

Seorang ibu yang pada masa kehamilan tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, ibu hamil yang memiliki kelainan hormonal, ibu hamil yang terkena racun atau toksin, serta ibu hamil yang pernah atau sering mengalami trauma dapat menjadi faktor pemicu anaknya nanti menderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa tidak akan menjangkit janin yang diketahui atau terdeteksi mempunyai gen abnormal. Hanya saja, gangguan jiwa dapat terjadi jika ada faktor-faktor pendukung lainnya dan ini bisa terjadi di kemudian hari.

Pada dasarnya, risiko gangguan jiwa dinyatakan lebih besar diderita oleh mereka yang mengalami stres atau depresi dikarenakan adanya masalah kehidupan sehari-hari daripada mereka yang kesehatan jiwanya terganggu karena faktor genetik.

(Baca juga: cara menghilangkan stres)

Metode Diagnosis Penyakit Jiwa

Untuk benar-benar mengetahui bahwa seseorang memang mengalami gangguan jiwa, ada beberapa tes kesehatan yang sebaiknya dijalani. Pemeriksaan atau proses diagnosis akan membantu mengetahui ada tidaknya masalah komplikasi yang muncul.

  1. Pemeriksaan Fisik

Prosedur pemeriksaan fisik sangat diperlukan karena dokter akan mampu memberikan informasi terkait kondisi pasien. Melihat ada tidaknya masalah fisik yang terjadi akan membuat dokter lebih mudah mendeteksi gejala dan ciri dari pasien yang jiwanya terganggu secara lebih dekat.

  1. Tes Laboratorium

Tes laboratorium adalah prosedur pemeriksaan selanjutnya yang kemungkinan akan meliputi pengecekan atau diagnosis untuk mengetahui kondisi fungsi tiroid pada tubuh pasien. Tes urin, darah, dan skrining juga pasti akan butuh untuk ditempuh supaya mengetahui apakah pasien mengondumsi obat-obatan tertentu, narkoba, atau bahkan minuman keras.

  1. Evaluasi Psikologi

Pada proses ini, dokter akan mulai mendiskusikan dengan pasien tentang kondisi kesehatannya, mulai dari gejala, apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan serta pola perilaku pasien. Dokter juga kemungkinan bisa menyodorkan kuisioner untuk pasien isi di mana ada sejumlah pertanyaan yang bisa dijawab. Dengan melihat dari jawaban pasien, dokter akan dapat menyimpulkan kembali secara detil tentang keseluruhan kondisi kejiwaan si pasien.

Terkadang akan sangat sulit, bahkan untuk ahli kejiwaan sekalipun untuk menemukan masalah/gangguan jiwa apa yang kiranya memicu gejala yang dialami oleh pasien. Dalam menentukan penanganan yang tepat memang dibutuhkan diagnosis yang akurat sehingga pasien pun harus bersabar apabila hasil diagnosis tidak cepat keluar. Dokter memerlukan beberapa upaya dan waktu lebih untuk dapat menentukan kondisi, baru setelah itu memutuskan penanganan semacam apa yang harus diberikan.

(Baca juga: penyebab gangguan jiwa – cara mengatasi stres super ampuh)

Cara Mengatasi dan Mencegah Gangguan Jiwa

Terlepas dari apapun penyebab orang jadi gila, ada beberapa hal yang sebetulnya dapat dipertimbangkan untuk mengatasi sekaligus mencegah agar seseorang tidak kemudian telanjur mengalami gangguan mental dan jiwa. Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat menjauhkan seseorang dari gejala-gejala sakit jiwa.

  • Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang adalah yang paling utama di sini karena kini Indonesia menjadi sasaran utama minuman keras dan narkoba di mana sudah ada banyak anak-anak kecil yang bahkan sudah pernah mengonsumsinya. Bagi yang sudah menjadi kebiasaan mengonsumsi keduanya, butuh upaya dan niat yang begitu besar supaya dapat berhenti, namun bukan berarti tidak mungkin. Menemui seorang dokter akan makin membantu pasien supaya makin mampu berhenti dari kebiasaan buruk tersebut.
  • Berkegiatan atau bergerak aktif juga mengurangi depresi. Percaya atau tidak, olahraga adalah salah satu cara melepaskan stres terbaik, entah itu hanya dengan berlari, melakukan aerobik, berenang, atau bahkan menari/dance. Berkeringat akan membuat kondisi emosi yang tadinya kurang stabil menjadi lebih baik. Kalaupun ada penumpukan rasa emosi atau pikiran yang tidak bisa dikeluarkan begitu saja, olahraga merupakan pelampiasan yang paling baik. Selain membuat kesehatan fisik lebih baik, kesehatan mental dan pikiran juga dijamin akan jauh lebih tenang setelah tubuh dibiarkan bergerak aktif.
  • Melakukan terapi tanpa melewatkan satu sesi pun juga diyakini mampu meningkatkan kondisi pasien menjadi jauh lebih baik. Bahkan ketika sudah merasa lebih baik, tidak seharusnya lalu berhenti mendapatkan pengobatan atau terapi karena bila berhenti, gejala depresi dapat kembali setiap saat. Sebaiknya selalu mendiskusikan segala hal dengan dokter, termasuk jika pasien merasa terbeban dengan adanya efek samping dari obat atau terapi yang dapat muncul selama menjalankannya.
  • Mendapat dukungan dan perhatian dari orang terdekat tentu sangat penting untuk para penderita gangguan jiwa. Terkadang saat gejala makin kelihatan memburuk dan semakin sulit diatasi, keluarga perlu membantu agar sang penderita dapat menemui dokter dan mendapatkan perhatian medis secara rutin. Check up secara teratur pasti dapat menolong seseorang dengan penyakit jiwa untuk lebih memerhatikan kondisinya.
  • Mengonsumsi makanan sehat tidak hanya berlaku untuk mereka yang berada pada program diet. Seseorang yang makan dengan baik dan makan makanan sehat tentu juga akan memberikan pengaruh terhadap jiwanya. Mengonsumsi makanan tanpa nutrisi tentu tidak akan baik untuk organ tubuh.
  • Mendapatkan tidur yang cukup adalah salah satu cara untuk memperoleh kesehatan fisik dan mental. Hanya saja, orang-orang dengan masalah depresi pada akhirnya malah tidak bisa tidur dan mengalami gangguan tidur. Bicara dengan ahli kejiwaan atau dokter akan lebih baik karena mereka tahu betul apa yang paling dibutuhkan oleh pasiennya.

(Baca juga: gejala bipolarjenis-jenis penyakit fobia)

Anda yang merasakan adanya kejanggalan pada diri Anda dan mulai merasa sering dihinggapi rasa depresi, atau Anda yang memiliki anggota keluarga/teman yang mengalami gangguan jiwa, bersiaplah untuk datang ke dokter ahli kejiwaan atau psikolog untuk mendapatkan diagnosis serta solusi tepatnya. Ketahui betul gejala apa yang muncul dan sudah berapa lama dialami, penyebab gejala (bisa karena trauma akan suatu peristiwa atau lainnya), riwayat kesehatan tentang kondisi mental serta fisik kalau ada, obat serta dosis obat yang dikonsumsi, serta siapkan apa yang hendak ditanyakan kepada dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn