Diabetes Penyakit Keturunan, Benar Atau Tidak? Ketahui Cara Menurunkan Risikonya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak orang meyakini bahwa penyakit semacam diabetes adalah suatu penyakit yang diturunkan sehingga sebagian orang lainnya pun bertanya-tanya tentang benar tidaknya diabetes penyakit keturunan. Penyakit kencing manis yang bila tak ditangani secara tepat dan cepat dapat berdampak serius bagi kesehatan penderitanya, namun benarkah diabetes berkaitan dengan faktor keturunan? Hal tersebut mitos atau fakta?

Benar atau Tidak Diabetes Adalah Penyakit Keturunan?

Bila menurut kesimpulan banyak ahli, maka jawabannya adalah ya, ada kaitan erat antara diabetes dengan faktor keturunan. Namun, sebenarnya diabetes tidaklah selalu terjadi karena adanya faktor keturunan sehingga jawaban tidak pun juga benar. Itulah yang menjadi alasan mengapa beberapa orang tua penderita diabetes memiliki keresahan tentang apakah keturunannya akan mengidap penyakit yang sama dengan mereka.

Besar kemungkinan dan risikonya bagi seseorang yang memiliki orang tua yang keduanya adalah pengidap diabetes untuk menderita penyakit tersebut. Diabetes dapat dikembangkan oleh mereka yang memang orang tuanya memiliki diabetes juga, baik itu diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2. Hal ini bahkan terbukti menjadi suatu kondisi umum pada orang-orang kulit putih, karena persentase orang kulit putih terkena diabetes karena faktor keturunan memang paling tinggi.

Hanya saja pada kasus diabetes tipe 2, tak hanya faktor keturunan dan riwayat kesehatan keluarga saja yang memperbesar potensi seseorang mengembangkan diabetes. Faktor lingkungan pun akan mendukung peningkatan risiko diabetes pada orang-orang yang sudah ada potensi menderita diabetes.

Percaya atau tidak, diabetes tipe 2 menjadi suatu penyakit yang dipengaruhi pula oleh gaya hidup penderitanya. Gaya hidup tentu ada hubungannya pula dengan keluarga karena biasanya kebiasaan berolahraga serta makan pasti kurang lebih sama antara anggota keluarga satu dengan yang lain sehingga meningkatkan pula risiko obesitas. Hal itu jugalah yang menyebabkan obesitas bisa dikatakan faktor keturunan.

Cara Menurunkan Risiko Diabetes dengan Faktor Keturunan

Setelah menyimak sedikit apa saja faktor yang bisa benar-benar membuktikan bahwa diabetes terjadi karena adanya faktor keturunan ditambah dengan faktor eksternal, kita sekarang tahu paling tidak bagaimana kira-kira mengendalikan penyebab diabetes ini. Tentunya, perlu diketahui apa saja cara menurunkan risiko pengembangan diabetes walau ada faktor keturunan.

  1. Memeriksa Kadar Gula Darah Serutin Mungkin

Bila memang telah menyadari bahwa keluarga memiliki riwayat diabetes, khususnya orang tua, Anda wajib untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur, yaitu setidaknya 6 bulan sekali. Inilah salah satu cara memastikan terkena diabetes atau tidak yang paling bisa diandalkan. Ketika kadar gula darah mulai meninggi, Anda harus hati-hati dan tengoklah pola hidup Anda sehari-hari.

  1. Melakukan Perubahan Pola Makan

Seseorang dengan risiko diabetes, apalagi karena faktor keturunan, wajib menjaga asupan makanan dan minuman secara hati-hati, yakni dengan menghindari terlalu banyak asupan gula. Berikut beberapa tips bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara diet yang benar.

  • Membatasi asupan karbohidrat, yakni makanan-makanan yang mengandung gula, memakai tepung, meliputi singkong, ubi, kentang dan nasi.
  • Menambah asupan serat, mineral dan vitamin yang bisa didapat dari buah dan sayuran.
  • Menambah asupan protein yang dapat diperoleh dari tempe, tahu, daging ayam khususnya bagian dada, serta ikan.
  • Membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol, seperti halnya susu tinggi lemak, keju tinggi lemak, kuning telur, serta daging tinggi lemak.
  1. Melakukan Olahraga Teratur

Orang-orang yang berisiko tinggi terkena diabetes, mulailah pahami bahwa olahraga teratur adalah salah satu bagian dari tips diet sehat yang vital. Bagi yang tak terbiasa berolahraga, bisa dimulai dari yang ringan dan bertahap dapat meningkatkan frekuensi dan tingkat kesulitan jika ingin, seperti:

  • Senam aerobik
  • Bersepeda
  • Berenang
  • Lari pagi
  • Jalan kaki.

Jenis-jenis olahraga yang dianjurkan tersebut tergolong ringan, namun sangat berguna dalam mendukung supaya reseptor insulin di dalam tubuh bisa lebih aktif. Untuk senam aerobik, lebih dianjurkan untuk melakukannya dengan pemanasan lebih dulu barang 10 menit, barulah melakukan inti gerakan selama setengah jam, lalu diakhiri dengan 10 menit pendinginan. Bukan hanya menurunkan risiko diabetes, olahraga pun bermanfaat dalam mencapai berat badan ideal untuk yang bermasalah dengan obesitas.

Benarkah diabetes penyakit keturunan? Ya, pada beberapa kasus, namun tidak untuk sejumlah kasus lainnya. Gaya hidup yang kurang sehat dan seimbang sedari muda dapat membuat seseorang mengembangkan diabetes, jadi bukan hanya karena faktor keturunan saja. Itulah mengapa, perlu untuk mengetahui bagaimana cara mencegah diabetes sejak dini  yang paling benar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn