Kenali Gangguan Kecemasan, Kondisi yang Diderita oleh Mina TWICE

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cemas itu biasa dan normal karena setiap orang pasti pernah merasakannya, entah itu saat hendak maju presentasi, interview kerja, atau menunggu kabar penting dari seseorang. Kecemasan adalah reaksi alami manusia yang berhubungan dengan stres, hanya saja ketika perasaan ini semakin berlebihan apalagi sudah mengganggu kegiatan sehari-hari dan sulit dikendalikan, inilah gangguan kecemasan yang perlu segera diatasi.

Sudah beberapa waktu berlalu sejak absennya Mina dari seluruh aktivitas TWICE sejak Juli 2019 di mana dirinya dikabarkan tengah mengalami gangguan kecemasan sehingga harus melewatkan keikutsertaan pada tur dunia TWICE. JYP Entertainment selaku pihak agensi tempat girlband Korea Selatan ini bernaung pun memberikan kabar perkembangan mengenai Mina.

Dalam laman resminya, JYP Entertainment menuliskan bahwa usai serangkaian pemeriksaan Mina jalani, diagnosa positif menunjukkan adanya gangguan kecemasan. Disebutkan pula bahwa gejala yang dialami Mina adalah kecemasan berulang dan berlanjut terus serta terjadi tanpa diduga dengan perubahan mendadak pada tingkat kecemasan itu sendiri.

Sempat mengalami ketakutan saat berada di atas panggung, itulah awal mula dugaan gangguan kecemasan pada Mina. Namun sebenarnya, seperti apa kondisi gangguan kecemasan itu? Apakah faktor yang menyebabkan dan apa saja gejala yang perlu dikenali?

Penyebab dan gejala

Belum diketahui pasti apa yang mampu menyebabkan seseorang terkena gangguan kecemasan, hanya saja menurut para peneliti beberapa faktor seperti stres dan perubahan zat kimia dalam otak mampu menjadi penyebabnya. Stres yang terlalu berat pun diketahui mampu memicu perubahan sel-sel saraf pada sirkuit otak.

Bahkan ketika anggota keluarga ada yang sering atau pernah mengalami gangguan kecemasan, itu artinya kondisi yang tergolong sebagai penyakit mental ini bisa juga diwariskan dari orangtua penderita. Meski begitu, hal ini tak ada kaitannya dengan pendidikan buruk, cacat karakter maupun kelemahan pribadi. Beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko gangguan kecemasan antara lain seperti:

  • Ketidakseimbangan noradrenalin dan serotonin pada otak
  • Aktivitas berlebihan pada bagian otak yang berfungsi sebagai pengontrol perilaku dan emosi
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penyalahgunaan narkoba atau obat terlarang
  • Penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid ataupun gangguan pada irama jantung
  • Trauma atau pengalaman negatif, seperti pernah mengalami perundungan atau kekerasan
  • Efek dari penggunaan obat tertentu

Sementara itu, gejala kondisi ini dapat ditilik dari jenis gangguan kecemasan. Ada tiga jenis kondisi gangguan kecemasan yang perlu kita kenali, yakni gangguan kecemasan umum atau menyeluruh, gangguan kecemasan sosial, hingga gangguan panik.

  1. Gangguan kecemasan umum

Pada kondisi ini rasa cemas yang dirasakan seseorang sangat berlebihan (terhadap pekerjaan, kesehatan, keuangan dan lain-lain) dan bahkan terjadi pada jangka waktu lama. Untuk kasus gangguan kecemasan tipe ini pada sejumlah kasus mampu berkembang menjadi depresi, yakni dengan gejala seperti:

  • Berkeringat dingin
  • Suka gemetaran
  • Mudah marah
  • Sering sakit kepala
  • Tak nafsu makan
  • Sering merasa ingin buang air kecil
  • Sesak nafas
  • Tubuh sering terasa capek
  • Detak jantung berdetak lebih kencang
  • Sulit tidur
  • Otot sering tegang
  1. Gangguan panik

Tingkat kewaspadaan seseorang dengan gangguan panik itu cukup tinggi karena ada perasaan teror yang terjadi berulang dan bahkan secara mendadak. Hal ini dapat terjadi begitu saja dengan alasan yang tak bisa dijelaskan dan di bawah inilah beberapa gejala umumnya:

  • Tubuh gemetaran
  • Merasa ketakutan
  • Dada terasa nyeri
  • Tubuh serasa tak berdaya
  • Sesak di bagian dada
  • Terasa seolah sedang tersedak
  • Palpitasi atau detak jantung meningkat/tak beraturan
  • Tubuh berkeringat lebih banyak
  • Merasa seperti terkena serangan jantung
  1. Gangguan kecemasan sosial

Seseorang dengan gangguan kecemasan tipe satu ini, kekhawatirannya begitu berlebihan apalagi terhadap situasi sosial yang dihadapi sehari-hari. Kondisi ini juga dapat disebut dengan istilah fobia sosial sehingga biasanya akan berusaha menghindari interaksi dengan orang lain. Gejala paling umum pada gangguan kecemasan sosial adalah seperti:

  • Takut menyapa orang lain, apalagi kalau tak terlalu dekat atau tak dikenal
  • Takut melakukan atau mengatakan suatu hal di tempat umum atau di depan orang lain karena berpikir bahwa hal tersebut akan mempermalukan diri sendiri
  • Takut orang lain akan menghakimi
  • Takut orang lain akan mengritik
  • Takut bertatapan mata langsung dengan orang lain sehingga menghindari hal ini
  • Tingkat rasa percaya diri begitu rendah
  • Takut berada di tempat umum atau pergi ke luar rumah

Cara mengobati

Pada beberapa penderita gangguan kecemasan, gejala dapat makin memburuk dan bahkan berpengaruh cukup negatif terhadap rutinitasnya. Sebagai langkah penanganan, beberapa hal inilah yang dapat menjadi pengobatan bagi penderita gangguan kecemasan.

  • Obat penenang, obat psikotropika, hingga psikoterapi untuk gangguan kecemasan umum.
  • Obat pereda rasa cemas, terapi perilaku kognitif dan psikoterapi untuk gangguan panik.
  • Obat antidepresan dan terapi perilaku kognitif untuk gangguan kecemasan sosial.

Karena tak terduga sehingga tak mampu dicegah langsung, penting untuk memiliki gaya hidup yang sehat khususnya olahraga rutin, tidur cukup dan relaksasi teratur agar mampu menurunkan risiko gangguan kecemasan.

Dikabarkan akan comeback dengan album baru September 2019 mendatang, berbagai sumber mengatakan bahwa Mina telah berdiskusi dengan agensinya dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam pembuatan video klip terbaru TWICE menurut hasil lansiran dari Soompi. Namun, pihak JYP Entertainment sendiri belum membenarkan hal tersebut dan diharapkan penggemar mampu memaklumi pengambilan keputusan nanti.

fbWhatsappTwitterLinkedIn